MAKALAH Tentang MIGRASI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Masalah
kependudukan merupakan salah satu masalah yang sangat kompleks dalam suatu
negara. Baik tidaknya kependudukan dapat menentukan arah negara tersebut.
Tiga komponen utama yang mempengaruhi suatu kependudukan adalah fertilitas
(kelahiran), mortalitas (ke
matian),
dan migrasi (perpindahan).
Migrasi
sebagai salah satu komponen merupakan contoh mobilitas yang terjadi saat ini.
Peninjauan migrasi secara rasional sabgat penting untuk ditelaah khusus dengan
memperhatikan adanya kepadatan dan persebaran penduduk yang kurang merata.
1.2 Rumusan
Masalah
Dalam makalah ini rumusan masalah yang akan dibahas adalah :
1. Apakah pengertian migrasi ?
2. Apa saja faktor serta alasan
terjadinya migrasi?
3. Berapa jenis migrasi yang ada?
4. Bagaimana dampak yang ditimbulkan
dari migrasi serta upaya penanggulangannya?
1.3 Tujuan
dan Manfaat
Tujuan dan
manfaat yang diharapkan melalui makalah ini adalah agar para pembaca mengatahui
apa itu migrasi, mulai dari pengertian, faktor penyebabnya, alasan terjadinya,
jenis-jenisnya, hingga dampak yang ditimbulkan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Migrasi
Perpindahan
penduduk yang berlangsung dalam masyarakat ada dua macam sebagai berikut :
Ø Perpindahan vertikal, yaitu pindahnya status manusia
dari kelas rendah ke kelas menengah, dari pangkat yang rendah ke pangkat yang
lebih tinggi, atau sebaliknya.
Ø Perpindahan horizontal, yaitu perpindahan secara ruang
atau secara geografis dari suatu tempat ke tempat yang lain. Peristiwa inilah
yang sering disebut dengan migrasi, meskipun tidak setiap gerak horizontal
disebut migrasi.
Fenomena
migrasi merupakan salah satu dari mobilitas penduduk yang tidak dapat
dilepaskan dari proses perubahan menyeluruh dari kehidupan ekonomi global.
Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari satu
tempat ketempat lain melampaui batas politik atau batas negara lain. Pada
tataran yang lebih makro aktivitas ini sesungguhnya berada dalam satu frame
dengan peta perubahan hubungan global, baik dalam bidang ekonomi, sosial,
budaya maupun politik.
Oleh
karena itu, paling kurang terjadi dua hal yang penting untuk menjelaskan
mengapa aktivitas ini makin berkembang dalam skala yang sulit untuk diprediksi.
Pertama, secara teoritis aktivitas ini sering kali dikaitkan dengan suatu
bentuk perubahan dalam struktur sosial, yaitu suatu aktivitas yang mencoba
menghubungkan antara aktivitas migrasi atau distribusi sumber daya sosial (social
resources). Kedua, bahwa aktivitas ini juga sering dikaitkan dengan suatu proses
relasional dalam suatu proses pembangunan dengan elemen-elemen sosial dan
kelompok-kelompok sosial yang ada dalam suatu komunitas.
Lebih
spesifik lagi, pada mulanya aktivitas ini dianggap sebagai suatu proses
kolonialisasi, baik yang dilakukan untuk kepentingan ekonomi maupun politik.
Selain itu ada dua dimensi penting dalam penelahan migrasi ini yaitu dimensi
waktu dan dimensi daerah. Untuk dimensi waktu menurut BPS batasannya adalah
menetap selama 6 bulan didaerah migran tersebut. Sedangkan untuk dimensi daerah
batasannya unit wilayah dibagi dalam beberapa provinsi menurut BPS. Migrasi ini
juga dijadikan salah satu alternatif pemerintah dalam pemerataan jumlah
penduduk dan mengurangi angka pengangguran. Terbukti dengan peningkatan jumlah
migran dari tahun ketahun yang sangat spektakuler.
Dalam
konteks yang lebih luas, meningkatnya arus migrasi dapat mempengaruhi
terjadinya perubahan komposisi penduduk di daerah yang terkait dan juga
mempengaruhi pola komunikasi baik individu maupun kolektif dalam komunitas yang
berbeda. Ini berarti dalam intensitas yang tinggi migarsi dapat memberikan
pengaruh modernisasi pada daerah tujuan migrasi. Sehingga mendorong percepatan
modernisasi dan pengalihan teknologi di daerah tersebut. Dengan begitu dapat
terjadi peningkatan kesejahteraan.
