Ani Romaningsih: Benih dan pupuk

Wednesday, February 16, 2022

Benih dan pupuk

 


  A. Benih

        Benih merupakan biji yang digunakan sebagai sumber perbanyakan tanaman, atau berkaitan dengan perbanyakan tanaman.Secara agronomis benih didefinisikan sebagai biji tanaman yang diperlukan untuk keperluan dan pengembangan usaha tani, memiliki fungsi agronomis atau merupakan komponen agronomis.

   1. Benih generatif

           Perbanyakan tanaman menggunakan biji sering juga disebut sebagai bibit generatif. ... Perbanyakan dengan biji juga dikenal sebagai pembibitan generatif atau seksual karena menggunakan biji atau bagian tanaman yang sudah dibuahi. Biji berasal dari hasil penyerbukan antara putikdengan benang sari.

   2. Benih vegetatif

            Bibit vegetatif berasal dari perbanyakan tanaman yang tidak menggunakan biji atau terjadi secara aseksual. Ada beberapa keunggulan bibit vegetatif sehingga banyak orang yang menggunakannya. Bagian tanaman yang biasa digunakan adalah akar dan batang.


B. Pupuk

        Pupuk adalah material yang ditambahkan pada media tanam atau tanaman untuk mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga mampu berproduksi dengan baik. Material pupuk dapat berupa bahan organik ataupun non-organik. Pupuk berbeda dari suplemen.

  • pupuk organik

         Pupuk organik adalah pupuk yang tersusun dari materi makhluk hidup, seperti pelapukan sisa -sisa tanaman, hewan, dan manusia. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pupuk organik diartikan sebagai zat hara tanaman yang berasal dari bahan organik.

- pupuk sisa makanan

      Kompos merupakan pupuk alami yang sangat berkualitas dan sangat       baik untuk tanaman. Alasannya karena pupuk ini berasal dari limbah organik alami seperti bekas sayuran atau sisa makanan. Bahan-bahan organik tersebut tak hanya aman untuk tanaman, tetapi juga dapat meningkatkan kualitas hasilnya. 


- pupuk kompos

     Kompos adalah hasil penguraian parsial/tidak lengkap dari campuran bahan-bahan organik yang dapat dipercepat secara artifisial oleh populasi berbagai macam mikrob dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembap, dan aerobik atau anaerobik.



- pupuk kandang

      Pupuk kandang ialah olahan kotoran hewan, biasanya ternak, yang diberikan pada lahan pertanian untuk memperbaiki kesuburan dan struktur tanah. Pupuk kandang adalah pupuk organik, sebagaimana kompos dan pupuk hijau. Zat hara yang dikandung pupuk kandang tergantung dari sumber kotoran bahan bakunya. 


• pupuk anorganik

     Pupuk buatan merupakan pupuk mineral yang diproduksi oleh pabrik pupuk. Pupuk buatan memiliki berbagai macam jenis tergantung dari kandungan unsur pupuknya. Pupuk buatan dapat juga dikatakan sebagai pupuk yang dibuat oleh pabrik dengan cara meramu berbagai bahan kimia sehingga dapat menjadi nilai jual yang tinggi.Pupuk anorganik adalah jenis pupuk yang berasal dari bahan anorganik, biasanya mengandung unsur hara/mineral tertentu. Jenis pupuk ini biasa dikenal pula dengan sebutan pupuk kimia. Contoh pupuk anorganik yaitu : Urea (mengandung unsur Nitrogen). 

     - NPK

     Pupuk NPK adalah pupuk buatan yang berbentuk cair atau padat berupa butiran kasar yang mengandung unsur hara utama nitrogen, fosfor, dan kalium. Pupuk NPK merupakan salah satu jenis pupuk majemuk yang paling umum digunakan. Pupuk buatan yang mengandung lebih dari satu unsur hara disebut pupuk majemuk, misalnya pupuk NP, NK, dan NPK. Pupuk NP adalah pupuk yang mengandung unsur N dan P. Pupuk NPK adalah pupuk majemuk yang mengandung unsur 3 hara yaitu N, P, dan K. Perbandingan kandungan hara dalam setiap pupuk majemuk berbeda-beda.


