MAKALAH PENCEMARAN UDARA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Dalam Diktum yang digunakan sebagai
dasar perkembangan untuk peraturan pemerintah republik Indonesia Nomor 41 tahun
1999 tentang pengendalian pencemaran udara di sebutkan :
1. Bahwa udara sebagai sumber daya alam
yang mempengaruhi kehidupan manusia serta makhluk hidup lainnya harus di jaga
dan di pelihara kelestarian fungsinya untuk pemeliharaan kesehatan dan
kesejahteraan manusi serta perlindungan bagi makhluk hidup lainnya.
2. Bahwa agar udara dapat bermanfaat
sebesar-besarnya bagi pelestarian fungsi lingkungan hidup, maka udara perlu
dipelihara, di jaga dan dijamin mutunya melalui pengendalian pencemaran udara.
Setiap waktu kita bernafas, seorang
dewasa rata-rata menghirup lebih dari 3.000 gallon (11,4 m3) udara
setiap hari. Udara yang kita hirup, jika tercemar oleh bahan berbahaya dan
beracun, akan berdampak seriu pada kesehatan kita, terutama anak-anak yang
lebih banyak bermain di udara terbuka dan lebih rentan daya tahan tubuhnya.
Walaupun tidak terlihat oleh kasat mata, pencemaran diudara mengancam kehidupan
kita dan makhluk hidup lainnya.
Organisasi kesehatan dunia (WHO)
memperkirakan bahwa 70% penduduk kota di dunia pernah sesekali menghirup udara
yang tidak sehat, sedangkan 10% lainnya menghirup udara yang bersifat
“Marjinal”. Akibatnya fatal bagi bayi dan anak-anak. Orang dewasa yang beresiko
tinggi, misalnya wanita hamil, usia lanjut, serta orang yang telah memiliki
riwayat penyakit paru dan saluran pernapasan menahun. Celakanya, para penderita
maupun keluarganya tidak menyadari bahwa berbagai akibat negatif tersebut
berasal dari polusi udara akibat emisi kendaraan bermotor yang semakin
memprihatinkan.
Di AS, yang tingkat pencemaran
udaranya cenderung lebih rendah dari pada di kota-kota di Negara berkembang,
studi oleh para peneliti di Universitas Harvard menunjukkan bahwa kematian
akibat pencemaran udara berjumlah antara 50.000 dan 100.000 per tahun.
B.
RUMUSAN
MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan Pencemaran
Udara?
2. Apa
Penyebab Pencemaran Udara?
3. Apa saja
Zat-zat Pencemaran Udara?
4.
Apa Dampak Pencemaran Udara?
5. Bagaimana
Dampak Pencemaran Udara Terhadap Mahkluk Hidup?
6. Bagaimana
Pencegahan Pencemaran Udara?
7. Bagaimana
Pengklasifikasian Bahan Pencemar Udara?
8. Bagaimana
Upaya Penanggulangan Pencemaran Udara?
C.
TUJUAN
1. Untuk mengetahui Apa yang dimaksud
dengan Pencemaran Udara?
2. Untuk
mengetahui Apa Penyebab Pencemaran Udara?
3. Untuk
mengetahui Apa saja Zat-zat Pencemaran Udara?
4.
Untuk mengetahui Apa Dampak Pencemaran Udara?
5. Untuk
mengetahui Bagaimana Dampak Pencemaran Udara Terhadap Mahkluk Hidup?
6. Untuk
mengetahui Bagaimana Pencegahan Pencemaran Udara?
7. Untuk
mengetahui Bagaimana Pengklasifikasian Bahan Pencemar Udara?
8. Untuk
mengetahui Bagaimana Upaya Penanggulangan Pencemaran Udara?
D.
BATASAN
MASALAH
Batasan makalah ini hanya membahas
tentang pencemaran udara beserta komponen – komponen penyebab dan cara
penanggulangannya.
E.
MANFAAT
Manfaat dari pembuatan makalah ini,
baik bagi penyusun maupun pembaca dapat menjadi sarana penambah wawasan serta
pengetahuan tentang pencemaran udara beserta hal – hal yang terkait dengan
pencemaran udara.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN
PENCEMARAN UDARA
Menurut UU No. 32 tahun 2009, pencemaran lingkungan hidup
adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, atau komponen lain
ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu
lingkungan hidup yang telah ditetapkan.
