BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia dikenal sebagai Negara
yang subur dan kaya akan sumber daya alam. Sebagai Negara dengan luas wilayah
lebih dari 70 %, salah satu kekayaan alam yang bisa kita manfaatkan adalah sumber
daya alam hayati. Selain ikan, alternative hasil laut yang bisa diolah adalah
alga meskipun tidak semua alga bisa digunakan.
Alga dalam istilah Indonesia sering
disebut sebagai ganggang merupakan tumbuhan talus karena belum memiliki akar,
batang dan daun sejati. Algae (ganggang) dapat dibedakan menjadi tujuh kelompok
yaitu : cyanophyta, cholrophyta, euglenophyta, pyrrophyta, crysophyta,
phaeophyta, rhodophyta.berdasarkan pigmen dominannya ketujuh kelompok tersebut
meliputi: Chrysophyta, Phaeophyta, dan Rhodophyta.
Tumbuhan
ganggang merupakan tumbuhan talus yang hidup di air, baik air tawar maupun air
laut, setidaknya selalu menempati habitat yang lembab atau basah. Jenis yang
hidup bebas di air terutama yang bersel satu dan dapat bergerak aktif merupakan
penyusun plankton, tepatnya fitoplankton. Yang melekat pada sesuatu yang ada di
dalam air disebut bentos. Jenis yang bergerak aktif memepunyai alat untuk
bergerak berupa bulu cambuk atau flagel.
Selain itu
pada ganggang spora dan gaetnya pun lazimnya dapat bergerak aktif dengan
perantaraan flagelanya pula. Spora dan gamet suatu jenis ganggang seringkali
sam bentuk dan ukurannnya. Ganggang mempunyai manfaat, terutama dalm
industri-industri makanan. Selain itu juga ganggang mempunyai peranan sebagai
penyusun plankton di laut.
B.
Tujuan dan
Manfaat
1. Tujuan
v Untuk
menambah wawasan mahasiswa akan pentingnya pengetahuan mengenai ganggangatau
alga
v Untuk
menambah pengetahuan mahasiswa akan manfaat dari ganggang
v Untuk
meningkatkan kepedulian mahasiswa terhadap ganggang, bahwa ganggang merupakan
tumbuhan yang memiliki manfaat
2. Manfaat
v Menambah
wawasan mahasiswa mengenai kehidupan ganggang
v Menambah
kepedulian mahasiswa akan terlestarikannya ganggang atau alga
BAB II
ALGAE (GANGGANG)
A. Pengertian
Alga adalah tumbuhan nonvascular
yang memilika benruk thalli yang beragam, uniseluler atau multiseluler, dan
berpigmen fotosintetik. Alga bentik (makroalga) dapat hiduup di perairan tawar
dan laut (bold & wynne 1978:1; dawea 1981:59). Makroalga adalah tumbuhan tidak
berpembuluh yang tumbuh melekat pada subtract didasaran laut. Tumbuhan tersebut
tidak memiliki akar, batang daun, bunga, buah, dan biji ssejati (sumich
1979:99; mnConnaughey &zottoli 1983: 114 lerman 1986:39). Makroalga
terbesar didaerah litoral dan sublitoral. Daerah tersebut masih dapat
memperoleh cahaya matahari yang cukup sehingga proses fotosintesis dapat
berlangsung (dawes 1981:13). Makraoalga menyerap nutrisi berupa fosfor dan
nitrogen dari lingkungan sekitar perairan (leviton 2001: 270).
Menurut atmaja & sulistijo (
1988: 5), makroalga dapat diklasifikasikan menjadi tiga divisi berdasarkan
kandungan pigmen fotosintetik dan pigmen asesoris, yaitu: cholorophyta,
phaeophyta, dan rhodophyta.
Dalam dunia
tumbuhan alga (ganggang) termasuk kedalam dunia tallopyta (tumbuhan talus),
karena belum mempunyai akar, batang dan daun secara jelas. Tumbuhan ganggang
ada yang bersel tunggal dan juga ada yang bersel banyak dengan bentuk serupa
benang atau lembaran.
