MAKALAH KEPEMIMPINAN DALAM
PENGEMBANGAN DAN PENGORGANISASIAN MASYARAKAT
“Peran
Kepemimpinan Dalam Organisasi”
Dosen Pengampu : IL. AFRA, SKM. M.Kes
Disusun oleh kelompok 1 :
1.
Badriah
2.
Ani Romaningsih
3.
Saripudin
4.
Angga Saputra H
5.
M. Ubaydillah
6.
Doni Agung Sakti
YAYASAN HAJI
SOEHELLY QARY
SEKOLAH TINGGI ILMU
KESEHATAN (STIKES) MERANGIN
PRODI S1 KESEHATAN
MASYARAKAT
TAHUN AJARAN 2015/2016
KATA
PENGANTAR
Alhamdulillah atas
rahmat dan ridlo Allah, kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Peran
Kepemimpinan dalam Organisasi”. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Kepemimpinan
dalam pengembangan dan pengorganisasian masyarakat (KPPM) yang dibimbing oleh
bapak IL Afra S.KM.,M.Kes. Kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Kami menyadari dalam
makalah ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu kami mengharapkan
kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah
yang kami buat ini dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Akhir kata semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.
Bangko,
25 April 2015
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR ............................................................................................. i
DAFTAR
ISI ........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang ......................................................................................... 1
B. Rumusan
Masalah..................................................................................... 2
C. Tujuan
....................................................................................................... 2
D. Metode
Penulisan ..................................................................................... 2
E.
Sistematika Penulisan ............................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian Kepemimpinan
..................................................................... 3
B.
Pengertian Organisasi ............................................................................ 4
C.
Pengertaian Peran
Kepemimpinan ......................................................... 4
D.
Macam-macam Peran
kepemimpinan ................................................ 5
E.
Peran Pemimpin dalam
Organisasi ......................................................... 10
F.
Contoh Peran
kepemimpinan.................................................................. 13
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................ 15
B. Saran....................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Manusia
adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri, dalam hidup manusia selalu
berinteraksi dengan sesama serta lingkungannya. Agar terciptanya suatu organisasi
yang harmonis, maka manusia harus memiliki kelompok dalam suatu organisasi
tertentu. Kepemimpinan merupakan lokomotif organisasi yang selalu menarik
dibicarakan. Daya tarik ini didasari pada latar historis yang menunjukkan arti
penting keberadaan seorang pemimpin dalam setiap kegiatan kelompok, dan
kenyataannya bahwa seorang pemimpin dalam setiap kegiatan kelompok merupakan
sentrum dalam pola interaksi antar komponen organisasi.
Dalam organisasi selalu melibatkan beberapa orang yang
saling berinteraksi secara intensif. Interaksi tersebut disusun dalam suatu
struktur yang dapat membantu dalam usaha pencapaian tujuan bersama. Agar
pelaksanaan kerja dalam organisasi dapat berjalan sebagaimana mestinya maka
dibutuhkan sumber seperti perlengkapan, metode kerja, bahan baku, dan
lain-lain.
Peranan pemimpin dalam suatu organisasi
itu sangatlah penting karena keberadaan pimpinan yaitu menjadi palang pintu
atau menjadi salah satu ujung tombak dari keberhasilan dalam berorganisasi. Peran pemimpin tidak pernah lepas dari
pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen dalam organisasi yaitu mulai dari
organisasi Planning termasuk budgeting, Organizing, Staffing, Actuating or
Leadership, Coordinating dan Controlling atau Evaluation. Akan tetapi, setiap
perjalanan operasional suatu organisasi akan menemui kendala atau masalah
akibat dinamika lingkungan Internal dan Eksternal organisasi. Untuk menyiasati
situasi dan kondisi tersebut maka diperlukan seni memimpin yang cerdas untuk
mencapai efektivitas kepemimpinan. Kepemimpinan yang efektif bagi pemimpin
dalam melaksanakan peran pengendalian organisasi memiliki kontribusi besar bagi
keberhasilan orang-orang yang dipimpinnya untuk mencapai tujuan organisasi
secara efektif dan efisien.
Salah satu tugas atau peran pimpinan
yaitu harus bisa mengelola konflik dalam organisasi yang dipimpinnya sehingga
setiap konflik itu bisa diselesaikan dengan baik dan tidak ada yang merasa
dirugikan. Pimpinan adalah seseorang yang bekerja melalui orang lain dengan
mengoordinasikan kegiatan-kegiatan mereka guna mencapai sasaran organisasi.