Menurut Salim yang dikutip oleh Utami (2005) pencemaran
udara diartikan sebagai keadaan atmosfir, dimana satu atau lebih bahan-bahan
polusi yang jumlah dan konsentrasinya dapat membahayakan kesehatan mahluk
hidup, merusak properti, mengurangi kenyamanan di udara. Berdasarkan definisi
ini maka segala bahan padat, gas dan cair yang ada di udara yang dapat
menimbulkan rasa tidak nyaman disebut polutan udara.
Sedangkan menurut Mukono (2006), yang dimaksud pencemaran
udara adalah bertambahnya bahan atau substrat fisik atau kimia ke dalam
lingkungan udara normal yang mencapai sejumlah tertentu, sehingga dapat
dideteksi oleh manusia (atau yang dapat dihitung dan diukur) serta dapat
memberikan efek pada manusia, binatang, vegetasi dan material karena ulah
manusia (man made).
Pencemaran udara diartikan sebagai adanya bahan-bahan atau
zat-zat asing di dalam udara yang menyebabkan perubahan susunan (komposisi)
udara dari keadaan normalnya (Wisnu, Dampak pencemaran lingkungan : 27).
Jadi, Pencemaran udara adalah
masuknya, atau tercampurnya unsur-unsur berbahaya ke dalam atmosfir yang dapat
mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan, gangguan pada kesehatan manusia
secara umum serta menurunkan kualitas lingkungan.Pencemaran dapat terjadi dimana-mana. Bila pencemaran
tersebut terjadi di dalam rumah, di ruang-ruang sekolah ataupun di ruang-ruang
perkantoran maka disebut sebagai pencemaran dalam ruang (indoor pollution).
Sedangkan bila pencemarannya terjadi di lingkungan rumah, perkotaan, bahkan
regional maka disebut sebagai pencemaran di luar ruang (outdoor pollution).
Umumnya, polutan yang mencemari udara berupa gas dan asap.
Gas dan asap tersebut berasal dari hasil proses pembakaran bahan bakar yang
tidak sempurna, yang dihasilkan oleh mesin-mesin pabrik, pembangkit listrik dan
kendaraan bermotor. Selain itu, gas dan asap tersebut merupakan hasil oksidasi
dari berbagai unsur penyusun bahan bakar, yaitu: CO2 (karbondioksida), CO
(karbonmonoksida), SOx (belerang oksida) dan NOx (nitrogen oksida).
B.
PENYEBAB
PENCEMARAN UDARA
Secara
umum penyebab pencemaran udara ada 2 macam, yaitu :
1. Karena faktor internal (secara
alamiah), contoh:
a) Debu yang beterbangan akibat tiupan
angin.
b) Abu (debu) yang dikeluarkan dari
letusan gunung berapi berikut gas-gas vulkanik., Proses pembusukan sampah
organik, dll
2. Karena faktor eksternal (karena ulah
manusia), contoh:
a) Hasil pembakar bahan bakar fosil.
b) Debu/serbuk dari kegiatan industry
c) Pemakaian zat-zat kimia yang
disemprotkan ke udara
C.
KLASIFIKASI
PENCEMARAN UDARA
Banyak faktor yang dapat menyebabkan
pencemaran udara, diantaranya pencemaran yang ditimbulkan oleh sumber-sumber
alami maupun kegiatan manusia atau kombinasi keduanya. Pencemaran udara dapat
mengakibatkan dampak pencemaran udara bersifat langsung dan lokal, regional,
maupun global atau tidak langsung dalam kurun waktu lama. Pencemar udara
dibedakan menjadi pencemar primer dan pencemar sekunder :
1. Polutan primer
Polutan primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan
langsung dari sumber pencemaran udara atau polutan yang dikeluarkan langsung
dari sumber tertentu, dan dapat berupa:
Polutan Gas terdiri dari:
a) Senyawa karbon, yaitu hidrokarbon,
hidrokarbon teroksigenasi, dan karbon oksida (CO atau CO2) karena ia
merupakan hasil dari pembakaran
b) Senyawa sulfur, yaitu oksida.
c) Senyawa halogen, yaitu flour,
klorin, hydrogen klorida, hidrokarbon terklorinasi, dan bromin.
d) Partikel yang di atmosfer mempunyai
karakteristik yang spesifik, dapat berupa zat padat maupun suspense aerosol
cair sulfur di atmosfer. Bahan partikel tersebut dapat berasal dari proses
kondensasi, proses (misalnya proses menyemprot/ spraying) maupun proses
erosi bahan tertentu.
