Ani Romaningsih: Dampak Sampah Medis

Wednesday, November 16, 2016

Dampak Sampah Medis



Dampak Sampah Medis
Sampah layanan kesehatan yang terdiri dari limbah cair dan sampah limbah padat memiliki potensi yang mengakibatkan keterpajanan yang dapat mengakibatkan penyakit atau cedera. Sifat bahaya dari sampah layanan kesehatan tersebut mungkin muncul akibat satu atau beberapa karakteristik yaitu sebagai berikut (Pruss. A, 2005) :
a.    Sampah yang mengandung agent infeksius.
b.    Sampah yang bersifat genoktosik.
c.     Sampah yang mengandung zat kimia atau obat-obatan berbahaya atau baracun.
d.    Sampah yang bersifat radioaktif.
e.    Sampah yang mengandung benda tajam.
Sampah layanan kesehatan terdiri dari sampah umum dan sampah berbahaya. Semua orang yang terpajan sampah atau limbah berbahya dari fasilitas kesehatan kemungkinan besar menjadi orang yang berisiko, termasuk orang yang berada dalam fasilitas layanan kesehatan penghasil sampah berbahaya dan mereka yang berada diluar fasilitas layanan kesehatan serta orang yang memiliki pekerjaan mengelola sampah medis dan B3. Orang yang berisiko akibat kecerobohan dalam sistem manajemen sampah. Adapun kelompok utama yang berisiko antara lain yaitu :
a.    Dokter, perawat, pegawai layanan kesehatan dan tenaga bagian pemeliharaan puskesmas.
b.    Pasien yang menjalani perawatan di instansi layanan kesehatan atau di rumah.
c.    Penjenguk pasien rawat inap.
d.   Tenaga bagian layanan pendukung yang bekerja sama dengan instansi layanan kesehatan. Misalnya bagian pengelola sampah dan bagian transportasi.
e.    Pegawai pada fasilitas pembuangan sampah dan pemulung. Misalnya di tempat penampungan sampah akhir atau di incinerator (Pruss dkk, 2005).
Kegiatan puskesmas yang sangat kompleks tidak saja memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitarnya, namun kemungkinan ada dampak negatif. Dampak negatif berupa cemaran akibat proses kegiatan maupun sampah yang dibuang tanpa pengelolaan yang benar. Pengelolaan puskesmas yang tidak baik akan memicu risiko terjadinya kecelakaan kerja dan penularan penyakit dari pasien ke pekerja, dari pasien ke pasien, dari pekerja ke pasien, maupun dari dan kepada masyarakat pengunjung. Pajanan sampah medis yang berbahaya dapat mengakibatkan infeksi atau cidera. Sampah medis yang tidak dikelola dengan baik akan memberikan dampak terhadap kesehatan. Menurut Pruss A (2005), adapun bahaya dan akibat dari jenis sampah medis di puskesmas yaitu :
a.    Bahaya akibat sampah infeksius dan benda tajam
Sampah infeksius dapat mengandung berbagai macam mikroorganisme pathogen. Pathogen tersebut dapat memasuki tubuh manusia melalui beberapa jalur antara lain akibat tusukan, lecet, atau luka dikulit, melalui membrane mukosa melalui pernafasan dan melalui ingesti. Contoh infeksi akibat terpajan sampah infeksius adalah infeksi gastroenteritis dimana media penularnya adalah tinja dan muntahan, infeksi saluran pernafasan melalui sekret yang terhirup atau air liur dan lain-lain. Benda tajam tidak hanya dapat menyebabkan luka gores maupun luka tertusuk tetapi juga dapat menginfeksi luka jika benda itu terkontaminasi pathogen. Karena resiko ganda inilah (cedera dan penularan penyakit), benda tajam termasuk dalam kelompok limbah yang sangat berbahaya. Kekhawatiran yang muncul adalah bahwa infeksi yang ditularkan melalui subkutan dapat menyebabkan masuknya agens penyebab panyakit, misalnya infeksi virus pada darah (Pruss. A, 2005).
b.    Bahaya sampah kimia dan farmasi
Kandungan zat sampah dapat mengakibatkan intosikasi atau keracunan sebagai akibat pajanan secara akut maupun kronis dan cedera termasuk luka bakar. Intosikasi dapat terjadi akibat diabsorbsinya zat kimia atau bahan farmasi melalui kulit atau membaran mukosa, atau melalui pernafasan atau pencernaan. Zat kimia yang mudah terbakar, korosif atau reaktif (misalnya formaldehide atau volatile yang mudah menguap) jika mengenai kulit, mata, atau membrane mukosa saluran pernafasan dapat menyebabkan cedera. Cedera yang umum terjadi adalah luka bakar (Pruss.A, 2005).
