TUGAS BIOLOGI
1.
Apa Perbedaan Sel Prokariotik dan Sel
Eukariotik ?
2.
Sebutkan dan jelaskan bagian-bagian Sel
?
3.
Sebutkan dan jelaskan Tahap Pembelahan
Sel ?
Jawab
:
1. Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik
Sel Prokariotik
adalah sel yang belum mempunyai inti sejati. ciri-ciri sel prokariotik adalah
bahan genetic ( DNA ) tidak terstruktur dalam bentuk nucleus, DNA terdapat pada
nukleoid yang tidak diselubungi oleh membran sel.
Sel
prokariotik mempunyai membrane plasma dan sitoplasma, tidak mempunyai nucleus,
melainkan nukleoid (inti sel sederhana tanpa selaput inti ) dan kehilangan
beberapa macam organel. Organel-organel sel prokariotiktidak memiliki membrane seperti sel eukariotik. Seluruh
proses metabolisme prokariotik terjadi dalam sitoplasma sel. Struktur sel prokariotik
yaitu selubung luar (dinding sel, membrane sel ), sitoplasma ( ribosom,
tilakoid(sionobakteri)), Nukleoid (enzim, kromosom(DNA)).
Sel Eukariotik adalah sel yang
mempunyai inti sel sejati. Sel eukariotik terdapat pengorganisasian atau
pemisahan organel-organel sel yang lebih jelas. Pada umumnya sel eukariotik
berukuran sangat kecil .
Sel
eukariotik tersusun atas :
a.
Membrane sel
Struktur terluar sel
berupa membrane sel. membrane tersusun atas lapisan lipoprotein (gabungan
antara lemak dan protein pada membrane sel darah merah, 50% lemak -50% protein).
b.
Sitoplasma
Cairan yang terdapat
dalam sel dan terletak di luar inti sel. Cairan yang terdapat di inti sel
disebut nukleoplasma. Matrik sitoplasma terdapat dalam lingkungan dalam sel.
Matrik sitoplasma berfungsi mengatur kekentalan sitoplasma, pembentukan benang
spindle, pembentukan berbagai serabut (mikrotubulus, filament, myofibril).
c.
Organel sel
1. Mitokondria (terdapat disemua sel eukariotik )
Berfungsi sebagai
pembuat dan pemberi energy.
2. Badan mikro (peroksisom)
Peroksisom dan glikosom
berasosiasi membentuk badan mikro (struktur serupa dengan lisosom). Terletak di
dekat mitokondria atau kloroplas.berfungsi menghasilkan enzim katalase (
berfungsi menguraikan peroksida hydrogen ).
3.
Mikrotubulus
Berfungsi untuk
membentuk silia, sentriol, dan benang-benang spindle.
4.
Mikrofilamen
Tersusun atas untaian
protein globular, protein kontraktil. Bersama myosin menghasilkan kontraksi.
5.
Nucleus
Inti sel, tempat
berlangsung sintesis molekul RNA.
6.
Reticulum endoplasma
RE kasar (permukaan
melekat pada ribosom ) dan RE halus (tidak terdapat ribosom. Fungsi:
detoksifikasi, mengangkut golgi komplek, melaksanakan oksidasi awal lemak,
menyusun fosfolipid, glikolipid, dll).
7.
Apparatus golgi
Kumpulan sisternae,
yang terletak di sel tumbuhan diktiosom. Dapat membentuk lisosom.
8.
Ribosom
Fungsi utama,
mensintesis protein. Ribosom yang menempel 1 dengan yang lain disebut polisom,
diikat oleh mRNA.
9.
Lisosom
Berfungsi untuk
pencernaan, menghasilkan antibody. lisosom primer, memproduksi sel yang belum
aktif . berfungsi sebagai vakuola makanan. Lisosom sekunder, terlibat dalam
kegiatan mencerna. Berfungsi sebagai autofagsom.
10. Kloroplas
Plastisida yang
mengandung pigmen hijau klorofil. Tempat berlangsungnya fotosintesis.
11. Sentrosom
12. Dinding sel
Tersusun atas selulosa
dan devirat-deviratnya. berfungsi untuk menjaga bentuk sel agar tetap dan
sebagai proteksi sel terhadap ganguan mekanis.
13. Vakuola
terdiri vakuola kontraktil dan vakuola non-
kontraktil.
2. Bagian-bagian sel
a.
