RESUME
GIZI KESEHATAN MASYARAKAT
“Defisiensi
zat gizi mikro”
Dosen Pengampu : Uli Rosita Hutagaol S.ST.,M.Biomed
Disusun
Oleh :
Nama : Muslih
Nim : 12127211 0044
Kelas : B
Semester : IV (Empat)
YAYASAN
HAJI SOEHELLY QARY
SEKOLAH
TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MERANGIN
PRODI
S1 KESEHATAN MASYARAKAT
TAHUN
AJARAN 2014 /2015
DEFISIENSI
ZAT GIZI MIKRO
Zat
gizi mikro adalah zat gizi yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah sedikit, tubuh
kita tidak dapat memproduksi sendiri zat gizi ini sehingga harus diperoleh
melalui makanan. Meskipun cuma sedikit, zat gizi mikro sangat penting untuk
membantu mengatur berbagai fungsi tubuh. Sehingga tubuh akan terganggu
fungsinya jika kekurangan zat gizi mikro.
Jenis zat gizi mikro terdiri dari :
- Vitamin
Vitamin digolongkan menjadi:
a. Vitamin
larut air terdiri dari vitamin B dan C. Vitamin larut dalam air adalah vitamin yang hanya dapat
disimpan dalam jumlah sedikit dan biasanya akan segera hilang bersama aliran
makanan. Saat suatu bahan pangan dicerna oleh tubuh, vitamin yang terlepas akan
masuk ke dalam aliran darah dan beredar ke seluruh bagian tubuh. Apabila tidak
dibutuhkan, vitamin ini akan segera dibuang tubuh bersama urin. Oleh karena hal
inilah, tubuh membutuhkan asupan vitamin larut air secara terus-menerus.
b. Vitamin
Larut Lemak terdiri dari vitamin A, D, E, K. Vitamin larut lemak ini memiliki fungsi yang sangat penting
dalam menjaga agar tubuh kita tetap sehat, termasuk fungsi diferensiasi sel,
fungsi sistem kekebalan tubuh dan juga berfungsi untuk membantu menjaga tulang
agar tetap kuat dan tidak keropos. Vitamin larut lemak ini dapat disimpan oleh
tubuh dalam hati dan kulit. Kelebihan vitamin yang larut dalam lemak ini dapat
berbahaya dan menyebabkan kerusakan sel tubuh kerana itu kita disarankan untuk
berhati-hati dengan suplemen diet yang terlalu banyak mengandung Bitamin yang
larut dalam lemak.Sebelum ditemukan vitamin yang larut dalam lemak, orang
menduga bahwa lemak hanya berfungsi sebagai sumber energi. Vitamin yang larut
dalam lemak biasanya ditimbun dalam tubuh dan karenanya tidak perlu disediakan
setiap hari dalam makanan.
Jenis-jenis vitamin yaitu:
a. Vitamin
A
·
Manfaat vitamin untuk pertumbuhan,
terutama kesehatan kulit, mata dan menjaga daya tahan tubuh.
·
Sumber vitamin terdapat dalam hati,
kuning telur, keju, sayuran berwarna hijau tua seperti daun singkong, bayam,
serta sayuran dan buah-buahan yang berwarna kuning-jingga (wortel, mangga,
tomat, pepaya, dan lain-lain).
·
Kekurangan
vitamin A dapat menyebabkan :
i.
Gangguan
penglihatan pada mata.
ii.
Penyakit
infeksi seperti campak. Infeksi tersebut dapat menghambat penyerapan zat-zat
gizi dan pada saat yang bersamaan akan mengikis habis persediaan Vitamin A
dalam tubuh.
·
Kelebihan
vitamin A dapat menyebabkan yaitu sakit kepala, mual, nyeri sendi, Iritasi dan
kerontokan rambut.
b. Vitamin
B
·
Ada banyak jenis vitamin B yaitu vitamin
B1, B6, B12 dan lain-lain. Kumpulan vitamin B disebut dengan vitamin B
kompleks. Vitamin B kompleks penting untuk mencegah penyakit beri-beri,
memproduksi dan memperbaiki sel-sel darah merah, serta mengubah karbohidrat,
protein dan lemak menjadi energi.
·
Sumber terdapat dalam hati, ginjal,
susu, telur, ikan, keju, daging, kecambah gandum, serealia tumbuk,
kacang-kacangan, kacang hijau, kentang, pisang, sayuran berwarna hijau, dan
sebagainya.
c. Vitamin
C
·
Berfungsi membantu penyerapan kalsium,
mencegah infeksi, membantu penyembuhan penyakit, meningkatkan daya tahan tubuh
dan mencegah kanker serta penyakit jantung.
·
Sumber terdapat pada sayur dan buah
seperti jeruk, nanas, rambutan, dan sebagainya.
·
Kekurangan
vitamin C akan menyebabkan penyakit sariawan atau skorbut.