- pupuk urea

    Pupuk Urea adalah pupuk kimia mengandung Nitrogen (N) berkadar tinggi. Unsur Nitrogen merupakan zat hara yang sangat diperlukan tanaman. ... Pupuk urea mengandung unsur hara N sebesar 46% dengan pengertian setiap 100kg mengandung 46 Kg Nitrogen, Moisture 0,5%, Kadar Biuret 1%, ukuran 1-3,35MM 90% Min serta berbentuk Prill.


- pupuk TSP

      Pupuk TSP adalah salah satu pupuk sumber hara fosfor pertama yang memiliki hasil analisa kandungan cukup tinggi dan dipakai secara luas di masyarakat. ... Pupuk TSp memiliki kandungan P tertinggi diantara pupuk karakter kering yang tidak mengandung Nitrogen (N).

   

- Fungsi pupuk 

     Secara umum, pupuk berfungsi sebagai sumber zat hara untuk mencukupi kebutuhan nutrisi tanaman dan memperbaiki struktur tanah. Pemberian pupuk pada media tanam dapat meningkatkan kadar hara dan kesuburan.

C. Pestisida

         Menurut peraturan Pemerintah No. 7 tahun 1973 Pengertian pestisida adalah semua zat kimia atau bahan lain serta jasad renik dan virus yang dipergunakan untuk :

1.Memberantas atau mencegah hama-hama dan penyakit-penyakit yang merusak tanaman atau hasil-hasil pertanian.

2.Memberantas rerumputan.

3.Mematikan daun dan mencegah pertumbuhan tanaman atau bagia-bagian tanaman, tidak termasuk pupuk.


4.Memberantas atau mencegah hama-hama luar pada hewan-hewan peliharaan dan ternak.

5.Memberantas dan mencegah hama-hama air.

6.Memberikan atau mencegah binatang-binatang dan jasad-jasad renik dalam rumah tangga, bangunan dan alat-alat pengangkutan, memberantas atau mencegah binatang-binatang yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia atau binatang yang perlu dilindungi dengan penggunaan pada tanaman, tanah dan air.

Pestisida yang digunakan di bidang pertanian secara spesifik sering disebut produk perlindungan tanaman (crop protection products) untuk membedakannya dari produk-produk yang digunakan dibidang lain. mencegah binatang-binatang yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia atau binatang yang perlu dilindungi dengan penggunaan pada tanaman, tanah dan air.

Pengelolaan pestisida adalah kegiatan meliputi pembuatan, pengangkutan, penyimpanan, peragaan, pengunaan dan pembuangan / pemusnahan pestisida. Selain efektifitasnya yang tinggi, pestisida banyak menimbulkan efek negatif yang merugikan. Dalam pengendalian pestisida sebaiknya pengguna mengetahui sifat kimia dan sifat fisik pestisida, biologi dan ekologi organisme pengganggu tanaman.

•Jenis Pestisida Pestisida oleh para ahli dikelompokan untuk mempermudah pengenalanya. Pestisida dapat dikelompokkan berdasarkan jenis sasaran, bentuk fisik, bentuk formulasi, cara kerjanya, cara masuk, golongan senyawa, dan asal bahan aktifnya.Ditinjau dari jenis organisme  yang menjadi sasaran penggunaan pestisida dapat dibedakan menjadi beberapa jenis antara lain:

1.Insektisida adalah bahan yang mengandung senyawa kimia yang bisa mematikan semua jenis serangga.

2.Fungisida adalah bahan yang mengandung senyawa kimia beracun dan bisa digunakan untuk memberantas dan mencegah fungsi/cendawan.

3.Disebut bakterisida karena senyawa ini mengandung bahan aktif beracun yang bisa membunuh bakteri.

4.Nermatisida, digunakan untuk mengendalikan nematoda.

5.Akarisida atau mitisida adalah bahan yang mengandung senyawa kimia yang digunakan untuk membunuh tungau, caplak dan laba-laba

.

6.Rodenstisida adalah bahan yang mengandung senyawa kimia beracun yang digunakan untuk mematikan berbagai jenis binatang pengerat, misalnya tikus.