- Rumusan Masalah
Adapun
rumusan masalahnya yaitu adalah :
1. Apa
pengertian kepemimpinan ?
2. Apa
pengertian organisasi ?
3. Apa
saja macam-macam peran
kepemimpinan ?
4. Bagaimana
peran pemimpin dalam sebuah organisasi ?
5. Apa
saja contoh-contoh peran pemimpin
dalam sebuah organisasi ?
- Tujuan
1. Tujuan umum
Mahasiswa mampu mengetahui tentang peran kepemimpinan
dalam organisasi.
2. Tujuan khusus
a. Mengetahui pengertian kepemimpinan
b. Mengetahui pengertian organisasi.
c. Megetahui macam-macam peran kepemimpinan.
d. Megetahui peran pemimpin dalam sebuah organisasi.
e. Mengetahui contoh-contoh peran pemimpin dalam sebuah
organisasi.
- Metode Penulisan
Metode yang dipakai dalam penyusunan makalah ini yaitu
dengan referensi buku-buku serta sumber dari internet yang berkaitan dengan
peran kepemimpinan dalam organisasi.
- Sistematika Penulisan
Makalah
ini terdiri dari 3 bab yang disusun dengan sistematika penulisan sebagai
berikut :
1. Bab
I : Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan,
metode penulisan dan sistematika penulisan.
2. Bab
II : Pembahasan yang terdiri dari pengertian, macam-macam dan contoh peran kepemimpinan dalam sebuah organisasi.
3. Bab
III : Penutup terdiri dari kesimpulan dan saran.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kepemimpinan
Banyak para ahli dari manajemen yang memberikan pendapatnya
tentang definisi dari kepemimpinan dimana kepemimpinan didefinisikan sebagai
proses pengarahan dan mempengaruhi para karyawan dalam aktivitasnya yang
berkaitan dengan tugas dari para anggota kelompok. Apabila kita berbicara
mengenai kepemimpinan maka tidak akan terlepas dari siapa yang memimpin yang
disebut dengan pemimpin. Seorang pemimpin merupakan individu yang dapat
menerapkan prinsip motivasi, disiplin, dan produktifitas, jia bekerja sama
dengan orang, tugas dan situasi agar dapat mencapai tujuan dari sebuah
erusahaan kepemimpinan yang efektif sangat tergantung dari landasan manajerial
yang kokoh. Adapun beberapa definisi kepemimpinan menurut para ahli yaitu
diantaranya :
1.
Menurut Howard H. Hyot yang dikutip oleh kartini
kartono dalam bukunya pemimpin dan kepemimpinan (2004 : 57) bahwa “kepemimpinan
adalah seni untuk mempengaruhi tingkah laku manusia, kemampuan untuk membimbing
orang”.
2.
Dubrin (2005;3) dalam bukunya leadership mengemukakan
bahwa “kepemimpinan itu adalah upaya mempengaruhi banyak orang melalui
komunikasi untuk mencapai tujuan, cara mempengaruhi orang dengan petunjuk atau
perintah, tindakan yang menyebabkan orang lain bertindak atau merespons dan
menimbulkan perubahan positif, kekuatan dinamis penting yang memotivasi dan
mengkoordinasi organisasi dalam rangka mencapai tujuan, kemampuan untuk
menciptakan rasa percaya diri dan dukungan diantara agar tujuan organisasional
dapat tercapai.
3.
Siagian (2002;62) dalam bukunya manejemen sumber daya
manusia mengemukakan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk
mempengaruhi orang lain (para bawahannya), sedemikian rupa sehingga orang lain
itu mau melakukan kehendak pemimpin meskipun secara pribadi hal itu mungkin
tidak disenanginya.
4.
Nimran (2002:62) bahwa “kepemimpinan atau leadership
adalah suatu proses mempengaruhi perilaku orang lain agar berperilaku seperti
yang akan dikehendaki”.
Berdasarkan
beberapa definisi diatas, maka kepemimpinan
adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya
dalam upaya mencapai tujuan organisasi.
B. Pengertian Organisasi
Organisasi berasal dari kata
oranon, dalam bahasa yunani berarti alat. Pengertian organisasi telah banyak di
sampaikan oleh para ahli, tetapi pada dasarnya tidak ada perbedaan yang
signifikan dan sebagai bahan perbandingan akan disampaikan beberapa pendapat
sebagai berikut :
1.
Chester 1. Barnard
(1938), Mengemukakan bahwa organisasi adalah sistem kerja sama antara dua orang
atau lebih.
2.
Jamnes D. Mooney, Organisasi
adalah setiap bentuk kerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
3.