Membrane sel
Membrane sel ataumembran plasma
merupakan bagian terluar dari sel yang bertindak sebagai pembatas antara isi
sel dengan lingkungan luarnya. Membrane plasma mempunyai beberapa fungsi,
diantaranya sebagai berikut :
·
Mengontrol atau mengendalikan pertukaran
zat antara sitoplasma dengan lingkungannya.
·
Sebagai reseptor atau penerima
rangsangan, seperti hormone dan bahan kimialainnya yang berasal dari lingkungan
luar sel ataupun bagian lain dari dalam sel itu sendiri.
·
Sebagai pelindung sel agar isinya tidak
keluar meninggalkan sel.
·
Menggontrol zat-zat yang masuk/keluar
meninggalkan sitoplasma.
Pada
sel tumbuhan dan prokariotik, membrane selnya berubah menjadi kaku yang disebut
dinding sel yang berfungsi sebagai pelindungdan penunjang. Organel tersebut
terbentukdari hasil aktivitas protoplasma. Diantara dinding dua sel yang
berdekatan terdapat lamella tengah. Diantara dua sel yang bertetangga juga
terdapat pori. Melalui pori tersebut, plasma dua sel yang bertetangga
dihubungkan oleh benang-benang plasma (plasmodesma). Plasmodesma diduga
berperan menfasilitasi gerakan berbagai zat dan pengantar implus antarsel.
b.
Sitoplasma
Sitoplasma adalah
protoplasma yang mengisi ruangan diantara membrane plasma dengan nucleus.
Sitoplasma sel tumbuhan dibedakan menjadi dua bagian, yaitu ektoplasma dan
endoplasma. Ektoplasma adalah sitoplasma yang berbatasan denga membrane,
sedangkan Endoplasma adalah sitoplasma pada bagian yang lebih dalam. Didalam
ektoplasma sel tumbuhan terdapat banyak plastida.
Pada sel hewan,
ektoplasma adalah membrane plasma itu sendiri,sedangkan cairan di sebelah dalam
ektoplasma merupakan endopalasma. Pada sel hewan tidak ditemukan komponen
plastida. Sitoplasma tersusun dari sitosol, yaitu bagian dari sitoplasma yang
mengisi ruang-ruang antarorganel. Sitosol merupakan system larutan yang
tersusun dari 90% air, senyawa organic terlarut, koloida (bahan tidak
terlarut).
c.
Organel
1.
Nucleus
Nucleus atau inti sel
merupakan organel terbesar dengan diameter sekitar 5 mikro meter. bentuknya
bulat hingga oval. Inti sel terlindung oleh membrane inti atau karioteka,
kecuali pada sel darah merah dewasa dan sel floem. pada sel prokariotik,bahan
intinya tidak terlindungi oleh membrane inti. Pada umumnya, setiap sel
mrempunyai satu nucleus, kecuali pada sel beberapa jenis organisme, misalnya
sel paramecium dan otot lurik.
Nucleus merupakan
organel yang amat vital karena berperan mengendalikan seluruh kegiatan sel dan
mengandung informasi sifat keturunan (genetic) berupa DNA (deoxyribonucleic
acid, asam deoksiribonukleat ). Bagian-bagian nucleus terdiri atas :
Ø Membrane nucleus (karioteka)
Karioteka terdiri atas
dua lapis membrane yang berfungsi sebagai pembungkus dan pelindung nucleus.
Membrane inimempunyai hubungan langsung dengan reticulum endoplasma. Pada
karioteka terdapat lubang-lubang yang memungkinkan terjadinya pertukaran zat
antara plasma nucleus dan sitoplasma.
Ø Matriks (neukleoplasma)
Nukleoplasma merupakan
cairan nucleus berbentuk gel yang kaya dengan subtansi kimia, seperti ion-ion,
protein, enzim, nukleotida, dan benang-benang kromatin. Benang-benang kromatin
terutama terdiri atas untaian DNA. Benang-benang kromatin yang memendek,
menebal, dan mudah menyerap zat warna saat pembelahan sel yang disebut
kromosom.
Ø Anak inti (nucleolus)
Nucleus banyak
mengandung DNA yng bertindak sebagai organisatornukleus. Fungsi nucleolus yang
utama adalah menyintesis RNA. Jadi, secara tidak langsung nucleolus juga
berperan dalam sintesis protein.
2.
Reticulum Endoplasma
Reticulum endoplasma
(RE) adalah system membrane komplek yang tersusun secara tidak beraturan di dalam plasma sel eukariotik.