Tumbuhan
ganggang merupakan tumbuhan yang hidup di air,baik air tawar atau air
laut,setidak-tidaknya selalu menempati habitat yang lembab dan basah.Ada yang
bergerak aktif dan ada yang tidak.jenis ganggang yang bergerak aktif mempunyai
alat untuk bergerak yang berupa bulu-bulu cambuk atau flagel.Yang berjumlsh satu
atau lebih.jenis yang tubuhnya bersel tunggal dan adapat bergerak aktiv
merupakan penyusun plankton,tepatnya fikoplankton.Yang melekat pada sesuatu
yang ada didalam air seperti batu atau kayu,disebut bentos.
Tubuh
ganggang terdapat zat warna (pigmen), yaitu :
a) fikosianin :
warna biru
b) klorofil :
warna hijau
c) fikosantin :
warna perang/ coklat
d) fikoeritrin
: warna merah karoten : warna keemasan
e) xantofil :
warna kuning
Alga
(ganggang) bersifat autotrof (dapat menyusun makanannya sendiri). Hampir semua
alga bersifat eukaryotik. Habitat hidupnya di air tawar, laut dan tempat-tempat
yang lembab. Alga (ganggang) terbagi menjadi beberapa kelas :
1.
Cyanophyta (ganggang biru), masih prokaryotic
2. Chlorophyta (ganggang hijau)
3. Chrysophyta
(ganggang keemasan)
4. Phaeophyta
(ganggang coklat/ perang)
5. Rhodophyta
(ganggang merah)
B.
Morfologi
Alga (Ganggang)
Banyak
spesies alga terdapat sebagai sel tunggal yang dapat berbentuk bola, batang,
gada atau kumparan. Dapat bergerak atau tidak. Algae hijau uniseluler yang
khas.
Algae mengandung
nucleus yang dibatasi membrane. Setiap sel mengandung satu atau lebih
kloroplas, yang dapat berbentuk pita atau seperti cakram-cakram diskrit
(satuan-satuan tersendiri) sebagaimana yang terdapat pada tumbuhan hijau. Di
dalam matriks kloroplas terdapat membrane tilakoid yang berisikan klorofil dan
pigmen-pigmenpelengkap yang merupakan situs reaksi cahaya pada fotosintesis.
Algae
berkembang biak secara seksual atau aseksual. Reproduksi aseksual berupa
pembelahan biner sederhana. Reproduksi seksual dijumpai di antara algae. Dalam
proses ini terdapat konyugasi gamet (sel seks) sehingga menghasilkan zigot.
C.
Fisiologis
Alga (Ganggang)
Algae adalah
mikroorganisme aerobic fotosintetik, dijumpai di mana saja yang tersedia cukup
cahaya, kelembapan, dan nutrient sederhana yang memperpanjang hidupnya.
Pertumbuhan
algae berlangsung cepat di air yang diam dengan bantuan sinar matahari.
Phosphat dan Nitrat dalam air dapat mendukung pertumbuhan Algae.Beberapa
spesies algae hidup pada salju dan es di daerah-daerah kutub dan puncak-puncak
gunung. Beberapa ganggang hidup dalam sumber air panas dan suhu setinggi 70 0C.
beberapa algae beradaptasi pada tanah lembab, pepagan pohon, dan bahkan
permukaan batuan.
Alga
(ganggang) mempunyai tiga macam pigmen fotosintetik yaitu klorofil, karotenoid,
dan fikobilin (ketiganya terdapat dalam kloroplas). Sebagai hasil
fotosintetiknya, algae menyimpan berbagai produk makanan cadangan sebagai
granul atau globul dalam sel-selnya. Ganggang hijau menyimpan pati seperti yang
terdapat pada tumbuhan. Algae lain dapat menyimpan macam-macam karbohidrat,
beberapa algae menyimpan minyak atau lemak.
D.
Pembagian
Kelas Alga (Ganggang)
1.
Cyanophyta (Ganggang
Hijau Biru)
Ganggang
hijau biru termasuk kedalam monera, karena struktur selnya sama dengan struktur
sel bakteri, yaitu bersifat prokariotik. Ganggang hijau biru berukuran
mikroskopis. Ganggang hijau biru tersebar luas, banyak ditemukan di perairan
tanah yang lembab, permukaan dinding tembok, pot, batu karang yang lembab.