2.2 Faktor –faktor terjadinya Migrasi
Berikut
beberapa faktor-faktor pendorong terjadinya migrasi di daerah asal :
1. Makin berkurangnya sumber-sumber
alam, menurunnya permintaan atas barangbarang tertentu yang bahan bakunya makin
sulit diperoleh seperti hasil tambang, kayu atau bahan dari pertanian.
2. Menyempitnya lapangan pekerjaan di
tempat asal akibat masuknya teknologi yang menggunakan mesin-mesin.
3. Adanya tekanan-tekanan atau
diskriminasi politik, agama, suku di daerah asal.
4. Tidak cocok lagi dengan adat, budaya
dan kepercayaan di tempat asal.
5. Alasan pekerjaan atau perkawinan
yang menyebabkan tidak bisa mengembangkan karir pribadi.
6. Bencana alam, baik banjir,
kebakaran, gempa bumi, musim kemarau panjang atau adanya wabah penyakit.
Kebanyakan
migrasi dilakukan guna mendapatkan kesejahteraan yang lebih baik lagi dibanding
daerah asal. Selain faktor pendorong yang menyebabkan maraknya migrasi daerah
tujuan juga mengambil bagian yang penting sebagai salah satu faktor terjadinya
migrasi. Berikut beberapa faktor-faktor penarik yang mendorong terjadinya
migrasi :
1. Adanya rasa superior di tempat yang
baru atau kesempatan untuk memasuki lapangan pekerjaan yang cocok.
2. Kesempatan mendapatkan pendapatan
yang lebih baik
3. Kesempatan mendapatkan pendidikan
yang lebih tinggi
4. Keadaan lingkungan dan keadaan hidup
yang menyenangkan, misalnya : iklim, perumahan, sekolah, dan
fasilitas-fasilitas kemasyarakatan lainnya.
5. Tarikan dari orang yang diharapkan
sebagai tempat berlindung
6. Adanya aktivitas-aktivitas di kota
besar, tempat-tempat hiburan, pusat kebudayaan sebagai daya tarik bagi
orang-orang dari desa atau kota kecil.
Berdasarkan penjelasan di atas
diketahui bahwa faktor pendorong dan penarik merupakan faktor utama yang
menyebabkan migrasi. Rata-rata migrasi disebabkan oleh keadaan ekonomi di
daerah asal yang sangat tidak mendukung. Oleh sebab itu, migrasi dijadikan
harapan baru dalam meningkatkan kesejahteraan mereka.
Selain ada
faktor pendorong dan penarik, ada juga faktor penghambat yang menjadi kendala
dalam kegiatan ini. Faktor-faktor penghambat ini bisa berupa penolakan atas
kedatangan orang lain di daerah mereka sampai pada tahap melakukan isolasi
terhadap daerahnya. Serta pikiran yang takut akan pengambil alihan hasil sumber
daya yang ada kepihak lain. Di masyarakat yang tradisional sumber daya
merupakan warisan dari nenek moyang mereka yang harus di jaga dan di rawat
dengan baik. Karena masih percaya akan kutukan dari nenek moyang. Di tandai
dengan masih adanya istilah tanah adat dalam suatu daerah yang mesti dijaga.
Bagi daerah yang seperti ini sangat sulit sekali adanya orang asing masuk
kedaerah tersebut.
Tetapi
untuk saat ini, semua daerah bebas di masuki oleh orang lain asalkan mereka
tetap mengikuti tata aturan yang berlaku dikalangan masyarakat. Keterbukaan ini
telah membuat terjaadinya alih teknologi yang dibawa pendatang kedaerah
tersebut.
2.3 Alasan atau Penyebab terjadinya
Migrasi
Alasan
yang menyebabkan manusia / orang pelakukan aktifitas migrasi :
1. Alasan Politik / Politis
Kondisi
perpolitikan suatu daerah yang panas atau bergejolak akan membuat penduduk
menjadi tidak betah atau kerasan tinggal di wilayah tersebut.
2. Alasan Sosial Kemasyarakatan
Adat-istiadat
yang menjadi pedoman kebiasaan suatu daerah dapat menyebabkan seseorang harus
bermigrasi ke tempat lain baik dengan paksaan maupun tidak. Seseorang yang
dikucilkan dari suatu pemukiman akan dengan terpaksa melakukan kegiatan
migrasi.
