1. Status Gizi Balita
a. Pengertian
Status gizi adalah keadaan tubuh
sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi. Dibedakan antara
status gizi buruk, kurang, baik dan lebih (Almatsier, 2006). Sedangkan status
gizi menurut Supriasa (2001) merupakan ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam
bentuk variabel tertentu atau perwujudan dari nutriture dalam bentuk variabel tertentu.
b. Indikator status gizi
Dalam Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia nomor 1995/ Menkes/SK/XII/2010 tentang standar antropometri
penilaian status gizi anak, menyebutkan status gizi balita sebagai berikut :
Tabel. Status Gizi Bawah Lima Tahun
(Balita)
Indeks
|
Kategori
status
Gizi
|
Ambang
batas
(Z-Score)
|
BB/U
Anak umur 0-60 Bulan
|
Gizi buruk
|
< -3 SD
|
Gizi kurang
|
-3 SD s/d < -2 SD
|
|
Gizi baik
|
-2 SD s/d 2 SD
|
|
Gizi lebih
|
>2 SD
|
|
PB/U atau TB/U
Anak umur 0-60 Bulan
|
Sangat pendek
|
< -3 SD
|
Pendek
|
-3 SD s/d < -2 SD
|
|
Normal
|
-2 SD s/d 2 SD
|
|
Tinggi
|
> 2 SD
|
|
BB/PB atau BB/TB
Anak umur 0-60 Bulan
|
Sangat Kurus
|
< -3 SD
|
Kurus
|
-3 SD s/d < -2 SD
|
|
Normal
|
-2 SD s/d 2 SD
|
|
Gemuk
|
>2 SD
|
c. Penilaian status gizi
Penilaian status gizi dibagi
menjadi 2 yaitu penilaian status gizi secara langsung dan penilaian status gizi
secra tidak langsung. Penilaian status gizi secra langsung dibagi menjadi 4
penilaian yaitu antropometri, klinis, biokimia dan biofisik. Sedangkan
penilaian status gizi secara tidak langsung dapat dibagi menjadi 3 penilaian
yaitu survei makanan, statistik vital
dan faktor ekologi. Dalam penelitian ini menggunakan penilaian antropometri.
Secara umum antropometri adalah
ukuran tubuh manusia. Ditinjau dari sudut pandang gizi, maka antropometri gizi
berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh
dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi. Antropometri secar umum digunakan
untuk melihat ketidakseimbangan asupan protein dan energi. Ketidakseimbangan
ini terlihat pada pola pertumbuhan fisik dan proporsi jaringan tubuh seperti
lemak, otot dan jumlah air dalam tubuh (Supriasa, 2001). Ukuran antropometri
yang bermanfaat dan sering dipakai antara lain yaitu (Andriani dan Wirjatmadi,
2012):
1) Berat
badan (BB)
2) Panjang
badan (PB) atau tinggi badan (TB)
3) Lingkar
kepala
4) Lingkar
lengan atas
5) Lipatan
kulit
Indeks antropometri digunakan untuk
menganalisis hasil pengukuran yang dibedakan menjadi dua yaitu (Andriani dan
Wirjatmadi, 2012) :
1) Dibedakan
dengan umur yaitu BB/U (berat badan terhadap umur), TB/U (tinggi badan terhadap
umur) dan LLA (lingkar lengan atas terhadap umur).
2) Tidak
dihubungkan dengan umur yaitu BB/TB (berat badan terhadap tinggi badan) dan
LLA/TB (lingkar lengan atas terhadap tinggi badan).
Sedangkan
indeks antropometri menurut supriasa (2001) terdiri dari BB/U (berat badan
menurut umur), TB/U (tinggi badan menurut umur), dan BB/TB (berat badan menurut
tinggi badan).
No comments:
Post a Comment