·
Kelebihan
vitamin C dari makanan tidak menimbulkan gejala. Tetapi mengkonsumsi vitamin C
berupa suplemen secara berlebihan tiap hari dapat menimbulkan hiperoksaluria
dan resiko lebih tinggi lagi terhadap batu ginjal.
d. Vitamin
D
·
Membantu penyerapan kalsium, penting
untuk pembentukan dan pemeliharaan tulang yang kuat bersama dengan vitamin A
dan vitamin C.
·
Sumber terdapat dalam kuning telur,
hati, krim, mentega, margarin, susu, keju, ikan (sarden, salmon), dan minyak
hati ikan.
·
Kekurangan
mengkonsumsi vitamin D dapat menyebabkan antara lain:
i.
Depresi.
ii.
Kombinasi
hipertensi dan kekurangan vitamin D dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
iii.
Pertumbuhan
kaki yang tidak normal (membentuk huruf O atau X).
iv.
Gigi
mudah rusak.
v.
Otot
mudah kejang.
vi.
Osteomalasia
yaitu hilangnya unsur kalsium dan fosfor secara berlebihan di dalam tulang
(remaja).
vii.
Osteoporosis
yaitu kerapuhan tulang akibatnya berkurangnya kepadatan tulang.
·
Kelebihan
mengkonsumsi vitamin D dapat menyebabkan tubuh mengalami batu ginjal,
hiperkalsemia (kelebihan kalsium
dalam darah), diare,
berkurangnya berat badan,
muntah-muntah,
dehidrasi
dan kanker kulit bila paparan sinar
matahari berlebihan.
e. Vitamin
E
·
Sebagai antioksidan yang berfungsi melindungi
dan memperkuat daya tahan tubuh dari penyakit, baik untuk kesehatan kulit.
·
Sumber terdapat pada minyak
tumbuh-tumbuhan terutama minyak sayur, minyak kecambah gandum, dan biji-bijian.
Sayuran dan buah-buahan juga merupakan sumber vitamin E yang baik.
·
Kekurangan
vitamin E bisa menyebabkan mandul, sel darah merah terbelah, kelemahan dan
kesulitan berjalan, nyeri pada otot betis, anemia, gangguan penglihatan,
retensi cairan (odem),
kelainan kulit dan gangguan
penyerapan lemak pada bayi premature.
·
Kelebihan vitamin E bisa menyebabkan keracunan,
sakit kelapa, lelah,
Pusing dan gangguan penglihatan
f. Vitamin
K
·
Penting untuk pembekuan darah.
·
Sumber terdapat pada hati, keju, sayuran
daun berwarna hijau, kacang buncis, kacang polong, kol, seledri, dan brokoli.
Juga pada buah-buahan seperti apel, jeruk, alpukat, dan pisang.
·
Kekurangan vitamin K menyebabkan darah sukar membeku saat
terjadi luka, kekurangan parah bisa menyebabkan anemia fatal
dan kesulitan penyerapan lemak dari
makanan.
·
Kelebihan
vitamin K terjadi bila vitamin K diberikan dalam bentuk berlebihan berupa
vitamin K sintetik menadion. Gejalanya adalah hemolisis sel darah merah, sakit
kuning (jaundice) dan kerusakan pada otak.
- Mineral
Mineral digolongkan menjadi:
a. Mineral
Makro
·
Mineral yang dibutuhkan tubuh dalam
jumlah lebih dari 100 mg sehari.
·
Terdiri dari natrium, kalsium, kalium,
dan sebagainya.
b. Mineral
Mikro
·
Mineral yang dibutuhkan kurang dari 100
mg sehari.
·
Terdiri dari zat besi, iodium, dan
sebagainya
Jenis-jenis mineral yaitu :
a. Natrium
·
Diperlukan untuk menjaga keseimbangan
cairan dalam tubuh.
·
Sumber terdapat dalam margarin, daging,
telur, garam dapur, kecap, makanan yang diawetkan dengan garam dapur.
b. Kalsium
·
Berfungsi dalam pembentukan tulang dan
gigi serta mengatur dalam proses pembekuan darah.
·
Sumber terdapat dalam susu dan hasil
olahan susu seperti keju, ikan jika dimakan dengan tulang termasuk ikan kering
(sarden dan teri).
c. Kalium
·
Penting untuk pertumbuhan sel dan
memelihara keseimbangan cairan dalam tubuh.
·
Sumber terdapat dalam semua makanan yang
berasal dari tumbuh- tumbuhan dan hewan. Sumber utama adalah makanan
mentah/segar terutama buah, sayuran, dan kacang-kacangan.
d. Zat
Besi
·
Berperan dalam menyalurkan oksigen ke
seluruh bagian tubuh, membentuk sel darah merah, meningkatkan kemampuan
belajar, dan sistem kekebalan tubuh.
