Ani Romaningsih: tugas biologi tentang sel

Saturday, May 2, 2015

tugas biologi tentang sel



TUGAS BIOLOGI
1.      Apa Perbedaan Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik ?
2.      Sebutkan dan jelaskan bagian-bagian Sel ?
3.      Sebutkan dan jelaskan Tahap Pembelahan Sel ?

Jawab :
1.      Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik
Sel Prokariotik adalah sel yang belum mempunyai inti sejati. ciri-ciri sel prokariotik adalah bahan genetic ( DNA ) tidak terstruktur dalam bentuk nucleus, DNA terdapat pada nukleoid yang tidak diselubungi oleh membran sel.
Sel prokariotik mempunyai membrane plasma dan sitoplasma, tidak mempunyai nucleus, melainkan nukleoid (inti sel sederhana tanpa selaput inti ) dan kehilangan beberapa macam organel. Organel-organel sel prokariotiktidak memiliki  membrane seperti sel eukariotik. Seluruh proses metabolisme prokariotik terjadi dalam sitoplasma sel. Struktur sel prokariotik yaitu selubung luar (dinding sel, membrane sel ), sitoplasma ( ribosom, tilakoid(sionobakteri)), Nukleoid (enzim, kromosom(DNA)).
Sel Eukariotik adalah sel yang mempunyai inti sel sejati. Sel eukariotik terdapat pengorganisasian atau pemisahan organel-organel sel yang lebih jelas. Pada umumnya sel eukariotik berukuran sangat kecil .
Sel eukariotik tersusun atas :
a.       Membrane sel
Struktur terluar sel berupa membrane sel. membrane tersusun atas lapisan lipoprotein (gabungan antara lemak dan protein pada membrane sel darah merah, 50% lemak -50% protein).
b.      Sitoplasma
Cairan yang terdapat dalam sel dan terletak di luar inti sel. Cairan yang terdapat di inti sel disebut nukleoplasma. Matrik sitoplasma terdapat dalam lingkungan dalam sel. Matrik sitoplasma berfungsi mengatur kekentalan sitoplasma, pembentukan benang spindle, pembentukan berbagai serabut (mikrotubulus, filament, myofibril).
c.       Organel sel 
1.      Mitokondria (terdapat disemua sel eukariotik )
Berfungsi sebagai pembuat dan pemberi energy.
2.      Badan mikro (peroksisom)
Peroksisom dan glikosom berasosiasi membentuk badan mikro (struktur serupa dengan lisosom). Terletak di dekat mitokondria atau kloroplas.berfungsi menghasilkan enzim katalase ( berfungsi menguraikan peroksida hydrogen ).
3.      Mikrotubulus
Berfungsi untuk membentuk silia, sentriol, dan benang-benang spindle.
4.      Mikrofilamen
Tersusun atas untaian protein globular, protein kontraktil. Bersama myosin menghasilkan kontraksi.
5.      Nucleus
Inti sel, tempat berlangsung sintesis molekul RNA.
6.      Reticulum endoplasma
RE kasar (permukaan melekat pada ribosom ) dan RE halus (tidak terdapat ribosom. Fungsi: detoksifikasi, mengangkut golgi komplek, melaksanakan oksidasi awal lemak, menyusun fosfolipid, glikolipid, dll).
7.      Apparatus golgi
Kumpulan sisternae, yang terletak di sel tumbuhan diktiosom. Dapat membentuk lisosom.
8.      Ribosom
Fungsi utama, mensintesis protein. Ribosom yang menempel 1 dengan yang lain disebut polisom, diikat oleh mRNA.
9.      Lisosom
Berfungsi untuk pencernaan, menghasilkan antibody. lisosom primer, memproduksi sel yang belum aktif . berfungsi sebagai vakuola makanan. Lisosom sekunder, terlibat dalam kegiatan mencerna. Berfungsi sebagai autofagsom.
10.  Kloroplas
Plastisida yang mengandung pigmen hijau klorofil. Tempat berlangsungnya fotosintesis.
11.  Sentrosom
12.  Dinding sel
Tersusun atas selulosa dan devirat-deviratnya. berfungsi untuk menjaga bentuk sel agar tetap dan sebagai proteksi sel terhadap ganguan mekanis.
13.  Vakuola
 terdiri vakuola kontraktil dan vakuola non- kontraktil.


