Ani Romaningsih: MAKALAH KEWIRAUSAHAAN "Fisioterapi Dalam Keluarga"

Sunday, October 4, 2015

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN "Fisioterapi Dalam Keluarga"



Makalah KEWIRAUSAHAAN
Fisioterapi Dalam Keluarga

Description: stikes.jpg












Dosen Pengampu :  Drs Yuneldi Yunis Koto M.pdi

DI SUSUN KELOMPOK 3  :
1.      Ani Romaningsih
2.      Marlina Mutiara
3.      Reno Mardani
4.      Deni Saputra

YAYASAN HAJI SOEHELLY  QARY
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MERANGIN
PRODI S1 KESEHATAN MASYARAKAT
TAHUN AJARAN 2015/2016

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah tentang fisioterapi dalam keluarga.
Makalah ini disusun untuk melengkapi tugas mata kuliah Kewirausahaan dengan dosen pengampu bapak Drs Yuneldi Yunis Koto M.pdi. Sebagaimana kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari isi maupun pembahasan. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna menyempurnakan tugas makalah ini.
            Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat. Atas perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.
                                                                                       

Bangko,    Juni 2015

           

Penulis







DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................. i
DAFTAR ISI  ............................................................................................... ii
BAB     I    PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang ........................................................................... 1
B.     Rumusan Masalah....................................................................... 1
C.     Tujuan Penulisan......................................................................... 2
D.    Manfaat Penulisan ..................................................................... 2
BAB    II    PEMBAHASAN
A.   Pengertian keluarga ..................................................................... 3
B.    Ciri-ciri keluarga.......................................................................... 3
C.    Pengertian fisioterapi................................................................... 7
D.   Klasifikasi kelompok khusus....................................................... 8
E.    Prinsip Dasar Fisioterapi Dalam Keluarga.................................... 9
F.     Tujuan fisioterapi dalam kelompok............................................. 10
G.   Keadaan yang dapat dilakukan tindakan fisioterapi..................... 10
H.   Macam-macam fisioterapi .......................................................... 10
BAB    III PENUTUP
A.    Kesimpulan ................................................................................ 12
B.     Saran........................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Keluarga adalah lembaga yang paling dasar. Defenisi ini agaknya masih sangat luas artinya dan belum begitu dapat memberikan gambaran kepada kita apa sebenarnya keluarga itu, maka perlu kita sajikan pendapat Ogbrun (1979: 602) yang mengatakan bahwa : when we think of a family we picture it a more or less durable association of husband and wife with or without children, or of man or woman alone with childeren, yang artinya kurang lebih sebagai berikut: Keluarga adalah persekutuan antara suami istri dengan atau tanpa anak, atau seorang laki-laki atau seorang perempuan yang telah sendirian dengan anak-anaknya.
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.778 Tahun 2008 tentang Pedoman Pelayanan Fisioterapi di Sarana Kesehatan. Fisioterapi adalah suatu pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk individu dan atau kelompok dalam upaya mengembangkan, memelihara, dan memulihkan gerak dan fungsi sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan modalitas fisik, agen fisik, mekanis, gerak, dan komunikasi. Fisioterapi dapat melatih pasien dengan olahraga khusus, penguluran dan bermacam-macam teknik dan menggunakan beberapa alat khusus untuk mengatasi masalah yang dihadapi pasien yang tidak dapat diatasi dengan latihan-latihan fisioterapi. Dalam setiap keluarga pasti ada penyakit yang harus dilakukan fisioterapi. Ada bermacam-macam fisioterapi dengan tujuan dan ruang lingkupnya.

B.     Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalahnya yaitu :
1.      Apa pengertian keluarga ?
2.      Apa saja Ciri-ciri keluarga ?
3.      Apa Pengertian fisioterapi ?
4.      Apa saja Klasifikasi kelompok khusus ?
5.      Apa Prinsip Dasar Fisioterapi Dalam Keluarga ?
6.      Apa saja Tujuan fisioterapi dalam kelompok ?
7.      Apa saja Keadaan yang dapat dilakukan tindakan fisioterapi ?
8.      Apa saja Macam-macam fisioterapi ?

C.    Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini yaitu untuk mrengetahui dan menambah wawasan fisioterapi dalam keluarga.

D.    Manfaat Penulisan
1.      Semoga dapat memberikan tambahan referensi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya di bidang fisioterapi.
2.      Diharapkan makalah ini dapat memberikan wawasan dan referensi kepada mahasiswa atau pembaca.










BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Keluarga
Definisi keluarga dikemukakan oleh beberapa ahli :
1.       Keluarga adalah sebuah kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih yang masing-masing mempunyai hubungan kekerabatan yang terdiri dari bapak, ibu, adik, kakak, kakek dan nenek Reisner (1980).
2.       Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Departemen Kesehatan RI, 1988). 
3.       Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang mempunyai hubungan darah yang sama atau tidak, yang terlibat dalam kehidupan yang terus menerus, yang tinggal dalam satu atap, yang mempunyai ikatan emosional dan mempunyai kewajiban antara satu orang dengan orang yang lainnya  Johnson’s (1992).
4.       Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri, atau suami istri dan anaknya, atau ayah dengan anaknya, atau ibu dengan anaknya BKKBN (1992).
Jadi Keluarga adalah salah satu kelompok atau kumpulan manusia yang hidup bersama sebagai satu kesatuan atau unit masyarakat terkecil dan biasanya selalu ada hubungan darah, ikatan perkawinan atau ikatan lainnya, tinggal bersama dalam satu rumah yang dipimpin oleh seorang kepala keluarga dan makan dalam satu periuk.
B.     Ciri-ciri Keluarga
1.      Ciri-ciri keluarga secara umum
a.       Terdiri dari orang-orang yang memiliki ikatan darah atau adopsi.
b.      Anggota suatu keluarga biasanya hidup bersama-sama dalam satu rumah dan mereka membentuk satu rumah tangga.
c.       Memiliki satu kesatuan orang-orang  yang berinteraksi dan saling berkomunikasi, yang memainkan peran suami dan istri, bapak dan ibu, anak dan saudara.
d.      Mempertahankan suatu kebudayaan bersama yang sebagian besar berasal dari kebudayaan umum yang lebih luas.
2.      Ciri-ciri keluarga secara khusus
a.       Kebersamaan
Keluarga merupakan bentuk yang paling universal diantara bentuk-bentuk sosial lainnya. Dia dapat ditemui dalam semua masyarakat, pada semua tingkat perkembangan sosial, dan terdapat pada tingkatan manusia yang paling rendah. Konsep kebersamaan antara lain mencakup saling memberi, menyayangi dan berusaha memahami dan lain sebagainya baik terhadap istri, suami dan anak.
b.      Dasar-Dasar Emosional
Hal ini didasarkan pada suatu kompleks dorongan-dorongan yang sangat mendalam dari sifat organis manusia. Seperti perkawinan, menjadi ayah, kesetiaan terhadap maternal dan perhatian orang tua. Ini dibentengi oleh pria dengan arti yang mendalam dan ikatan kelompok yang erat tentang emosi-emosi sekunder, dari cinta romantic sampai pada kebanggaan akan ras. Dari kasih sayang perkawinan sampai pada keinginan untuk menjaga perekonomian rumah tangga. Dari kecemburuan yang dimiliki oleh indiividu sampai pada hasrat untuk hidup abadi yang sangat menyusahkan.
c.       Pengaruh perkembangan
Mc Goldrick dan Carter (1985) mengembangkan model tahap kehidupan keluarga yang didasari oleh ekspansi, kontraksi, dan penyusunan kembali (realigment) dari hubungan keluarga yang memberikan support terhadap masuk, keluar dan perkembangan anggota keluarga. Model ini diberikan dengan menggunakan aspek emosional, transisi, perubahan dan tugas yang diperlukan untuk perkembangan keluarga.
Hal ini merupakan lingkungan kemasyarakatan yang paling awal dari semua bentuk kehidupan yang lebih tinggi, termasuk manusia, dan pengaruh perkembangan yang paling besar dalam kesadaran hidup yang mana merupakan sumbernya. Pada khususnya hal ini membentuk karakter individu lewat pengaruh kebiasaan-kebiasaan organis maupun mental. Untuk mengenal pengaruh kekekalan nya kita tidak perlu menganut pandangan bahwa pengaruh keluarga pada masa pertumbuhan menentukan sekali, khususnya terhadap semua struktur kepribadian individu.
d.      Ukuran yang Terbatas
Keluarga merupakan keluarga yang terbatas ukurannya, yang dibatasi oleh kondisi-kondisi biologis yang tidak dapat lebih tanpa kehilangan identitasnya. Oleh sebab itu keluarga merupakan skala yang paling kecil dari semua organisasi formal yang merupakan struktur sosial, dan khususnya dalam masyarakat yang sudah beradab dimana keluarga secara utuh terpisah dari kelompok kekerabatan. Keluarga pada dasarnya terdiri dari ayah, ibu dan anak. Dimana anak tidak dapat dipisahkan dari garis keturunannya. Serta mempunyai hubungan sosial yang relative tetap.
e.       Posisi Inti dan Struktur Sosial
Keluarga merupakan inti dari organisasi sosial lainnya. Kerap didalam masyarakat yang masih sederhana, maupun dalam masyarakat yang lebih maju, yang mempunyai tipe masyarakat patrialkal. Struktur sosial dibentuk dari satuan-satuan keluarga. Hanya dalam masyarkaat yang kompleks dengan peradaban yang lebih tinggi keluarga berhenti untuk memenuhi fungsi-fungsi ini. Demikian juga pada masyarakat lokal . seperti pada halnya pembagian kelas-kelas sosialnya. Cenderung untuk mempertahankan kesatuan-kesatuan keluarga