·
Sumber : makanan seperti susu, daging
sapi, ayam, hati ayam, dan ikan. Selain itu juga terdapat dalam telur, serealia
tumbuk, kacang-kacangan, sayuran hijau, dan beberapa jenis buah seperti alpukat
dan stroberi adalah sumber terbaik zat besi.
e. Iodium/Yodium
·
Berfungsi dalam pertumbuhan dan
perkembangan tubuh. Iodium juga penting untuk perkembangan otak.
·
Sumber : terdapat dalam garam beriodium,
susu, telur, ikan, udang, kerang, dan ganggang laut.
f. Asam
Folat
·
Penting untuk pertumbuhan, terutama
kesehatan kulit, mata, dan menjaga daya tahan tubuh.
·
Sumber : terdapat dalam hati, kuning
telur, kacang-kacangan (seperti kacang merah, kacang kedelai, kacang hijau),
sayuran berwarna hijau tua seperti daun singkong, bayam, serta sayuran dan
buah-buahan yang berwarna kuning- jingga (seperti jagung dan jeruk).
Kekurangan (defisiensi) zat gizi mikro akan menyebabkan yaitu
- Anemia
a. Definisi
Anemia
adalah suatu keadaan kuantitas dan kualitas darah tidak normal yang ditunjukkan
oleh berkurangnya ukuran atau jumlah sel darah merah di dalam sirkulasi darah
merah yang akan berpengaruh terhadap kandungan hemoglobin. Anemia adalah suatu
keadaan dengan kadar hemoglobin dan hematokrit yang lebih rendah dari normal.
Anemia akan menyebabkan tubuh mengalami hipoksia sebagai akibat kemampuan kapasitas
pengangkutan oksigen dari darah berkurang.
b. Penyebab dari Anemia:
1) Kehilangan
darah atau perdarahan hebat seperti perdarahan akut (mendadak), kecelakaan,
pembedahan, persalinan, pecah pembuluh
darah, perdarahan kronik (menahun), perdarahan menstruasi
yang sangat banyak, serta hemofilia.
2) Berkurangnya
pembentukan sel darah merah seperti defesiensi zat besi, defesiensi vitamin B12,
defesiensi asam folat,
dan penyakit kronik.
3) Gangguan
produksi sel darah merah seperti ketidaksanggupan sumsum tulang belakang membentuk sel-sel
darah.
c. Tanda-tanda
dari penyakit anemia yaitu:
1) Lesu, lemah ,
letih, lelah, lalai (5L).
2) Sering mengeluh
pusing dan mata berkunang-kunang, dan konjungtiva pucat.
3) Gejala lebih
lanjut adalah kelopak mata, bibir, lidah, kulit dan telapak tangan menjadi pucat.
4) Nyeri tulang, pada kasus yang
lebih parah, anemia menyebabkan tachikardi, dan pingsan.
d. Akibat
dari penyakit anemia yaitu:
1) Anak-anak :
Menurunkan
kemampuan dan konsentrasi belajar, menghambat pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan
otak dan meningkatkan
risiko menderita penyakit infeksi karena system imun menurun.
2) Wanita :
Anemia akan
menurunkan daya tahan tubuh sehingga mudah sakit, menurunkan produktivitas kerja dan menurunkan
kebugaran.
3) Remaja putri :
Menurunkan
kemampuan dan konsentrasi belajar, mengganggu pertumbuhan sehingga tinggi badan tidak
mencapai optimal,
menurunkan kemampuan fisik olahragawati dan mengakibatkan muka pucat.
4) Ibu hamil : Menimbulkan perdarahan sebelum atau
saat persalinan,
meningkatkan risiko melahirkan bayi dengan berat lahir rendah atau
BBLR (<2,5 kg)
dan pada anemia berat, bahkan dapat menyebabkan kematian ibu dan bayinya
e.
Pencegahan Anemia
Banyak jenis anemia tidak dapat dicegah. Namun, anda dapat
membantu menghindari anemia kekurangan zat besi dan anemia kekurangan vitamin
dengan makan yang sehat, variasi makanan, termasuk:
i.
Besi. Sumber terbaik zat besi adalah daging sapi dan daging
lainnya. Makanan lain yang kaya zat besi, termasuk kacang-kacangan, lentil,
sereal kaya zat besi, sayuran berdaun hijau tua, buah kering, selai kacang dan
kacang-kacangan.
ii.
Folat. Gizi ini, dan bentuk sintetik, asam folat, dapat
ditemukan di jus jeruk dan buah-buahan, pisang, sayuran berdaun hijau tua,
kacang polong dan dibentengi roti, sereal dan pasta.
iii.
Vitamin B-12. Vitamin ini
banyak dalam daging dan produk susu.
iv.
Vitamin C. Makanan yang
mengandung vitamin C, seperti jeruk, melon dan beri, membantu meningkatkan
penyerapan zat besi.