Bahkan ditemukan pula di tempat yang kurang menguntungkan lingkungannya.
Beberapa jenis dijumpai pada sumber air panas seperti mata air panas Yellow
Stone Park di Amerika.
Ciri-ciri dan sifat ganggang hijau biru:
a)
Tumbuhan bersel satu,
b)
benang (filamen)
c)
hidup berkoloni
d)
Memiliki klorofil, karotenoid serta pigmen fikobilin
yang terdiri dari fikosianin dan fikoeritin (sering disebut ganggang hijau
biru)
e)
Dinding sel mengandung peptida, hemiselulosa dan
selulosa, kadang -kadang berlendir
f)
Inti sel tidak memiliki membran (prokarion)
g)
Contoh:
1)
Bentuk unisel (satu sel): Chroococcus, Gloeocapsa
2)
Bentuk koloni: Polycystis
3)
Bentuk filamen: Oscilatoria, Nostoc, Anabaena,
Rivularia.
Cara perkembangbiakan ganggang hijau biru, dilakukan
dengan tiga cara:
a.
Pembelahan sel
Melalui cara ini sel dapat langsung
terpisah atau tetap bergabung membentuk koloni. Misal: Gloeocapsa.
b.
Fragmentasi
Fragmentasi adalah cara memutuskan
bagian tubuh tumbuhan yang kemudian membentuk individu baru. Fragmentasi
terutama pada ganggang Oscillatoria. Pada filamen yang panjang, bila salah satu
selnya mati, maka sel mati itu membagi filamen menjadi dua bagian atau lebih.
Masing-masing bagian disebut Hormogonium.
c.
Spora
Pada keadaan yang kurang
menguntungkan akan terbentuk spora yang sebenarnya merupakan sel vegetatif.
Spora membesar dan tebal karena penimbunan zat makanan. Contoh: Chamaesiphon
comfervicolus.
Manfaat Ganggang HIjau Biru
Spirulina / Ganggang Hijau Biru
Merupakan gangggang-ganggang mikro hasil budidaya, mengandung konsentrasi bahan
gizi terhebat yang dikenal di setiap makanan, tumbuhan, bijian atau herba.
Adalah makanan yang tinggi protein, dengan lebih dari 60% protein nabati yang
mudah dicerna dengan sempurna. Alga berwarna hijau kebiruan itu awalnya hanya
diketahui sebagai penurun kolesterol. Pengujian ilmiahnya dilakukan oleh Nayaka
dari Tokai University,Jepang. Sebanyak 30 pria sehat berkolesterol tinggi dan
hiperlipidemia yang diberi asupan spirulina menunjukkan penurunan 4,5% jumlah
serum kolesterol, trigliserida, dan LDL. Mereka mengkonsumsi 4,2 gram spirulina
selama 4 minggu tanpa mengubah pola makan.
J. E. Piero Estrada dari Departament
Farmakolog, Fakultas Farmasi,Universitas Madrid, Spanyol mengungkap spirulina
kaya antioksidan lantaran kandungan 3 pigmen kaya protein yaitu phykosianin,
klorofi l, dan zeasantin.Phykosianin, antioksidan larut air, penunjang
kesehatan hati dan ginjal.Zeasantin, antioksidan pelindung mata terutama saat
tua. Sedangkan klorofi l,antioksidan bersifat antikanker dan antiracun.
Selain antikanker dan antiracun,
penelitian Laboratory of Viral Pathogenesis,Dana-Farber Cancer Institute and
Harvard Medical School, Massachusetts, Amerika Serikat pada 1996 membuktikan,
spirulina dalam konsentrasi 5-10 ?g/ml mampu menghambat pembelahan sel HIV-1.
Itu disebabkan spirulina memiliki kandungan kalsium spirulan, molekul
polimerisasi gula berisi kalsium dan sulfur. Konsumsi spirulina terbukti
memberikan masa hidup lebih lama pada pasien AIDS.