3. Alasan Agama atau Kepercayaan
Adanya
tekanan atau paksaan dari suatu ajaran agama untuk berpindah tempat dapat menyebabkan
seseorang melakukan migrasi.
4. Alasan Ekonomi
Biasanya
orang miskin atau golongan bawah yang mencoba mencari peruntungan dengan
melakukan migrasi ke kota. Atau bisa juga kebalikan di mana orang yang kaya
pergi ke daerah untuk membangun atau berekspansi bisnis.
5. Alasan lain
Contohnya
seperti alasan pendidikan, alasan tuntutan pekerjaan, alasan keluarga, alasan
cinta, dan lain sebagainya.
2.4 Jenis−jenis Migrasi dan Pola Perpindahan
Penduduk
Secara umum migrasi dapat dibagi
menjadi dua bagian yaitu :
1. Migrasi internasional (migrasi
antarnegara)
Migrasi internasional (migrasi antarnegara) adalah perpindahan penduduk dari suatu Negara ke Negara lain. Migrasi internasional meliputi imigrasi, emigrasi, dan remigrasi.
Migrasi internasional (migrasi antarnegara) adalah perpindahan penduduk dari suatu Negara ke Negara lain. Migrasi internasional meliputi imigrasi, emigrasi, dan remigrasi.
·
Imigrasi, yaitu masuknya penduduk dari Negara
lain ke suatu Negara dengan tujuan menetap.
·
Emigrasi, yaitu berpindahnya penduduk atau
keluarnya penduduk dari suatu Negara ke Negara lain dengan tujuan menetap.
·
Remigrasi, yaitu kembalinya penduduk dari
suatu Negara ke Negara asalnya.
2. Migrasi internal (migrasi nasional)
Migrasi
internal (migrasi nasional) adalah perpindahan penduduk yang masih berda dalam
lingkup satu wilayah Negara. Perpindahan yang merupakan migrasi internal antara
lain sebagai berikut.
i.
Urbanisasi, adalah prepindahan dari daerah
pedesaan ke daerah perkotaan. Berikut faktor-faktor penyebab urbanisasi.
a.
Faktor
daya tarik desa ( contohnya : upah tenaga kerja di kota lebih tinggi daripada
desa, lapangan pekerjaan formal maupun informal di kota lebih banyak daripada
di desa, dan banyak hiburan dan fasilitas kehidupan yang lain).
b.
Faktor
daya dorong desa ( contohnya : Sempitnya lahan pertanian di desa, sempitnya
lapangan pekerjaan di luar sektor pertanian, rendahnya upah tenaga kerja di
desa, kurangnya fasilitas hburan dan kehidupan, adanya kegiatan pertanian di
desa yang bersifat musiman, dan adanya keinginan penduduk untuk memperbaiki
taraf hidup).
ii.
Transmigrasi, adalah perpindahan penduduk, yang
diprakarsai dan diselenggarakan pemerintah, dari daerah yang padat penduduknya
ke daerah yang belum padat penduduknya. Macam-macam transmigrasi :
iii.
Transmigrasi
umum, yaitu transmigrasi yang dibiayai
oleh pemerintah mulai dari daerah asal sampai ke daerah tujuan transmigrasi.
iv.
Transmigrasi
spontan, yaitu
transmigrasi yang dilakukan penduduk atas biaya, kesadaran, dan kemauan
sendiri.
v.
Transmigrasi
sektoral,yaitu
transmigrasi yang biayanya ditanggung bersama antar pemerintah daerah asal
transmigran dengan pemerintah daerah yang dituju.
vi.
Transmigrasi
khusus, yaitu
transmigrasi dalam rangka pembangunan proyek-proyek tertentu, seperti
transmigrasi bedol desa dan transmigrasi pramuka.
vii.
Transmigrasi
swakarsa, yaitu
transmigrasi yang seluruh pembiayaannya ditanggung oleh transmigran atau pihak
lain (bukan pemerintah).
Selain itu ada juga jenis migrasi
yang didasarkan pada sifatnya yaitu :
1. Migrasi sirkuler atau migrasi musiman adalah migrasi
yang terjadi jika seseorang berpindah tempat tetapi tidak bermaksud untuk
menetap di tempat tujuan migrasi.
2. Migrasi ulang-alik adalah orang berpindah setiap hari
meninggalkan tempat tinggalnya pergi ke tempat lain untuk bekerja atau
berdagang.