Reticulum endoplasma bertindak sebagai saluran-saluran dalam sitoplasma yang
berhubungan dengan nucleus. Membrane RE tertutup oleh ribosom. Reticulum
endoplasma dibedakan menjadi 2 yaitu RE kasar
dan RE halus . permukaaan RE yang kasar
terbentuk karena dilekati oleh ribosom.
3.
Ribosom
Ribosom berdiameter
lebih kurang 20nm. Organel tersebut banyak melekat pada membrane RE. ribosom
tersusun dari protein dan RNA ,ribosom dengan perbandingan jumlah yang sama.
Fungsi ribosom adalah sebagai tempat mensintesis protein dari asam amino.
Pelaksana sintesis tersebut adalah RNA.
4.
Sentriol
Sentriol adalah
sepasang benda mikro berbentuk tabung yang tampak di dekat nucleus.
Masing-masing sentriol mengandung mikrotubulus (buluh halus), yaitu salah satu
bahan yang membina rangka sel (sitoskelet). Sentriol berfungsi dalam control
pergerakan atau tonjolan sel, pembentukan sitoskelet, dan orientasi pembelahan
sel. Organel tersebut hanya dimiliki oleh hewan dan protista.
5.
Lisosom
Lisosom adalah organel
berbentuk gelembung yang mengandung berbagai macam enzim. Alat tersebut
terbungkus oleh selapis membrane. lisosom terdapat pada hamper semua sel
eukariotik. Pada sel tumbuhan organel yang berperan sebagai lisosom adalah
vakuola tengah. Enzim yang terkandung di dalam lisosom berupa enzim pencernaam
hidrolitik, seperti protease, nuclease, lipase, dan fostatase. Enzim-enzim
tersebut dibentuk oleh RE kasar dan selanjutnya dikirim ke kompleks golgi.
Lisosom berperan dalam
penguraian molekul-molekul secara endositosis, ekositosis, autofagi, dan
autolysis. Autologi adalah penyingkiran
struktur-struktur yang tidak dikehendaki di dalam sel. Autolysis
adalah lisis( kehancuran) sel yang disebabkan oleh kerja enzim pencerna.
6.
Kompleks golgi
Kompleks (apparatus,
badan, alat) golgi adalah organel berbentuk kantong pipih yang terkosentrasi
pada salah satu sisi nucleus dan sering ditemukan pada sel-sel kelenjar. Pada
sel tumbuhan, kompleks golgi sering disebut diktiosom.
Kompleks golgi tersebut mempunyai
beberapa fungsi sebagai berikut :
1) Mengangkut
dan mengubah secara kimia materi-materi yang terdapat di dalamnya.
2) Menghasilkan
lendir, lilin, getah, dan sekresi yang bersifat lengket.
3) Sekresi
protein, glikoprotein, karbohidrat, dan lemak serta transport lemak.
4) Membentuk
lisosom dan enzim pencernaan yang belum aktif (zimogen dan koenzim).
7.
Mitokondria
Mitokondria merupakan
organel tempat berlangsungnya respirasi aerobic. Jumlah mitokondria pada setiap
sel organisme tidak sama. Makin tinggi kebutuhan energy suatu sel, makin banyak
pula jumlah mitokondria yang dimiliki. Mitokondria terlindung oleh membrane
ganda. Membrane sebelah dalam berlekuk-lekuk disebut Krista.
Krista berfungsi untuk memperluas permukaan mitokondria sehingga proses
penyerapan oksigen menjadi lebih efektif, mengatur pemindahan enzim, dan
bertanggung jawab atas pergerakan molekul berenergi (ADP atau ATP) melalui
membrane selama proses respirasi sel. Diantara lipatan membrane terdapat
ruangan bernama matriks. Matriks menggandung enzim pernapasan (sitokrom) dan senyawa
lain, seperti asam nukleat dan protein.
8.
Plastida
Plastida merupakan
organel berdiameter 3-6 mikro meter yang mempunyai membrane ganda. Plastida ada
yang mempunyai pigmen warna dan ada yang tidak. Organel tersebut hanya
ditemukan pada sel tumbuhan. Plastida merupakan hasil perkembangan dari
proplastida. Proplastida dapat berubah
menjadi 3 tipe, yaitu :
·
Leukoplas
Leukoplas adalah
plastida yang berwarna putih atau tidak berwarna. Berdasarkan fungsinya,
leukoplas dibedakan menjaditiga macam, yaitu leukoplas yang membentuk dan
menyimpan amilum (amiloplas), lemak (elaioplas), dan protein (proteoplas) .