2.      Bagian-bagian sel
a.       Membrane sel
Membrane sel ataumembran plasma merupakan bagian terluar dari sel yang bertindak sebagai pembatas antara isi sel dengan lingkungan luarnya. Membrane plasma mempunyai beberapa fungsi, diantaranya sebagai berikut :
·         Mengontrol atau mengendalikan pertukaran zat antara sitoplasma dengan lingkungannya.
·         Sebagai reseptor atau penerima rangsangan, seperti hormone dan bahan kimialainnya yang berasal dari lingkungan luar sel ataupun bagian lain dari dalam sel itu sendiri.
·         Sebagai pelindung sel agar isinya tidak keluar meninggalkan sel.
·         Menggontrol zat-zat yang masuk/keluar meninggalkan sitoplasma.
Pada sel tumbuhan dan prokariotik, membrane selnya berubah menjadi kaku yang disebut dinding sel yang berfungsi sebagai pelindungdan penunjang. Organel tersebut terbentukdari hasil aktivitas protoplasma. Diantara dinding dua sel yang berdekatan terdapat lamella tengah. Diantara dua sel yang bertetangga juga terdapat pori. Melalui pori tersebut, plasma dua sel yang bertetangga dihubungkan oleh benang-benang plasma (plasmodesma). Plasmodesma diduga berperan menfasilitasi gerakan berbagai zat dan pengantar implus antarsel.
b.      Sitoplasma
Sitoplasma adalah protoplasma yang mengisi ruangan diantara membrane plasma dengan nucleus. Sitoplasma sel tumbuhan dibedakan menjadi dua bagian, yaitu ektoplasma dan endoplasma. Ektoplasma adalah sitoplasma yang berbatasan denga membrane, sedangkan Endoplasma adalah sitoplasma pada bagian yang lebih dalam. Didalam ektoplasma sel tumbuhan terdapat banyak plastida.
Pada sel hewan, ektoplasma adalah membrane plasma itu sendiri,sedangkan cairan di sebelah dalam ektoplasma merupakan endopalasma. Pada sel hewan tidak ditemukan komponen plastida. Sitoplasma tersusun dari sitosol, yaitu bagian dari sitoplasma yang mengisi ruang-ruang antarorganel. Sitosol merupakan system larutan yang tersusun dari 90% air, senyawa organic terlarut, koloida (bahan tidak terlarut).