Makan banyak makanan yang mengandung
zat besi sangat penting bagi orang-orang yang memiliki kebutuhan besi yang
tinggi, seperti anak-anak besi yang diperlukan selama ledakan pertumbuhan dan
perempuan hamil dan menstruasi.
f.
Penanggulangan
Anemia
Tindakan penting yang dilakukan
untuk mencegah kekurangan besi antara lain :
1) Konseling untuk membantu memilih
bahan makanan dengan kadar besi yang cukup secara rutin pada usia remaja.
2) Meningkatkan konsumsi besi dari
sumber hewani seperti daging, ikan, unggas, makanan laut disertai minum sari
buah yang mengandung vitamin C (asam askorbat) untuk meningkatkan absorbsi besi
dan menghindari atau mengurangi minum kopi, teh, teh es, minuman ringan yang
mengandung karbonat dan minum susu pada saat makan.
3) Suplementasi besi. Merupakan cara
untuk menanggulangi ADB di daerah dengan prevalensi tinggi. Pemberian
suplementasi besi pada remaja dosis 1 mg/KgBB/hari.
4) Untuk meningkatkan absorbsi besi,
sebaiknya suplementasi besi tidak diberi bersama susu, kopi, teh, minuman
ringan yang mengandung karbonat, multivitamin yang mengandung phosphate dan
kalsium.
5) Skrining anemia. Pemeriksaan
hemoglobin dan hematokrit masih merupakan pilihan untuk skrining anemia
defisiensi besi .
g. Pengobatan
Anemia
Pengobatan anemia tergantung pada
penyebabnya:
1) Anemia
kekurangan zat besi. Bentuk anemia ini diobati dengan suplemen zat besi, yang
mungkin Anda harus minum selama beberapa bulan atau lebih. Jika penyebab
kekurangan zat besi kehilangan darah selain dari haid sumber perdarahan harus diketahui dan
dihentikan. Hal ini mungkin melibatkan operasi.
2) Anemia
kekurangan vitamin. Anemia pernisiosa diobati dengan suntikan yang seringkali
suntikan seumur hidup vitamin B-12. Anemia karena kekurangan asam folat diobati
dengan suplemen asam folat.
3) Anemia penyakit
kronis. Tidak ada pengobatan khusus untuk anemia jenis ini. Suplemen zat besi
dan vitamin umumnya tidak membantu jenis anemia ini. Namun jika gejala
menjadi parah, transfusi darah atau suntikan eritropoietin sintetis, hormon
yang biasanya dihasilkan oleh ginjal, dapat membantu merangsang produksi sel
darah merah dan mengurangi kelelahan.
4) Aplastic
anemia. Pengobatan untuk anemia ini dapat mencakup transfusi darah untuk
meningkatkan kadar sel darah merah. Anda mungkin memerlukan transplantasi sumsum
tulang jika sumsum tulang anda berpenyakit
dan tidak dapat membuat sel-sel darah sehat. Anda mungkin perlu obat penekan
kekebalan tubuh untuk mengurangi sistem kekebalan tubuh Anda dan memberikan
kesempatan sumsum tulang ditransplantasikan berespon untuk mulai berfungsi
lagi.
5) Anemia terkait
dengan penyakit sumsum tulang. Pengobatan berbagai penyakit dapat berkisar dari
obat yang sederhana hingga kemoterapi untuk transplantasi sumsum tulang.
6) Anemias
hemolitik. Mengelola anemia hemolitik termasuk menghindari obat obatan
tertentu, mengobati infeksi terkait dan menggunakan obat-obatan yang menekan
sistem kekebalan anda, yang dapat
menyerang sel-sel darah merah. Pengobatan singkat dengan steroid, obat penekan
kekebalan atau gamma globulin dapat membantu menekan sistem kekebalan tubuh
menyerang sel-sel darah merah.
7) Sickle cell
anemia. Pengobatan untuk anemia ini dapat mencakup pemberian oksigen, obat
menghilangkan rasa sakit, baik oral dan cairan infus untuk mengurangi rasa
sakit dan mencegah komplikasi. Dokter juga biasanya menggunakan transfusi
darah, suplemen asam folat dan antibiotik. Sebuah obat kanker yang disebut
hidroksiurea (Droxia, Hydrea) juga digunakan untuk mengobati anemia sel sabit
pada orang dewasa.