Dimock, Organisasi
adalah perpaduan secara sistematis daripada bagian-bagian yang saling
ketergantungan atau berkaitan untuk membentuk suatu kesatuan yang bulat melalui
kewenangan, koordinasi dan pengawasan dalam usaha mencapai tujuan yang telah
ditentukan.
Jadi Organisasi adalah sekelompok orang (dua
atau lebih) yang secara formal dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
C. Pengertian Peran Kepemimpinan
Sebelum membahas tentang macam-macam peran kepemimpinan
terlebih dahulu kita akan memaparkan tentang pengertian peran kepemimpinan itu
sendiri. Kepemimpinan adalah adalah proses mempengaruhi aktivitas-aktivitas
sebuah kelompok yang diorganisasi ke arah pencapaian tujuan. Dalam pengertian
lain kepemimpinan adalah kemampuan dan keterampilan seseorang yang menduduki
jabatan sebagai pimpinan satuan kerja untuk mempengaruhi orang lain, terutama
bawahannya, untuk berfikir dan bertindak sedemikian rupa sehingga melalui
perilaku yang positif ia memberikan sumbangan nyata dalam pencapaian tujuan
organisasi. Sedangkan penertian manajemen adalah suatu proses perencanaan,
pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian upaya dari anggota organsasi
serta penggunaan semua sumber daya yang ada pada organisasi untuk mencapai
tujaun organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.
Dalam manajemen, kepemimpinan merupakan sub sistem dari pada
manajemen. Karena mengingat peranan vital seorang pemimpin dalam menggerakan
bawahan, maka timbul pemikiran di antara para ahli untuk bisa jauh lebih
mengungkapkan peran apa saja yang menjadi beban dan tanggung jawab pemimpin
dalam mempengaruhi bawahannya. Adapun beberapa definisi peranan kepemimpinan
menurut para ahli yaitu diantaranya :
1.
Sarbin dan Allen (thoha, 1995), merumuskan “peran
sebagai suatu rangkaian perilaku yang teratur, yang ditimbulkan karena suatu
jabatan tertentu atau karena adanya suatu yang mudah dikenal”.
2.
Wahjosumidjo (1994),”peran kepemimpinan ditekankan
kepada sederetan tugas-tugas apa yang perlu dilakukan oleh setiap pemimpin
dalam hubungannya dengan bawahan”.
3.
Stoner dan mintzberg, keduanya memandang kepemimpinan
sebagai sub sistem dari manajemen.
4.
Miftah Thoha (1995), mengemukakan ”pada hakekatnya
kepemimpinan mempunyai pengertian agak luas dibanding dengan manajemen”.
Pengertian
peran itu sendiri adalah perilaku yang diatur dan diharapkan dari seseorang
dalam posisi tertentu. Jadi peran kepemimpinan adalah seperangkat perilaku yang
diharapkan dilakukan oleh seseorang sesuai kedudukannya sebagai seorang
pemimpin.
D. Macam-macam Peran Kepemimpinan
1. Peran
Kepemimpinan dalam Pengambilan Keputusan
Kepemimpinan
seseorang dalam sebuah organisasi sangat besar perannya dalam setiap
pengambilan keputusan, sehingga membuat keputusan dan mengambil tanggung jawab
terhadap hasilnya adalah salah satu tugas pemimpin. Sehingga jika seorang
pemimpin tidak mampu membuat keputusan, seharusnya dia tidak dapat menjadi
pemimpin.
Dilain hal,
pengambilan keputusan dalam tinjauan perilaku mencerminkan karakter bagi
seorang pemimpin. Oleh sebab itu, untuk mengetahui baik tidaknya keputusan yang
diambil bukan hanya dinilai dari konsekuensi yang ditimbulkannya, melainkan
melalui berbagai pertimbangan dalam prosesnya. Kegiatan pengambilan keputusan merupakan
salah satu bentuk kepemimpinan, sehingga:
a.
Teori keputusan merupakan metodologi untuk
menstrukturkan dan menganalisis situasi yang tidak pasti atau berisiko, dalam
konteks ini keputusan lebih bersifat perspektif daripada deskriptif
b.
Pengambilan keputusan adalah proses mental dimana
seorang manajermemperoleh dan menggunakan data dengan menanyakan hal lainnya,
menggeser jawaban untuk menemukan informasi yang relevan dan menganalisis data;
manajer, secara individual dan dalam tim, mengatur dan mengawasi informasi
terutama informasi bisnisnya
c.
Pengambilan keputusan adalah proses memilih di antara
alternatif-alternatif tindakan untuk mengatasi masalah.