7.Moluskisida adalah pestisida untuk membunuh moluska, yaitu : siput,bekicot serta tripisan yang banyak dijumpai di tambak.

8.Herbisida adalah senyawa kimia beracun yang dimanfaatkan untuk membunuh tumbuhan pengganggu yang disebut gulma.

9.Ovisida, berasal dari kata latin ovum berarti telur, berfungsi untuk merusak telur. Pedukulisida, berasal dari kata latin pedis, berarti kutu, tuma, berfungsi untuk membunuh kutu atau tuma.

10.Piscisida, berasal dari kata Yunani Piscis, berarti ikan, berfungsi untuk membunuh ikan.

11.Termisida, berasal dari kata Yunani termes, artinya serangga pelubang kayu berfungsi untuk membunuh rayap.

12.insektisida adalah pestisida yang digunakan untuk membasmi dan mencegah hama serangga yang merusak dan mengganggu tanaman.

Pestisida ini sangat terkenal di kalangan petani, sebab serangga menjadi salah satu hama yang paling meresahkan dan sering dihadapi.

.

•Berdasarkan Sifat dan Cara Kerja Racun Pestisida. 

1.Racun Kontak, Pestisida jenis ini bekerja dengan masuk ke dalam tubuh serangga sasaran lewat kulit (kutikula) dan di transportasikan ke bagian tubuh serangga tempat pestisida aktif bekerja.

2.Racun Pernafasan (Fumigan), Pestisida jenis ini dapat membunuh serangga dengan bekerja lewat sistem pernapasan.

3.Racun Lambung, Jenis pestisida yang membunuh serangga sasaran jika termakan serta masuk ke dalam organ pencernaannya

4.Racun Sistemik, Cara kerja seperti ini dapat memiliki oleh insektisida, fungisida dan herbisida. Racun sistemik setelah disemprotkan atau ditebarkan pada bagian tanaman akan terserap ke dalam jaringan tanaman melalui akar atau daun, sehingga dapat membunuh hama yang berada di dalam jaringan tanaman seperti jamur dan bakteri. Pada insektisida sistemik, serangga akan mati setelah memakan atau menghisap cairan tanaman yang telah disemprot.

5.Racun Metabolisme, Pestisida ini membunuh serangga dengan mengintervensi proses metabolismenya.

6.Racun Protoplasma, Ini akan mengganggu fungsi sel karena protoplasma sel menjadi rusak. 

• Berdasarkan Bentuk Fisiknya Pestisida dapat berupa

1.Cair.

2.Padat

3.Aerosol

•. Berdasarkan asal bahan aktif, pestisida dapat digolongkan menjadi :

1.Sintetik Anorganik : garam-garam beracun seperti arsenat, flourida, tembaga sulfat dan garam merkuri

2.Organik Organo khlorin : DDT, SHC, endrin, dieldrin, dll.

3.Heterosiklik : Kepone, mirexOrganofosfat : klorpirifos, prefonofos, dll.

4.Karbamat : karbofuran, SPMC, dll. Dinitrofenol : Dinex, dll.

•Dampak Penggunaan Pestisida

a. Dampak positif

1.Dapat diaplikasikan dengan mudah

2.Dapat diaplikasikan dalam areal yang luas dalam waktu singkat

3.Mudah diperoleh dan memberikan keuntungan ekonomi terutama jangka pendek.

4.dapat diaplikasikan hampir di setiap waktu dan setiap tempat.

5.Hasilnya dapat dirasakan dalam waktu singkat

b. Dampak Negatif Pestisida.

1.Kematian musuh alami organisme pengganggu

2.Kenaikan populasi pengganggu

3.Dapat menyebabkan timbulnya resistensi Keracunan pestisida

5.Keracunan terhadap ternak dan hewan peliharaan.

6.Keracunan pada ikan dan biota lainnya.

7.Keracunan terhadap satwa liar.

8.Keracunan terhadap makanan

9.Residu

10.Pencemaran Lingkungan

11.Menghambat Perdagangan

• Hama (hewan) tanaman hias

1.Belalang.

