MAKALAH DASAR ILMU GIZI
“Defisiensi Vitamin Larut dalam Air yaitu B2”
Dosen Pengampu : Asparian S.K.M.,M.Kes
Disusun Oleh :
Nama : Ani Romaningsih
Nim : 12127211 0009
Kelas : A (Reguler)
Semester : III (Tiga)
YAYASAN
HAJI SOEHELLY QARY
SEKOLAH
TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MERANGIN
PRODI
S1 KESEHATAN MASYARAKAT
TAHUN
AJARAN 2013/2014
KATA PENGANTAR
Assalammualaikum. Wr. Wb.
Alhamdulillah, puji syukur penulis
sampaikan ke hadirat Allah SWT yang telah menganugerahkan kesempatan dan pemikiran
kepada penulis untuk dapat menyelesaikan makalah ini tentang “Defisiensi
Vitamin larut dalam air khususnya vitamin B2”. Bahan untuk makalah ini diambil
dari internet dan sebahagian diambil dari buku.
Penulisan dan penggunaan kata-kata
sangat sederhana sehingga memudahkan pengguna atau pembaca untuk memahaminya. Penulis
dengan penuh kerendahan hati mengucapkan rasa hormat dan terima kasih kepada
teman-teman seperjuangan yang telah membantu dalam proses pembuatan makalah
ini.
Akhirnya, sesuai dengan pepatah “tak
ada gading yang tak retak”. Penulis mengharapkan kritik dan saran, khususnya
dari teman, dan Dosen yang membimbing mata kuliah Ilmu Gizi. Kebenaran dan kesempurnaan
hanya milik Allah SWT.
Bangko, Januari 2013
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR ............................................................................................. i
DAFTAR
ISI ........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah......................................................................... 5
1.2
Rumusan Masalah................................................................................... 6
1.3
Tujuan Penulisan .................................................................................... 7
1.4
Manfaat Penulisan ................................................................................. 7
BAB II LANDASAN
TEORI
2.1
Pengertian vitamin ................................................................................. 8
2.2
Sejarah vitamin ...................................................................................... 9
2.3
Pengertian vitamin B2 ........................................................................... 13
2.4
Sejarah vitamin B2 ................................................................................. 14
2.5
Sifat dan kesetabilan vitamin B2 ........................................................... 14
2.6
Fungsi vitamin B2 .................................................................................. 14
2.7
Metabolisme vitamin B2 ........................................................................ 16
2.8
Sumber vitamin B2 ................................................................................ 16
BAB III DEFISIENSI
3.1
Kebutuhan vitamin B2 ........................................................................... 22
3.2
Dampak kekurangan dan kelebihan vitamin B2 ................................... 22
3.3
Penanggulangan akibat kekurangan dan kelebihan vitamin
B2 ............ 26
3.4
Hasil penelitian untuk vitamin B2 ..................................................... .... 27
BAB IV KESIMPULAN ............................................................................... .... 29
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
- LATAR BELAKANG MASALAH
Dewasa ini sering di perbincangkan
macam, jenis, serta fungsi, bahkan sumber dari mana vitamin itu diperoleh.
Masyarakat awam yang belum mengerti tentng Vitamin sering kali tidak
memperhatikan pola makannya setiap hari bagi mereka yang penting makan. Mereka
tak menyadari akan bahaya kekurangan serta kelebihan vitamin itu. Maka vitamin
sangat berpengaruh pada kesehatan seseorang karena bila kekurangan bahkan
kelebihan vitamin dampaknya sangat merugikan manusia itu sendiri.
Vitamin adalah sekelompok senyawa
organic amina berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme
setiap organisme, yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh. Diketahui bahwa
banyak vitamin yang sama sekali tidak memiliki atom N. Dipandang dari sisi
enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia
yang dikatalisasi oleh enzim. Pada dasarnya, senyawa vitamin ini digunakan
tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang secara normal.
Vitamin ada 2 macam yaitu larut
dalam lemak ( A,D,E dan K) serta vitamin yang larut dalam air (B kompleks dan
C) yang masing-masing memiliki peranan penting. Buah-buahan dan sayuran
terkenal memiliki kandungan vitamin yang tinggi dan hal tersebut sangatlah baik
untuk tubuh. Asupan vitamin lain dapat diperoleh melalui suplemen makanan.
Vitamin memiliki peranan spesifik di
dalam tubuh dan dapat pula memberikan manfaat kesehatan. Bila kadar senyawa ini
tidak mencukupi, tubuh dapat mengalami suatu penyakit. Tubuh hanya memerlukan
vitamin dalam jumlah sedikit, tetapi jika kebutuhan ini diabaikan maka
metabolisme di dalam tubuh kita akan terganggu karena fungsinya tidak dapat
digantikan oleh senyawa lain. Gangguan kesehatan ini dikenal dengan istilah avitaminosis. Contohnya
adalah bila kita kekurangan vitamin A maka kita akan mengalami kerabunan. Di
samping itu, asupan vitamin juga tidak boleh berlebihan karena dapat
menyebabkan gangguan metabolisme pada tubuh.
- RUMUSAN MASALAH
1.
Apakah pengertian vitamin ?
2.
Bagaimana sejarah vitamin ?
3.
Apakah pengertian vitamin B2?
4.
Bagaimanakah sejarah vitamin B2?
5.
Apa saja sifat dan fungsi vitamin B2?
6.
Bagaimana metabolisme vitamin B2 ?
7.
Apa saja sumber dan kebutuhan vitamin B2?
8.
Apa dampak kekurangan dan kelebihan vitamin B2?
9.
Bagaimana penanggulangan akibat kekurangan dan
kelebihan vitamin B2 ?
10.
Bagaimana hasil penelitian untuk vitamin B2 ?
- TUJUAN PENULISAN
Berdasarkan rumusan masalah diatas,
penulisan makalah ini bertujuan untuk menggetahui tentang vitamin B2 yang
terdiri pengertian, sejarah, sifat dan fungsi, metabolism, sumber dan
kebutuhan, akibat kekurangan dan kelebihan vitamin B2.