Sedangkan Armida Hernindez-Corona
dari Departamento de Microbiologi, Escuela Nacional de Ciencias Biologicas,
IPN, Meksiko, menunjukkan ekstrak spirulina memiliki sifat antiviral. Ia
efektif melawan virus herpes simpleks tipe 2,pseudorabies virus (PRV), human
cytomegalovirus (HCMV), dan HSV-1, dengan dosis efektif (ED50) masing-masing
sebesar 0,069, 0,103, 0,142, dan 0,333 mg/ml.Karena manfaat yang luar biasa,
Arthrospira platensis kini banyak dibudidayakan di seluruh dunia. Berjuta-juta
pil spirulina pun telah diproduksi lantaran terbukti menghadang dan menggempur
berbagai penyakit.
Fungsi :
1)
Menyeimbangkan pH tubuh
2) Mengandung
Besi yang menyembuhkan Anemia
3) Mencegah
infeksi bakteri dan menyembuhkan luka
4) Menurunkan
tingkat Kolesterol
5) Mencegah
penyebaran kanker
6) Memperkuat
sistem kekebalan tubuh
7) Membantu
melembutkan kulit dan membuatnya nampak lebih berseri
8) Menjaga
bakteria menguntungkan dalam jumlah yang cukup di usus
9) Meningkatkan
sistem pencernaan tubuh
10) Mendorong
detoksifikasi ginjal
11) Memulihkan
kesehatan penderita kurang gizi
12) Menurunkan
tingkat Kolesterol dan mengendalikan masalah berat badan
13)
Mengendalikan tekanan darah dan mencegah diabetes
14)
Mengandung GLA yang menyembuhkan penyakit jantung,
masalah menstruasi, kekakuan dan keracunan alkohol.
Beberapa Manfaat Ganggang Hijau-Biru
Jenis ganggang hijau biru bersel
satu merupakan vegetasi perintis, hal ini karena ganggang tersebut mampu/dapat
mengawali kehidupan sebelum organisme lainnya dapat hidup di suatu tempat.
Sejumlah ganggang hijau biru
berfilamen (bentuk benang) dapat mengikat nitrogen (N2) bebas dari atmosfer dan
diubah menjadi amoniak (NH3). Hal ini dilakukan juga di dalam heterokista,
sehingga dapat berperan dalam proses menyuburkan tanah. Jenis ganggang hijau
biru yang bermanfaat di antaranya:
a)
Nostoc
Perendaman sawah selama musim hujan
mengakibatkan Nostoc tumbuh subur dan memfiksasi N2 dan udara sehingga dapat
membantu penyediaan nitrogen yang digunakan untuk pertumbuhan padi.
b)
Anabaena azollae
Hidup bersimbiosis dengan Azolla
pinata (paku air). Paku air mendapat keuntungan berupa amonia hasil fiksasi
nitrogen oleh Anabaena azollae.
c)
Spirullina
Ganggang ini mengandung kadar
protein yang tinggi, sehingga dijadikan sumber makanan.
2.
Chloropyta
(ganggang hijau)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio : Chlorophyta
Class :
Chlorophyceae
Mempunyai
pigmen klorofil a, klorofil b, karoten dan xantofil. Ganggang ini juga dapat
melakukan fotosintesis. 90% hidup di air tawar dan 10% hidup di laut. Yang
hidup di air umumnya sebagai plankton atau bentos, juga menempel pada batu dan
tanah. Ganggang hijau merupakan kelompok ganggang yang paling banyak jumlahnya
diantara gangganga lain.Cara reproduksi dengan fragmentasi dan konjugasi.
Adapun contoh-contohnya yaitu:
a)
Chlorella : bersel satu, bentuk bulat, kloroplas
menyerupai mangkuk atau lonceng, hidup di air tawar/ laut/ payau/ darat,
pembiakan vegetatif dengan pembelahan sel dan tiap sel membentuk 4 sel anakan.
