Ani Romaningsih: Status Gizi Balita

Wednesday, November 16, 2016

Status Gizi Balita



1.    Status Gizi Balita
a.    Pengertian
Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi. Dibedakan antara status gizi buruk, kurang, baik dan lebih (Almatsier, 2006). Sedangkan status gizi menurut Supriasa (2001) merupakan ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk variabel tertentu atau perwujudan dari nutriture dalam bentuk variabel tertentu.

b.   Indikator status gizi
Dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1995/ Menkes/SK/XII/2010 tentang standar antropometri penilaian status gizi anak, menyebutkan status gizi balita sebagai berikut :
Tabel. Status Gizi Bawah Lima Tahun (Balita)
Indeks
Kategori
status Gizi
Ambang batas
(Z-Score)
BB/U
Anak umur 0-60 Bulan
Gizi buruk
< -3 SD
Gizi kurang
-3 SD s/d < -2 SD
Gizi baik
-2 SD s/d 2 SD
Gizi lebih
>2 SD
PB/U atau TB/U
Anak umur 0-60 Bulan
Sangat pendek
< -3 SD
Pendek
-3 SD s/d < -2 SD
Normal
-2 SD s/d 2 SD
Tinggi
> 2 SD
BB/PB atau BB/TB
Anak umur 0-60 Bulan
Sangat Kurus
< -3 SD
Kurus
-3 SD s/d < -2 SD
Normal
-2 SD s/d 2 SD
Gemuk
>2 SD

c.    Penilaian status gizi
Penilaian status gizi dibagi menjadi 2 yaitu penilaian status gizi secara langsung dan penilaian status gizi secra tidak langsung. Penilaian status gizi secra langsung dibagi menjadi 4 penilaian yaitu antropometri, klinis, biokimia dan biofisik. Sedangkan penilaian status gizi secara tidak langsung dapat dibagi menjadi 3 penilaian yaitu survei makanan,  statistik vital dan faktor ekologi. Dalam penelitian ini menggunakan penilaian antropometri.
Secara umum antropometri adalah ukuran tubuh manusia. Ditinjau dari sudut pandang gizi, maka antropometri gizi berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi. Antropometri secar umum digunakan untuk melihat ketidakseimbangan asupan protein dan energi. Ketidakseimbangan ini terlihat pada pola pertumbuhan fisik dan proporsi jaringan tubuh seperti lemak, otot dan jumlah air dalam tubuh (Supriasa, 2001). Ukuran antropometri yang bermanfaat dan sering dipakai antara lain yaitu (Andriani dan Wirjatmadi, 2012):
1)   Berat badan (BB)
2)   Panjang badan (PB) atau tinggi badan (TB)
3)   Lingkar kepala
4)   Lingkar lengan atas
5)   Lipatan kulit
Indeks antropometri digunakan untuk menganalisis hasil pengukuran yang dibedakan menjadi dua yaitu (Andriani dan Wirjatmadi, 2012) :
1)   Dibedakan dengan umur yaitu BB/U (berat badan terhadap umur), TB/U (tinggi badan terhadap umur) dan LLA (lingkar lengan atas terhadap umur).
2)   Tidak dihubungkan dengan umur yaitu BB/TB (berat badan terhadap tinggi badan) dan LLA/TB (lingkar lengan atas terhadap tinggi badan).
Sedangkan indeks antropometri menurut supriasa (2001) terdiri dari BB/U (berat badan menurut umur), TB/U (tinggi badan menurut umur), dan BB/TB (berat badan menurut tinggi badan).

No comments:

Post a Comment

speech delay

 hay guyys.... ini saya mau sedikit share tentang speech delay yang lagi marak terjadi pada anak sekarang ... sama seperti anak saya... spee...