- Rabun Senja
a. Definisi
Rabun
senja (nyctalopia) adalah gangguan penglihatan kala senja atau malam hari, atau
pada keadaan cahaya remang-remang. Banyak juga menyebutnya sebagai rabun ayam,
mungkin didasari fenomena dimana ayam tidak dapat melihat jelas di senja atau
malam hari. Rabun senja merupakan penyakit dengan keluhan tidak dapat melihat
dengan baik dalam keadaan gelap (waktu senja). Rabun senja ini merupakan
manifestasi defisiensi vitamin A yang paling awal. Pada rabun senja, mata
terlihat normal hanya saja penglihatan menjadi menurun saat senja tiba atau
tidak dapat melihat di dalam lingkungan yang kurang cahaya. Rabun senja paling
banyak dialami oleh anak-anak, pada anak berusia 1 sampai 3 tahun hal ini bisa
terjadi karena tidak lama setelah disapih anak tersebut diberikan makanan yang
tidak mengandung vitamin A.
b. Etiologi
Rabun Senja
Rabun
senja terjadi karena kerusakan sel retina yang semestinya bekerja saat melihat
benda pada lingkungan kurang cahaya. Banyak hal yang dapat menyebabkan
kerusakan sel tersebut, tetapi yang paling sering akibat dari kekurangan
vitamin A. Retinol penting untuk elaborasi rodopsin (penglihatan remang-remang)
oleh batang, reseptor sensori retina yang bertanggung jawab untuk penglihatan
dalam cahaya tingkat rendah. Oleh karena itu, defisiensi vitamin A dapat
mengganggu produksi rodopsin, mengganggu fungsi batang sehingga menimbulkan
rabun senja. Penyebab lain adalah mata minus, katarak, retinitis pigmentosa,
obat-obatan, dan bawaan sejak lahir. Untuk mengetahui penyebabnya, biasanya
dokter mata melakukan serangkaian pemeriksaan, baik fisik maupun laboratorium.
Kelompok yang rentan terkena xerophthalmia adalah bayi yang tidak mendapatkan
ASI ekslusif atau tidak mendapatkan pengganti ASI yang baik dan cukup baik dari
segi jumlah maupun kualitasnya), bayi yang lahir dengan berat badan rendah
(BBLR) kurang dari 2,5 kg, anak-anak yang kekurangan gizi, anak-anak yang
menderita infeksi (TBC, campak, diare, pneumonia), anak-anak yang kurang atau jarang
makan makanan yang mengandung vitamin A. Selain bayi dan anak-anak, ibu hamil
dan menyusui juga rentan terkena xerophthalmia.
c. Tanda dan
Gejala Rabun Senja
Rabun
senja terjadi akibat gangguan pada sel batang retina. Tanda dan gejala pada
penderita rabun senja adalah pada daya pandang menurun, terutama pada senja
hari atau saat ruangan keadaan ringan, sel batang retina sulit beradaptasi di
ruang remang-remang atau kurang setelah lama berada di cahaya terang.
Penglihatan menurun pada senja hari, yaitu penderita tidak dapat melihat di
lingkungan yang kurang cahaya, sehingga disebut juga buta senja. Terjadi
kekeringan mata, dan bagian putih menjadi suram, dan sering pusing.
Rabun
senja dapat dideteksi jika anak sudah bisa berjalan, anak tersebut akan sering
membentur atau menabrak benda yang berada di depannya karena tidak dapat
melihat maka dapat dicurigai bahwa anak tersebut menderita rabun senja. Jika
anak belum dapat berjalan, agak susah mendeteksinya. Dalam keadaan ini biasanya
anak diam memojok bila didudukkan ditempat kurang cahaya karena tidak dapat
melihat benda atau makanan di depannya
d. Patofisiologi
Rabun Senja
Bentuk
penyimpanan dalam hati dalam bentuk retinol sebagai asupan dari vitamin A dan
beta carotene. Ketika asupan vitamin A melebihi 300-1200 µg/hari, kelebihan
akan disimpan dan cadangan di hati meningkat. Ketika asupan vitamin A kurang
dari jumlah yang dibutuhkan, cadangan retinol dalam hati akan dikeluarkan untuk
memelihara serum retinol pada tingkat normal (di atas 200 µg)). Ketika asupan
vitamin A terus menerus berkurang untuk jangka waktu yang lama, cadangan dalam
hati akan menipis, tingkat serum retinol akan turun, fungsi epitel terganggu,
dan tanda-tanda xerophthalmia terlihat.
Retinol
penting untuk elaborasi rodopsin (penglihatan remang-remang) oleh batang, yaitu
reseptor sensori retina yang bertanggung jawab untuk penglihatan dalam cahaya
tingkat rendah. Defisiensi vitamin A dapat mengganggu produksi rodopsin,
mengganggu fungsi batang sehingga menimbulkan rabun senja. Durasi
ketidakcukupan asupan terjadi tergantung dari jumlah vitamin A yang dicerna,
tingkat penyimpanan hati, dan tingkat penggunaan vitamin A yang digunakan oleh
tubuh.