Jenis−jenis
migrasi lainnya :
·
Evakuasi, yaitu perpindahan penduduk karena
gangguan bencana alam atau keamanan.
·
Weekend, yaitu perginya orang-orang kota
untuk mencari tempat berudara sejuk.
·
Forensen, yaitu orang-orang yang tinggal di
desa tetapi bekerja di kota, sehinggasetiap hari menglaju (pergi dan pulang).
·
Turisme, yaitu orang-orangyang bepergian ke
luar untuk mengunjungi tempat-tempat pariwisata di daerah/Negara yang dituju.
·
Reuralisasi, yaitu kembalinya pelaku urbanisasi
ke daerah pedesaan.
·
Repatriasi, adalah kembalinya suatu warga
negara dari negara asing yang pernah menjadi tempat tinggal menuju tanah asal
kewarganegaraannya.
Seharusnya
kegiatan ini dijadikan suatu hal yang dapat mengurangi jumlah pengangguran yang
ada, tetapi banyak juga kegiatan migrasi di sertai juga dengan migran budaya.
Sehingga kebudayaan di daerah migran menjadi tergangu dengan adanya kebudayaan
yang di bawa para imigran tersebut. Kebudayaan yang positif dapat membawa
daerah tersebut menjadi lebih modern dan high technology, tetapi jika
budaya itu mengarah pada hal-hal yang negatif maka akan merusak daerah itu
seperti penggunaan narkoba.
Dalam
konteks yang lebih kontemporer, aktivitas migrasi ini berkaitan langsung dengan
kegiatan ekonomi dalam konteks pembangunan ekonomi. Proses perubahan ini paling
kurang meliputi lima aspek yang secara langsung memiliki implikasi penting
dalam proses pembangunan ekonomi :
1. Tumbuhnya kesadaran akan pentingnya
kesempatan kerja antar negara.
2. Meningkatnya apresiasi masyarakat
antar negara dalam hubungan-hubungan sosial, budaya, dan ekonomi.
3. Berkembangnya suatu hubungan yang
baru.
4. Munculnya kesepakatan-kesepakatan
migran antar negara.
5. Terjadinya peningkatan pendapatan
sebagai implikasi langsung dari remiten dan besarnya volume migrasi kembali.
Kelima
aspek ini dalam proses pembangunan, baik nasional maupun internasional menjadi
dasar alternatif dalam perumusan arah kebijakan pembangunan yang
mempertimbangkan posisi migran. Hal ini mengingat bahwa suatu proses
pembangunan merupakan suatu proses improvisasi kualitas seluruh sumber daya
yang ada yang ditujukan untuk peningkatan standar hidup manusia. Migrasi antar
negara ini merupakan suatu bentuk manifestasi dari kebebasan melakukan pilihan
ekonomi sebagai konsekuensi leburnya sistem ekonomi lokal ke dalam sistem yang
lebih global. Dengan leburnya sistem ekonomi telah menciptakan bentuk-bentuk
hubungan yang baru yang lebih moderat dan terbuka.
Tetapi
tidak selamanya setiap orang senang dengan istilah migrasi, ada sebagian orang
yang tetap bertahan di daerah asal. Mereka beranggapan bahwa migrasi dapat
menghilangkan kebudayaan dan adat istiadat di daerah mereka. Biasanya
masyarakat yang masih memandang seperti ini adalah mereka yang memiliki pola
piker yang tradisional yang menekankan pada unsur budaya. Pola Perpindahan
(Mobilitas) Penduduk Suatu Daerah.
Pola perpindahan (Mobilitas)
penduduk dibedakan menjadi empat mecam sebagai berikut.
1. Pola perpindahan harian, yaitu perpindahan penduduk setiap
hari dari desa ke kota untuk mencari makan. Setiap hari melakukan perjalanan
pergi pulang/nglaju (pergi pada pagi hari dan pulang pada sore hari).
2. Pola perpindahan musiman, yaitu perpindahan tempat tinggal
penduduk yang dilakukan pada musim-musim tertentu. Contoh : perpindahan
penduduk dari kaki pegunungan Himalaya, bila musim dingin turun ke daerah
lembah, sedangkan saat musim panas mereka akan kembali ke daerah semula.
3. Pola perpindahan menetap, yaitu perpindahan penduduk dari
satu tempat ke tempat lain dengan tujuan menetap sekurang-kurangnya enam bulan
lamanya.