·
Kloroplas
Kloroplas adalah
plastida yang mengandung pigmen hijau(klorofil) yang berperan untuk menyerap
energy cahaya dan mengubahnya menjadi energy kimia. Pigmen-pigmen fotosintetik
ini terletak pada system membran dan bertebaran pada seluruh bahan dasar
bernama stroma. Klorofil dapat dibedakan menjadi beberapa macam, diantaranya
sebagai berikut :
a) Klorofil a, menampilkan warna hijau-biru
b) Klorofil b, menampilkan warna hijau-kuning
c) Klorofil c, menampilkan warna hijau-cokelat
d) Klorofil d, menampilkan warna hijau-merah
·
Kromoplas
Kromoplas adalah
plastid yang memberikan aneka ragam warna nonfotosintesis. Pigmen yang termasuk
dalam kelompok kromoplas antara lain sebagai berikut :
a) Karotenoid, memberikan warna kuning, oranye, merah
atau cokelat pada daun, bunga, dan buah. Pigmen tersebut dapat dibedakan
menjadi dua tipe yaitu :karoten (warna jingga pada wortel) dan xantofil (warna
kuning pada mahkota bunga).
b) Fikosianin, memberikan warna biru pada ganggang.
c) Fikosantin, memberikan warna cokelat pada
ganggang.
d) Fikoeritrin, memberikan warna merah pada
ganggang.
9.
Vakuola
Vakuola atau rongga
seladalah suatu rongga atau kantong berisi cairan yang dikelilingi oleh selapis
membrane. Sel hewan mempunyai vakuola yang jumlah dan ukurannya lebih kecil
dari pada sel tumbuhan. Vakuola yang terdapat pada sel hewan antara lain :
v Vakuola kontraktil(vakuola berdenyut),
berperan menjaga tekanan osmotic sitoplasma.
v Vakuola nonkontraktil (vakuola tak berdenyut
) adalah vakuola yang bertugas mencerna makanan(vakuola makanan).
Sel
tumbuhan memiliki vakuola tengah berukuran besar dan dikelilingi oleh membrane tonoplas
yang mempunyai beberapa fungsi, antara lain sebagai berikut :
v Membangun
turgor (ketegangan) sel
v Mengandung
pigmen antosianin
v Mengandung enzim hidrolitik yang dapat bertindak sebagai
lisososm saat sel masih hidup.
v Menjadi
tempat penimbunan sisa-sisa metabolism.
v Tempat
penyimpanan cadangan makanan bagi sitoplasma.
10. Badan mikro
Badan mikro merupakan
organel kecil yang terlindung oleh selapis membrane. Ukurannya sebesar
lisosom.contoh badan mikro antara lain peroksisom dan glioksisom. Peroksisom
berperan dalam metabolism lemak menjadi karbohidrat. Pada hewan, peroksisom
terkurung dalam sel-sel inti dan ginjal, sedangkan pda tumbuhan terdapat dalam
berbagai tipe sel. Glioksisom banyak ditemukan didalam jaringan tumbuhan yang
mengandung lemak. Glioksisom mengandung banyak mengandung enzim yang dapat
mengubah lemak menjadi gula.
11. Skelekton
Keleton (sitoskleton) adalah rangka sel
yang terdapat diantara nucleus dengan membrane sel eukariotik yang berfungsi
untuk pergerakan sel dan transport zat. Sitoskleton disususn oleh tiga elemen,
yaitu : mikrotubula (berdiameter 24 nm ), mikrofilamen (berdiameter 7 nm), dan filament
antara (berdiameter 10 nm).
12. Silia dan Flagela
Pada permukaan sel
terkadang dijumpai sila dan flagel, yaitu struktur menonjol seperti rambut yang
berfungsi sebagai alat gerak. Dalam struktur tersebut terdapat mikrotubula
bernama aksonema. Silia (bulu getar ) mempunyai diameter o,2 mikro meter,
panjang 8 mikro meter, dan banyak terdapat pada organism uniseluler. Pada hewan
tingkat tinggi, silia dapat ditemukan pada jaringan selaput di saluran
pernapasan. Jumlah silia pada satu sel dapat mencapai ratusan. Silia
(tunggal:silium) bergerak atau mengayuh dalam satu arah.
Flagella (cambuk getar
)lebih panjang dibandingkan dengan silia, rata-rata tiap sel mempunyai 1-2
flagela. Tonjolan sel tersebut dapat bergerak ke segala arah. Flagella biasa
ditemukan pada protozoa (flagelata), porifera(bunga karang), dan coelenterate(
hewan karang).
