Makalah KEWIRAUSAHAAN
“Fisioterapi Dalam Keluarga”
Dosen
Pengampu : Drs Yuneldi
Yunis Koto M.pdi
DI SUSUN KELOMPOK 3 :
1.
Ani
Romaningsih
2.
Marlina
Mutiara
3.
Reno
Mardani
4.
Deni
Saputra
YAYASAN
HAJI SOEHELLY QARY
SEKOLAH
TINGGI ILMU KESEHATAN MERANGIN
PRODI
S1 KESEHATAN MASYARAKAT
TAHUN
AJARAN 2015/2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur
kami ucapkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmatnya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah tentang fisioterapi
dalam keluarga.
Makalah ini disusun untuk melengkapi tugas mata kuliah Kewirausahaan dengan dosen pengampu bapak Drs Yuneldi Yunis Koto M.pdi. Sebagaimana
kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari isi
maupun pembahasan. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun guna menyempurnakan tugas makalah ini.
Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat. Atas perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.
Bangko, Juni 2015
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR ................................................................................. i
DAFTAR
ISI ............................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang ........................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah....................................................................... 1
C.
Tujuan Penulisan......................................................................... 2
D.
Manfaat
Penulisan ..................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian
keluarga ..................................................................... 3
B.
Ciri-ciri
keluarga.......................................................................... 3
C.
Pengertian
fisioterapi................................................................... 7
D.
Klasifikasi
kelompok khusus....................................................... 8
E.
Prinsip
Dasar Fisioterapi Dalam Keluarga.................................... 9
F.
Tujuan
fisioterapi dalam kelompok............................................. 10
G.
Keadaan
yang dapat dilakukan tindakan fisioterapi..................... 10
H.
Macam-macam
fisioterapi .......................................................... 10
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan
................................................................................ 12
B.
Saran........................................................................................... 12
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Keluarga
adalah lembaga yang paling dasar. Defenisi ini agaknya masih sangat luas
artinya dan belum begitu dapat memberikan gambaran kepada kita apa sebenarnya
keluarga itu, maka perlu kita sajikan pendapat Ogbrun (1979: 602) yang
mengatakan bahwa : when we think of a family we picture it a more or less
durable association of husband and wife with or without children, or of man or
woman alone with childeren, yang artinya kurang lebih sebagai berikut:
Keluarga adalah persekutuan antara suami istri dengan atau tanpa anak, atau
seorang laki-laki atau seorang perempuan yang telah sendirian dengan
anak-anaknya.
Menurut
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.778 Tahun 2008 tentang
Pedoman Pelayanan Fisioterapi di Sarana Kesehatan.
Fisioterapi adalah suatu
pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk individu dan atau kelompok dalam upaya
mengembangkan, memelihara, dan memulihkan gerak dan fungsi sepanjang daur
kehidupan dengan menggunakan modalitas fisik, agen fisik, mekanis, gerak, dan
komunikasi. Fisioterapi dapat melatih pasien dengan olahraga khusus, penguluran dan bermacam-macam teknik
dan menggunakan beberapa alat khusus untuk mengatasi masalah yang dihadapi
pasien yang tidak dapat diatasi dengan latihan-latihan fisioterapi. Dalam setiap
keluarga pasti ada penyakit yang harus dilakukan fisioterapi. Ada
bermacam-macam fisioterapi dengan tujuan dan ruang lingkupnya.
B.
Rumusan
Masalah
Adapun
rumusan masalahnya yaitu :
1. Apa
pengertian keluarga ?
2. Apa
saja Ciri-ciri keluarga ?
3. Apa
Pengertian fisioterapi ?
4. Apa
saja Klasifikasi kelompok khusus ?
5. Apa
Prinsip Dasar Fisioterapi Dalam Keluarga ?
6. Apa
saja Tujuan fisioterapi dalam kelompok ?