Anak-anak
dengan status gizi buruk, asupan vitamin A yang sangat sedikit akan memiliki
cadangan yang terbatas. Ketika asupan vitamin A tidak ada dari diet atau
terjadi gangguan penyerapan dan terjadi peningkatan kebutuhan. metabolisme
dapat secara cepat menghabiskan cadangan retinol dalam hati dan merusak kornea,
walaupun mata pada saat itu masih terlihat normal. Ketersediaan vitamin A juga
tergantung pada status gizi anak secara keseluruhan. Jika asupan protein kurang
maka sintesis RBP pun akan menurun. Serum Retinol akan menurun walaupun
cadangan di hati normal. Akhirnya, hati tidak dapat menyimpan lagi vitamin A
atau mensisntesis RBP secara normal.
e. Pengobatan
Rabun Senja
Rabun
senja atau nyctalopia merupakan kondisi dimana sulit atau tidak dapat melihat
di kala malam atau di cahaya yang redup. Rabun senja dapat terjadi karena
kongenital (bawaan), rabun dekat (hipermetropia) yang tidak dikoreksi, penyakit
mata (retinitis pigmentosa, glaukoma, katarak), dan defisiensi (kekurangan)
vitamin A. Pengobatan yang dilakukan akan tergantung dari penyebab dasar dari
rabun senja. Sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter spesialis mata untuk
dilakukan pemeriksaan mata secara lengkap dan diberikan pengobatan sesuai
penyebab. Pengobatan rabun senja tergantung pada penyebabnya. Jika karena
kekurangan vitamin A, maka harus diberikan vitamin A dalam jumlah yang cukup,
baik berupa suplemen maupun dari makanan sehari-hari. Jika karena katarak, maka
katarak sebaiknya dioperasi.
Semua anak
yang beresiko pada kerusakan kornea yang dikaitkan dengan defisiensi vitamin A
harus diidentifikasi secara jelas, diantaranya semua yang telah terbukti
mengalami xerophthalmia (rabun senja hingga keratomalacia). Menginjeksikan
vitamin A secara intramuscular sebanyak 55 mg retinol palmitat (100.000 IU).
Jika secara parenteral tidak tersedia, dapat diberikan sebanyak 110 mg retinol
palmitat (200.000 IU) dalam air atau minyak, melalui mulut. Sebagai tambahan,
110 mg retinol palmitat (200.000 IU) dapat diberikan melalui mulut pada hari
berikutnya untuk memastikan pengobatan yang cukup. Dosis sebaiknya berkurang
setengah dari jumlah yang seharusnya pada anak berusia kurang dari satu tahun.
Sebaiknya pengobatan dilakukan selama 2-6 bulan. Salep antibiotik kadang
digunakan setiap 8 jam untuk mengurangi resiko infeksi bakteri. Antibiotik yang
digunakan sebaiknya dipilih yang sesuai dengan jenis organism, seperti Staphylococcus
dan Pseudomonas. Reaksi pengobatan terlihat dalam 1-2 hari setelah diberikan
kapsul vitamin A.
f. Anjuran
Gizi pada Rabun Senja
Vitamin A
merupakan salah satu vitamin yang vital untuk menjaga kesehatan. Vitamin A
tidak hanya bertanggung jawab pada kesehatan mata, tapi juga kekebalan tubuh.
Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan rendahnya respons imun, kesuburan,
ganggguan pada pertumbuhan, serta rendahnya perkembangan mental. Selain itu
kelainan pada mata (xerophthalmia) dan buta senja merupakan sebagian contoh
kekurangan vitamin A. Xerophthalmia yang tidak segera diobati dapat menyebabkan
kebutaan. Salah satu upaya untuk mencegah kekurangan vitamin A adalah dengan
mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin A, seperti nabati (karoten),
hewani (retinol). Sayuran berdaun hijau (kangkung, bayam, daun pepaya, dll),
buah-buahan yang berwarna orange (wortel, pepaya), susu, daging, hati, telur.
Vitamin A juga dapat ditemukan di suplemen, seperti susu bubuk, kapsul vitamin
A.
Menurut
hasil temuan para ahli di bawah koordinasi WHO (tahun 2000) dan
pertemuan-pertemuan yang dikoorinasi oleh IVACG (International Vitamin A
Consultative Group), anjuran pemberian vitamin A adalah sebagai berikut :
·
Bayi
0 hingga 6 bulan adalah sebanyak 3 x 50.000 IU.
·
Bayi
6 hingga 11 bulan adalah sebanyak 100.000 IU (kapsul biru).
·
Bayi
12 hingga 59 bulan adalah sebanyak 200.000 IU (kapsul merah)
·
Ibu
masa nifas adalah sebesar 400.000 IU (2X 200.000 IU pada hari yang berbeda).
·
Ibu
setelah masa nifas (ada juga kemungkinan sebagian hamil) adalah sebesar 10.000
IU/ hari atau 25.000 IU/ minggu (Hutahuruk 2009).