- MANFAAT PENULISAN
1. Bagi mahasiswa yaitu menambah kajian dalam
ilmu pangan dan kesehatan sebagai calon ahli Kesehatan Masyarakat.
2. Bagi masyarakat yaitu memberikan informasi kepada masyarakat bahwa vitamin sangat penting
bagi kesehatan tubuh kita.
BAB II
LANDASAN
TEORI
- DEFINISI VITAMIN
Vitamin (bahasa Inggris: vital
amine, vitamin) adalah sekelompok senyawa organik amina berbobot molekul kecil
yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme, yang tidak dapat
dihasilkan oleh tubuh. Nama ini berasal dari gabungan kata bahasa Latin vita
yang artinya "hidup" dan amina (amine) yang mengacu pada suatu gugus
organik yang memiliki atom nitrogen (N), karena pada awalnya vitamin dianggap
demikian. Kelak diketahui bahwa banyak vitamin yang sama sekali tidak memiliki
atom N. Dipandang dari sisi enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin adalah
kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim. Pada dasarnya,
senyawa vitamin ini digunakan tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang secara
normal.
Vitamin adalah sekelompok senyawa
heterogen dengan berbagai fungsi metabolik. Suatu vitamin didefinisikan sebagai
senyawa organik yang harus ada pada diet dalam jumlah kecil untuk
mempertahankan integritas metabolik normal (Bender David A dan Mayes Peter
A2009:504).
Vitamin adalah zat-zat organik
kompleks yang dibutuhkan dalam jumlah yang sangat kecil dalam satu miligram
atau mikrogram. Jumlah kecil itu sangat penting yang pada umumnya tidak dapat
dibentuk oleh tubuh dan harus didatangkan dari makanan. Vitamin berperan
sebagai katalisator organik mengatur proses metabolisme dan fungsi normal
tubuh. Vitamin mempunyai peran utama sebagai pengatur dan pembangun zat gizi
lain melalui pembentukan enzim, antibodi dan hormon. Terdapat 13 jenis vitamin
yaitu Retinol, Calciferol, Tocoferol, Philoquinon, Thiamin, Riboflavin, Niasin,
Asam Pantotenat, Piridoksin, Biotin, Cyanocobalamin, Asam Askorbat, Asam Folat.
Vitamin B adalah kelompok yang larut dalam air vitamin yang memainkan peran penting dalam sel metabolisme.
Secara umum, golongan vitamin B
berperan penting dalam metabolisme di dalam tubuh, terutama dalam hal pelepasan
energi saat beraktivitas. Hal ini terkait dengan peranannya di dalam tubuh,
yaitu sebagai senyawa koenzim yang dapat meningkatkan laju reaksi metabolisme
tubuh terhadap berbagai jenis sumber energi. Beberapa jenis vitamin yang
tergolong dalam kelompok vitamin B ini juga berperan dalam pembentukan sel
darah merah (eritrosit). Jadi vitamin adalah zat yang sangat dibutuhkan untuk
tubuh manusia maupun hewan.
- SEJARAH VITAMIN
Vitamin merupakan suatu senyawa yang
telah lama dikenal oleh peradaban manusia. Sudah sejak ribuan tahun lalu,
manusia telah mengenal vitamin sebagai salah satu senyawa yang dapat memberikan
efek kesehatan bagi tubuh. Seiring dengan berkembangnya zaman dan ilmu
pengetahuan, berbagai hal dan penelusuran lebih mendalam mengenai vitamin pun
turut diperbaharui. Garis besar sejarah vitamin dapat dibagi menjadi 5 era
penting. Disetiap era tersebut, terjadi suatu kemajuan besar terhadap senyawa
vitamin ini yang diakibatkan oleh adanya kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan.
1.
Era penyembuhan empiris
Era pertama dimulai pada sekitar
tahun 1500-1570 sebelum masehi. Pada masa itu, banyak ahli pengobatan dari
berbagai bangsa, seperti Mesir, Cina, Jepang, Yunani, Roma, Persia, dan Arab,
telah menggunakan ekstrak senyawa dari hati yang kemudian digunakan untuk
menyembuhkan penyakit kerabunan pada malam hari. Penyakit ini kemudian
diketahui disebabkan oleh defisiensi vitamin A. Walau pada masa tersebut
ekstrak hati tersebut banyak digunakan, para ahli pengobatan masih belum dapat
mengidentifikasi senyawa yang dapat menyembuhkan penyakit kerabunan tersebut.
Oleh karena itu, era ini dikenal dengan era penyembuhan empiris (berdasarkan
pengalaman).
2.
Era karakterisasi defisiensi
Perkembangan besar berikutnya
mengenai vitamin baru kembali muncul pada tahun 1890-an. Penemuan ini
diprakarsai oleh Lunin dan Christiaan Eijkman yang melakukan penelitian
mengenai penyakit defisiensi pada hewan. Penemuan inilah yang kemudian memulai
era kedua dari lima garis besar sejarah vitamin di dunia. Penelitian mereka
terfokus pada pengamatan penyakit akibat defisiensi senyawa tertentu. Beberapa
tahun berselang, ilmuwan Sir Frederick G. Hopkins yang sedang melakukan
analisis penyakit beri-beri pada hewan menemukan bahwa hal ini disebabkan oleh
kekurangan suatu senyawa faktor pertumbuhan (growth factor).Pada tahun 1911,
seorang ilmuwan kelahiran Amerika bernama Dr. Casimir Funk berhasil mengisolasi
suatu senyawa yang telah dibuktikan dapat mencegah peradangan saraf (neuritis)
untuk pertama kalinya. Dr. Casimir juga berhasil mengisolasi senyawa aktif dari
sekam beras yang diyakini memiliki aktivitas anti beri-beri pada tahun
berikutnya. Pada saat itulah, Dr Funk mempublikasikan senyawa aktif hasil
temuannya tersebut dengan istilah vitamine (vital dan amines). Pemberian nama
amines pada senyawa vitamin ini karena diduga semua jenis senyawa aktif ini
memiliki gugus amina (amine). Hal tersebut kemudian segera disanggah dan
diganti menjadi vitamin (dengan penghilangan akhiran huruf "e") pada
tahun 1920.