2.Kutu Putih.

3.Ulat Hama.

4.Tungau.

5.Cacing Liang.

6.Tungau Laba-Laba.

7.Kutu Tanaman.

8.Tikus.

• gulma ( tumbuhan Liar) tanaman hias

1. Gulma rerumputan (Grasses)

Gulma rerumputan umumnya berasal dari famili Gramineae (Poaceae). Gulma ini memiliki daun yang sempit seperti teki-tekian tetapi memiliki stolon, di dalam tanah stolon membentuk jaringan rumit yang sulit diatasi secara mekanik.Gulma jenis ini memiliki batang bulat atau agak pipih, kebanyakan berongga.

2. Gulma teki-tekian (Sedges)

Gulma golongan teki termasuk dalam familia Cyperaceae. Gulma ini memiliki daya tahan yang sangat baik terhadap pengendalian mekanik karena memiliki umbi batang di dalam tanah yang mampu bertahan berbulan-bulan.

Ciri dari gulma ini adalah batang umumnya berbentuk segitiga, kadang-kadang juga bulat dan biasanya tidak berongga. Daun tersusun dalam tiga deretan, tidak memiliki lidah-lidah daun (ligula).

3. Gulma daun lebar (Broad leaves)

Gulma berdaun lebar umumnya termasuk famili Dicotyledoneae dan Pteridophyta. Gulma ini biasanya tumbuh pada akhir masa budidaya.

Ciri dari gulma ini adalah daun lebar dengan tulang daun berbentuk jala. Contohnya Monocharia vaginalis, Limnocharis flava, Eichornia crassipes, Amaranthus spinosus, Portulaca olerace, dan Lindernia sp.

4. Gulma pakis-pakisan (Fern)

Gulma pakis-pakisan misalnya pakis kadal (Dryopteris aridus), pakis Kinca (Neprolepsis biserata), dan paku pedang (Neprolepsis exaltata)



4. Zat pengatur tumbuhan (ZPT) lomor (cair) 

1. AUKSIN

Auksin adalah hormon tumbuhan yang berfungsi sebagai pengatur pembesaran sel dan memicu pemanjangan sel di daerah belakang meristem. Auksin dapat digunakan untuk memacu pertumbuhan tanaman. Hormon auksin secara alami ditemukan pada bagian akar, ujung batang dan bunga. 

.

Fungsi auksin pada tanaman :

a. Merangsang proses perkecambahan biji. Auksin yang diberikan pada benih dapat memecah dormansi biji atau benih. Digunakan dengan cara melakukan perendaman benih dengan auksin.

b. Merangsanag dan memacu proses pembentukan dan pertumbuhan akar.

c. Merangsang terbentuknya bunga dan buah, sehingga tanaman berproduksi dengan maksimal.

d. Merangsang terjadinya Partenokarpi. Partenokarpi adalah suatu kondisi dimana tanaman mampu membentuk buah tanpa penyerbukan. Sehingga pemberian auksin dapat menghasilkan buah tanpa biji.

e. Mencegah kerontokan buah

f. Memecah dormansi pucuk atau apikal. adalah suatu kondisi pucuk atau akar tanaman tidak mau berkembang.

2. SITOKININ

Sitokinin berfungsi sebagai pemicu pembelahan sel pada tumbuhan. Senyawa yang dapat berfungsi sebagai sitokinin adalah kinetin dan zeatin. Kinetin pada awalnya ditemukan pada ekstrak sperma burung bangkai. Zeatin alami dapat diperoleh pada biji jagung muda. Selain itu zeatin juga ditemukan pada air kelapa.

Fungsi sitokinin pada tanaman :

a. Merangsang proses pembelahan dan pembesaran sel. Sehingga dapat memacu pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

b. Merangsang proses perkecambahan biji.

c. merangsang pertumbuhan tunas.

d. menghambat proses penuaan pada hasil panen, sehingga daya tahan hasil panen lebih lama.

e. Mempercepat penyebaran nutrisi dalam tumbuhan.

f. Meningkatkan sintesis pembentukan protein pada tanaman.