- Gondok
a. Definisi
Gondok
merupakan pembengkakan atau benjolan besar pada leher sebelah depan (pada
tenggorokan) dan terjadi akibat pertumbuhan kelenjar gondok yang tidak normal.
Penyakit kelenjar gondok (PKG) bisaakibat dari kurangnya produksi hormon
(hipotiroid) atau berlebihnya produksi hormon (hipertiroid).
b. Penyebab penyakit gondok
Penyebab utama penyakit gondok
adalah gangguan akibat kekurangan yodium (GAKY). Selain itu, dapat juga
disebabkan oleh beberapa hal, misalnya untuk penyebab hipotiroid, yaitu :
1) Kehilangan jaringan tiroid akibat
operasi atau rusak akibat radiasi
2) Antibodi Antitiroid: bisa terjadi
pada penderita diabetes atau Lupus, rheumatoid arthritis, hepatitis kronik atau
Sjogren sindrom.
3) Bawaan lahir
4) Gangguan produksi
5) Obat-obatan: beberapa obat bisa
menyebabkan hipotiroid misalnyalithium (Eskalith, Lithobid).
c. Gejala Penyakit Gondok (hipotiroid
&hipertiroid)
1) Gejala hipotiroid pada orang dewasa:
mudah capek dan kelelahan,
tidak tahan dingin,
konstipasi,
nyeri di lengan, kurang nafsu makan,
penambahan berat badan (BB), kulit kering, rambut rontok, penurunan intelektual,
suara serak, depresi, dan gangguan haid atau haid menjadi kurang (pada wanita).
2) Gejala-gejala hipotiroid pada
anak-anak: mirip gejala pada orang dewasa, lelah, gangguan pertumbuhan, dan kecerdasan
menurun.
3) Gejala-gejala Hipotiroid pada bayi: konstipasi
(susah Buang Air Besar), susah makan, gangguan pertumbuhan, dan kelelahan yg
berat.
4) Gejala-gejala hipertiroid pada orang
dewasa : susah
tidur (Insomnia), tremor (Gemetaran), gugup ( Nervous), merasa kepanasan pada
suhu normal atau dingin, gerakan usus meningkat, penurunan berat badan, keringat
berlebihan, gangguan haid (terhenti), nyeri sendi, susah konsentrasi, dan mata kelihatan melotot.
d. Pengobatan Penyakit Gondok
Pengobatan
gondok dapat menggunakan garam yodium. Semua orang yang tinggal di daerah
endemis (daerah yang banyak penderita penyakit gondok) harus menggunakan garam
beryodium. Dengandemikian, penyakit gondok dapat dicegah dan benjolan gondoknya
bisadisembuhkan. Usahakan untuk memakai garam beryodium, karena ini jauh lebih
aman dan baik dalam hasil. Sedangkan dengan pengobatantradisional dapat
dijadikan pilihan dengan cara memakan kepiting ataumakanan laut yang dicampur
dengan sedikit ganggang dan garam beryodium. Memang hasilnya tidak sebagus
menggunakan garam beryodium .
Pengobatan
farmakologis dibagi berdasarkan hipertiroid dan hipotiroid. Obat-obatan untuk hipertiroid
yaitu Beta Blockers yakni dengan mengurangitremor ,gugup dan agitasi, juga
menurunkanfrekuensi detak jantung. Obat Propylthiouracil (PTU) memblok
pembentukan hormon tiroid. Membutuhkan waktu beberapa bulan untuk memperoleh
efek terapi yang sempurna. Methimazole (Tapazole)kerjanya juga memblok
pembentukan hormon tiroid. Iodide (LarutanLugol) bekerja dengan menghambat
lepasnya hormon dari kelenjar yang produksi berlebihan. Obat-obatan untuk
hipotiroid yaituL-thyroxine (Synthroid,Levoxyl, Levothroid, Unithroid)
merupakan terapi sulih hormon tiroidyang berupa bentuk sintetik dari thyroxine.
L-triiodothyronine jarangdipakai karena efeknya tidak sebagus L-thyroxine.
Tiroid ekstrak kurangdianjurkan karena T3 nya lebih banyak serta kadarnya
bervariasi
- Kerapuhan Tulang (Osteoporosis)
a. Definisi
Osteoporosis
berasal dari kata osteo dan porous, osteo artinya tulang, dan porous berarti
berlubang-lubang atau keropos. Jadi, osteoporosis adalah tulang yang keropos,
yaitu penyakit yang mempunyai sifat khas berupa massa tulangnya rendah atau
berkurang, disertai gangguan mikro-arsitektur tulang dan penurunan kualitas
jaringan tulang, yang dapat menimbulkan kerapuhan tulang.
b. Penyebab
Osteoporosis
1) Osteoporosis
pascamenopause terjadi karena kurangnya hormon estrogen (hormon utama pada
wanita), yang membantu mengatur pengangkutan kalsium kedalam tulang. Biasanya
gejala timbul pada perempuan yang berusia antara 51-75 tahun, tetapi dapat
muncul lebih cepat atau lebih lambat. Hormon estrogen produksinya mulai menurun
2-3 tahun sebelum menopause dan terus berlangsung 3-4 tahun setelah menopause. Hal ini
berakibat menurunnya massa tulang sebanyak 1-3% dalam waktu 5-7 tahun pertama
setelah menopause.