2. Polutan Sekunder
Polutan sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk
dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfersekunder biasanya terjadi karena
reaksi dari dua atau lebih bahan kimia di udara, misalnya reaksi foto kimia.
Sebagai contoh adalah disosiasi NO2 yang menghasilkan NO dan O
radikal.
D.
ZAT
– ZAT PENCEMARAN UDARA
1. Karbon monoksida (CO)
Gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan bersifat racun.
Dihasilkan dari pembakaran tidak sempurna bahan bakar fosil, misalnya gas
buangan kendaraan bermotor.
2. Nitrogen dioksida (NO2)
Gas yang paling beracun. Dihasilkan dari pembakaran batu
bara di pabrik, pembangkit energi listrik dan knalpot kendaraan bermotor.
3. Sulfur dioksida (SO2)
Gas yang berbau tajam, tidak berwarna dan tidak bersifat
korosi. Dihasilkan dari pembakaran bahan bakar yang mengandung sulfur terutama
batubara. Batubara ini biasanya digunakan sebagai bahan bakar pabrik dan
pembangkit tenaga listrik.
4. Partikulat (asap atau jelaga)
Polutan udara yang paling jelas terlihat dan paling
berbahaya. Dihasilkan dari cerobong pabrik berupa asap hitam tebal.
E.
DAMPAK
PENCEMARAN UDARA
Terhadap Lingkungan Alam Pencemaran udara dapat menimbulkan
dampak terhadap lingkungan alam, antara lain: hujan asam, penipisan lapisan
ozon dan pemanasan global.
a.
Hujan Asam
1) Mempengaruhi kualitas air permukaan
2) Merusak tanaman
3) Melarutkan logam-logam berat yang
terdapat dalam tanah sehingga mempengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan
4) Bersifat korosif sehingga merusak
material dan bangunan.
b. Penipisan
Lapisan Ozon
Ozon (O3)
adalah senyawa kimia yang memiliki 3 ikatan yang tidak stabil. Di atmosfer,
ozon terbentuk secara alami dan terletak di lapisan stratosfer pada ketinggian
15-60 km di atas permukaan bumi. Fungsi dari lapisan ini adalah untuk
melindungi bumi dari radiasi sinar ultraviolet yang dipancarkan sinar matahari
dan berbahaya bagi kehidupan.
Namun, zat
kimia buatan manusia yang disebut sebagai ODS (Ozone Depleting Substances)
atau BPO (Bahan Perusak Ozon) ternyata mampu merusak lapisan ozon sehingga
akhirnya lapisan ozon menipis. Hal ini dapat terjadi karena zat kimia buatan
tersebut dapat membebaskan atom klorida (Cl) yang akan mempercepat lepasnya
ikatan O3 menjadi O2.
c. Pemanasan
Global
Kadar CO2 yang tinggi di lapisan
atmosfer dapat menghalangi pantulan panas dari bumi ke atmosfer sehingga
permukaan bumi menjadi lebih panas. Peristiwa ini disebut dengan efek rumah
kaca (green house effect). Efek rumah kaca ini mempengaruhi terjadinya
kenaikan suhu udara di bumi (pemanasan global). Pemanasan global adalah
kenaikan suhu rata-rata di seluruh dunia dan menimbulkan dampak berupa
berubahnya pola iklim.
F.
DAMPAK
PENCEMARAN UDARA TERHADAP MAHKLUK HIDUP
Ada beberapa dampak dari pencemaran udara terhadap
mahkluk hidup:
a.
Dampak
kesehatan
Substansi
pencemar yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh melalui sistem
pernapasan. Jauhnya
penetrasi zat pencemar ke dalam tubuh bergantung kepada jenis pencemar. Partikulat
berukuran besar dapat tertahan di saluran pernapasan bagian atas, sedangkan
partikulat berukuran kecil dan gas dapat mencapai paru-paru. Dari paru-paru,
zat pencemar diserap oleh sistem peredaran darah dan menyebar ke seluruh tubuh.
Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai adalah ISPA (infeksi saluran pernapasan
akut), termasuk di antaranya, asma, bronkitis, dan gangguan pernapasan lainnya.
Partikel
yang mencemari udara dapat merusak lingkungan, manusia, tanaman, dan hewan.