3.
Masa keemasan
Era ketiga sejarah vitamin terjadi
beberapa dekade berikutnya. Pada masa tersebut, terjadi banyak penemuan besar
mengenai vitamin itu sendiri, meliputi penemuan vitamin jenis baru, metode
penapisan yang diperbahurui, penggambaran struktur lengkap vitamin, dan
sÃntesis vitamin B12. Oleh karena hal tersebutlah, era ketiga dari garis besar
sejarah vitamin ini dikenal dengan masa keemasan (golden age). Banyak penelti
yang mendapatkan hadiah nobel atas penemuannya di bidang vitamin ini. Sir
Walter N. Hawort mendapatkan nobel di bidang kimia atas penemuan vitamin C pada
tahun 1937. Hadiah nobel lainnya diperoleh oleh Carl Peter Henrik Dam di bidang
Fisiologi-Pengobatan pada tahun 1943 atas penemuannya terhadap vitamin K. Fritz
A Litmann juga turut memenangkan nobel atas dedikasinya dibidang penelitian
mengenai penemuan koenzim A dan perannya di dalam metabolisme tubuh.
4.
Era karakterisasi fungsi dan
produksi
Era keempat ditandai dengan
banyaknya penemuan mengenai fungsi biokimia vitamin di dalam tubuh, perannya
dalam makanan yang kita konsumsi sehari-hari, dan produksi komersial vitamin
untuk pertama kalinya dalam sejarah. Pada tahun 1930-an, para peneliti
menemukan bahwa vitamin B2 merupakan bagian dari “enzim kuning”. Vitamin B2 ini
sendiri diperoleh dari ekstrak ragi. Melalui penelitian ini juga, kelompok
vitamin B diketahui berperan sebagai koenzim yang penting di dalam tubuh
manusia. Produksi masal vitamin untuk pertama kalinya juga terjadi pada era
ini. Dikomersilkan pertama kali oleh Tadeus Reichstein pada tahun 1933, vitamin
C telah dijual kepada masyarakat luas dengan harga yang relatif murah sehingga
terjangkau bagi khalayak ramai. Vitamin C yang juga dikenal dengan istilah asam
askorbat ini kemudian banyak dipakai sebagai suplemen makanan, penelitian, dan
gizi tambahan bagi hewan ternak. Atas hasil penemuan ini, Tadeus Reichstein
mendapatkan nobel di bidang Fisiologi-Pengobatan pada tahun 1950.
5.
Era penemuan nilai kesehatan vitamin
Hanya dalam waktu 1 dekade
berikutnya setelah era vitamin keempat, perkembangan ilmu pengetahuan telah
membawa vitamin keera berikutnya, yaitu era kelima dimana banyak ditemukan
nilai kesehatan dari masing-masing jenis vitamin dan penemuan baru mengenai
fungsi biokimia vitamin bagi tubuh. Masa ini dimulai pada tahun 1955 ketika
Rudolf Altschul menemukan bahwa niasin (vitamin B3) dapat menurunkan kadar
kolesterol dalam darah. Peranan kesehatan ini terlepas dari efek defisiensi
vitamin B3 itu sendiri maupun perannya sebagai koenzim dalam metabolisme tubuh.
Tahun penemuan vitamin alami dan
sumbernya.
No
|
Tahun Penemuan
|
Vitamin
|
Nama biokimia
|
Ditemukan di
|
1.
|
1909
|
Vitamin A
|
Retinol
|
Wortel
|
2.
|
1912
|
Vitamin B1
|
Tiamin
|
Susu
|
3.
|
1912
|
Vitamin C
|
Asam
askorbat
|
Jeruk
sitrun
|
4.
|
1918
|
Vitamin D
|
Kalsiferol
|
Keju
|
5.
|
1920
|
Vitamin B2
|
Riboflavin
|
Telur
|
6.
|
1922
|
Vitamin E
|
Tokoferol
|
Minyak
mata bulir gandum
|
7.
|
1926
|
Vitamin B12
|
Sianokobalamin
|
Telur
|
8.
|
1929
|
Vitamin K
|
Filokuinona
|
Kuning
telur
|
9.
|
1931
|
Vitamin B5
|
Asam
pantotenat
|
Susu
|
10.
|
1931
|
Vitamin B7
|
Biotin
|
Hati
|
11.
|
1934
|
Vitamin B6
|
Piridoksin
|
Kacang
|
12.
|
1936
|
Vitamin B3
|
Niasin
|
Ragi
|
13.
|
1941
|
Vitamin B9
|
Asam
folat
|
Hati
|
- DEFINISI VITAMIN B2
Riboflavin atau vitamin B2 adalah
mikronutrien yang mudah diserap, bersifat larut dalam air dan memiliki
peran kunci dalam menjaga kesehatan pada manusia dan hewan. Riboflavin Ini
adalah komponen utama dari FAD kofaktor dan FMN, sehingga dibutuhkan oleh semua
flavoproteins. Dengan demikian, vitamin B2 diperlukan untuk berbagai proses
selular. Seperti vitamin B lainnya, memainkan peran penting dalam metabolisme
energi, dan diperlukan untuk metabolisme lemak, badan keton, karbohidrat, dan
protein. Vitamin ini juga banyak berperan dalam pembentukkan sel darah
merah, antibodi dalam tubuh, dan dalam metabolisme pelepasan energi dari karbohidrat.
Nama “riboflavin” berasal dari “ribosa”, kembali tulang asam ribonukleat (RNA)
yang terkait dengan asam deoksiribonukleat, seperti yang ditemukan dalam DNA
(dasar transkripsi genetik), dan “flavin” (yang berarti kuning).