3. Pembelahan sel
1.
Amitosis
Amitosis adalah
reproduksi sel dimana sel membelah diri secara langsung tanpa
melaluitahap-tahap pembelahan sel. Pembelahan cara ini banyak dijumpai pada
sel-sel yang bersifat prokariotik, misalnya pada bakteri, ganggang biru.
2.
Mitosis
Mitosis adalah proses
pembelahan sel yang menghasilkan dua sel anak yang masing-masing memiliki sifat
dan jumlah kromosom yang sama dengan sel induknya. Mitosis menjadi pada
perbanyakan sel tubuh(sel somatis). Kromosomnya berpasangan, sehingga disebut
diploid (2n). pembelahan mitosis berlangsung secara bertahap melalui
beberapa fase yaitu :
a)
Profase
Pada fase ini, sel
induk yang akan membelah memperlihatkan gejala terbentuknya dua sentriol dari
sentrosom, yang satu tetapdi tempat , yang satu bergerak kearah kutub yang
berlawanan. Tiap sentriol memancarkan serabut-serabut berupa filamen yang
disebut benang gelendong pembelahan (benang spindel) yang menghubungkan sentriol satu dengan sentriol lain.
Membrane inti yang masih tampak pada profase awal kemudian
segera terpecah-pecah. Lalu, butiran kromatin memanjang menjadi benang kromatin
yang kemudian memendek dan menebal menjadi kromosom, dengan bagian yang
menggenting disebut sentromer. Sentromer adalah bagian kromosom yang tidak
dapat menyerap zat warna. Tiap-tiap sentromer menggandung kinektor, yaitu
tempat mikrotubulus terikat. Kemudian, kromosom berduplikasi membujur menjadi
dua bagian yang masing-masing disebut kromatid. Bersamaan dengan itu, anak inti
(nucleolus) mengecil dan tidak tampak atau menghilang. Dengan demikian,
kromatid terjerat pada benang spindel. Sementara itu, benang spindel meluas keluar ke segala arah, disebut sebagai
aster.
Di akhir profase,
selubung inti sel pecah dan setiap kromatid melekat di beberapa benang spindel
di kinetokor. Kromosom duplikat lalu meninggalkan daerah kutub dan berjajar
ekuator. Pada sel tumbuhan yang tidak mempunyai sentriol, benang gelendong
pembelahan ini terbentuk diantara dua titik yang disebut titik kutub.
b)
Metafase
Periode selama kromosom
di ekuatorial disebut metafase. Membrane inti sudah menghilang. Kromosom berada
dibidang ekuator, dengan sentromernya seolah kromosom berpegang pada benang
gelendong pembelahan. Pada fase ini, kromosom tampak paling jelas.
c)
Anafase
Selama anafase,
kromatid bergerak menuju kearah kutub-kutub yang berlawanan. Kinektokor yang
masih melekat pada benang spindle berfungsi menunjukan jalan, sedangkan lengan
kromosom menggikuti di belakangnya.
d)
Telofase
Kromatid-kromatid
menggumpul pada kutub-kutub. Benang gelendong menghilang, kromatid menjadi
kusut dan butiran-butiran kromatid muncul kembali. Selaput terbentuk kembali
dan nucleolus terlihat lagi. Pada bagian bidang ekuator terjadi lekukan yang
makin lama makin ke dalam hingga sel induk terbagi menjadi dua yang
masing-masing mempunyai sifat dan jumlah kromosom yang sama dengan induknya.
e)
Interfase
Interfase disebut pula
fase istirahat, namun sebutan ini kurang tepat karena
justru pada saat ini sel mempersiapkan diri untuk pembelahan lagi dengan
menggumpulkan materi dan energy. Pada fase ini kromosom tidak tampak, tetapi
butiran kromatin tampak jelas. Pada fase ini, tingkah laku kromosom tidak
tampak sehingga fase ini bukan termasuk fase mitosis. Akhirnya pembelahan
secara mitosis menghasilkan dua sel anak. Masing-masing sel anakan memiliki
jumlah dan sifat kromosom yang sama
dengan sel induknya. Pada pembelahan ini terjadi pembagian inti (kariokinesis)
dan pembagian plasma/sitoplasma (sitokenesis).
Mitosis merupakan
mekanisme memperbanyak sel atau pertumbuhan. Mitosis terjadi pada sel-sel
tubuh, dan berlangsung mulai dari terbentuknya zigot yang bersifat diploid.