Dalam pelaksanaannya, pengambilan
keputusan dapat dilihat dari beberapa aspek, yaitu:
a.
Proses pengambilan keputusan
Prosesnya dilakukan melalui beberapa
tahapan seperti:
1)
Identifikasi masalah
2)
Mendefinisikan masalah
3)
Memformulasikan dan mengembangkan alternative
4)
Implementasi keputusan
5)
Evaluasi keputusan
b.
Gaya pengambilan keputusan
Selain proses pengambilan keputusan,
terdapat juga gaya pengambilan keputusan. Gaya adalah lear habit atau
kebiasaan yang dipelajari. Gaya pengambilan keputusan merupakan kuadran yang
dibatasi oleh dimensi:
1)
Cara berpikir, terdiri dari:
a)
Logis dan rasional; mengolah informasi secara
serial
b)
Intuitif dan kreatif; memahami sesuatu secara
keseluruhan.
2)
Toleransi terhadap ambiguitas
a)
Kebutuhan yang tinggi untuk menstruktur
informasi dengan cara meminimalkan ambiguitas
b)
Kebutuhan yang rendah untuk menstruktur
informasi, sehingga dapat memproses banyak pemikiran pada saat yang sama.
Kombinasi dari kedua dimensi diatas
menghasilkan gaya pengambilan keputusan seperti:
a.
Direktif adalah
toleransi ambiguitas rendah dan mencari rasionalitas. Efisien,
mengambil keputusan secara cepat dan berorientasi jangka pendek.
b.
Analitik adalah
toleransi ambiguitas tinggi dan mencari rasionalitas. Pengambil keputusan yang
cermat, mampu menyesuaikan diri dengan situasi baru.
c.
Konseptual adalah toleransi ambiguitas tinggi dan intuitif. Berorientasi
jangka panjang, seringkali menekan solusi kreatif atas masalah.
d.
Behavioral adalah toleransi ambiguitas rendah dan intuitif. Mencoba
menghindari konflik dan mengupayakan penerimaan.
Berdasarkan uraian di atas, maka
berikut adalah upaya-upaya yang perlu ditempuh seperti:
a.
Cerna masalah
Sejalan dengan peran kepemimpinan,
maka terdapat perbedaan antara permasalahan tentang tujuan dan metode. Dalam
kondisi seperti ini peran pemimpin adalah mengambil inisiatif dalam hubungannya
dengan tujuan dan arah daripada metode dan cara.
b.
Identifikasi alternativ
Kemampuan untuk memperoleh alternativ
yang relevan sebanyak-banyaknya.
c.
Tentukan proritas
Memilih diantara banyak alternativ
adalah esensi dari kegiatan pengambilan keputusan.
d.
Ambil langkah
Upaya pengambilan keputusan tidak berhenti
pada tataran pilihan, melainkan berlanjut pada langkah implementasi dan
evaluasi guna memberikan umpan balik.
2. Peran
Kepemimpinan Dalam Membangun Tim
Tim adalah
kelompok kerja yang dibentuk dengan tujuan untuk menyukseskan tujuan bersama
sebuah kelompok organisasi atau masyarakat. Tujuan dari pembentukan tim di sini
adalah membangun pedoman umum dalam membentuk atau membangun tim, yaitu:
a.
Menanamkan pada kepentingan bersama
b.
Menggunakan seremoni dan ritual-ritual
c.
Menggunakan simbol-simbol untuk mengembangkan
identifikasi dengan unit kerja
d.
Mendorong dan memudahkan interaksi sosial yang
memuaskan
e.
Mengadakan pertemuan-pertemuan membangun tim
f.
Menggunakan jasa konsultan bila diperlukan.
Kepemimpinan
didefinisikan sebagai proses untuk memberikan pengarahan dan pengaruh pada
kegiatan yang berhubungan dengan tugas sekelompok anggotanya. Mereka yakin
bahwa tim tidak akan sukses tanpa mengkombinasikan kontribusi setiap anggotanya
untuk mencapai tujuan akhir yang sama. Adapun peranan pemimpin dalam tim adalah
sebagai berikut:
a.
Memperlihatkan gaya pribadi
b.
Proaktif dalam sebagian hubungan
c.
Mengilhami kerja tim
d.
Memberikan dukungan timbal balik
e.
Membuat orang terlibat dan terikat
f.
Memudahkan orang lain melihat peluang dan prestasi
g.
Mencari orang yang ingin unggul dan dapat bekerja
secara kontruktif
h.
Mendorong dan memudahkan anggota untuk bekerja
i.