3. GIBERELIN

Giberelin, sering juga disebut dengan GA (gibberellic acid) atau asam giberelat. Giberelin memiliki kemiripan sifat dengan sitokinin. Giberelin dapat ditemukan pada hampir semua siklus hidup tanaman.

Giberelin alami dapat diperoleh pada tumbuhan paku-pakuan/pakis, jamur, lumut, gymnospermae dan angiospermae (terdapat pada biji muda, pucuk batang, ujung akar dan daun muda).

Giberelin dapat ditemukan dalam dua fase utama yaitu giberelin aktif (GA Bioaktif) dan giberelin nonaktif. GA bioaktif inilah yang mengontrol pertumbuhan dan perkembangan seluruh tumbuhan baik akar, daun maupun batang tanaman, seperti pengembangan benih, perkecambahan biji, pertumbuhan tunas, pertumbuhan daun, merangsang pembungaan, perkembangan buah, perpanjangan batang, serta deferensiasi akar.

Pemberian giberelin di bawah tajuk tumbuhan dapat meningkatkan laju fotosintesis. Daun tumbuhan berkembang secara signifikan karena hormon ini memacu pertumbuhan daun, terjadi peningkatan pembelahan sel dan pertumbuhan sel yang mengarah pada perkembangan daun. Selain itu juga memacu pemanjangan batang tumbuhan.


4. ETILENA/ETENA/GAS ETILEN

Zat Pengatur Tumbuh ini sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari, yakni pada saat kita memeram buah. Misalnya penggunaan ethrel untuk mempercepat pematangan buah cabe, atau penggunaan karbit pada pemeraman buah.

Etilen berfungsi untuk membantu proses pematangan buah, memacu pembungaan, merangsang pemekaran bunga, merangsang pertumbuhan akar dan batang, merangsang pengguguran buah dan daun, merangsang perkecambahan biji, menghambat pemanjangan batang kecambah, memperkokoh batang tanaman dan mengakhiri masa dormansi.

Jika digunakan bersamaan dengan giberelin, etilen berfungsi dalam mengatur perbandingan bunga jantan dan betina pada tumbuhan berumah satu.

5. TRIAKONTANOL

Sampai saat ini mekanisme kerja hormon ini belum 100% diketahui. Namun pada berbagai penelitian, triakontanol dapat meningkatkan rasio gula asam pada tanaman jeruk dan mampu meningkatkan produksi teh. Hasil penelitian mengungkapkan, pemberian triakontanol dengan konsentrasi rendah pada tanaman jagung, tomat dan padi mampu meningkatkan pertumbuhan.

Triakontanol adalah senyawa yang tidak larut dalam air, terdiri dari 30 karbon dan merupakan alkohol primer jenuh.

6. INHIBITOR

Inhibitor berperan dalam menghambat pertumbuhan batang. Penerapan hormon inhibitor dimanfaatkan pada jenis tanaman umbi, yakni untuk membantu pembesaran umbi. Misalnya pada tanaman kentang, wortel, bawang, dan sebagainya. Penerapannya dilakukan ketika akan mencegah pertumbuhan tunas baru untuk memperbesar umbi tanaman.

7. PACLOBUTRAZOL

Pemakaian paclobutrazol dimaksudkan supaya pohon dapat berbuah diluar musim. Hormon paclobutrazol berfungsi menghambat biosintesis giberelin. Pertumbuhan vegetatif tanaman terhambat dan memacu pertumbuhan generatif. Ketika pertumbuhan vegetatif terhambat atau berhenti maka bunga akan bermunculan dan menghasilkan buah.

5. Media tanam

Menurut Wuryaningsih (2008) media tanam adalah media yang digunakan untuk menumbuhkan tanaman, tempat akar atau bakal akar akan tumbuh dan berkembang, media tanam juga digunakan tanaman sebagai tempat berpegangnya akar, agar tajuk tanaman dapat tegak kokoh berdiri di atas media tersebut. 

• media organik 

Media tanam yang termasuk dalam kategori organik berasal dari makhluk hidup seperti dahan, bunga, dan daun.

Jenis media tanam ini memiliki kandungan mineral, karbon dioksida, dan oksigen yang terkandung di dalamnya.