Udara yang telah tercemar oleh partikel dapat menimbulkan berbagai penyakit
saluran pernapasan atau pneumokoniosis yang merupakan penyakit saluran
pernapasan yang disebabkan oleh adanya partikel yang masuk atau mengendap di
dalam paru-paru akan menentukan letak penempelan atau pengendapannya.
(Wardhana, Wisnu Arya 1999).
Penyakit
pneumoconiosis banyak jenisnya, tergantung dari jenis partikel yang masuk atau
terhisap ke dalam paru-paru. Adapun jenis-jenis penyakit pneumoniosis seperti :
1) Penyakit Antrakosis
Merupakan
penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh pencemaran debu batubara.
Penyakit ini biasanya dijumpai pada pekerja tambang batubara atau pekerja yang
banyak mlibatkan penggunaan batubara seperti power plant (pembangkit listrik
tenaga uap. Masa inkubasi penyakit ini antara 2-4 tahun yang ditandai dengan sesak
napas
2) Penyakit Silikosis
Penyakit
yang disebabkan oleh pencemaran debu silica bebas, berupa SiO2, yang terhisap
masuk ke dalam paru-paru dan kemudian mengendap. Debu silica ini banyak
terdapat di industry besi baja, keramik, pengecoran beton, proses permesinan
seperti mengikir, menggerinda. Di samping itu debu silica juga terdapat di
penambangan bijih besi, timah putih, dan tambang batu bara.
Penyakit
silikosis akan lebih buruk lagi, kalau penderita sebelumnya sudah menderita
penyakit TBC paru-paru, bronchitis kronis, astma broonchiale dan penyakit
pernapasan lainnya. Pada awalnya, penyakit silikosis ditandai dengan sesak
napas yang disertai dengan batuk-batuk tanpa dahak.
3) Penyakit Asbestosis
Merupakan
penyakit akibat kerja yang disebabkan oleh debu atau serat asbes yang mencemari
udara. Asbes merupakan campuran berbagai macam silikat.
Selain
mempengaruhi keadaan lingkungan alam, pencemaran udara juga membawa dampak
negatif bagi kehidupan makhluk hidup (organisme), baik hewan, tumbuhan dan
manusia
b.
Dampak pencemaran udara bagi
manusia, antara lain:
1) Karbon
monoksida (CO)
Mampu
mengikat Hb (hemoglobin) sehingga pasokan O2 ke jaringan tubuh terhambat. Hal
tersebut menimbulkan gangguan kesehatan berupa; rasa sakit pada dada, nafas
pendek, sakit kepala, mual, menurunnya pendengaran dan penglihatan menjadi
kabur. Selain itu, fungsi dan koordinasi motorik menjadi lemah. Bila keracunan
berat (70 – 80 % Hb dalam darah telah mengikat CO), dapat menyebabkan pingsan
dan diikuti dengan kematian.
2) Nitrogen
dioksida (SO2)
Dapat menyebabkan timbulnya serangan
asma.
3) Hidrokarbon
(HC)
Menyebabkan kerusakan otak, otot dan
jantung.
4) Chlorofluorocarbon
(CFC)
Menyebabkan
melanoma (kanker kulit) khususnya bagi orang-orang berkulit terang, katarak dan
melemahnya sistem daya tahan tubuh.
5) Timbal
(Pb)
Menyebabkan
gangguan pada tahap awal pertumbuhan fisik dan mental serta mempengaruhi
kecerdasan otak.
6) Ozon (O3)
Menyebabkan
iritasi pada hidung, tenggorokan terasa terbakar dan memperkecil paru-paru.
7) NOx
Menyebabkan iritasi pada paru-paru,
mata dan hidung.
c.
Dampak pencemaran udara bagi
kehidupan hewan
1) Penipisan
lapisan ozon
Menimbulkan
kanker mata pada sapi, terganggunya atau bahkan putusnya rantai makanan pada
tingkat konsumen di ekosistem perairan karena penurunan jumlah fitoplankton.
2) Hujan asam
Menyebabkan
pH air turun di bawah normal sehingga ekosistem air terganggu.
3) Pemanasan
global
Penurunan
hasil panen perikanan. Selain membawa dampak negatif pada kehidupan hewan,
pencemaran udara juga mampu merusakkan bangunan dan candi-candi. Iklim dunia
yang berubah polanya mengakibatkan timbulnya kemarau panjang, bencana alam dan
naiknya permukaan laut. Kemarau panjang memicu terjadinya kebakaran hutan dan
menurunnya produksi panen, bencana alam (banjir, gempa, tsunami) banyak terjadi
dan permukaan laut yang meninggi akan mengakibatkan tenggelamnya pulau-pulau
kecil dan daerah-daerah pesisir pantai.
d.