Mengakui prestasi anggota tim
j.
Berusaha mempertahankan komitmen
k.
Menempatkan nilai tinggi pada kerja tim.
3. Peran Pemimpin dalam Manajemen Sumber Daya
Manusia
Mengapa sering
terjadi keluhan dari para pelanggan tentang mutu produk dan pelayanannya di
suatu perusahaan. Hal ini wajar terjadi sejalan dengan semakin tinggi dinamika
preferensi dan kritisnya para pelanggan tentang mutu. Karena itu dibutuhkan
peran utama manajemen (seorang manajer) yakni melaksanakan fungsi-fungsi
manajemen untuk memperoleh hasil yang ditargetkan perusahaan atau yang
diinginkan oleh pelanggan. Sementara peran pemimpin dengan kepemimpinan mutunya
adalah mengembangkan dan memperbaiki sistem agar program pengembangan mutu
sumber daya manusia berhasil sesuai harapan. Dalam prakteknya, seorang manajer
di samping melaksanakan fungsi-fungsi manajemen juga harus mampu menjalankan
kepemimpinan mutu sumber daya manusia dengan efektif secara bersinambung.
4. The
Vision Role
Sebuah visi
adalah pernyataan yang secara relatif mendeskripsikan aspirasi atau arahan
untuk masa depan organisasi. Dengan kata lain sebuah pernyataan visi harus
dapat menarik perhatian tetapi tidak menimbulkan salah pemikiran. Dengan peran
kepemimpinan inilah supaya visi sesuai dengan tujuan organisasi di masa
mendatang, para pemimpin harus menyusun dan manafsirkan tujuan-tujuan bagi
individu dan unit-unit kerja.
5. Peran
Pemimpin dalam Pembangkit Semangat
Salah satu peran
kepemimpinan yang harus dijalankan oleh seorang pemimpin adalah peran
membangkitkan semangat kerja. Peran ini dapat dijalankan dengan cara memberikan
pujian dan dukungan. Pujian dapat diberikan dalam bentuk penghargaan dan
insentif. Penghargaan adalah bentuk pujian yang tidak berbentuk uang, sementara
insentif adalah pujian yang berbentuk uang atau benda yang dapat kuantifikasi.
Pemberian insentif hendaknya didasarkan pada aturan yang sudah disepakati
bersama dan transparan. Insentif akan efektif dalam peningkatan semangat kerja
jika diberikan secara tepat, artinya sesuai dengan tingkat kebutuhan karyawan
yang diberi insentif, dan disampaikan oleh pimpinan tertinggi dalam organisasi
, serta diberikan dalam suatu ”event” khusus.
Peran
membangkitkan semangat kerja dalam bentuk memberikan dukungan, bisa dilakukan
melalui kata-kata, baik langsung maupun tidak langsung, dalam kalimat-kalimat
yang sugestif. Dukungan juga dapat diberikan dalam bentuk peningkatan atau
penambahan sarana kerja, penambahan staf yag berkualitas, perbaikan lingkungan
kerja, dan semacamnya.
6. Peran
Pemimpin dalam Menyampaikan Informasi
Informasi
merupakan jantung kualitas perusahaan atau organisasi; artinya walaupun produk
dan layanan purna jual perusahaan tersebut bagus, tetapi jika komunikasi
internal dan eksternalnya tidak bagus, maka perusahaan itu tidak akan bertahan
lama karena tidak akan dikenal masyarakat dan koordinasi kerja di dalamnya
jelek. Penyampaian atau penyebaran informasi harus dirancang sedemikian rupa
sehingga informasi benar-benar sampai kepada komunikan yang dituju dan
memberikan manfaat yang diharapkan. Informasi yang disebarkan harus secara
terus-menerus dimonitor agar diketahui dampak internal maupun eksternalnya.
Monitoring tidak dapat dilakukan asal-asalan saja, tetapi harus betul-betul
dirancang secara efektif dan sistemik. Selain itu, seorang pemimpin juga harus
menjalankan peran consulting baik ke ligkungan internal organisasi maupun ke
luar organisasi secara baik, sehingga tercipta budaya organisasi yang baik
pula. Sebagai orang yang berada di puncak dan dipandang memiliki pengetahuan
yang lebih baik dibanding yang dipimpin, seorang pemimpin juga harus mampu
memberikan bimbingan yang tepat dan simpatik kepada bawahannya yang mengalami
masalah dalam melaksanakan pekerjaannya.
E. Peran Pemimpin dalam Organisasi
Kepemimpinan dalam organisasi mencakup segala aspek.