- Arang

Salah satu keunikan dari media tanam arang adalah memiliki sifat buffer. Jika kamu melakukan kesalahan dalam pemberian unsur hara yang terdapat dalam pupuk, arang dapat menetralisirnya dengan cepat.

Media tanam ini sangat cocok untuk menanam anggrek dengan kelembapantinggi. Selain itu, arang juga tidak mudah lapuk sehingga tidak mudah tumbuh jamur yang merugikan tanaman.

Karena arang tidak memiliki unsur hara, sebaiknya lakukan pemupukan agar kebutuhan unsur hara terpenuhi.

- Batang pakis

Jenis media tanam ini mudah mengikat air, memiliki aerasi dan drainase yang baik. Karena teksturnya lunak, batang pakis mudah ditembus akar tanaman.

- Sabut kelapa

Sabut kelapa adalah alternatif organik yang bisa digunakan sebagai media tanam. Sabut kelapa yang bisa dijadikan media tanam berasal dari buah kelapa yang sudah berumur dan memiliki serat yang kuat.

Sabut kelapa yang lapuk dapat membuat tanaman membusuk dan menjadi sumber penyaki. Untuk menghindari hal ini, biasanya sabut kelapa di rendam dengan larutan fungisida sebelum digunakan.

Karena dapat mengikat air dengan kuat, media tanam sabut kelapa cocok digunakan di daerah dengan udara panas.

- Sekam padi

Selain sekam mentah, biasanya sekam juga dibakar untuk dijadikan media tanam. Kedua jenis sekam itu memiliki sifat porositas yang baik untuk memperbaiki struktur tanah.

Kelebihan jenis media tanam ini dapat mengikat air, tidak mudah lapuk, dan menjadi sumber kalium yang dibutuhkan tanaman. Kekurangannya, sekam padi memiliki unsur hara yang sedikit.

• media anorganik

Media tanam ini memiliki kandungan mineral yang tinggi karena berasal dari pelapukan bahan-bahan di dalam bumi.

Selain berasal dari pelapukan alami, media anorganik juga dapat dibuat secara sintetis atau buatan manusia.

- Pasir

Jika tidak memiliki tanah yang subur, biasanya media tanam pasir yang dihasilkan dari magma gunung berapi dapat dijadikan alternatif.

Pasir memiliki kemampuan untuk meneruskan air sehingga media tanam tetap kering dan tidak mudah tumbuh jamur.

Namun, pastikan untuk tetap memberikan pupuk karena media tanam ini memiliki unsur hara yang kurang.

- Spons

Spons juga bisa digunakan sebagai media tanam. Spons membuat penyerapan air maksimal karena sifatnya yang menyerap air.

Biasanya, media tanam ini digunakan pada tanaman hidroponik, sama seperti penggunaan rockwool.

- Gel

Media tanam gel merupakan kristal polimer yang bermanfaat dan dapat digunakan sebagai media tanam.

Biasanya, gel digunakan pada tanaman hidroponik dan sebagai hiasan di pot tanaman air indoor. 

- kerikil

Penggunaan media ini akan membantu peredaran larutan unsur hara dan udara serta pada prinsipnya tidak menekan pertumbuhan akar. Namun, kerikil memiliki kemampuan mengikat air yang relatif rendah sehingga mudah basah dan cepat kering jika penyiraman tidak dilakukan secara rutin.

- batu

Batu atau kerikil yang diletakkan di dalam pot, dapat menghentikan penguapan air dari tanah. Ini juga adalah cara yang bagus untuk menyerap kelebihan air dalam pot, dan juga untuk melepaskan air saat pot mengering. Ini dikombinasikan adalah cara alami untuk membantu konsumsi air tanaman. 

6. Wadah tanam

 Wadah tanam secara sederhana berarti tempat menanam, dalam wadah tanam di tempatkan tanaman dan begitu juga media tanamnya. Wadah tanam umumnya menyesuaikan tanaman, media tanam, dan teknik bertanamnya.