Dampak
Pencemaran Udara Bagi Tumbuhan
Dampak pencemaran udara terhadap
kehidupan tumbuhan, antara lain:
1) Hujan Asam
a) Merusak kehidupan ekosistem
perairan, menghancurkan jaringan tumbuhan (karena memindahkan zat hara di daun
dan menghalangi pengambilan Nitrogen) dan mengganggu pertumbuhan tanaman.
b) Melarutkan kalsium, potasium dan
nutrient lain yang berada dalam tanah sehingga tanah akan berkurang
kesuburannya dan akibatnya pohon akan mati.
2) Penipisan
Lapisan Ozon
Merusak
tanaman, mengurangi hasil panen (produksi bahan makanan, seperti beras, jagung
dan kedelai), penurunan jumlah fitoplankton yang merupakan produsen bagi rantai
makanan di laut.
3) Pemanasan
global
Penurunan
hasil panen pertanian dan perubahan keanekaragaman hayati. Keanekaragaman
hayati dapat berubah karena kemampuan setiap jenis tumbuhan untuk bertahan
hidup berbeda-beda sesuai dengan kebutuhannya.
4) Gas CFC
Mengakibatkan
tumbuhan menjadi kerdil, ganggang di laut punah, terjadi mutasi genetik
(perubahan sifat organisme).
G.
PENCEGAHAN
PENCEMARAN UDARA
Pencegahan yang ditempuh terhadap
pencemaran udara tergantung dari sifat dan sumber polutannya. Pencegahan yang
paling sederhana dan mudah dilakukan yaitu menggunakan masker sebagai pelindung
untuk menghindari terjadinya gangguan kesehatan. Tindakan yang dilakukan untuk
mencegah pencemaran udara seperti mengurangi polutan, bahan yang mengakibatkan
polusi dengan peralatan, mengubah polutan, melarutkan polutan, dan
mendispersikan-menguraikan polutan.
a. Mencegah pencemaran udara berbentuk
gas
1) Adsorbsi
Adsorbsi
merupakan proses melekatnya molekul polutan atau ion pada permukaan zat
padat-adsorben-seperti karbon aktif dan silikat. Adsorben mempunyai sifat dapat
menyerap zat lain sehingga menempel pada permukaannya tanpa reaksi kimia serta
memiliki daya kejenuhan yang bersifat disposal (sekali pakai buang) atau
dibersihkan dulu, kemudian digunakan lagi.
2) Absorbsi
Absorbsi
merupakan proses penyerapan yang memerlukan solven yang baik untuk memisahkan
polutan gas dengan konsentrasinya. Metoe absorbs ini pada prinsipnya hampir
sama dengan metode adsorbsi, hanya bedanya bahwa emisi hidrokarbon mengalami
kontak dengan cairan di mana hidrokarbon akan larut atau tersuspensi.
3) Kondensasi
kondensasi
merupakan proses perubahan uap air atau bendda gas menjadi benda cair pada suhu
udara di bawah titik embun. Polutan gas diarahkan mencapai titik kondensasi
tinggi dan titik penguapan yang rendah, seperti hidrokarbon dan gas organic
lainnya.
4) Pembakaran
Pembakaran
merupakan proses untuk menghancurkan gas hidrokarbon yang terdapat di dalam
polutan dengan mempergunakan proses oksidasi panas yang disebut inceneration.
Iceneration merupakan salah satu metode dalam pengolahan limbah padat dengan menggunakan
pembakaran yang menghasilkan gas dan residu pembakaran.
b. Mencegah pencemaran udara berbentuk
partikel
1) Filter
Filter
udara dimaksudkan untuk menangkap debu atau polutan partikel yang ikut keluar
pada cerobong atau stack pada permukaan filter, agar tidak ikut terlepas ke
lingkungan sehingga hanya udara bersih saja yang keluar dari cerobong.
Penggunaan
filter udara seharusnya disesuaikan dengan sifat gas buangan yang keluar
seperti berdebu banyak, besifat asam, bersifat alkalis dan sebagainya. Beberapa
contoh jenis filter yang banyak digunakan seperti cotton, nylon, orlon, Dacron,
fiberglass, polypropylene, wool, nomex, Tefloyn.