Kepemimpinan tentu saja sangat penting bagi jalannya organisasi karena jika
sebuah organisasi berjalan tanpa adanya unsur kepemimpinan yang baik dari
anggotanya juga dari pimpinan organisasinya, maka setiap masalah yang muncul
dalam berjalannya organisasi tersebut akan sulit untuk diselesaikan secara
cepat dan efisien, yang mengakibatkan tujuan adanya organisasi tersebut
terhambat. Karakteristik pemimpin yang sukses yaitu cerdas, terampil secara
konseptual, kreaktif, diplomatis, taktis, lancar berbicara, memiliki
pengetahuan tentang tugas kelompok, dan memiliki keterampilan sosial. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar
kepemimpinan dapat berperan dengan baik, antara lain:
1. Yang menjadi dasar utama dalam efektivitas
kepemimpinan bukan pengangkatan atau penunjukannya, melainkan penerimaan orang
lain terhadap kepemimpinan yang bersangkutan
2. Efektivitas kepemimpinan tercermin dari
kemampuannya untuk tumbuh dan berkembang
3. Efektivitas kepemimpinan menuntut kemahiran
untuk “membaca” situasi
4. Perilaku seseorang tidak terbentuk begitu saja,
melainkan melalui pertumbuhan dan perkembangan
5. Kehidupan organisasi yang dinamis dan serasi
dapat tercipta bila setiap anggota mau menyesuaikan cara berfikir dan
bertindaknya untuk mencapai tujuan organisasi.
Ada
beberapa peran pemimpin yang harus ada dalam sebuah organisasi yaitu :
1.
Bersikap adil (Arbitrating)
Dalam kehidupan
organisasi apapun, rasa kebersamaan diantara para anggotanya adalah mutlak.
Sebab rasa kebersamaan pada hakekatnya merupakan pencerminan dari kesepakatan
antar sesama bawahan, maupun antar pemimpin dengan bawahan, dalam mencapai
tujuan organisasi. Tetapi dalam hal-hal terttentu mngkin akan terjadi
ketidaksesuaian atau timbul persoalan dalam hubungan diantara para bawahan.
Apabila diantara mereka tidak bisa memecahkan persoalan tersebut, pemimpin
perlu turun tangan untuk segera menyelesaikan. Dalam hal memecahkan persoalan
hubungan diantara bawahan, pemimpin harus bertidak adil dan tidak memihak.
2.
Memberikan sugesti (suggesting)
Sugesti bisa
disebut saran atau anjuran. Dalam rangka kepemimpinan, sugesti merupakan
kewibawaan atau pengaruh yang seharusnya mampu menggerakkan hati orang lain.
Sugesti mempunyai peranan yang sangat penting dalam memelihara dan membina rasa
pengabdian, partisipasi dan harga diri, serta rasa kebersamaan diantara para
bawahan.
3.
Mendukung tercapainya tujuan (supplying objectives)
Tercapainya tujuan
organisasi tidak terjadi secara otomatis, melainkan harus didukung oleh
berbagai sumber. Oleh sebab itu, agar setiap organisasi dapat efektif dalam
arti mencapai tujuan yang telah ditetapkan, serta pendayagunaan sumberdaya
manusianya secara optimal, perlu disiapkan sumber pendukungnya yang memadai.
Seperti mekanisme dan tata kerja, sarana, serta sumber yang lain.
4.
Katalisator (catalysing)
Secara kimia, arti
kata “katalis” atau katalisator” ialah saat yang tidak ikut bereaksi, tetapi
mempercepat reaksi (kimia). Dalam dunia kepemimpinan, seorang pemimpin
dikatakan berperan sebagai seorang katalisator apabila pemimpin tersebut
berperan selalu meningkatkan penggunaan segala sumber daya manusia yang ada,
berusaha memberikan rewaksi yang memberikan semangat dan daya kerja cepat dan
semaksimal mungkin, serta selalu tampil sebagai pelopor dan pembawa perubahan.
5.
Menciptakan rasa aman (providing security)
Setiap pemimpin
berkewajiban menciptakab rasa aman bagi para bawahannya. Fungsi ini hanya dapat
dilaksanakan apabila setiap pemimpin selalu mampu memelihara hal-hal yang
positif, sikap optimisme dalam menghadapi setiap permasalahan, sehingga dengan
demikian dalam melaksanakan tugas-tugasnya, bawahan merasa aman, bebas dari
segala perasaan gelisah, kekhawatiran, dan merasa memperoleh jaminan keamanan
dari pimpinan.
6.