Fungsi media tanam sebagai mediatumbuh bibit tanaman adalah tempat akar untuk berpenetrasi yang dipengaruhi oleh pori-pori yang terbentuk di antara partikel-partikel tanah (tekstur dan struktur). Kerapatan porositas tanah menentukan kemudahan air untuk bersirkulasi dengan udara (drainase dan aerasi).


7. Mulsa plastik

Mulsa plastik adalah lembaran plastik penutup lahan tanaman budi daya yang bertujuan untuk melindungi permukaan tanah dari erosi, menjaga kelembaban dan struktur tanah, serta menghambat pertumbuhan gulma. 

Mulsa plastik adalah lembaran plastik yang akan menutup zona lahan pada tanaman budidaya. Tujuan penggunaan mulsa plastik adalah untuk menjaga dan melindungi permukaan tanah dari terjadinya pengikisan, menjaga kadar kelembapan dan struktur pada tanah, serta menghalangi perkembangan hama dan gulma.

8.sungkup ( plastik penutup bunga daun) 

Budidaya tanaman dengan menggunakan plastik sungkup atau lebih dikenal dengan teknik terowongan plastik mungkin belum banyak dikenal oleh para petani di Indonesia. 

Berbeda dengan green house, teknik terowongan plastik ini tidak memakan areal lahan yang luas, cukup dengan bedengan saja. Plastik yang digunakanpun tidak setebal yang digunakan pada green house (0,20 cm) yakni 0,06 cm. Selain itu, pemakaian plastik pada teknik ini tidak begitu banyak karena ukurannya yang mini.

Pemanfaatan teknik terowongan plastik di Indonesia masih sangat terbatas. Penggunaannya hanya pada tahap pembenihan dan pengembangbiakkan bibit, namun tidak sedikit pula yang telah menggunakan teknik ini sampai tahap pemanenan. Teknik sungkup plastik dapat berperan sebagai pengganti rumah kaca dengan ukuran yang mini dan mudah untuk dipindah-pindah.

Manfaat plastik sungkup bagi tanaman diantaranya menghindari tanaman dari air hujan langsung, dapat menurunkan suhu dan meningkatkan kelembaban udara di sekitar tanaman, mempertahankan kelenggasan tanah sehingga ketersediaan air lebih maksimal, serta menghalangi hama serangga tanaman.

Sederhananya, teknik sungkup yang menggunakan plastik yaitu cara menyungkup tanaman guna menciptakan keadaan kedap udara terhadap tanaman. Dengan itu, fresentasi pertumbuhan bibit yang ditanam dapat meningkat karena penguapan pada tanaman menjadi rendah, meratanya panas dalam sungkup, dan kelembaban udara tetap tinggi.

Pertama, siapkan irisan bambu atau dapat pula menggunakan paralon ukuran dengan tidak memotong ukurannya (digunakan plastik ukuran 4 m).

Kedua, siapkan lokasi dan bedengan. Pastikan lokasi tanam cukup akan sinar matahari.

Ketiga, siapkan peneduh atau plastik. Rangka dari bambu atau paralon tadi dirangkai sedemikian rupa di atas bedengan, kemudian dipasangkan plastik. Bedengan tersebut sebelumnya telah ditanam tanaman yang ingin ditanam.

Ada pula teknik penyungkupan yang tidak menggunakan kerangka dari bambu atau paralon, plastik sungkup langsung diaplikasikan ke tanaman pada tiap pot dan diikat sedemikian rupa agar tidak mudah lepas.

Umumnya, teknik sungkup plastik dilakukan pada penanaman dengan teknik grafting atau sambung pucuk. Hal ini dimaksudkan untuk melindungi tanaman yang terluka atau sel-sel yang terbuka dari patogen penyebab penyakit tanaman asalkan daerah dalam sungkup tersebut steril. Jenis plastik sungkup yang umum digunakan yaitu tipe plastik polietilen atau lebih dikenal dengan sebutan "plastik es

Penulis @rahmafatwati SMA 1 Merangin

No comments:

Post a Comment

speech delay

 hay guyys.... ini saya mau sedikit share tentang speech delay yang lagi marak terjadi pada anak sekarang ... sama seperti anak saya... spee...