c.       Organel
1.      Nucleus
Nucleus atau inti sel merupakan organel terbesar dengan diameter sekitar 5 mikro meter. bentuknya bulat hingga oval. Inti sel terlindung oleh membrane inti atau karioteka, kecuali pada sel darah merah dewasa dan sel floem. pada sel prokariotik,bahan intinya tidak terlindungi oleh membrane inti. Pada umumnya, setiap sel mrempunyai satu nucleus, kecuali pada sel beberapa jenis organisme, misalnya sel paramecium dan otot lurik.
Nucleus merupakan organel yang amat vital karena berperan mengendalikan seluruh kegiatan sel dan mengandung informasi sifat keturunan (genetic) berupa DNA (deoxyribonucleic acid, asam deoksiribonukleat ). Bagian-bagian nucleus terdiri atas :
Ø  Membrane nucleus (karioteka)
Karioteka terdiri atas dua lapis membrane yang berfungsi sebagai pembungkus dan pelindung nucleus. Membrane inimempunyai hubungan langsung dengan reticulum endoplasma. Pada karioteka terdapat lubang-lubang yang memungkinkan terjadinya pertukaran zat antara plasma nucleus dan sitoplasma.
Ø  Matriks (neukleoplasma)
Nukleoplasma merupakan cairan nucleus berbentuk gel yang kaya dengan subtansi kimia, seperti ion-ion, protein, enzim, nukleotida, dan benang-benang kromatin. Benang-benang kromatin terutama terdiri atas untaian DNA. Benang-benang kromatin yang memendek, menebal, dan mudah menyerap zat warna saat pembelahan sel yang disebut kromosom.
Ø  Anak inti (nucleolus)
Nucleus banyak mengandung DNA yng bertindak sebagai organisatornukleus. Fungsi nucleolus yang utama adalah menyintesis RNA. Jadi, secara tidak langsung nucleolus juga berperan dalam sintesis protein.
2.      Reticulum Endoplasma
Reticulum endoplasma (RE) adalah system membrane komplek yang tersusun secara tidak  beraturan di dalam plasma sel eukariotik. Reticulum endoplasma bertindak sebagai saluran-saluran dalam sitoplasma yang berhubungan dengan nucleus. Membrane RE tertutup oleh ribosom. Reticulum endoplasma dibedakan menjadi 2 yaitu RE kasar dan RE halus . permukaaan RE yang kasar terbentuk karena dilekati oleh ribosom.
3.      Ribosom
Ribosom berdiameter lebih kurang 20nm. Organel tersebut banyak melekat pada membrane RE. ribosom tersusun dari protein dan RNA ,ribosom dengan perbandingan jumlah yang sama. Fungsi ribosom adalah sebagai tempat mensintesis protein dari asam amino. Pelaksana sintesis tersebut adalah RNA.
4.      Sentriol
Sentriol adalah sepasang benda mikro berbentuk tabung yang tampak di dekat nucleus. Masing-masing sentriol mengandung mikrotubulus (buluh halus), yaitu salah satu bahan yang membina rangka sel (sitoskelet). Sentriol berfungsi dalam control pergerakan atau tonjolan sel, pembentukan sitoskelet, dan orientasi pembelahan sel. Organel tersebut hanya dimiliki oleh hewan dan protista.
5.      Lisosom
Lisosom adalah organel berbentuk gelembung yang mengandung berbagai macam enzim. Alat tersebut terbungkus oleh selapis membrane. lisosom terdapat pada hamper semua sel eukariotik. Pada sel tumbuhan organel yang berperan sebagai lisosom adalah vakuola tengah. Enzim yang terkandung di dalam lisosom berupa enzim pencernaam hidrolitik, seperti protease, nuclease, lipase, dan fostatase. Enzim-enzim tersebut dibentuk oleh RE kasar dan selanjutnya dikirim ke kompleks golgi.
Lisosom berperan dalam penguraian molekul-molekul secara endositosis, ekositosis, autofagi, dan autolysis. Autologi adalah penyingkiran struktur-struktur yang tidak dikehendaki di dalam sel. Autolysis adalah lisis( kehancuran) sel yang disebabkan oleh kerja enzim pencerna.
6.      Kompleks golgi
Kompleks (apparatus, badan, alat) golgi adalah organel berbentuk kantong pipih yang terkosentrasi pada salah satu sisi nucleus dan sering ditemukan pada sel-sel kelenjar. Pada sel tumbuhan, kompleks golgi sering disebut diktiosom.
Kompleks golgi tersebut mempunyai beberapa fungsi sebagai berikut :
1)      Mengangkut dan mengubah secara kimia materi-materi yang terdapat di dalamnya.
2)      Menghasilkan lendir, lilin, getah, dan sekresi yang bersifat lengket.
3)      Sekresi protein, glikoprotein, karbohidrat, dan lemak serta transport lemak.
4)      Membentuk lisosom dan enzim pencernaan yang belum aktif (zimogen dan koenzim).
7.      Mitokondria
Mitokondria merupakan organel tempat berlangsungnya respirasi aerobic. Jumlah mitokondria pada setiap sel organisme tidak sama. Makin tinggi kebutuhan energy suatu sel, makin banyak pula jumlah mitokondria yang dimiliki. Mitokondria terlindung oleh membrane ganda. Membrane sebelah dalam berlekuk-lekuk disebut Krista. Krista berfungsi untuk memperluas permukaan mitokondria sehingga proses penyerapan oksigen menjadi lebih efektif, mengatur pemindahan enzim, dan bertanggung jawab atas pergerakan molekul berenergi (ADP atau ATP) melalui membrane selama proses respirasi sel. Diantara lipatan membrane terdapat ruangan bernama matriks. Matriks menggandung enzim pernapasan (sitokrom) dan senyawa lain, seperti asam nukleat dan protein.