2) Osteoporosis senilis kemungkinan merupakan akibat dari
kekurangan kalsium yang berhubungan dengan usia dan ketidakseimbangan antara
kecepatan hancurnya tulang (osteoklas) dan pembentukan tulang baru (osteoblas).
Senilis berarti bahwa keadaan ini hanya terjadi pada usia lanjut. Penyakit ini
biasanya terjadi pada orang-orang berusia diatas 70 tahun dan 2 kali lebih
sering menyerang wanita. Wanita sering kali menderita osteoporosis senilis dan
pasca menopause.
3) Kurang
dari 5% penderita osteoporosis juga mengalami osteoporosis sekunder yang
disebabkan oleh keadaan medis lain atau obat-obatan. Penyakit ini bisa
disebabkan oleh gagal ginjal kronis dan kelainan hormonal (terutama tiroid,
paratiroid, dan adrenal) serta obat-obatan (misalnya kortikosteroid,
barbiturat, antikejang, dan hormon tiroid yang berlebihan). Pemakaian alkohol
yang berlebihan dan merokok dapat memperburuk keadaan ini.
4) Osteoporosis
juvenil idiopatik merupakan jenis osteoporosis yang penyebabnya tidak
diketahui. Hal ini terjadi pada anak-anak dan dewasa muda yang memiliki kadar
dan fungsi hormon yang normal, kadar vitamin yang normal, dan tidak memiliki
penyebab yang jelas dari rapuhnya tulang.
c. Gejala-gejala
osteoporosis
1) Tinggi
badan berkurang
2) Bungkuk
atau bentuk tubuh berubah
3) Patah
tulang
4) Nyeri
bila ada patah tulang
d. Pencegahan
osteoporosis
1) Asupan
kalsium cukup. Mempertahankan atau meningkatkan kepadatan tulang dapat
dilakukan dengan mengkonsumsi kalsium yang cukup. Minum 2 gelas susu dan
vitamin D setiap hari, bisa meningkatkan kepadatan tulang pada wanita setengah
baya yang sebelumya tidak mendapatkan cukup kalsium. Sebaiknya konsumsi kalsium
setiap hari. Dosis yang dianjurkan untuk usia produktif adalah 1000 mg kalsium
per hari, sedangkan untuk lansia 1200 mg per hari. Kebutuhan kalsium dapat
terpenuhi dari makanan sehari-hari yang kaya kalsium seperti ikan teri,
brokoli, tempe, tahu, keju dan kacang-kacangan.
2) Paparan
sinar matahari. Sinar matahari terutama UVB membantu tubuh menghasilkan vitamin
D yang dibutuhkan oleh tubuh dalam pembentukan massa tulang. Berjemurlah
dibawah sinar matahari selama 20-30 menit, 3x/minggu. Sebaiknya berjemur
dilakukan pada pagi hari sebelum jam 9
dan sore hari sesudah jam 4. Sinar matahari membantu tubuh menghasilkan vitamin
D yang dibutuhkan oleh tubuh dalam pembentukan massa tulang.
3) Melakukan
olahraga dengan beban. Selain olahraga menggunakan alat beban, berat badan
sendiri juga dapat berfungsi sebagai beban yang dapat meningkatkan kepadatan
tulang. Olahraga beban misalnya senam aerobik, berjalan dan menaiki tangga.
Olahraga yang teratur merupakan upaya pencegahan yang penting. Tinggalkan gaya
hidup santai, mulailah berolahraga beban yang ringan, kemudian tingkatkan
intensitasnya. Yang penting adalah melakukannya dengan teratur dan benar.
Latihan fisik atau olahraga untuk penderita osteoporosis berbeda dengan
olahraga untuk mencegah osteoporosis.
4) Hindari
rokok dan minuman beralkohol. Menghentikan kebiasaan merokok merupakan upaya
penting dalam mengurangi faktor risiko terjadinya osteoporosis. Terlalu banyak
minum alkohol juga bisa merusak tulang.
5) Deteksi
dini osteoporosis. Karena osteoporosis merupakan suatu penyakit yang biasanya
tidak diawali dengan gejala, maka langkah yang paling penting dalam mencegah
dan mengobati osteoporosis adalah pemeriksaan secara dini untuk mengetahui
apakah kita sudah terkena osteoporosis atau belum, sehingga dari pemeriksaan
ini kita akan tahu langkah selanjutnya.
No comments:
Post a Comment