7. Apa
saja Keadaan yang dapat dilakukan tindakan fisioterapi ?
8. Apa
saja Macam-macam fisioterapi ?
C.
Tujuan
Penulisan
Adapun
tujuan penulisan makalah ini yaitu untuk mrengetahui dan menambah wawasan
fisioterapi dalam keluarga.
D.
Manfaat
Penulisan
1.
Semoga dapat memberikan tambahan referensi untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan khususnya di bidang fisioterapi.
2.
Diharapkan
makalah ini dapat memberikan wawasan dan referensi kepada mahasiswa atau
pembaca.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Keluarga
Definisi keluarga dikemukakan oleh beberapa ahli :
1.
Keluarga adalah
sebuah kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih yang masing-masing
mempunyai hubungan kekerabatan yang terdiri dari bapak, ibu, adik, kakak, kakek
dan nenek Reisner (1980).
2.
Keluarga merupakan unit
terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang
yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan
saling ketergantungan (Departemen Kesehatan RI, 1988).
3.
Keluarga adalah
kumpulan dua orang atau lebih yang mempunyai hubungan darah yang sama atau
tidak, yang terlibat dalam kehidupan yang terus menerus, yang tinggal dalam
satu atap, yang mempunyai ikatan emosional dan mempunyai kewajiban antara satu
orang dengan orang yang lainnya Johnson’s (1992).
4.
Keluarga adalah
unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri, atau suami istri
dan anaknya, atau ayah dengan anaknya, atau ibu dengan anaknya BKKBN (1992).
Jadi Keluarga adalah salah satu kelompok atau kumpulan manusia yang hidup
bersama sebagai satu kesatuan atau unit masyarakat terkecil dan biasanya selalu
ada hubungan darah, ikatan perkawinan atau ikatan lainnya, tinggal bersama
dalam satu rumah yang dipimpin oleh seorang kepala keluarga dan makan dalam
satu periuk.
B.
Ciri-ciri
Keluarga
1.
Ciri-ciri keluarga secara umum
a.
Terdiri dari orang-orang
yang memiliki ikatan darah atau adopsi.
b.
Anggota suatu keluarga
biasanya hidup bersama-sama dalam satu rumah dan mereka membentuk satu rumah
tangga.
c.
Memiliki satu kesatuan
orang-orang yang berinteraksi dan saling berkomunikasi, yang memainkan
peran suami dan istri, bapak dan ibu, anak dan saudara.
d.
Mempertahankan suatu
kebudayaan bersama yang sebagian besar berasal dari kebudayaan umum yang lebih
luas.
2.
Ciri-ciri keluarga secara khusus
a.
Kebersamaan
Keluarga merupakan bentuk yang
paling universal diantara bentuk-bentuk sosial lainnya. Dia dapat ditemui dalam
semua masyarakat, pada semua tingkat perkembangan sosial, dan terdapat pada
tingkatan manusia yang paling rendah. Konsep kebersamaan antara lain mencakup
saling memberi, menyayangi dan berusaha memahami dan lain sebagainya baik
terhadap istri, suami dan anak.
b.
Dasar-Dasar
Emosional
Hal ini didasarkan pada suatu
kompleks dorongan-dorongan yang sangat mendalam dari sifat organis manusia.
Seperti perkawinan, menjadi ayah, kesetiaan terhadap maternal dan perhatian
orang tua. Ini dibentengi oleh pria dengan arti yang mendalam dan ikatan
kelompok yang erat tentang emosi-emosi sekunder, dari cinta romantic sampai
pada kebanggaan akan ras. Dari kasih sayang perkawinan sampai pada keinginan
untuk menjaga perekonomian rumah tangga. Dari kecemburuan yang dimiliki oleh
indiividu sampai pada hasrat untuk hidup abadi yang sangat menyusahkan.
c.