Sebagai wakil organisasi (representing)
Setiap bawahan yang
bekerja pada unit organisasi apapun selalu memandang atasan atau pimpinannya
mempunyai peranana dalam segala bidang kegiatan, lebih-lebih kepemimpinan yang
menganut prinsip “keteladanan atau panutan”. Seorang pemimpin adalah
segala-galanya, oleh karenanya segala perilaku, perbuatan dan kata-katanya akan
selalu memberikan kesan tertentu terhadap organisasinya. Penampilan dan
kesan-kesan positif seorang pemimpin akan memberikan gambaran yang positif pula
terhadap organisasi yang dipimpinnya. Dengan demikian setiap pemimpin tidak
lain juga diakuai sebagai tokoh yang mewakili dalam segala hal dari organisasi
yang dipimpinnya.
7.
Sumber inspirasi (inspiring)
Seorang pemimpin pada hakekatnya
adalah sumber semangat bagi para bawahannya. Oleh karena itu setiap pemimpin
harus selalu dapat membangkitkan semangat para bawahan, sehingga para bawahan
menerima dan memahami tujuan organisasi secara antusias dan bekerja secara
efektif ke arah tercapainya tujuan organisasi.
8.
Bersikap menghargai (praising)
Setiap orang pada
dasarnya mengkehendaki adanya pengakuan dan penghargaan dari orang lain.
Demikian pula setiap bawahan dalam suatu organisasi memerlukan adanya pengakuan
dalam penghargaan dari atasannya. Oleh karena itu, menjadi kewajiban pemimpin
harus mau memberikan penghargaan atau pengakuan dalam bentuk apapun kepada
bawahannya.
F. Contoh Kasus Peran Kepemimpinan
“Contoh
kasus peran kepemimpinan dalam krisis perusahaan nissan”.
Persaingan selalu menghasilkan pihak yang menang dengan pihak
yang kalah. Perusahaan yang mampu meraih keunggulan kompetitif, maka perusahaan
itulah yang keluar sebagai pemenang. Bagaimana dengan perusahaan yang kalah
bersaing? Hanya ada dua pilihan, yaitu gugur dalam persaingan bisnis atau
berubah, seperti ungkapan yang terkenal “Dead or Change!” Di sinilah letak
peran penting seorang pemimpin. Mau dibawa berlabuh ke manakah perusahaan itu?
Arah tujuan kapal tergantung oleh kapten kapal, begitu pula arah dan strategi
perusahaan yang sangat tergantung peran kepemimpinan untuk mencapai tujuannya.
Peran kepemimpinan dalam kondisi krisis perusahaan dapat
dilihat dari kegigihan Nissan keluar dari jurang kegagalan. Pada tahun 1998,
tanda-tanda jatuhnya perusahaan otomotif raksasa Jepang itu semakin Nampak
jelas. Para petinggi Nissan sudah tidak berdaya menghadapi persaingan bisnis
saat itu, ditambah lagi timbunan hutang yang menggunung sekitar puluhan miliar
US Dollar. Ketika kondisi darurat seperti itu, dewi fortuna masih berpihak pada
Nissan. Perusahaan otomotif dari Perancis, Renault sepakat membeli 37 persen
saham Nissan dengan satu syarat yaitu menempatkan salah satu utusannya sebagai
CEO di Nissan. Dialah Carlos Ghosn, tokoh dibalik revolusi Nissan menggebrak
kembali pasar global.
Setibanya di Jepang, Ghosn segera menentukan langkah kunci
yang terdiri dari tiga langkah. Langkah awal Ghosn ialah membangun kepercayaan
bangkit untuk berubah pada setiap pekerja di saat darurat itu. Laporan-laporan
menunjukkan fakta bahwa Nissan telah benar-benar berada di puncak kegagalan.
Tidak ada jalan lain lagi bagi Nissan selain bangkit untuk berubah. Perubahan
yang dilakukan harus berdasarkan visi ke depan untuk menembus pasar global masa
depan, serta penerapan yang tegas atas strategi-strategi perusahaan yang telah
disusun.
Langkah kedua, Ghosn menyusun dua strategi dalam suatu
rencana yang dia sebut Nissan Recovery Plan. Strategi pertama yaitu segera
melakukan revitalisasi produk-produk baru Nissan. Proses pengembangan
produk-produk baru harus dipercepat. Untuk menjalankan strategi itu, Nissan
merekrut Shiro Nakamura, desainer mobil ternama di Jepang. Di sisi lain,
strategi kedua yaitu melakukan efisiensi biaya sebesar-besarnya. Menutup
pabrik-pabrik operasional yang dianggap kurang begitu mendesak, dan pengalihan
operasional untuk lebih terfokus pada operasional sentral.