8.      Plastida
Plastida merupakan organel berdiameter 3-6 mikro meter yang mempunyai membrane ganda. Plastida ada yang mempunyai pigmen warna dan ada yang tidak. Organel tersebut hanya ditemukan pada sel tumbuhan. Plastida merupakan hasil perkembangan dari proplastida. Proplastida  dapat berubah menjadi 3 tipe, yaitu :
·         Leukoplas
Leukoplas adalah plastida yang berwarna putih atau tidak berwarna. Berdasarkan fungsinya, leukoplas dibedakan menjaditiga macam, yaitu leukoplas yang membentuk dan menyimpan amilum (amiloplas), lemak (elaioplas), dan protein (proteoplas) .
·         Kloroplas
Kloroplas adalah plastida yang mengandung pigmen hijau(klorofil) yang berperan untuk menyerap energy cahaya dan mengubahnya menjadi energy kimia. Pigmen-pigmen fotosintetik ini terletak pada system membran dan bertebaran pada seluruh bahan dasar bernama stroma. Klorofil dapat dibedakan menjadi beberapa macam, diantaranya sebagai berikut :
a)      Klorofil a, menampilkan warna hijau-biru
b)      Klorofil b, menampilkan warna hijau-kuning
c)      Klorofil c, menampilkan warna hijau-cokelat
d)     Klorofil d, menampilkan warna hijau-merah
·         Kromoplas
Kromoplas adalah plastid yang memberikan aneka ragam warna nonfotosintesis. Pigmen yang termasuk dalam kelompok kromoplas antara lain sebagai berikut :
a)      Karotenoid, memberikan warna kuning, oranye, merah atau cokelat pada daun, bunga, dan buah. Pigmen tersebut dapat dibedakan menjadi dua tipe yaitu :karoten (warna jingga pada wortel) dan xantofil (warna kuning pada mahkota bunga).
b)      Fikosianin, memberikan warna biru pada ganggang.
c)      Fikosantin, memberikan warna cokelat pada ganggang.
d)     Fikoeritrin, memberikan warna merah pada ganggang.
9.      Vakuola
Vakuola atau rongga seladalah suatu rongga atau kantong berisi cairan yang dikelilingi oleh selapis membrane. Sel hewan mempunyai vakuola yang jumlah dan ukurannya lebih kecil dari pada sel tumbuhan. Vakuola yang terdapat pada sel hewan antara lain :
v  Vakuola kontraktil(vakuola berdenyut), berperan menjaga tekanan osmotic sitoplasma.
v  Vakuola nonkontraktil (vakuola tak berdenyut ) adalah vakuola yang bertugas mencerna makanan(vakuola makanan).
Sel tumbuhan memiliki vakuola tengah berukuran besar dan dikelilingi oleh membrane tonoplas yang mempunyai beberapa fungsi, antara lain sebagai berikut :
v  Membangun turgor (ketegangan) sel
v  Mengandung pigmen antosianin
v  Mengandung  enzim hidrolitik yang dapat bertindak sebagai lisososm saat sel masih hidup.
v  Menjadi tempat penimbunan sisa-sisa metabolism.
v  Tempat penyimpanan cadangan makanan bagi sitoplasma.
10.  Badan mikro
Badan mikro merupakan organel kecil yang terlindung oleh selapis membrane. Ukurannya sebesar lisosom.contoh badan mikro antara lain peroksisom dan glioksisom. Peroksisom berperan dalam metabolism lemak menjadi karbohidrat. Pada hewan, peroksisom terkurung dalam sel-sel inti dan ginjal, sedangkan pda tumbuhan terdapat dalam berbagai tipe sel. Glioksisom banyak ditemukan didalam jaringan tumbuhan yang mengandung lemak. Glioksisom mengandung banyak mengandung enzim yang dapat mengubah lemak menjadi gula.
11.  Skelekton
Keleton (sitoskleton) adalah rangka sel yang terdapat diantara nucleus dengan membrane sel eukariotik yang berfungsi untuk pergerakan sel dan transport zat. Sitoskleton disususn oleh tiga elemen, yaitu : mikrotubula (berdiameter 24 nm ), mikrofilamen (berdiameter 7 nm), dan filament antara  (berdiameter 10 nm).
12.  Silia dan Flagela
Pada permukaan sel terkadang dijumpai sila dan flagel, yaitu struktur menonjol seperti rambut yang berfungsi sebagai alat gerak. Dalam struktur tersebut terdapat mikrotubula bernama aksonema. Silia (bulu getar ) mempunyai diameter o,2 mikro meter, panjang 8 mikro meter, dan banyak terdapat pada organism uniseluler. Pada hewan tingkat tinggi, silia dapat ditemukan pada jaringan selaput di saluran pernapasan. Jumlah silia pada satu sel dapat mencapai ratusan. Silia (tunggal:silium) bergerak atau mengayuh dalam satu arah.
Flagella (cambuk getar )lebih panjang dibandingkan dengan silia, rata-rata tiap sel mempunyai 1-2 flagela. Tonjolan sel tersebut dapat bergerak ke segala arah. Flagella biasa ditemukan pada protozoa (flagelata), porifera(bunga karang), dan coelenterate( hewan karang).