Pengaruh
perkembangan
Mc Goldrick dan Carter (1985)
mengembangkan model tahap kehidupan keluarga yang didasari oleh ekspansi,
kontraksi, dan penyusunan kembali (realigment) dari hubungan keluarga yang
memberikan support terhadap masuk, keluar dan perkembangan anggota keluarga.
Model ini diberikan dengan menggunakan aspek emosional, transisi, perubahan dan
tugas yang diperlukan untuk perkembangan keluarga.
Hal ini merupakan lingkungan
kemasyarakatan yang paling awal dari semua bentuk kehidupan yang lebih tinggi,
termasuk manusia, dan pengaruh perkembangan yang paling besar dalam kesadaran
hidup yang mana merupakan sumbernya. Pada khususnya hal ini membentuk karakter
individu lewat pengaruh kebiasaan-kebiasaan organis maupun mental. Untuk
mengenal pengaruh kekekalan nya kita tidak perlu menganut pandangan bahwa pengaruh
keluarga pada masa pertumbuhan menentukan sekali, khususnya terhadap semua
struktur kepribadian individu.
d.
Ukuran
yang Terbatas
Keluarga merupakan keluarga yang
terbatas ukurannya, yang dibatasi oleh kondisi-kondisi biologis yang tidak
dapat lebih tanpa kehilangan identitasnya. Oleh sebab itu keluarga merupakan
skala yang paling kecil dari semua organisasi formal yang merupakan struktur
sosial, dan khususnya dalam masyarakat yang sudah beradab dimana keluarga
secara utuh terpisah dari kelompok kekerabatan. Keluarga pada dasarnya terdiri
dari ayah, ibu dan anak. Dimana anak tidak dapat dipisahkan dari garis
keturunannya. Serta mempunyai hubungan sosial yang relative tetap.
e.
Posisi
Inti dan Struktur Sosial
Keluarga merupakan inti dari
organisasi sosial lainnya. Kerap didalam masyarakat yang masih sederhana,
maupun dalam masyarakat yang lebih maju, yang mempunyai tipe masyarakat
patrialkal. Struktur sosial dibentuk dari satuan-satuan keluarga. Hanya dalam
masyarkaat yang kompleks dengan peradaban yang lebih tinggi keluarga berhenti
untuk memenuhi fungsi-fungsi ini. Demikian juga pada masyarakat lokal . seperti
pada halnya pembagian kelas-kelas sosialnya. Cenderung untuk mempertahankan
kesatuan-kesatuan keluarga
f.
Tanggung
Jawab Para Anggota Keluarga.
Keluarga memiliki tuntutan-tuntutan
yang lebih besar dan kontinyu dari pada yang biasa dilakukan oleh
asosiasi-asosiasi lainnya. Keluarga mengarahkan laki-laki dan wanita untuk
memperlihatkan kepada orang lain bahwa diri mereka sendiri mempunyai suatu
tugas-tugas yang paling sukar sekali dan suatu tanggung jawab yang besar. Kerja
keras keluarga dilaksanakan sesuai dengan kondisi –kondisi pemenuhan
kebutuhan-kebutuhan yang mampu dilakukan oleh keluarga. Kehidupan keluarga juga
mengakar secara mendalam pada dorongan-dorongan pokok seperti yang diartikan
dalam hal ini. Dorongan ini mengarahkan laki-laki ketanggung jawab yang semakin
besar terhadap keluarga yang menopang mereka dalam memenuhi tugas-tugas yang
tidak dapat mereka perhitungkan.
g.