Sel-sel tertentu seperti otot dan saraf tidak lagi membelah pada batas-batas
tertentu. Sel-sel yang telah mengalami diferensiasi tidak lagi membelah secara
mitosis.
3.
Meiosis
Meiosis adalah proses
pembelahan sel dengan dua kali pembelahan yang menghasilkan empat sel anak,
yang masing-masing memiliki separuh dari jumlah kromosom sel induk. Pembelahan
sel ini berlangsung melalui dua tahap, yaitu meiosis I dan meiosis II, tanpa
melalui interfase. Interfase hanya terjadi sebelum atau sesudah meiosis.
a.
Meiosis I
Meiosis I melalui tahap berikut ini :
1)
Profase I
Profase terbagai lagi menjadi fase-fase
sebagai berikut :
a) Leptonema adalah benang-benang kromatin menjadi
kromosom.
b) Zigonema adalah kromosom yang sama bentuknya
atau kromosom homolog berdekatan dan bergandengan. Setiap pasang kromosom
homolog disebut bivalen.
c) Pakinema adalah tiap bagian kromosom homolog
mengganda, tetapi masih dalam satu ikatan sentromer sehingga terbentuk tetrad.
d) Diplonema adalah kromatid dari tiap-tiap belahan
kromosom memendek dan membesar.
e) Diakinesis adalah sentromer membentuk dua
sentriol yang masing-masing membentuk benang gelendong tetap, sedangkan
sentriol yang lain bergerak kearah kutub yang berlawanan. Membrane inti dan
nucleolus menghilang. Empat kromatid bivalen tadi disebut tetrad dan terjerat
oleh benang gelendong yang dibentuk oleh sentriol-sentriol.
2)
Metafase I
Pada fase ini, tetrad berkumpul di
bidang ekuator.
3)
Anafase I
Benang gelendong
pembelahan dari tiap kutub menarik kromosom homolog sehingga setiap pasangan
kromosom homolog berpisah bergerak kea rah kutub yang berlawanan, sentromer
belum membelah. Setiap kutub menerima campuran acak kromosom dari ibu dan
bapak.
4)
Telofase I
Kromatid memadat,
selubung inti terbentuk, dan nucleolus muncul lagi, kemudian sitokinesis
berlangsung. Pada manusia terjadi duplikasi 2 kromosom dari jumlah 4 kromatid
sehingga terbentuk 23 kromosom yang diduplikasi di setiap kutub. Benang
gelendong lenyap, kromatid muncul kembali. Sentriol berperan sebagai sentrosom
kembali.
b.
Interfase
Interfase disebut pula
fase istirahat,namun sebutan ini kurang tepat karena justru pada saat ini sel
mempersiapkan diri untuk pembelahan lagi dengan menggumpulkan materi dan
energy. Pada fase ini kromosom tidak tampak, tetapi butiran kromatin tampak
jelas. Pada fase ini, tingkah laku kromosom tidak tampak sehingga fase ini
bukan termasuk fase mitosis.
c.
Meiosis II
Meiosis II melalui tahap berikut ini :
1)
Profase II
Sentrosom membentuk dua
sentriol yang terletak pada kutub yang berlawanan dan dihubungkan oleh benang
gelendong. Membrane inti dan nucleolus lenyap, kromatin berubah menjadi
kromosom yang terjerat oleh benang gelendong.
2)
Metafase II
Kromosom berada
dibidang ekuator, kromatid berkelompok dua-dua. Pada tahap ini belum terjadi
pembelahan sentromer.
3)
Anafase II
Kromosom melekat pada
kinektor benang gelendong, lalu ditarik oleh benang gelendong ke arah kutub
yang berlawanan yang menyenbabkan sentromer terbelah. Sebagai akibatnya tiap
kromatid bergerak kea rah yang berlawanan pula.
4)
Telofase II
Kromatid berkumpul pada kutub
pembelahan lalu berubah menjadi kromartin kembali. Bersamaan dengan itu membrane
inti dan anak inti terbentuk lagi, dan sekat pemisah semakin jelas sehingga
akhirnya terjadilah dua sel anakan. Pada meiosis terjadi dua kali pembelahan.
Satu sel induk yang diploid (2n) menghasilkan empat sel anakan yang bersifat haploid (n). meiosis disebut
pula pembelahan reduksi yang berarti terjadi pengurangan jumlah kromosom.
No comments:
Post a Comment