3.      Pembelahan sel
1.      Amitosis
Amitosis adalah reproduksi sel dimana sel membelah diri secara langsung tanpa melaluitahap-tahap pembelahan sel. Pembelahan cara ini banyak dijumpai pada sel-sel yang bersifat prokariotik, misalnya pada bakteri, ganggang biru.
2.      Mitosis
Mitosis adalah proses pembelahan sel yang menghasilkan dua sel anak yang masing-masing memiliki sifat dan jumlah kromosom yang sama dengan sel induknya. Mitosis menjadi pada perbanyakan sel tubuh(sel somatis). Kromosomnya berpasangan, sehingga disebut diploid (2n). pembelahan mitosis berlangsung secara bertahap melalui beberapa  fase yaitu  :
a)      Profase
Pada fase ini, sel induk yang akan membelah memperlihatkan gejala terbentuknya dua sentriol dari sentrosom, yang satu tetapdi tempat , yang satu bergerak kearah kutub yang berlawanan. Tiap sentriol memancarkan serabut-serabut berupa filamen yang disebut benang gelendong pembelahan (benang spindel) yang menghubungkan  sentriol satu dengan sentriol lain.
Membrane inti yang  masih tampak pada profase awal kemudian segera terpecah-pecah. Lalu, butiran kromatin memanjang menjadi benang kromatin yang kemudian memendek dan menebal menjadi kromosom, dengan bagian yang menggenting disebut sentromer. Sentromer adalah bagian kromosom yang tidak dapat menyerap zat warna. Tiap-tiap sentromer menggandung kinektor, yaitu tempat mikrotubulus terikat. Kemudian, kromosom berduplikasi membujur menjadi dua bagian yang masing-masing disebut kromatid. Bersamaan dengan itu, anak inti (nucleolus) mengecil dan tidak tampak atau menghilang. Dengan demikian, kromatid terjerat pada benang spindel. Sementara itu, benang spindel  meluas keluar ke segala arah, disebut sebagai aster.
Di akhir profase, selubung inti sel pecah dan setiap kromatid melekat di beberapa benang spindel di kinetokor. Kromosom duplikat lalu meninggalkan daerah kutub dan berjajar ekuator. Pada sel tumbuhan yang tidak mempunyai sentriol, benang gelendong pembelahan ini terbentuk diantara dua titik yang disebut titik kutub.
b)      Metafase
Periode selama kromosom di ekuatorial disebut metafase. Membrane inti sudah menghilang. Kromosom berada dibidang ekuator, dengan sentromernya seolah kromosom berpegang pada benang gelendong pembelahan. Pada fase ini, kromosom tampak paling jelas.
c)      Anafase
Selama anafase, kromatid bergerak menuju kearah kutub-kutub yang berlawanan. Kinektokor yang masih melekat pada benang spindle berfungsi menunjukan jalan, sedangkan lengan kromosom menggikuti di belakangnya.
d)     Telofase
Kromatid-kromatid menggumpul pada kutub-kutub. Benang gelendong menghilang, kromatid menjadi kusut dan butiran-butiran kromatid muncul kembali. Selaput terbentuk kembali dan nucleolus terlihat lagi. Pada bagian bidang ekuator terjadi lekukan yang makin lama makin ke dalam hingga sel induk terbagi menjadi dua yang masing-masing mempunyai sifat dan jumlah kromosom yang sama dengan induknya.
e)      Interfase
Interfase disebut pula fase istirahat, namun sebutan ini kurang tepat karena justru pada saat ini sel mempersiapkan diri untuk pembelahan lagi dengan menggumpulkan materi dan energy. Pada fase ini kromosom tidak tampak, tetapi butiran kromatin tampak jelas. Pada fase ini, tingkah laku kromosom tidak tampak sehingga fase ini bukan termasuk fase mitosis. Akhirnya pembelahan secara mitosis menghasilkan dua sel anak. Masing-masing sel anakan memiliki jumlah dan sifat kromosom  yang sama dengan sel induknya. Pada pembelahan ini terjadi pembagian inti (kariokinesis) dan pembagian plasma/sitoplasma (sitokenesis).
Mitosis merupakan mekanisme memperbanyak sel atau pertumbuhan. Mitosis terjadi pada sel-sel tubuh, dan berlangsung mulai dari terbentuknya zigot yang bersifat diploid. Sel-sel tertentu seperti otot dan saraf tidak lagi membelah pada batas-batas tertentu. Sel-sel yang telah mengalami diferensiasi tidak lagi membelah secara mitosis.