- SEJARAH VITAMIN B2
Riboflavin (vitamin B2) ditemukan
sebagai pigmen kuning kehijauan yang bersifat fluoresen (mengeluarkan cahaya)
dalam susu pada tahun 1879 dan fungsi biologiknya baru ditemukan pada tahun
1932. Vitamin ini disintesis pada tahun 1935 dan dinamakan riboflavin.
- SIFAT KIMIA DAN KESTABILAN
Struktur riboflavin terdiri atas
cincin isoaloksazin dengan rantai samping ribitil. flavin adenin difosfat (FAD)
dibentuk bila FMN pada rantai sampingnya dikaitkan dengan adenin monofosfat.
Enzim-enzim flavoprotein yang mengandung FMN dan FAD terikat pada bermacam
apoenzim dan terlibat dalam reaksi oksidasi-reduksi berbagai jalur metabolisme
yang berpengaruh terhadap respirasi sel. Dalam bentuk murni, ribiflavin alkali
kristal kuning. Riboflavin larut air, tahan panas, oksidasi dan asam, tetapi
tidak tahan alkali dan cahaya terutama sinar ultraviolet. Dalam proses
pemasakan tidak banyak yang rusak.susu cair sebaiknya dikemas dalam karton
berlapis parafin agar terlindung dari kerusakan karena sinar matahari.
- FUNGSI VITAMIN B2
Riboflavin mengikat asam fosfat dan
menjadi bagian dari dua jenis koenzim FMN dan FAD. Kedua jenis koenzim ini berperan
dalam reaksi oksidasi reduksi dalam sel sebagai pembawa hidrogen dalam sitem
transpor elektron dalam mitokondria. Keduanya juga merupakan koenzim dehidrogenase
yang mengkatalisis langkah pertama dalam oksidasi berbagai tahap metabolisme
glukosa dan asam lemak. FMN digunakan untuk mengubah piridoksin (vitamin B6)
menjadi koenzim fungsional nya, sedangkan FAD berperan dalam perubahan
triptofan menjadi niasin.
Enzim yang mengkatalisis fosforilasi
riboflavin menjadi bentuk koenzim adalah fluvokinase. Oleh karena koenzim ini
di perlukan untuk sintesis DNA, riboflavin mempunyai pengaruh tidak langsung
terhadap pertumbuhan. Enzim ini di atur oleh hormon tiroksin. Orang dewasa yang
menderita kekurangan tiroksin menunjukan kekurangan riboflavin. Berikut adalah
beberapa fungsi dari vitamin B2 yaitu :
1. Membantu proses energi dalam tubuh
manusia.
Vitamin ini memilki peranan penting
dalam memberikan bantuan metabolisme atau pemrosesan lemak, karbohidrat, dan
protein dalam tubuh.
2.
Mengatur pertumbuhan dan reproduksi.
Vitamin B2 juga memiliki manfaat
untuk memastikan pertumbuhan serta perkembangan organ reproduksi dan
pertumbuhan jaringan tubuh seperti kulit, mata, membran mucous, sistem
saraf dan kekebalan tubuh. Sebagai tambahan vitamin B2 juga menjamin kesehatan
kulit, kuku dan pertumbuhan rambut.
3.
Mengatur aktifitas kelenjar tiroid.
4.
Meningkatkan kekebalan tubuh.
5.
Riboflavin berfungsi sebagai koenzim.
6.
Riboflavin membantu enzim untuk menghasilkan energi dari
nutrisi penting untuk tubuh manusia.
7.
Riboflavin berperan pada tahap akhir dari metabolisme energi
nutrisi tersebut.
8.
Riboflavin dapat bertindak untuk memperkuat antibodi di
dalam tubuh dengan memperkuat jaringan pertahanan kita terhadap bakteri
penyakit yang berbahaya.
- METABOLISME VITAMIN B2
Riboflavin di bebaskan dari
ikatan-ikatan protein sebagai FAD dan FMN di dalam lambung yang bersuasana
asam. FAD dan FMN kemudian di dalam usus halus dihidrolisis oleh enzim-enzim
pirosfosfatase dan fosfatase menjadi riboflavin bebas. Riboflavin di absorpsi
dibagian atas usus halus secara aktif oleh proses yang membutuhkan natrium
untuk kemudian mengalami fosforilasi hingga menjadi FMN di dalam mukosa usus.
Riboflavin dan FMN dalam aliran
darah sebagian besar terikat pada albumin dan sebagian kecil pada imonoglobulin
G. Riboflavin dan metabolitnya terutama disimpan didalam hati, jantung dan
ginjal. Simpanan riboflavin terutama dalam bentuk FAD yang mewakili 70-90%
vitamin tersebut. Konsentrasinya lima kali FMN dan lima puluh kali riboflavin.
Sebanyak 200 g riboflavin dan metabolitnya dikeluarkan melalui urin tiap hari.
Jumlahnya bergantung pada konsumsi dan kebutuhan jaringan. Simpanan riboflavin
dalam tubuh tidak seberapa, oleh karena itu harus tiap hari dipeorleh dari
makanan dalam jumlah cukup.
- SUMBER VITAMIN B2
Asupan vitamin B2 bisa didapatkan
melalui berbagai macam bahan makanan disekitar kita walaupun dengan
tingkat konsentrasi yang sangat kecil. Beberapa sumber riboflavin yang penting
adalah berbagai produk olahan susu, ragi, dan hati. Beberapa sumber lain adalah
tiram, daging tanpa lemak, jamur, brokoli, alpukat, salmon dan juga beberapa
ikan berminyak seperti mackerel, belut, dan heting memiliki kandungan
riboflavin yang cukup besar. Selain dari bahan yang disebutkan
tersebut, telur, kerang, biji bunga matahari, dan kacang-kacangan memiliki
kandungan vitamin B2 yang baik pula. Riboflavin atau vitamin B2 tidak
akan hancur bila bahan makanan tersebut dimasak terlalu matang seperti pada
jenis vitamin yang lain, tetapi kandungan vitamin ini akan berkurang bila
dipaparkan di bawah sinar yang sangat kuat dalam waktu lama atau tekena baking
soda yang cukup banyak.