2) Filter basah
Cara
kerja filter basah atau scrubbers/wat collectors adalah membersihkan udara
kotor dengan cara menyemprotkan air dari bagian atas alat, sedangakan udara
yang kotor dari bagian bawah alat.
3) Elektrostatik
Alat
pengendap elektrostatik dapat digunakan untuk membersihkan udara kotor dalam
jumlah yang relative besar. Alat ini menggunakan arus searah (DC) yang
mempunyai tegangan antara 25-100 kv, berupa tabung silinder di mana dindingnya
diberi muatan positif sedangkan di tengah ada sebuah kawat yang merupakan pusat
silinder, sejajar dinding silinder, diberi muatan negative.
4) Kolektor Mekanik
Mengendapkan
polutan partikel yang ukurannya relative besar dapat dengan menggunakan tenaga
gravitasi. Pengendap siklon atau cyclone Separators adalah pengendap debu yang
ikut dalam gas buangan atau udara dalam ruang pabrik yang berdebu.
5) Program penghijauan
Tumbuh-tumbuhan
menyerap hasil pencemaran udara berupa karbon dioksida (CO2) dan melepaskan
oksigen (O2). Tumbuh-tumbuhan akan menghisap dan mengurangi polutan, dengan
melepaskan gas oksigen maka akan mengurangi jumlah polutan di udara. Semakin
banyak tumbuh-tumbuhan ditanam sebagai paru-paru kota maka kualitas udara akan
semakin sehat sehingga akan mendukung program langit biru (prolabir). Program
penghijauan ini seharusnya merupakan gerakan nasional agar semua pihak dapat
berpartisipasi aktif.
6) Ventilasi udara
Penggunaan
dan penempatan ventilasi udara seharusnya disesuaikan dengan kebutuhan.
Perhatian utama yaitu tercukupnya kebutuhan gas oksigen (O2) dalam ruangan
serta menjadikan udara dalam ruangan bebas dari berbagai polutan. Bila akan
menggunakan exhaust fan, maka usahakan dekat dengan sumber pencemaran, agar
polutan segera dapat keluar dalam ruangan.
H.
UPAYA
PENANGGULANGAN PENCEMARAN UDARA
Upaya penanggulangan dilakukan dengan tindakan pencegahan
(preventif) yang dilakukan sebelum terjadinya pencemaran dan tindakan kuratif
yang dilakukan sesudah terjadinya pencemaran.
a. Usaha Preventif (sebelum pencemaran)
1) Mengembangkan energi alternatif dan
teknologi yang ramah lingkungan.
2) Mensosialisasikan pelajaran
lingkungan hidup (PLH) di sekolah dan masyarakat.
3) Mewajibkan dilakukannya AMDAL (Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan) bagi industri atau usaha yang menghasilkan limbah.
4) Tidak membakar sampah di pekarangan
rumah.
5) Tidak menggunakan kulkas yang
memakai CFC (freon) dan membatasi penggunaan AC dalam kehidupan sehari-hari.
6) Tidak merokok di dalam ruangan.
7) Menanam tanaman hias di pekarangan
atau di pot-pot.
8) Ikut berpartisipasi dalam kegiatan
penghijauan.
9) Ikut memelihara dan tidak mengganggu
taman kota dan pohon pelindung.
10) Tidak melakukan penebangan hutan,
pohon dan tumbuhan liar secara sembarangan.
11) Mengurangi atau menghentikan
penggunaan zat aerosol dalam penyemprotan ruang.
12) Menghentikan penggunaan busa plastik
yang mengandung CFC.
13) Mendaur ulang freon dari mobil yang
ber-AC.
14) Mengurangi atau menghentikan semua
penggunaan CFC dan CCl4.
b.
Usaha
kuratif (sesudah pencemaran)
Bila
telah terjadi dampak dari pencemaran udara, maka perlu dilakukan beberapa usaha
untuk memperbaiki keadaan lingkungan, dengan cara:
1) Menggalang dana untuk mengobati dan
merawat korban pencemaran lingkungan.
2) Kerja bakti rutin di tingkat RT/RW
atau instansiinstansi untuk membersihkan lingkungan dari polutan.
c.
Program
pemerintah
Selain
usaha preventif dan kuratif, Pemerintah juga perlu mencanangkan programprogram
yang bertujuan untuk mengendalikan pencemaran, khususnya pencemaran udara,
yaitu;
1) PROGRAM LANGIT BIRU yang dicanangkan
sejak Agustus 1996. Bertujuan untuk meningkatkan kembali kualitas udara yang
telah tercemar, misalnya dengan melakukan uji emisi kendaraan bermotor.