Aturan
kemasyarakatan
Hal ini khususnya terjaga dengan
adanya hal-hal yang tabu didalam masyarakat dan aturan-aturan sah yang denga
kaku menentukan kondisi-kondisinya. Aturan kemasyarakatan ini mulanya
berkembang dalam masyarakat itu sendiri yang kemudian menjadi kebiasaan dan
disahkan oleh masyarakat tersebut dalam suatu instutusi atau lembaga
kemasyarakatan, yang menunjukkan adanya unsur-unsur yang mengatur perilaku para
anggota masyarakat. institusi keluarga ini, terdapat norma, nilai dan aturan
yang mengatur dalam masalah keluarga. Misalnya pada perkawinan, ada perkawinan
endogamy, eksogami, pelamaran dan perceraian dsb. Pada satu tempat, perjanjian
perkawinan lebih keras dibatasi dibandingkan dari perjanjian-perjanjian
lainnya. Dimana pasangan tidak mempunyai kebebasan untuk menentukan
syarat-syaratnya. Atau merubahnya dengan persetujuan bersama. Setiap bentuk
perjanjian perkawinan mempunyai perbedaan sesuai dengan perbedaan tipe-tipe
masyarakat yang bersangkutan. Dan masing-masing mempunyai bentuk yang berlaku
dan menuntut adanya ketegasan-ketegasan pada masyarakat modern. Pada masyarakat
modern keluarga merupakan salah satu asosiasi yang dengan persetujuan kelompok
dapat dengan bebas masuk tetapi tidak bebas untuk meninggalkan atau
membubarkannya, walaupun dengan persetujuan bersama.
h.
Sifat
Kekekalan dan kesementaraan
Sebagai institusi, keluarga
merupakan sesuatu yang demikian permanent dan universal. Dan sebagai asosiasi
merupakan organisasi yang paling bersifat sementara dan yang paling muda
berubah dari seluruh organisasi-organisasi penting lainnya dalam masyarakat
C.
Pengertian
Fisioterapi
Beberapa
pendapat para ahli tentang fisioterapi yaitu :
1.
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.778
Tahun 2008 tentang Pedoman Pelayanan Fisioterapi di Sarana Kesehatan.
Fisioterapi adalah suatu
pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk individu dan atau kelompok dalam upaya
mengembangkan, memelihara, dan memulihkan gerak dan fungsi sepanjang daur
kehidupan dengan menggunakan modalitas fisik, agen fisik, mekanis, gerak, dan
komunikasi. Fisioterapi dapat melatih pasien dengan olahraga khusus, penguluran dan bermacam-macam teknik
dan menggunakan beberapa alat khusus untuk mengatasi masalah yang dihadapi
pasien yang tidak dapat diatasi dengan latihan-latihan fisioterapi.
2.
Menurut WHO (World Health
Orgazation)
Fisioterapi adalah menilai, merencanakan dan melaksanakan
program-program rehabilitasi yang meningkatkan atau memulihkan fungsi motorik
manusia, memaksimalkan kemampuan gerak, meredakan sindrom nyeri, dan mengobati
atau mencegah tantangan fisik yang berhubungan dengan cedera, penyakit dan
gangguan lainnya.
3.
Menurut WCPT (World
Confederation for physical therapy)
Fisioterapi adalah suatu ilmu atau kiat untuk melakukan suatu pengobatan
dengan memanfaatkan khasiat alam seperti cahaya, air, listrik, latihan-latihan
dan manual.
4. Menurut
IFI (Ikatan Fisioterapi Indonesia)
Fisioterapi
adalah bentuk pelayanan kesehatan yang ditunjukan kepada individu atau kelompok
untuk mengembangkan, memelihara, dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh
sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan penanganan secara manual,
peningkatan gerak, peralatan (fisik, elektroterapeutis dan mekanis), pelatihan
fungsi dan komunikasi.
Jadi
fisioterapi adalah suatu pelayanan yang ditujukan untuk individu atau kelompok
dalam upaya mengembangkan,
memelihara, dan memulihkan gerak dan fungsi sepanjang daur kehidupan
D.