Sumber-sumber utama vitamin B2 yaitu
Susu dan produk-produk susu, misalnya keju, merupakan sumber yang baik untuk
riboflavin. Untuk itu ketersediaannya dalam makanan sehari-hari sangat penting.
Hampir semua sayuran hijau dan biji-bijian mengandung riboflavin, misalnya brokoli,
jamur dan bayam merupakan sumber yang baik. Jenis makanan yang mengandung
Vitamin B2 berikut ini:
1.
Jamur
Kandungan vitamin B2 pada 100 gram
jamur adalah 0,31 mcg. Jamur sendiri bermanfaat untuk menurunkan kolesterol,
antibakterial, antitumor, sehingga mampu untuk dimanfaatkan dalam pengobatan
lever, anemia, diabetes, dapat juga menurunkan berat badan. Jadi jangan enggan
mengkonsumsi jamur. Karena jamur sudah lebih enak dihidangkan dalam masakan
seperti sambal, sup, nasi goreng, dan lainnya.
2.
Bayam
Kandungan vitamin B2 pada bayam
adalah 0,189 mcg setiap 100 gram bayam. Selain mengandung vitamin B2 yang baik,
bayam mengandung vitamin K dimana fungsinya lebih efektif dibandingkan vitamin
E pada sayuran ini. Sehingga bayam memiliki manfaat sebagai perawatan kulit,
anti penuaan dini, serta membuat kulit tampak lebih indah.
3.
Susu
Berbagai jenis susu memang
mengandung vitamin B2. Seperti susu sapi dan susu kedelai. Pada susu sapi,
vitamin B2 bermanfaat dalam membantu memperbaiki penglihatan pada mata.
Kandungan vitamin B2 pada susu kedelai 250 ml adalah 0,1 mcg. Sedangkan
kandungan vitamin B2 pada susu kedelai rendah lemak adalah 11 mcg. Walaupun
rasanya yang memang berbeda dengan susu sapi pada alaminya, susu kedelai
sendiri kini sudah banyak menggantikan susu sapi. Bahkan dengan kandungan gizi
yang tidak kalah dengan susu sapi.
4.
Kedelai
Kacang kedelai juga memiliki
kandungan gizi terutama vitamin B2 yang baik. Kandungan vitamin B2 pada kacang
kedelai 100 gram ini adalah 0,76 mcg. Manfaat kacang kedelai ini banyak. Sudah
dikenal di Indonesia sebagai makanan murah meriah kaya akan gizi. Seperti tempe
dan tahu merupakan makanan dengan bahan dasarnya kacang kedelai. Bahkan kacang
kedelai bisa dipadukan menjadi susu kedelai.
5.
Telur
Jumlah vitamin B2 yang terkandung
dalam 100 gram telur adalah 0,5 mcg. Telur merupakan makanan yang paling
digemari di Indonesia. Biasanya menjadi sarapan di pagi hari. Telur ayam memang
banyak ditemui dimanapun. Untuk itu tidaklah sulit memnuhi kebutuhan vitamin B2
dengan telur ini. Bahkan kandungan gizinya lebih lengkap dibandingkan daging dan
susu. Selain itu telur juga bermanfaat untuk mengatasi kekurangan zat besi.
6.
Hati
Kandungan vitamin B2 pada hati 100
gram yaitu 4,6 mcg. Sangat banyak untuk ukuran vitamin B2 yang dapat dikonsumsi
sehari-hari. Hati ini bisa hati ayam, sapi atau kambing. Walaupun bermanfaat
dan mengandung vitamin B2 yang tinggi, tidak dianjurkan memakan hati daging ini
dalam keseharian. Karena mengandung kolesterol yang tinggi pula dalam setiap
hati.
7.
Kacang Almond
Kacang almond mengandung vitamin B2
sebanyak 1,01 mcg dalam takaran 100 gram. Manfaat kacang almond sendiri adalah
sebagai penurun kolesterol, menjaga kesehatan jantung, mencegah kanker, menjaga
kesehatan tulang dan menjaga kecantikan. Kacang almond di jaman sekarang ini
lebih banyak digunakan untuk bahan dasar dalam pembuatan coklat.
8.
Keju
Keju yang merupakan makanan olahan
dari susu juga banyak mengandung vitamin B2. Kandungan vitamin B2 pada keju
sendiri dalam 100 gram yaitu 0,163 mcg sampai 0,382 mcg tergantung jenis dari
keju tersebut. Keju yang sekarang ini dikemas dalam bentuk modern memiliki
beberapa manfaat. Keju dapat menjaga fungsi-fungsi syaraf tubuh, kemudian dapat
sebagai pembentukan tulang dan gigi, lalu mampu meredakan stress serta
insomnia.
9.
Ikan
Pada ikan juga terkandung banyak
vitamin B2. Seperti ikan kembung yang memiliki kandungan vitamin B2 sebanyak
0,54 mcg dalam 100 gramnya. Lalu ikan salmon mengandung vitamin B2 sebanyak
0,49 mcg dalam 100 gramnya. Sedangkan ikan forel mengandung vitamin B2 sebanyak
0,42 mcg dalam 100 gramnya. Walaupun ikan lainnya juga banyak mengandung
vitamin B2, namun ikan-ikan ini lebih banyak ditemui di lautan amerika dan
eropa.
10.
Tomat
Kandungan vitamin B2 pada tomat 100
gram adalah 0,49 mcg. Tomat lebih banyak digunakan dalam bumbu masakan, pizza,
atau masakan lainnya. Sekarang menemukan tomat olahan pun dalam bentuk botos
saus, cabe, telah dapat ditemukan. Sehingga kebutuhan akan tomat sehari-hari
pun tidak akan terkurangi asal dipenuhi.