4. Pola perpindahan tidak menetap, yaitu perpindahan penduduk Dallam
jangka waktu pendek, tidak begitu teratur waktunya, dan hanya berdasarkan
kebutuhan, contoh : salesman atau pedagang keliling yang melakukan promosi
produk dari suatu perusahaan.
2.5
Dampak Positif dan Negatif Migrasi serta Usaha Penanggulangannya
Dampak positif migrasi terhadap daerah yang ditinggalkan:
a. Berkurangnya jumlah penduduk
sehingga mengurangi jumlah pengangguran.
b. Meningkatnya kesejahteraan keluarga
di desa, karena mendapat kiriman dari yang pergi, terutama dari yang sudah
hidup layak.
c.
“Seimbangnya”
lapangan pekerjaan di desa dengan angkatan kerja yang tersisa, karena banyak
orang yang meninggalkan desa.
Dampak negatif migrasi terhadap daerah yang ditinggalkan:
a. Berkurangnya tenaga kerja muda
daerah.
b. Kurang kuatnya stabilitas keamanan
karena hanya tinggal penduduk tua.
c. Semakin berkurangnya tenaga
penggerak pembangunan di desa.
d. Terbatasnya jumlah kaum intelektual
di desa karena penduduk desa yang berhasil memperoleh pendidikan tinggi di kota
pada umunya enggan kembali ke desa.
Dampak positif migrasi terhadap daerah yang dituju:
a. Jumlah tenaga kerja bertambah.
b. Integrasi penduduk desa-kota semakin
tampak.
Dampak negatif terhadap daerah yang dituju:
a. Semakin padat jumlah penduduknya.
b. Banyak terdapat pemukiman kumuh.
c. Lalu lintas jalan semakin padat.
d. Lapangan kerja semakin berkurang
sehingga banyak dijumpai pengangguran tuna wisma, tuna susila, dan tindak
kejahatan.
e. Terdapat kesenjangan ekonomi dalam
kehidupan di masyarakat.
Usaha-usaha
Pemerintah dalam Menanggulangi Permasalahan Akibat Migrasi
Usaha-usaha
untuk mengatasi permasalahan akibat migrasi desa-kota antara lain sebagai
berikut.
1. Membuka lapangan kerja baru di desa
melalui kegiatan padat karya.
2. Membangun sarana dan prasarana baru
di bidang transportasi antardesa.
3. Melaksanakan pembangunan regional
melalui pembangunan kota-kota satelit di sekitar kota tujuan utama, seperti
Tangerang, Bekasi, Depok, dan Bogor yang merupakan kota satelit Jakarta.
4. Melaksanakan program pembangunan
pedesaan dengan mengembangkan potensi desa sehingga penduduk desa tidak perlu
lagi meniggalkan desanya untuk mencari pekerjaan.
5. Mengadakan “politik kota tertutup”,
yaitu larangan keras bagi penduduk yang tidak ber-KTP dan tidak mempunyai
penghasilan tetap untuk menetap di kota yang dituju.
6. Menggalakkan kegiatan industry
kecil/industri rumah tangga di desa.
7. Meningkatkan produktivitas pertanian
dengan cara intensifikasi (sapta usaha tani) dan diversifikasi pertanian.
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari
pembahasan makalah ini dapat ditarik kesimpulan yaitu:
·
Migrasi
adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari satu tempat
ketempat lain melampaui batas politik atau batas negara lain.
·
Faktor
terjadinya migrasi ada dua yaitu, faktor pendorong dan faktor penarik.
·
Alasan
terjadinya migrasi bisa disebabkan oleh alasan politis, sosial kemasyarakatan,
agama atau kepercayaan, ekonomi dan alasan lainnya.
·
Secara
umum migrasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu, migrasi internasional seperti
imigrasi, emigrasi dan remigrasi, serta migrasi internal seperti urbanisasi dan
transmigrasi.
3.2 Saran
Saran yang
dapat penulis sampaikan melalui makalah ini yaitu kepada mahasiswa ataupun pembaca
untuk terus menambah wawasan kita dalam bidang kependudukan karena kita semua
adalah bagian dari penduduk itu sendiri.
DAFTAR
PUSTAKA
http://matersblog.blogspot.com/2010/04/jenis-jenis-migrasi-dan-faktor-faktor.html
http://zebots.blogspot.com/2010/10/
pengertian-migrasi.htm
No comments:
Post a Comment