Beberapa ahli beranggapan ganggang ini dapat dimanfaatkan kelak untuk
memproduksi bahan makanan baru bagi manusia, yakni protein, lemak dan
karbohidrat.
b) Ulva :
terdapat di dasar pantai berbatu, berupa lembaran yang disebut selada air dan
dapat dimakan.
c) Spiroggyra:
berbentuk benang (filamen) silindris, hidup di kolam, sawah atau perairan yang
airnya tidak deras, reproduksi vegetatif dengan fragmentasi, generatif dengan
konyugasi yaitu dua Spirogyra yang bertonjolan berdekatan, kemudian dua
tonjolan bergabung membentuk pembuluh, protoplasma isi sel yang berlaku sebagai
gamet, gamet sel yang satu pindah ke gamet sel yang lain dan terjadilah
plasmogami dan diikuti kariogami, hasil persatuan ini berupa zigospora diploid,
zigospora mengadakan meiosis dan tumbuh menjadi benang baru yang haploid, dan
hanya satu sel yang menjadi individu baru.
d) Chlamidomonas:
berbentuk bulat telur dengan dua flagelum, satu vakuola dan satu nukleus.
Ditemukan butir stigma dan pirenoidyang berfungsi sebagai pusat pembentukan
tepung (amilum). Reproduksi dilakukan membelah diri dan konyugasi.
e) Euglena:
juga dikelompokan ke dalam protozoa (hewan), karena selain mempunyai klorofil
juga dapat berpindah tempat.
f) Hydrodictyon:
ditemukan di air tawar dan koloninya berbentuk jala. Reproduksi vegetatif
dengan fragmentasi (pemisahan) sel koloni menghasilkan zoospora, sedang
generatif dengan konyugasi sel gamet yang dilepas dari induknya menghasilkan
zigospora.
g)
Oedogonium: biasanya melekat pada tanaman air, rumaha
siput dan lain-lain.
h)
Chara : bentuknya seperti tumbuhan tingkat tinggi,
terdapat di air tawar. Batang beruas-ruas dan tiap ruas bercabang kecil.
Peranan ganggang hijau dalam kehidupan :
a.
Menguntungkan :
1) Sebagai
plankton dan merupakan komponen penting dalam rantai makanan air tawar.
2) Dapat
dipakai sebagai makanan, misal Ulva dan Chlorella.
3) Penghasil O2
dari proses fotosintesis yang diperlukan oleh hewan-hewan air.
b.
Merugikan :
1)
Ganggang hijau dapat mengganggu bila perairan terlalu
subur, sehingga air akan berubah warna dan berbau.
Perkembangbiakan ganggang hijau.
1) Kelompok
ganggang hijau berkembangbiak secara:
Vegetatif (aseksual), yaitu:
o
pembelahan sel
o
fragmentasi
o
pemisahan koloni
o
pembentukan spora
Generatif (seksual), yaitu:
o
isogamy
o
anisogami
o
oogami
3.
Phaeophyta
(ganggang coklat/ perang)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Devisio : Phaeophyta
Genus : Brown Algae
Klas : Phaeophyceae
Phaeophyceae atau Ganggang coklat
adalah salah satu kelas dari dari ganggang berdasarkan zat warna atau
pigmentasinya. Pigmen yang lebih dominan adalah pigmen xantofil yang
menyebabkan ganggang berwarna coklat. Pigmen lain yang terdapat dalam
Phaeophyceae adalah klorofil A dan C serta karoten. Sebagian besar Phaeophyceae
terdapat dilaut, hanya ada tiga jenis saja yang hidup di air tawar dan jenis-jenis
ini merupakan jenis yang langka. Phaeophyceae banyak terdapat didaerah yang
beriklim dingin. Alga ini banyak mendominasi bagian lateral daerah artik dan
antartik. Walaupun demikian, ada jenis-jenis lainnya yang hidup didaerah tropic
dan subtropik. Sebagian besar dari phaeophyceae hidup melekat pada subtract
karang dan lainnya. Beberapa diantaranya hidup sebagai epifit.
Paeophyta atau ganggang coklat
dibagi menjadi tiga golongan, berdasarkan tipe pergantian keturunan. Ganggang
coklat ini hidup pada air laut, hanya beberapa jenis saja yang di temukan di
air laut,hanya bebepa saja yang hidup di air tawar, di laut samudra, di daerah
iklim sedang dan dingin.
Ganggang coklat ini masuk dalam satu
kelompok yang sangat besar, Heterokontopyta,suatu eukaryotic kelompok organisma
yang di bedakan secara mencolok, ganggang ini lebih banyak di temukan irtidal,
terutama pada daerah belahan utara.Anggota phaeophyta di temukan sekitar 500
genus dengan 5600 spesies. Pada daerah tropis, beberapa spesies ini dapat membentuk
biomasa penting.