11.
Mentega
Jika pada mentega bermerek kandungan
vitamin ini tertakar dalam persen. Tidak dalam kandungan gram. Sehingga tidak
diketahui berapa banyak jumlah gram yang terkandung dalam mentega. Misalnya
pada mentega yang memiliki takaran 250 mg memiliki kandungan vitamin A sebesar
25%, kandungan vitamin B1 sebesar 15%, kandungan vitamin D sebesar 35%,
kandungan vitamin E sebesar 20%, dan kandungan niasin sebesar 20%.
12.
Daging Bebek
Dalam 100 gram daging bebek
mengandung 0.5 mg vitamin B2 atau setara pemenuhan 28% kebutuhan tubuh harian.
Untuk vitamin lain seperti vitamin B1 mengandung 0.3 mg atau setara 17%
kebutuhan tubuh harian. Dan masih banyak kandungan vitamin B kompleks lainnya
yang banyak terkandung di daging bebek.
13.
Brokoli
Menurut kandungan gizi yang
terkandung pada brokoli, terdapat beberapa vitamin seperti vitamin A mengandung
228.07 RE, vitamin B1 mengandung 0.09 mg, vitamin B2 mengandung 0.18 mg dan
masih banyak lagi vitamin yang terkandung di dalam brokoli. Sayangnya kandungan
B2 memang yang terkecil dari semua kandungan vitamin pada brokoli.
14.
Asparagus
Kandungan vitamin yang terdapat dalam
100gram Asparagus yaitu vitamin B1 mengandung 0.143 mg, vitamin B2 mengandung
0.141 mg, vitamin B3 mengandung 0.978 mg, vitamin B5 mengandung 0.274 mg, vitamin
B6 mengandung 0.091 mg.
BAB III
DEFISIENSI
- KEBUTUHAN VITAMIN B2
Kebutuhan Riboflavin (Vitamin B2) yaitu RDA untuk riboflavin adalah 0,6 mg/1000 kkal perhari. Jadi
sekitar 1,2 mg perhari untuk 2000 kkal diet. Anak-anak dan wanita hamil
membutuhkan tambahan riboflavin karena vitamin ini penting untuk pertumbuhan.
Kebutuhan harian vitamin B2 ini
dapat dikonsumsi mulai dari 0,3 miligram sampai 1,4 miligram secara harian.
Namun dosis yang lebih tinggi bisa juga dikonsumsi jika telah mendapatkan saran
dari dokter. Biasanya karena terkena suatu penyakit sehingga konsumsi vitamin
B2 diperbanyak untuk masa penyembuhan.
Kebutuhan riboflavin di anjurkan
sebagai berikut:
1.
Bagi wanita yang lebih dari 23
tahun
1,2 mg/hari
2.
Pria lebih dari 23
tahun
1,6 mg/hari
3.
Wanita menysui
1,7 mg/hari
4.
Wanita hamil
1,5 mg/hari
5.
Bayi
0,6 mg/hari
6.
Anak sampai 10
tahun
1,2 mg/hari
- DAMPAK KEKURANGAN DAN KELEBIHAN VITAMIN B2
1.
Kekurangan vitamin B2.
Tanda-tanda kekurangan bisa terjadi
sebagai akibat kekurangan zat gizi lain, atau setelah beberapa waktu kurang
makan protein hewani dan sayuran berwarna hijau. Tanda-tanda kekurangan baru
akan terlihat setelah beberapa bulan kekurangan konsumsi riboflavin.
Tanda-tanda awal kekurangan riboflavin antara lain mata panas dan gatal, tidak
tahan cahaya, kehilangan ketajaman mata, bibir, mulut serta lidah sakit dan
panas. Kekurangan riboflavin juga dapat menyebabkan gangguan fungsi
adrenal, dan menyebabkan berbagai macam penyakit seperti anemia, syndrom
kelelahan yang kronis serta katarak. Penyakit yang disebabkan oleh kekurangan
vitamin B2 sering kali dipandankan sebagai kulit yang terluka, terutama
pada daerah lidah dan sekitar mulut. Jika tidak di tindak lanjuti, luka ini
akan menyebabkan pembengkakan pada lidah, seborrheic dermatitis bahkan gangguan
pada sistem kerja saraf.
2.
Kelebihan vitamin B2
Akibat kelebihan vitamin B2 atau
penggunaan secara overdosis dapat menimbulkan efek samping. Tentu vitamin apa pun
tidaklah boleh dikonsumsi berlebihan, jika berlebihan tubuh bisa mengalami
keracunan. Tapi secara pasti gejala dan akibat kelebihan vitamin B2 adalah
tekanan darah menjadi rendah, mengalami kelelahan, anemia atau kurang darah,
mengalami mual dan muntah.
3.
Penyakit Akibat Defisiensi
Riboflavin (Vitamin B2)
Penyakit yang ditimbulkan adalah cheilosis
(bibir meradang), stomatitis angular (sudut mulut pecah), glossitis (lidah
licin berwarna keunguan), dan bisa mengakibatkan bayi lahir sumbing dan
gangguan pertumbuhan. Penyakit yang akan dibahas pertama kali adalah cheilosis
dan stomatitis angular.
Penyakit pada bibir ini memang menyakitkan
dan mengganggu karena saat membuka mulut untuk makan atau minum, radang dan
luka pecah-pecah ini akan dirasa perih. Sebabnya sebenarnya tidak hanya
kekurangan vitamin B2. Bisa karena bakteri, virus, jamur, memakai gigi tiruan,
penggunaan kosmetik bagi wanita, sampai pada orang penderita HIV. Sedangkan
stomatitis angular mirip seperti penyakit sebelumnya. Dimana adanya peradangan
pada pojok-pojok mulut. Sebab lainnya juga karena adanya penumpukan air liur
dan terkadang adanya ragi sebagai hasil infeksi jamur pada rongga mulut. Bahkan
bisul kecil juga bisa memicu timbulnya penyakit ini.