Klasifikasi
Kelompok Khusus
Kelompok
khusus dapat diklasifikasikan berdasarkan permasalahan dan kebutuhan yang
mereka hadapi, diantaranya:
Kelompok khusus dengan kebutuhan khusus yang memerlukan pengawasan akibat pertumbuhan dan perkembangannya misal:
Kelompok khusus dengan kebutuhan khusus yang memerlukan pengawasan akibat pertumbuhan dan perkembangannya misal:
1. Kelompok ibu hamil
2. Kelompok ibu bersalin.
3. Kelompok ibu nifas.
4. Kelompok bayi dan anak balita.
5. Kelompok anak usia sekolah.
6. Kelompok usia lanjut.
Kelompok khusus dengan kesehatan
khusus yang memerlukan pengawasan dan bimbingan, diantaranya:
1. Kelompok penderita penyakit menular
(kusta, TBC, AIDS, Peny. Kelamin)
2. Kelompok Penderita penyakit tidak
menular (DM, Jantung, Stroke)
3. Kelompok Cacat yang memerlukan
rehabilitasi (Fisik, mental, social)
4. Kelompok Khusus yang mempunyai
resika terserang penyakit (WTS, penyalahgunaan obat dan narkotika, pekerja
tertentu).
E.
Prinsip
Dasar Fisioterapi Dalam Keluarga
Fisioterapi banyak mengetahui tentang prosedur
operasi, tujuan latihan, anatomi, otot dan tulang serta dapat menyesuaikan
kandisi untuk meningkatkan gerak dan fungsi pasien. Prinsip-prinsip dasar pelayanan fisioterapi
dalam keluarga meliputi upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit,
penyembuhan dan pemulihan gangguan sistem gerak dan fungsi dalam rentang
kehidupan dari lahir sampai ajal, yang terdiri dari :
1. Peningkatan
dan pencegahan (promotif dan preventif)
Pelayanan fisioterapi
dapat dilakukan pada pusat kebugaran, pusat kesehatan kerja, sekolah, kantor,
pusat panti usia lanjut, pusat olahraga, tempat kerja/industri dan pada
pusat-pusat pelayanan umum.
2. Penyembuhan
dan pemulihan (kuratif dan rehabilitatif)
Pelayanan fisioterapi
dapat dilakukan pada rumah sakit, rumah perawatan, panti asuhan, pusat
rehabilitasi, tempat praktek, klinik prifat, klinik rawat jalan, puskesmas,
rumah tempat tinggal, pusat pendidikan dan penelitian.
Berdasarkan
ruang lingkup pelayanan fisioterapi dan tuntutan kebutuhan masyarakat dibagi
menjadi :
1. Fisioterapi
kesehatan wanita
2. Fisioterapi
kesehatan dan keselamatan kerja
3. Fisioterapi
usia lanjut
4. Fisioterapi
olahraga
5. Fisioterapi
kesehatan masyarakat
6. Fisioterapi
pelayanan medik
Pengembangan pelayanan
fisioterapi pelayanan medik didasari pada spesifikasi problem kesehatan pasien yaitu pediatri, geriatri, muskuloskeletal, kardio-pulmonal,
neurologi dan olahraga.
F.
Tujuan
Fisioterapi Dalam Kelompok
1. Untuk
meningkatkan derajat kesehatan secara optimal, agar dapat menjalankan tugas dan
kewajiban sesuai dengan peran dan fungsinya dalam keluarga dan masyarakat.
2. Untuk
meningkatkan potensi gerakan tubuh
3. Untuk
membantu tubuh dalam mendapatkan kekuatannya kembali
4. Menormalkan
fungsi tubuh.
5. Memulihkan
lebih cepat.
G.
Keadaan
yang dapat dilakukan tindakan fisioterapi
1. Gangguan
saraf yaitu Stroke, Nyeri yang menjalar,
Kesemutan, Layuh otak dan Cidera tulang belakang
2. Gangguaan
tulang dan otot yaitu Pasca patah tulang, Nyeri dan ketengan otot, Nyeri
punggung dan lain-lain
3. Gangguan
pernafasan yaitui asma, Ispa dan Batuk pilek pada anak
4. Gangguan
pertumbuhan dan perkembangan yaitu Terlambat jalan, kelainan bawaan sejak
lahir.