c.    Bahaya sampah radioaktif
Jenis penyakit yang disebabkan oleh sampah radioaktif bergantung pada jenis dan intensitas pajanan. Kesakitan yang muncul dapat berupa sakit kepala, pusing, dan muntah sampai masalah lain yang lebih serius. Karena sampah radioaktif bersifat genotoksik, maka efeknya juga dapat mengenai materi genetik. Bahaya yang mungkin timbul dengan aktifitas rendah mungkin terjadi karena kontaminasi permukaan luar container atau karena cara serta durasi penyimpanan limbah tidak layak. Tenaga layanan kesehatan atau tenaga kebersihan dan penanganan limbah yang terpajan radioaktif merupakan kelompok resiko (Pruss.A, 2005).
Menurut WHO (2005), adapun dampak sampah medis terhadap kesehatan yaitu :
a.    Dampak sampah infeksius dan benda tajam
Dampak yang ditimbulkan dari sampah infeksius dan benda tajam adalah infeksi virus seperti Human Immunodeficiency Virus atau Acquired Immunodeficiency Syndrome (HIV/AIDS) dan hepatitis, infeksi ini terjadi melalui cidera akibat benda yang terkontaminasi yang umumnya dari jarum suntik. Cidera terjadi karena kurangnya upaya memasang tutup jarum suntik sebelum dibuang ke dalam tempat sampah. Risiko tersebut terjadi pada perawat, tenaga kesehatan lain, pelaksana pengelola sampah dan pemulung di lokasi pembuangan akhir sampah. Dikalangan pasien dan masyarakat, risiko tersebut jauh lebih rendah.
b.    Dampak sampah kimia dan farmasi
Penanganan zat kimia atau farmasi secara tidak tepat di instansi pelayanan kesehatan juga dapat menyebabkan cidera. Kelompok risiko yang terkena penyakit pernapasan atau kulit akibat terpajan zat kimia yang berwujud uap aerosol atau cairan adalah apoteker, ahli anestesi, tenaga perawat, pendukung serta pemeliharaan.
c.    Dampak sampah sitotoksik
Potensi bahaya tersebut muncul dalam bentuk peningkatan kadar senyawa mutagenik di dalam urine pekerja yaang terpajan dan meningginya risiko abortus. Tingkat keterpajanan pekerja yang membersihkan urinal melebihi tingkat keterpajanan perawat dan apoteker, pekerja tersebut kurang menyadari bahaya yang ada sehingga hanya melakukan sedikit pencegahan.
d.   Dampak sampah radioaktif
Ada beberapa kecelakaan yang terjadi akibat pembuangan zat radioaktif secara tidak tepat. Kecelakaan terjadi adalah kasus yang mencakup radiasi di lingkungan puskesmas akibat pemakaian instrumen radiologi yang tidak benar, penanganan bahan radioaktif secara tidak tepat atau pengendalian radioterapi yang tidak baik. sampah radioaktif dapat mengakibatkan kemandulan, wanita hamil melahirkan bayi cacat, kulit keriput.
Pengaruh sampah Puskesmas terhadap kualitas lingkungan dan kesehatan dapat menimbulkan berbagai masalah seperti :
a.    Gangguan kenyamanan dan estetika. Ini berupa warna yang berasal dari sedimen, larutan, bau phenol, eutrofikasi dan rasa dari bahan kimia organik. Kerusakan harta benda dapat disebabkan oleh garam yang terlarut, air yang berlumpur dan sebagainya yang dapat menurunkan kualitas bangunan disekitar lingkungan Puskesmas.
b.    Kerusakan tanaman dan binatang. Ini dapat dapat disebabkan oleh berbagai jenis bakteri, virus, senyawa-senyawa kimia, pestisida, serta logam seperti Hg, Pb, dan Cd yang berasal dari bagian kedokteran gigi.
c.    Gangguan genetik dan reproduksi Meskipun mekanisme gangguan belum sepenuhnya diketahui secara pasti, namun beberapa senyawa dapat menyebabkan gangguan atau kerusakan genetik dan sistem reproduksi manusia misalnya pestisida, bahan radioaktif

No comments:

Post a Comment

speech delay

 hay guyys.... ini saya mau sedikit share tentang speech delay yang lagi marak terjadi pada anak sekarang ... sama seperti anak saya... spee...