f.       Tanggung Jawab Para Anggota Keluarga.
Keluarga memiliki tuntutan-tuntutan yang lebih besar dan kontinyu dari pada yang biasa dilakukan oleh asosiasi-asosiasi lainnya. Keluarga mengarahkan laki-laki dan wanita untuk memperlihatkan kepada orang lain bahwa diri mereka sendiri mempunyai suatu tugas-tugas yang paling sukar sekali dan suatu tanggung jawab yang besar. Kerja keras keluarga dilaksanakan sesuai dengan kondisi –kondisi pemenuhan kebutuhan-kebutuhan yang mampu dilakukan oleh keluarga. Kehidupan keluarga juga mengakar secara mendalam pada dorongan-dorongan pokok seperti yang diartikan dalam hal ini. Dorongan ini mengarahkan laki-laki ketanggung jawab yang semakin besar terhadap keluarga yang menopang mereka dalam memenuhi tugas-tugas yang tidak dapat mereka perhitungkan.
g.      Aturan kemasyarakatan
Hal ini khususnya terjaga dengan adanya hal-hal yang tabu didalam masyarakat dan aturan-aturan sah yang denga kaku menentukan kondisi-kondisinya. Aturan kemasyarakatan ini mulanya berkembang dalam masyarakat itu sendiri yang kemudian menjadi kebiasaan dan disahkan oleh masyarakat tersebut dalam suatu instutusi atau lembaga kemasyarakatan, yang menunjukkan adanya unsur-unsur yang mengatur perilaku para anggota masyarakat. institusi keluarga ini, terdapat norma, nilai dan aturan yang mengatur dalam masalah keluarga. Misalnya pada perkawinan, ada perkawinan endogamy, eksogami, pelamaran dan perceraian dsb. Pada satu tempat, perjanjian perkawinan lebih keras dibatasi dibandingkan dari perjanjian-perjanjian lainnya. Dimana pasangan tidak mempunyai kebebasan untuk menentukan syarat-syaratnya. Atau merubahnya dengan persetujuan bersama. Setiap bentuk perjanjian perkawinan mempunyai perbedaan sesuai dengan perbedaan tipe-tipe masyarakat yang bersangkutan. Dan masing-masing mempunyai bentuk yang berlaku dan menuntut adanya ketegasan-ketegasan pada masyarakat modern. Pada masyarakat modern keluarga merupakan salah satu asosiasi yang dengan persetujuan kelompok dapat dengan bebas masuk tetapi tidak bebas untuk meninggalkan atau membubarkannya, walaupun dengan persetujuan bersama.
h.      Sifat Kekekalan dan kesementaraan
Sebagai institusi, keluarga merupakan sesuatu yang demikian permanent dan universal. Dan sebagai asosiasi merupakan organisasi yang paling bersifat sementara dan yang paling muda berubah dari seluruh organisasi-organisasi penting lainnya dalam masyarakat
C.    Pengertian Fisioterapi
Beberapa pendapat para ahli tentang fisioterapi yaitu :
1.      Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.778 Tahun 2008 tentang Pedoman Pelayanan Fisioterapi di Sarana Kesehatan.
Fisioterapi adalah suatu pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk individu dan atau kelompok dalam upaya mengembangkan, memelihara, dan memulihkan gerak dan fungsi sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan modalitas fisik, agen fisik, mekanis, gerak, dan komunikasi. Fisioterapi dapat melatih pasien dengan olahraga khusus, penguluran dan bermacam-macam teknik dan menggunakan beberapa alat khusus untuk mengatasi masalah yang dihadapi pasien yang tidak dapat diatasi dengan latihan-latihan fisioterapi.
2.      Menurut WHO (World Health Orgazation)
Fisioterapi adalah menilai, merencanakan dan melaksanakan program-program rehabilitasi yang meningkatkan atau memulihkan fungsi motorik manusia, memaksimalkan kemampuan gerak, meredakan sindrom nyeri, dan mengobati atau mencegah tantangan fisik yang berhubungan dengan cedera, penyakit dan gangguan lainnya.
3.      Menurut WCPT (World Confederation for physical therapy)
Fisioterapi adalah suatu ilmu atau kiat untuk melakukan suatu pengobatan dengan memanfaatkan khasiat alam seperti cahaya, air, listrik, latihan-latihan dan manual.
4.      Menurut IFI (Ikatan Fisioterapi Indonesia)
Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang ditunjukan kepada individu atau kelompok untuk mengembangkan, memelihara, dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan penanganan secara manual, peningkatan gerak, peralatan (fisik, elektroterapeutis dan mekanis), pelatihan fungsi dan komunikasi.
Jadi fisioterapi adalah suatu pelayanan yang ditujukan untuk individu atau kelompok dalam upaya mengembangkan, memelihara, dan memulihkan gerak dan fungsi sepanjang daur kehidupan
D.    Klasifikasi Kelompok Khusus
Kelompok khusus dapat diklasifikasikan berdasarkan permasalahan dan kebutuhan yang mereka hadapi, diantaranya:
Kelompok khusus dengan kebutuhan khusus yang memerlukan pengawasan akibat pertumbuhan dan perkembangannya misal:
1.      Kelompok ibu hamil
2.      Kelompok ibu bersalin.
3.      Kelompok ibu nifas.
4.      Kelompok bayi dan anak balita.
5.      Kelompok anak usia sekolah.
6.      Kelompok usia lanjut.