Kemudian penyakit akibat kekurangan vitamin
B2 selanjutnya adalah glossitis. Ternyata penyakit pada lidah ini bisa terjadi
dari akut sampai kronis. Penyakit ini bisa menyerang siapa saja dengan usia
berapa saja. Karena saat tubuh kekurangan vitamin B2, dampaknya pada lidah dan
bagian mulut ini menjadi peradangan. Jika anda melihat pada cermin ada bentuk
lain pada lidah yang tidak biasa, bisa jadi anda sedang terserang glossitis.
Karena penyakit ini menyerang lebih banyak laki-laki daripada perempuan.
Iritasi lokal juga menjadi pemicu bentuk lidah ini menjadi keungu-unguan,
seperti mengkonsumsi rokok dan alkohol, makanan pedas atau panas, ataupun
alergi terhadap obat kumur dan sejenisnya. Memang benar jika glossitis ini
terjadi akibat kekurangan vitamin B2. Namun jika pemberian vitamin B2 sudah
dilakukan belum membuahkan hasil, perlu adanya tindakan lanjut oleh dokter.
Penglihatan pun dapat menjadi kabur akibat
kekurangan vitamin B2 ini. Penyakit mata seperti katarak dan keratitis juga
akan diderita pada mereka yang kekurangan konsumsi vitamin B2. Keratitis
misalnya, penyakit ini terjadi akibat peradangan pada kornea, yaitu suatu
membran transparan yang menyelimuti bagian warna pada mata dan pupil. Sebabnya
banyak selain vitamin B2 yang kurang dikonsumsi. Misalnya akibat penyakit
herpes simplex, bakteri, virus, akibat debu, kosmetik, mata terkena benda
asing, dan lainnya.
Pada keratitis, pasien sering timbul rasa
sakit yang berat oleh karena kornea bergesekan dengan palpebra, kornea
berfungsi sebagai media refraksi sinar yang merupakan pembiasan sinar
yang masuk ke mata, maka lesi padakornea umumnya akan mengaburkan penglihatan
apabila lesi terletak sentral dari kornea. Penderita juga mengeluhkan perasaan
adanya benda asing, keluar airmata yang berlebihan, penurunan tajam
penglihatan, radang pada kelopak mata (bengkak), mata merah, dan sensitif
terhadap cahaya (fotofobi).
Bayi
lahir sumbing dan gangguan pertumbuhan juga dapat terjadi akibat kekurangan
vitamin B2. Kurangnya sang ibu dalam konsumsi makanan bergizi menyebabkan sang
anak mengalami kecacatan sejak lahir. Banyak ibu yang mengandalkan suplemen
vitamin karena merasa malas atau tidak ada nafsu makan untuk makanan bergizi
seperti sayuran dan buah. Sehingga konsumsi vitamin yang dibutuhkan tidak
tercukupi. Kalaupun tercukupi karena menggunakan vitamin suplemen mengakibatkan
dampak buruk pada anak juga yaitu kecatatan akibat kelebihan vitamin pada
tubuhnya. Seimbangkan dengan asupan gizi yang sehat. Suplemen dianjurkan tapi
tidak untuk konsumsi jangka panjang. Sehingga anak bisa terhindar dari lahir
cacat bibir sumbing.
- PENANGGULANGAN AKIBAT KEKURANGAN DAN KELEBIHAN VITAMIN B2 (RIBOFLAVIN)
Pencegahan
dan pengobatan ariboflavinosis dapat dilakukan dengan mengkonsumsi makanan
seperti susu, telur, sayur mayur dan daging (ikan dan unggas). Jika tubuh sudah
sangat kekurangan vitamin B2 dengan ditandainya tubuh mengalami penyakit
diatas, ada baiknya untuk dibawa ke rumah sakit. Karena biasanya penanganan
cepat dilakukan adalah operasi (untuk penyakit mata seperti katarak) kemudian
diberikan vitamin B2 sebagai pemulihan diri.
Untuk
konsumsi sehari-hari diperlukan 0,6 mg jumlah vitamin B2 untuk bayi. Sedangkan
1-2 mg untuk anak-anak dan 2-3 mg untuk dewasa. Jika mengalami penyakit diatas,
vitamin B2 bisa diberikan 10 mg/hari untuk beberapa minggu ke depan.
Untuk
pemenuhan kebutuhan vitamin B2 ini tidaklah sulit sebenarnya. Karena jika
mengkonsumsi makanan sehari-hari 4 sehat 5 sempurna kebutuhan vitamin harian
kita secara lengkap sudah terpenuhi. Perlunya pembiasaan diri untuk makan
makanan sehat sejak kecil. Kadang orang dewasa yang terserang penyakit
defisiensi vitamin B2 karena memang kebiasaan mengkonsumsi makanan sehat juga
jarang. Sehingga defisiensi vitamin B2 juga terjadi pada orang dewasa.
Kesibukan kerja, bisnis, dan rutinitas lain juga menjadi sebab mengkonsumsi
makanan sehat tidak lagi rutin.
Jangan
sampai konsumsi makanan sehat harian tidak tercukupi kemudian konsumsi suplemen
vitamin pun juga tidak. Seimbangkanlah asupan vitamin anda agar anda terhindar
jauh dari penyakit apapun akibat kekurangan vitamin B2.
- HASIL PENELITIAN UNTUK VITAMIN B2
1.
Pada vitamin B2
a.
Sumber yaitu jamur, brokoli, kacang
almon,susu, keju, telur, serta yoghurt.
b.
Manfaat yaitu memperbaiki kulit,
mata, dan membantu produksi energi.
c.
Bila kekurangan yaitu kepekaan terhadap
cahaya berkurang, sudut bibir
pecah-pecah,
muncul gangguan kulit di sekitar hidung dan bibir.
d.