Langkah ketiga Ghosn untuk menyempurnakan tahapan strateginya
ialah membentuk tim inti yang langsung dipimpin olehnya. Tugas tim inti sangat
jelas dan tegas, yaitu memastikan bahwa Recovery Plan dapat diimplementasikan
secara optimal. Bagaimana pun sempurnanya rencana yang disusun harus disertai
implementasi yang tegas. Di sini letak vital peran Ghosn untuk kembali
mengangkat kebesaran Nissan di pasar otomotif global.
Kerja keras dalam misi yang hampir mustahil itu berbuah manis
pada tahun 2001 dan tahun-tahun berikutnya. Sang raksasa telah bangkit dengan
menunjukkan prestasi demi prestasi. Tahun 2005 produk andalannya Nissan X-Trail
melenggang menjadi primadona di pasar otomotif global. Diikuti Nissan Grand Livina
yang juga booming pada tahun 2007. Dibalik kesuksesan demi kesuksesan Nissan,
ialah peran Charles Ghosn yang membawa Nissan keluar dari jurang kebangkrutan.
Kepemimpinan yang dimiliki dengan keyakinan penuh menghadapi situasi krisis
mampu mendorong kinerja optimal setiap pekerjanya untuk mencapai visi Nissan
yang besar dengan implementasi yang tegas. Itulah peran kepemimpinan Carlos
Ghosn dalam drama heroik untuk kembali mengibarkan kejayaan Nissan di pentas
global.
Jadi Peran kepemimpinan sangat vital dalam strategi
perusahaan menghadapi masa krisis, dengan visi ke depan sebagai arah perusahaan
disertai penerapan yang tegas untuk kembali meraih keunggulan bisnis.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari pembahasan masalah yang telah diuraikan
sebelumnya, maka pada bagian penutup ini dapat ditarik kesimpulan bahwa pemimpin
yang baik sangatlah diperlukan dalam suatu organisasi. Selain pemimpin, masa depan
organisasi bergantung juga pada tangan anggota, hanya pemimpin yang memiliki
kepemimpinan yang baiklah yang nantinya dapat memajukan organisasi tersebut. Pemimpin
bukanlah dictator, disini pemimpin hanyalah alat untuk memotivasi anggota
lainnya dalam mencapai tujuan tertentu. Maka pemimpin sangat berperan dalam
sebuah organisasi atau perusahaan. Pemimpin yang baik dapat menjadi contoh bagi
anggotanya.
B. Saran
Bagi seorang pemimpin haruslah dapat mengetahui serta
menjalankan perannya mengenai apa yang diperlukan dalam pemenuhan pelaksanaan
pekerjaan atau tugasnya. Banyak sekali cara yang dapat digunakan sesuai isi
makalah diatas. Demikianlah makalah ini kami susun supaya makalah ini dapat dimanfaatkan pembaca dalam memahami tentang
Peran Kepemimpinan Dalam Organisasi. Selain itu penulis juga menyarankan untuk
menerapkan apa yang baik dari makalah ini dan juga mengingatkan penulis apa
yang dianggap pembaca kurang baik dari makalah ini. Makalah ini masih banyak
memiliki kekurangan, untuk itu penulis menyarankan agar makalah ini bisa
disempurnakan baik dari cara penulisan maupun pada struktur pembahasan.
DAFTAR
PUSTAKA
- Winardi. 2000. Kepemimpinan dalam manajemen. Cetakan kedua. Jakarta ; PT. Remika
- Mappaenre, A. 2004. Kepemimpinan (leadership). Program Studi Aadministrasi Perkantoran FEIS-UNM, Makasar
- Mappaenre, A. 2009. Dasar-dasar Ilmu Administrasi dan Manajemen, FEIS-UNM, Makasar
- Maxwell, john C., Mengembangkan Kepemimpinan Didalam Diri Anda (terjemahan), Jakarta : Binarpura Aksara, 1995
- A. Judge. Timothy dan stephen P. Robbins. 2008. Prilaku Organisasi. Edisi 12.Jakarta: Salemba Empat.
- Herususilofia.lecture.ub.ac.id tentang “Peran Kepemimpinan pdf” diakses pada tanggal 23 April 2015
- File:///data/data/com.android.browser/files/fungsi-danperanseorang-pemimpin dalam.html.mht diakses pada tanggal 23 April 2015-04-23
terima kasih banyak mba, sangat bermanfaat!
ReplyDelete