2) Keharusan membuat cerobong asap bagi
industry atau pabrik.
3) Imbauan mengurangi bahan bakar fosil
(minyak, batu bara) dan menggantinya dengan energy Alternatif lainnya.
4) Membatasi beroperasinya mobil dan
mesin pembakar yang sudah tua dan tidak layak pakai.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari
pembahsan isi makalah diatas dapat disimpulkan bahwa, Pencemaran udara adalah
masuknya, atau tercampurnya unsur-unsur berbahaya ke dalam atmosfir yang dapat
mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan, gangguan pada kesehatan manusia
secara umum serta menurunkan kualitas lingkungan.
Secara umum penyebab pencemaran
udara ada 2 macam, yaitu : Karena faktor internal (secara alamiah), contoh:
debu yang beterbangan akibat tiupan angin, Abu (debu) yang dikeluarkan dari
letusan gunung berapi berikut gas-gas vulkanik., Proses pembusukan sampah
organik, dll. Dan karena faktor eksternal (karena ulah manusia), contoh: hasil
pembakar bahan bakar fosil, debu/serbuk dari kegiatan industri, pemakaian
zat-zat kimia yang disemprotkan ke udara. Pencemaran udara dapat menimbulkan dampak
terhadap lingkungan alam, antara lain: hujan asam, penipisan lapisan ozon dan
pemanasan global.
Selain mempengaruhi keadaan
lingkungan alam, pencemaran udara juga membawa dampak negatif bagi kehidupan
makhluk hidup (organisme), baik hewan, tumbuhan dan manusia.
Dampak pencemaran udara bagi
manusia, antara lain: mampu mengikat Hb (hemoglobin) sehingga pasokan O2 ke
jaringan tubuh terhambat. Hal tersebut menimbulkan gangguan kesehatan berupa;
rasa sakit pada dada, nafas pendek, sakit, kepala, mual, menurunnya pendengaran
dan penglihatan menjadi kabur. Selain itu, fungsi dan koordinasi motorik
menjadi lemah. Bila keracunan berat (70 – 80 % Hb dalam darah telah mengikat
CO), dapat menyebabkan pingsan dan diikuti dengan kematian.
Dampak pencemaran udara terhadap kehidupan
tumbuhan, antara lain: Merusak kehidupan ekosistem perairan, menghancurkan
jaringan tumbuhan (karena memindahkan zat hara di daun dan menghalangi
pengambilan Nitrogen) dan mengganggu pertumbuhan tanaman dan Melarutkan
kalsium, potasium dan nutrient lain yang berada dalam tanah sehingga tanah.
Pencegahan yang ditempuh terhadap
pencemaran udara tergantung dari sifat dan sumber polutannya. Pencegahan yang
paling sederhana dan mudah dilakukan yaitu menggunakan masker sebagai pelindung
untuk menghindari terjadinya gangguan kesehatan. Tindakan yang dilakukan untuk
mencegah pencemaran udara seperti mengurangi polutan, bahan yang mengakibatkan
polusi dengan peralatan, mengubah polutan, melarutkan polutan, dan
mendispersikan-menguraikan polutan.
Upaya penanggulangan dilakukan
dengan tindakan pencegahan (preventif) yang dilakukan sebelum terjadinya
pencemaran dan tindakan kuratif yang dilakukan sesudah terjadinya pencemaran.
B. SARAN
Pencemaran udara memiliki dampak
yang sangat menbahayakan kehidupan di bumi, dampak yang terjadi tidak hanya
bagi manusia, hewan dan tumbuhan saja tetapi juga kepada lapisan ozon
bumi.
Jika melihat besarnya dampak yang
ditimbulkan oleh pencemaran udara maka kita sebagai mahasiswa kesehatan sudah
sewajarnhya memiliki pengetahuan yang mendalam terhadap pencemaran udara.
Perlunya pengetahuan tentang cara – cara mencegah serta menganggulangi efek
dari pencemaran lingkungan agar dapat disampaikan dan diterapkan dimasyarakat.
Hal ini dilakukan agar dampak yang terjadi akibat pencemaran udara dapat di
tanggulangi dan di cegah sedini mungkin.
No comments:
Post a Comment