Hidup di
pantai, warna coklat karena adanya pigmen fikosantin (coklat), klorofil a,
klorofil b dan xantofil. Tubuh berbentuk seperti benang atau lembaran yang
dapat mencapai puluhan meter.Reproduksi vegetatif dengan fragmentasi,c sedangkan
generatif dengan isogami dan oogami.
Contoh-contoh ganggang cokelat :
o
Laminaria
o
Fucus
o
Turbinaria
o
Sargasum
Peranan ganggang coklat :
o
Penghasil asam alginat, sebagai bahan campuran es
krim, cat, obat-obatan, lateks sintetis
o
Sumber I2 (iodium) dan K (kalium)
o
Sebagai makanan
ternak
Habitat:
Ganggang coklat umumnya hidup di air
laut, khusunya laut yang agak dingin dan sedang.
Cara hidup
Bersifat autotrof fotosintesis,
terjadi dihelaian yang mempunyai daum. Gula yang dihasilkan ditransportasikan
ketangkai yang menyerupai batang.
Peranan ganggang coklat dalam
kehidupan
Dimanfaatkan sebagai industry
makanan atau farmasi, algin atau asam alginate dari ganggang coklat digunakan
dalam pembentukan eskrim, pembentukan pil, salep, pembersih gigi, lotion dank
rim, selain itu dapat dimanfaatkan untuk kandungan nitrogen dan kaliumnya cukup
tinggi, sedangkan kandungan folfornya rendah.
Reproduksi
Terjadi secara aseksual dengan
pembentukan zoospore berflagella dan fragmentasi, sedangkan reproduksi seksual
terjadi secara ogami dan isogami.
Contoh ganggang coklat;
o
Focus serratus
o
Makro cystis pyrefera
o
Sargassum vulgare
o
Turbinsaris decurrens
4.
Rhodophyta
(ganggang merah)
Umumnya hidup di laut dan beberapa
jenis di air tawar, mengandung pigmen kklorofi a, klorofil d, karoten,
fikoeritrin, fikosianin.Tubuh bersel banyak menyerupai benang atau lembaran.Reproduksi
vegetatif dengan spora.
Contoh :
Batrachospermum, Gelidium, Eucheuma, Gracililaria, Chondrus, Porphyra, Polysiphonia, Nemalion
Peranan ganggang merah :
Eucheuma spinosum, Gracilaris, Gelidium merupakan
penghasil agar-agar.
Habitat ganggang merah
Sebagian besar ganggang merah hidup
di laut, banyak terdapat di laut tropika. Sebagian kecil hidup di air tawar
yang dingin dengan aliran deras dan banyak oksigen. Selain itu ada pula yang
hidup di air payau. Ganggang merah yang banyak ditemukan di laut dalam adalah
Gelidium dan Gracilaria, sedang Euchema spinosum ditemukan di laut dangkal.
Perkembangbiakan ganggang merah
Ganggang merah berkembangbiak secara vegetatif dan
generatif.
o
Perkembangbiakan vegetatif
Ganggang merah berlangsung dengan
pembentukan spora haploid yang dihasilkan oleh sporangium atau talus ganggang
yang diploid. Spora ini selanjutnya tumbuh menjadi ganggang jantan atau betina
yang sel-selnya haploid.
o
Perkembangbiakan generatif
Ganggang merah dengan oogami,
pembuahan sel kelamin betina (ovum) oleh sel kelamin jantan (spermatium). Alat
perkembangbiakan jantan disebut spermatogonium yang menghasilkan spermatium
yang tak berflagel. Sedangkan alat kelamin betina disebut karpogonium, yang
menghasilkan ovum. Hasil pembuahan sel ovum oleh spermatium adalah zigot yang
diploid. Selanjutnya, zigot itu akan tumbuh menjadi ganggang baru yang
menghasilkan aplanospora dengan pembelahan meiosis. Spora haploid akan tumbuh
menjadi ganggang penghasil gamet. Jadi pada ganggang merah terjadi pergiliran
keturunan antara sporofit dan gametofit.