5.
Macam-macam
Fisioterapi
1. Exercise
therapy (terapi latihan)
Terapi
ini dimaksudkan untuk mengembalikan fungsi sekaligus memberi penguatan dan
pemeliharaan gerak agar bisa kembali normal atau setidaknya mendekati kondisi
normal. Kepada anak, akan diberikan latihan memegang maupun menggerakkan tangan
dan kakinya. Setelah mampu, akan dilanjutkan dengan latihan mobilisasi, dimuali
dengan berdiri melangkah, berjalan, lari kecil dan seterusnya.
2. Heating
therapy (terapi pemanasan)
Terapi
ini memanfaatkan kekuatan panas yang biasanya digunakan pada kelainan kulit,
otot, maupun jaringan tubuh bagian dalam lainnya. Pengguanaan tentu saja
disesuaikan dengan tingkat keluhan.
3. Terapi
stimulasi listrik
Terapi
ini menggunakan aliran listrik bertenaga kecil. Terapi ini cocok diterapkan
pada anak yang menderita kelemahan otot akaibat patah tulang ataupun kerusakan
saraf otot.
4. Terapi
dingin
Terapi
ini biasanya diberikan bila cedera anak masih akut sehingga proses peradangan
tidak menjadi kronis. Terapi ini umumnya hanya diperuntukan bagi otot saja,
biasanya akibat terjatuh dan mengalami memar.
5. Terapi
bagian dada
Anak
dengan keluhan batuk pilek biasanya mendapat chest physioterapi yang bermanfaat
membersihakan saluran pernapasan dan memperbaiki pertukaran udara. Yang
termasuk dengan fisioterapi ini diantaranya inhalasi, clapping, vibrasi dan
postural drainage.
6. Terapi
air
Terapi
dengan air berguna bagi anak-anak yang mengalami gangguan, terutama gangguan
gerak akibat spastisitas, misal pada anak cerebral palsy. Sedangakn pada anak
yang terlambat jalan tentu saja sebelum diterapi mereaka akan dievaluasi dulu
baik dari usia, tingkat kemampuan, tetapi tingakat kesulitan yang dialami.
7. Orthopedhic
Fisioterapi
orthopedik ini dilakukan untuk mengatasi gaggguan tulang dan otot akibat patah
tulang, retak, keseleo dan terkilir. Umumnya ditujukan untuk kalangan dewasa
karena kasusnya jarang sekali terjadi.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1. Keluarga adalah salah satu kelompok atau kumpulan manusia yang hidup
bersama sebagai satu kesatuan atau unit masyarakat terkecil dan biasanya selalu
ada hubungan darah, ikatan perkawinan atau ikatan lainnya, tinggal bersama
dalam satu rumah yang dipimpin oleh seorang kepala keluarga dan makan dalam
satu periuk.
2. Fisioterapi
adalah suatu pelayanan yang ditujukan untuk individu atau kelompok dalam upaya mengembangkan,
memelihara, dan memulihkan gerak dan fungsi sepanjang daur kehidupan
3. Kalsifikasi kelompok khusus yaitu kelompok
ibu hamil, kelompok
ibu bersalin, kelompok ibu nifas, kelompok bayi dan anak balita, kelompok anak
usia sekolah dan kelompok usia lanjut.
4. Macam-macam
fisioterapi yaitu terapi latihan, terapi pemanasan, terapi stimulasi listrik, terapi
dingin, terapi bagian dada, terapi air dan orthopedhic.
B.
Saran
1. Supaya
keluarga yang mendapat seseorang yang terkena penyakit dapat mengguanakn
fisioterapi yang cocok.
2. Agar
semua kelompok khusus mendapatkan terapi yang dibutuhkan.
No comments:
Post a Comment