Kelompok khusus dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan dan bimbingan, diantaranya:
1.      Kelompok penderita penyakit menular (kusta, TBC, AIDS, Peny. Kelamin)
2.      Kelompok Penderita penyakit tidak menular (DM, Jantung, Stroke)
3.      Kelompok Cacat yang memerlukan rehabilitasi (Fisik, mental, social)
4.      Kelompok Khusus yang mempunyai resika terserang penyakit (WTS, penyalahgunaan obat dan narkotika, pekerja tertentu).
E.     Prinsip Dasar Fisioterapi Dalam Keluarga
Fisioterapi banyak mengetahui tentang prosedur operasi, tujuan latihan, anatomi, otot dan tulang serta dapat menyesuaikan kandisi untuk meningkatkan gerak dan fungsi pasien.  Prinsip-prinsip dasar pelayanan fisioterapi dalam keluarga meliputi upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan dan pemulihan gangguan sistem gerak dan fungsi dalam rentang kehidupan dari lahir sampai ajal, yang terdiri dari :
1.      Peningkatan dan pencegahan (promotif dan preventif)
Pelayanan fisioterapi dapat dilakukan pada pusat kebugaran, pusat kesehatan kerja, sekolah, kantor, pusat panti usia lanjut, pusat olahraga, tempat kerja/industri dan pada pusat-pusat pelayanan umum.
2.      Penyembuhan dan pemulihan (kuratif dan rehabilitatif)
Pelayanan fisioterapi dapat dilakukan pada rumah sakit, rumah perawatan, panti asuhan, pusat rehabilitasi, tempat praktek, klinik prifat, klinik rawat jalan, puskesmas, rumah tempat tinggal, pusat pendidikan dan penelitian.
Berdasarkan ruang lingkup pelayanan fisioterapi dan tuntutan kebutuhan masyarakat dibagi menjadi :
1.      Fisioterapi kesehatan wanita
2.      Fisioterapi kesehatan dan keselamatan kerja
3.      Fisioterapi usia lanjut
4.      Fisioterapi olahraga
5.      Fisioterapi kesehatan masyarakat
6.      Fisioterapi pelayanan medik
Pengembangan pelayanan fisioterapi pelayanan medik didasari pada spesifikasi problem kesehatan pasien yaitu  pediatri, geriatri, muskuloskeletal, kardio-pulmonal, neurologi dan olahraga.
F.     Tujuan Fisioterapi Dalam Kelompok
1.      Untuk meningkatkan derajat kesehatan secara optimal, agar dapat menjalankan tugas dan kewajiban sesuai dengan peran dan fungsinya dalam keluarga dan masyarakat.
2.      Untuk meningkatkan potensi gerakan tubuh
3.      Untuk membantu tubuh dalam mendapatkan kekuatannya kembali
4.      Menormalkan fungsi tubuh.
5.      Memulihkan lebih cepat.
G.    Keadaan yang dapat dilakukan tindakan fisioterapi
1.      Gangguan saraf  yaitu Stroke, Nyeri yang menjalar, Kesemutan, Layuh otak dan Cidera tulang belakang
2.      Gangguaan tulang dan otot yaitu Pasca patah tulang, Nyeri dan ketengan otot, Nyeri punggung dan lain-lain
3.      Gangguan pernafasan yaitui asma, Ispa dan Batuk pilek pada anak
4.      Gangguan pertumbuhan dan perkembangan yaitu Terlambat jalan, kelainan bawaan sejak lahir.
5.      Macam-macam Fisioterapi
1.      Exercise therapy (terapi latihan)
Terapi ini dimaksudkan untuk mengembalikan fungsi sekaligus memberi penguatan dan pemeliharaan gerak agar bisa kembali normal atau setidaknya mendekati kondisi normal. Kepada anak, akan diberikan latihan memegang maupun menggerakkan tangan dan kakinya. Setelah mampu, akan dilanjutkan dengan latihan mobilisasi, dimuali dengan berdiri melangkah, berjalan, lari kecil dan seterusnya.
2.      Heating therapy (terapi pemanasan)
Terapi ini memanfaatkan kekuatan panas yang biasanya digunakan pada kelainan kulit, otot, maupun jaringan tubuh bagian dalam lainnya. Pengguanaan tentu saja disesuaikan dengan tingkat keluhan.
3.      Terapi stimulasi listrik
Terapi ini menggunakan aliran listrik bertenaga kecil. Terapi ini cocok diterapkan pada anak yang menderita kelemahan otot akaibat patah tulang ataupun kerusakan saraf otot.
4.      Terapi dingin
Terapi ini biasanya diberikan bila cedera anak masih akut sehingga proses peradangan tidak menjadi kronis. Terapi ini umumnya hanya diperuntukan bagi otot saja, biasanya akibat terjatuh dan mengalami memar.
5.      Terapi bagian dada
Anak dengan keluhan batuk pilek biasanya mendapat chest physioterapi yang bermanfaat membersihakan saluran pernapasan dan memperbaiki pertukaran udara. Yang termasuk dengan fisioterapi ini diantaranya inhalasi, clapping, vibrasi dan postural drainage.
6.      Terapi air
Terapi dengan air berguna bagi anak-anak yang mengalami gangguan, terutama gangguan gerak akibat spastisitas, misal pada anak cerebral palsy. Sedangakn pada anak yang terlambat jalan tentu saja sebelum diterapi mereaka akan dievaluasi dulu baik dari usia, tingkat kemampuan, tetapi tingakat kesulitan yang dialami.
7.      Orthopedhic
Fisioterapi orthopedik ini dilakukan untuk mengatasi gaggguan tulang dan otot akibat patah tulang, retak, keseleo dan terkilir. Umumnya ditujukan untuk kalangan dewasa karena kasusnya jarang sekali terjadi.






BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
1.      Keluarga adalah salah satu kelompok atau kumpulan manusia yang hidup bersama sebagai satu kesatuan atau unit masyarakat terkecil dan biasanya selalu ada hubungan darah, ikatan perkawinan atau ikatan lainnya, tinggal bersama dalam satu rumah yang dipimpin oleh seorang kepala keluarga dan makan dalam satu periuk.
2.      Fisioterapi adalah suatu pelayanan yang ditujukan untuk individu atau kelompok dalam upaya mengembangkan, memelihara, dan memulihkan gerak dan fungsi sepanjang daur kehidupan
3.      Kalsifikasi kelompok khusus yaitu kelompok ibu hamil, kelompok ibu bersalin, kelompok ibu nifas, kelompok bayi dan anak balita, kelompok anak usia sekolah dan kelompok usia lanjut.
4.      Macam-macam fisioterapi yaitu terapi latihan, terapi pemanasan, terapi stimulasi listrik, terapi dingin, terapi bagian dada, terapi air dan orthopedhic.

B.     Saran
1.      Supaya keluarga yang mendapat seseorang yang terkena penyakit dapat mengguanakn fisioterapi yang cocok.
2.      Agar semua kelompok khusus mendapatkan terapi yang dibutuhkan.


No comments:

Post a Comment

speech delay

 hay guyys.... ini saya mau sedikit share tentang speech delay yang lagi marak terjadi pada anak sekarang ... sama seperti anak saya... spee...