Peranan ganggang merah
Ganggang
merah dapat menyediakan makanan dalam jumlah banyak bagi ikan dan hewan lain
yang hidup di laut. Jenis ini juga menjadi bahan makanan bagi manusia misalnya
Chondrus crispus (lumut Irlandia) dan beberapa genus Porphyra. Chondrus crispus
dan Gigortina mamilosa menghasilkan karagen yang dimanfaatkan untuk penyamak
kulit, bahan pembuat krem, dan obat pencuci rambut. Ganggang merah lain seperti
Gracilaria lichenoides, Euchema spinosum, Gelidium dan Agardhiella menghasilkan
bahan bergelatin yang dikenal sebagai agar-agar. Gelatin ini digunakan oleh
para peneliti sebagai medium bakteri, untuk pengental dalam banyak makanan,
perekat tekstil dan sebagai obat pencahar (laksatif), atau makanan lainnya.
Euchema spinosum banyak dibudidayakan masyarakat karena merupakan bahan pembuat
agar-agar
5.
Chrysophyta
( ganggang keemasan)
Bersel tunggal atau banyak,
mempunyai pigmen klorofil a, klorofil c, karoten, xantofil dan fikosantin.Hidup
di tempat yang basah, laut, air tawar, dan merupakan fitoplankton.
Contoh :
o
Vaucheria : hidup di air atau tempat yang basah,
berbentuk benang sering bercabang.
o
Ochromonas : sel berbentuk bola, berstigma, flagel dua
sama panjang, kloroplas berupa lembaran melengkung warna kekuningan.
o
Diatome (Navicula atau ganggang kersik): hidup di air
tawar, laut sebagai epifit dan mayoritas sebagai plankton. Contoh yang terkenal
dari Diatome adalah Pinnularia sp. Cangkok Diatome dibuat dari bahan gelas
yaitu silica.
Manfaat ganggang keemasan :
Diatome (ganggang kersik) dapat
dipakai sebagai penyerap nitrogliserin pada bahan peledak, sebagai campuran semen
dan sebagai bahan penggosok
Peranan ganggang dalam kehidupan :
1)
Bidang industry
o
Asam alginat yang dihasilkan ganggang perang berperan
untuk pembuatan plastik, kosmetik dan tekstil.
o
Navicula sp, yang mati membentuk tanah diatome dipakai
sebagai bahan penyekat dinamit, penggosok dan saringan.
o
Eucheuma spinosum (ganggang merah), merupakan
penghasil agar-agar.
o
Chlorella merupakan sumber karbohidrat dan protein.
o
Fukus dan Laminaria, abunya menghasilkan yodium.
2) Bidang
perikanan
Ganggang yang berupa fitoplankton
merupakan makanan ikan di laut.
3) Dalam
ekosistem
Pada ekosistem air ganggang
berfungsi sebagai komponen produsen yang paling utama.
Perkembangbiakan ganggang keemasan
a)
Perkembangbiakan vegetatif (aseksual) dengan
pembelahan sel, fragmentasi, pemisahan koloni, dan pembentukan spora
(aplanospora atau zoospora).
b)
Perkembangbiakan generatif (seksual) dengan konjugasi,
isogami, anisogami, dan oogami.
Contoh ganggang keemasan
1. Ganggang
keemasan bersel tunggal
o
Ochromonas
Sel tubuhnya berbentuk bola yang
dilengkapi dengan 2 flagel sebagai alat gerak. Kedua flagel tersebut tidak sama
panjang. Di dalam sitoplasmanya terdapat beberapa organel penting, seperti
kloroplas yang berbentuk lembaran melengkung, vakuola, stigma, dan nukleus.
Ochromonas berkembangbiak dengan membelah diri.
o
Navicula sp
Ganggang ini dikenal sebagai diatomae
atau ganggang kersik karena dinding sel tubuhnya mengandung zat kersik. Kersik
merupakan komponen penting dalam plankton. Navicula sp hidup di air tawar dan
di laut.
Tubuh Navicula sp terdiri atas dua
bagian yaitu kotak (hipoteka) dan tutup (epiteka). Di antara kotak dan tutup terdapat
celah yang disebut rafe.