Bila kelebihan yaitu jarang terjadi, sama
seperti vitamin B lainnya.
2.
Pada Produk Makanan
Bayi Dengan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi.
Salah
satu sumber makanan yang cukup lengkap zat gizinya terutama untuk makanan bayi
adalah susu. Oi dalam susu terdapat kandungan vitamin dengan jumlah yang
bervariasi. Salah satu jenis vitaminnya adalah vitamin B2 . Vitamin B2
merupakan salah satu vitamin larut dalam air, yang dibutuhkan oleh tubuh.
Penentuan kadar vitamin B2 dalam produk makanan bayi menggunakan metode
kromatografi cair kinerja tinggi. Cara yang ditempuh untuk meningkatkan hasil
analisis vitamin B2 adalah validasi metode analisis. Penelitian ini bertujuan
untuk memvalidasi metode analisis vitamin B2 pada produk makanan bayi dengan
kromatografi cair kinerja tinggi, yang meliputi uji selektifitas, uji presisi
dan uji akurasi. Uji selektifitas dilakukan dengan membandingkan kromatogram.
Uji presisi menentukan : uji ripitabilitas, uji linieritas dan uji limit
deteksi. Uji akurasi dilakukan dengan menentukan nilai perolehan kembali.
Prinsip
metode ini melakukan proses ekstraksi vitamin B2 dalam susu bubuk dengan asam
klorida 0,1 N dan dilakukan pemanasan selama 1 jam serta diikuti penyaringan
hasil ekstraksi kemudian filtratnya dianalisis menggunakan kromatografi cair
kinerja tinggi dengan detector flouresensi pada panjang gelombang eksitasi 422
nm dan emisi 522 nm.
Dari
hasil pengujian metode validasi analisis vitamin B2 pada produk makanan bayi
khususnya susu bubuk bayi dengan kromatografi cair kinerja tinggi, diperoleh
selektifitas yang baik untuk analisis vitamin B2 dan hasil pengujian nilai
presisi yang meliputi parameter : uji ripitabilitas sebesar 1,37 %, hasil uji
liniearitas dengan nHai koefisien korelasi 0,9998 dan koefisien determinasi sebesar
0,9997 dan hasil uji limit deteksi yaitu konsentrasi terendah yang masih dapat
ditentukan sebesar 0,056 mg/kg, nilai limit deteksi alatnya adalah 0,0055 mg/L
serta nilai limit deteksi metode dari spike 1,07 mg/L menghasilkan nilai limit
deteksi metode sebesar 0,2904 mg/L.
Pengujian
akurasi dari contoh susu yang menghasilkan kandungan vitamin B2 yaitu 4,49 mg/L
dan 4,73 mg/L. Nilai perolehan kembali dengan penambahan spike 1,07 mg/L
diperoleh nilai rata-rata perolehan kembali sebesar 98,75 % dan spike 1,6 mg/L
adalah 99,49 %. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa metode ini
menunjukkan unjuk kerja yang baik dan telah memenuhi syarat serta selektif
untuk menganalisis vitamin B2 pada contoh susu bubuk bayi sehingga dapat
dipergunakan di laboratorium untuk pemeriksaan rutin.
BAB
IV
KESIMPULAN
Riboflavin atau vitamin B2 adalah
mikronutrien yang mudah diserap, bersifat larut dalam air dan memiliki
peran kunci dalam menjaga kesehatan pada manusia dan hewan. Riboflavin Ini
adalah komponen utama dari FAD kofaktor dan FMN, sehingga dibutuhkan oleh semua
flavoproteins. Dengan demikian, vitamin B2 diperlukan untuk berbagai proses
selular. Seperti vitamin B lainnya, memainkan peran penting dalam metabolisme
energi, dan diperlukan untuk metabolisme lemak, badan keton, karbohidrat, dan
protein. Vitamin ini juga banyak berperan dalam pembentukkan sel darah merah, antibodi
dalam tubuh, dan dalam metabolisme pelepasan energi dari karbohidrat.
Riboflavoin memiliki fungsi yaitu
membantu proses energi dalam tubuh manusia,mengatur pertumbuhan dan
reproduksi, mengatur aktifitas kelenjar tiroid, meningkatkan kekebalan
tubuh.Beberapa sumber riboflavin yang penting adalah dari berbagai produk
olahan susu, ragi, dan hati serta Beberapa sumber lain adalah tiram, daging
tanpa lemak, jamur, brokoli, alpukat, salmon dan juga beberapa ikan berminyak
seperti mackerel, dan belut. Kebutuhan vitamin B2 dianjurkan bagi wanita dan
pria di atas 23 tahun, wanita hamil, wanita menyusui, anak sampai 10 tahun dan
bayi. Kekurangan riboflavin dapat menyebabkan gangguan fungsi
adrenal ,dan menyebabkan berbagai macam penyakit seperti anemia, syndrom
kelelahan yang kronis serta katarak, sedangkan vitamin B2 belum diketahui
tanda-tanda kelebihan riboflavin.
DAFTAR PUSTAKA
- Suhardjo dan M. Kusharto, Clara. 1992. Prinsip-prinsip Ilmu Gizi. Yogyakarta : Kanisius.
- Mulyono HAM. 2005. Kamus Kimia. Bumi Aksara, Jakarta.
- Yuniastuti, Ari. 2007, Gizi dan Kesehatan. Yogyakarta : Graha Ilmu.
- Yuniastuti, ari.2008.GIZI DAN KESEHATAN.Graha Ilmu : Yogyakarta.
- Almatsier,sunita.2009.PRINSIP DASAR ILMU GIZI. Gramedia Pustaka Utama : Jakarta.
- Sirajuddin, S. 2009.Penuntun Praktikum Biokimia. Laboratorium Terpadu Kesehatan Masyarakat AIPTKMI Regional Indonesia Timur UNHAS, Makassar.
- http://ariffadholi.blogspot.com/2010/06/vitamin-yang-larut-dalam-air.html
No comments:
Post a Comment