3.      Meiosis
Meiosis adalah proses pembelahan sel dengan dua kali pembelahan yang menghasilkan empat sel anak, yang masing-masing memiliki separuh dari jumlah kromosom sel induk. Pembelahan sel ini berlangsung melalui dua tahap, yaitu meiosis I dan meiosis II, tanpa melalui interfase. Interfase hanya terjadi sebelum atau sesudah meiosis.
a.       Meiosis I
Meiosis I melalui tahap berikut ini :
1)      Profase I
Profase terbagai lagi menjadi fase-fase sebagai berikut :
a)      Leptonema adalah benang-benang kromatin menjadi kromosom.
b)      Zigonema adalah kromosom yang sama bentuknya atau kromosom homolog berdekatan dan bergandengan. Setiap pasang kromosom homolog disebut bivalen.
c)      Pakinema adalah tiap bagian kromosom homolog mengganda, tetapi masih dalam satu ikatan sentromer sehingga terbentuk tetrad.
d)     Diplonema adalah kromatid dari tiap-tiap belahan kromosom memendek dan membesar.
e)      Diakinesis adalah sentromer membentuk dua sentriol yang masing-masing membentuk benang gelendong tetap, sedangkan sentriol yang lain bergerak kearah kutub yang berlawanan. Membrane inti dan nucleolus menghilang. Empat kromatid bivalen tadi disebut tetrad dan terjerat oleh benang gelendong yang dibentuk oleh sentriol-sentriol.
2)      Metafase I
Pada fase ini, tetrad berkumpul di bidang ekuator.
3)      Anafase I
Benang gelendong pembelahan dari tiap kutub menarik kromosom homolog sehingga setiap pasangan kromosom homolog berpisah bergerak kea rah kutub yang berlawanan, sentromer belum membelah. Setiap kutub menerima campuran acak kromosom dari ibu dan bapak.
4)      Telofase I
Kromatid memadat, selubung inti terbentuk, dan nucleolus muncul lagi, kemudian sitokinesis berlangsung. Pada manusia terjadi duplikasi 2 kromosom dari jumlah 4 kromatid sehingga terbentuk 23 kromosom yang diduplikasi di setiap kutub. Benang gelendong lenyap, kromatid muncul kembali. Sentriol berperan sebagai sentrosom kembali.
b.      Interfase
Interfase disebut pula fase istirahat,namun sebutan ini kurang tepat karena justru pada saat ini sel mempersiapkan diri untuk pembelahan lagi dengan menggumpulkan materi dan energy. Pada fase ini kromosom tidak tampak, tetapi butiran kromatin tampak jelas. Pada fase ini, tingkah laku kromosom tidak tampak sehingga fase ini bukan termasuk fase mitosis.
c.       Meiosis II
Meiosis II melalui tahap berikut ini :
1)      Profase II
Sentrosom membentuk dua sentriol yang terletak pada kutub yang berlawanan dan dihubungkan oleh benang gelendong. Membrane inti dan nucleolus lenyap, kromatin berubah menjadi kromosom yang terjerat oleh benang gelendong.
2)      Metafase II
Kromosom berada dibidang ekuator, kromatid berkelompok dua-dua. Pada tahap ini belum terjadi pembelahan sentromer.
3)      Anafase II
Kromosom melekat pada kinektor benang gelendong, lalu ditarik oleh benang gelendong ke arah kutub yang berlawanan yang menyenbabkan sentromer terbelah. Sebagai akibatnya tiap kromatid bergerak kea rah yang berlawanan pula.
4)      Telofase II
Kromatid berkumpul pada kutub pembelahan lalu berubah menjadi kromartin kembali. Bersamaan dengan itu membrane inti dan anak inti terbentuk lagi, dan sekat pemisah semakin jelas sehingga akhirnya terjadilah dua sel anakan. Pada meiosis terjadi dua kali pembelahan. Satu sel induk yang diploid (2n) menghasilkan empat sel anakan  yang bersifat haploid (n). meiosis disebut pula pembelahan reduksi yang berarti terjadi pengurangan jumlah kromosom.


No comments:

Post a Comment

speech delay

 hay guyys.... ini saya mau sedikit share tentang speech delay yang lagi marak terjadi pada anak sekarang ... sama seperti anak saya... spee...