Perkembangbiakan
Navicula sp:
Perkembangbiakan vegetatif Navicula
dengan membelah diri. Setiap inti diatomae membelah menjadi dua, diikuti
pembagian sitoplasma menjadi dua bagian. Selanjutnya, dinding sel Navicula
memisah menjadi kotak dan tutup. Pada sel anakan, baik kotak maupun tutup akan
berfungsi menjadi tutup, dan masing-masing akan membentuk kotak baru. Dengan
demikian setiap sel anakan yang berasal dari kotak akan mempunyai ukuran lebih
kecil daripada sel asalnya. Peristiwa ini berlangsung berulang kali.
Perkembangbiakan generatif Navicula
berlangsung dengan konjugasi. Bila ukuran tubuh Navicula tidak memungkinkan
untuk mengadakan pembelahan lagi, inti selnya akan mengalami meiosis dan menghasilkan
gamet. Gamet itu kemudian akan meninggalkan sel dan setelah terjadi pembuahan
di dalam air akan menghasilkan zigot. Zigot selanjutnya tumbuh menjadi sel
Navicula baru dan membentuk tutup dan kotak baru.
Bila Navicula mati, dinding selnya
akan mengendap membentuk tanah diatom yang kaya zat kersik. Tanah ini merupakan
bahan dinamit, isolator, dan bahan gosok penghalus.
2. Ganggang
keemasan berbentuk filament
o
Vaucheria
Tubuhnya berupa benang
bercabang-cabang dan tidak bersekat, memiliki inti sel banyak, dan menyebar.
Vaucheria tumbuh melekat pada substrat dengan menggunakan alat yang berbentuk
akar. Habitatnya di air tawar maupuan di air payau,
Perkembangbiakan
Vaucheria:
Perkembangbiakan vegetatif Vaucheria
berlangsung dengan pembentukan zoospora yang berkumpul dalam sporangium pada
ujung filamen. Selanjutnya, inti di dalam sporangium membelah secara meiosis
dan menghasilkan zoospora. Zoospora tersebut berinti banyak dan mempunyai
flagel yang tumbuh di seluruh permukaannya. Setelah sporangium masak, zoospora
akan keluar dan tumbuh menjadi Vaucheria baru.
BAB III
PENUTUP
A.
KesimpulaN
Adapun kesimpulan dari makalah ini
adalah :
1.
Ganggang merupakan tumbuhan yang hidup di berbagai
tempat. Misalnya; air tawar, air laut, air sungai di dataran rendah dan pegunungan.
2. Bentuk-bentuk
ganggang beraneka ragam di antaranya: bentuk filamen, bulatan, lembaran,
mangkok, sabuk, dan bentuk cakram.
3. Ganggang
dibagi menjadi lima, yaitu ganggang biru, hijau, cokelat, keemasan, dan
ganggang merah.
4. Pengklasifikasian
ganggang didasarkan atas zat pigmen yang terdapat pada ganggang tersebut.
B.
Saran
Penulis menyadari bahwa hasil
makalah ini yang membahas tentang proses pembuatan kecap belum lengkap dan
masih jauh dari pengharapan, Hal ini disebabkan karena keterbatasan ilmu dan
literatur yang penulis miliki pada saat ini. Penulis sangat mengharapkan
kritikan terutama dari pembaca dan teman-teman. Adanya kritikan yang membangun yang bisa melengkapi makalah ini di masa
mendatang. Hanya kepada Allah Swt. Semua ini diserahkan, semoga selalu
diberikan petunjuk dan ridha-Nya setiap saat kepada kita semua. Amin Yarabbal
Alamin.
DAFTAR
PUSTAKA
1.
Campbel, dkk. 2003. Biologi Jilid 2. Jakarta : Erlangga.
2.
Gembong,
T.1994. Taksonomi Tumbuhan. Bhatara.
Jakarta.
3.
Latifah,
roimil. 2001. Botani tumbuhan rendah. Malang. Umm.
4.
Hasairin, Ashar. 2009. Taksonmomi Tumbuhan. Yogyakarta : UGM Press
5.
http://www.mailarchive.com/agromania@yahoogroups.com/msg02540.html Diakses tanggal
28 oktober 2011.
No comments:
Post a Comment