Ani Romaningsih: MATERI MDGs dan PHBS

Sunday, May 24, 2015

MATERI MDGs dan PHBS


MATERI MDGs dan PHBS
1.      Uraian tentang Millenium Development Goals (MDGs).
Tujuan Pembangunan MDGs merupakan paradigma pembangunan global yang disepakati secara internasional oleh 189 negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Milenium PBB bulan September 2000 silam. Majelis Umum PBB kemudian melegalkannya ke dalam Resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa Nomor 55/2 tanggal 18 September 2000 Tentang Deklarasi Milenium Perserikatan Bangsa-Bangsa (A/RES/55/2. United Nations Millennium Declaration). Secara ringkas, arah pembangunan yang disepakati secara global meliputi:
a.       Menghapuskan kemiskinan dan kelaparan berat.
b.      Mewujudkan pendidikan dasar untuk semua orang.
c.       Mempromosikan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.
d.      Menurunkan kematian anak
e.       Meningkatkan kesehatan ibu.
f.       Melawan penyebaran HIV atau AIDS, dan penyakit kronis lainnya yaitu malaria dan tuberkulosa.
g.      Menjamin keberlangsungan lingkungan.
h.      Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan.

Indikator MDGs
Delapan tujuan MDGs yang disebutkan di atas diukur menggunakan indikator-indikator untuk memonitor pencapaian MDGs. Badan Dunia PBB telah mengeluarkan 18 target dan 51 indikator yang menjadi panduan berbagai negara untuk mengukur pencapaian MDGs tersebut (UN, 2003). Namun demikian, tidak semua indikator yang dikeluarkan oleh PBB tersebut dapat dihasilkan di Indonesia dan mengingat kondisi spesifik yang ada di Indonesia, diperlukan penyesuaian-penyesuaian dengan mempertimbangkan ketersediaan data.
Pada tingkat nasional, pemerintah melalui Bappenas setidaknya telah mengeluarkan tiga kali laporan pencapaian MDGs. Laporan pertama memuat kondisi pencapaian MDGs di Indonesia sampai tahun 2004 dengan mengevaluasi 7 tujuan MDGs yaitu tujuan pertama hingga tujuan ketujuh (Bappens, 2005). Laporan kedua mengevaluasi kondisi pencapaian MDGs di Indonesia hingga tahun 2007 untuk kedelapan tujuan MDGs (Bappenas, 2007). Pada laporan kedua ini dikeluarkan 59 indikator untuk mengukur pencapaian MDGs di Indonesia. Laporan ketiga memuat kondisi pencapaian MDGs di Indonesia sampai tahun 2010 dengan mengevaluasi 8 tujuan MDGs (Bappenas, 2010).
Pada tingkat provinsi, Bappenas bekerjasama dengan UNDP dan Pemda NTB pernah melakukan evaluasi pendapatan MDGs untuk Provinsi Nusa Tenggara Barat (Bappenas, 2008). Laporan ini menggunakan 23 indikator MDGs di tingkat provinsi.BPS (2007) bekerja sama dengan Unicef dan Canadian International of Development Agency menyusun booklet indikator MDGs untuk mengukur pencapaian MDGs di tingkat kabupaten atau kota. Booklet ini merekomendasikan 61 indikator pengukuran MDGs di tingkat kabupaten atau kota.
Berikut ini beberapa indikator terukur yang dapat dijadikan pedoman dalam evaluasi pencapaian MDGs:
a.      Tujuan 1: Menanggulangi kemiskinan dan kelaparan
Target 1
:
Menurunkan proporsi penduduk yang tingkat pendapatannya dibawah US$1 per hari menjadi setengahnya dalam kurun waktu 1990-2015.

Indikator


a.
Proporsi penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan.


b.
Indeks Kedalaman Kemiskinan.


c.
Indeks Keparahan Kemiskinan.


d.
Proporsi konsumsi penduduk termiskin (kuantil pertama).
Target 2
:
Menurunkan proporsi penduduk yang menderita kelaparan menjadi setengahnya dalam kurun waktu 1990-2015


Indikator


a.
Prevalensi balita kurang gizi.


b.
Proporsi penduduk di bawah angka kecukupan gizi (AKG menurut WNPG 2004: 2000 kkal/hari).

b.      Tujuan 2: Mencapai Pendidikan Dasar untuk Semua
Target 3
:
Menjamin pada tahun 2015, semua anak, di manapun, laki-laki maupun perempuan, dapat menyelesaikan pendidikan dasar.

Indikator


a.
Angka Partisipasi Sekolah Dasar.


b.
Angka Partisipasi Sekolah Lanjutan Pertama.


c.
Angka Melek Huruf Usia 15-24 tahun.

c.       Tujuan 3: Mendorong Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan
Target 4
:
Menghilangkan ketimpangan gender di tingkat pendidikan dasar dan lanjutan pada tahun 2005, dan di semua jenjang pendidikan tidak lebih dari tahun 2015.

Indikator


a.
Rasio anak perempuan terhadap anak laki-laki di tingkat pendidikan dasar, lanjutan dan tinggi, yang diukur melalui angka partisipasi anak perempuan terhadap anak laki-laki (%).


b.
Rasio melek huruf perempuan terhadap laki-laki usia 15-24 tahun, yang diukur melalui angka melek huruf perempuan/laki-laki (indeks paritas melek huruf gender) (%).


c.
Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) perempuan (%).


d.
Tingkat pengangguran terbuka (TPT) perempuan (%).


e.
Proporsi perempuan dalam lembaga-lembaga publik (legislatif, eksekutif, dan yudikatif).

d.      Tujuan 4: Menurunkan Angka Kematian Anak
Target 5
:
Menurunkan Angka Kematian Balita sebesar dua-pertiganya dalam kurun waktu 1990–2015.

Indikator


a.
Angka Kematian Bayi (AKB) per 1000 kelahiran hidup.


b.
Anak usia 12-23 bulan yang diimunisasi campak (%).

e.       Tujuan 5: Meningkatkan Kesehatan Ibu
Target 6
:
Menurunkan angka kematian ibu sebesar tiga-perempatnya dalam kurun waktu 1990–2015

Indikator


a.
Proporsi kelahiran yang ditolong oleh tenaga kesehatan (%).


b.
Angka pemakaian kontrasepsi pada perempuan menikah usia 15-49 tahun (KB).

f.       Tujuan 6: Memerangi HIV/AIDS, Malaria dan Penyakit Menular Lainnya.
Target 7
:
Mengendalikan penyebaran HIV dan AIDS dan mulai menurunnya jumlah kasus baru pada tahun 2015.

Indikator


a.
Prevalensi HIV dan AIDS (%).


b.
Penggunaan kondom pada pemakai kontrasepsi (%).


c.
Persentase penduduk usia muda 15-24 tahun yang mempunyai pengetahuan komprehensif tentang HIV/AIDS (%).
Target 8
:
Mengendalikan penyakit malaria dan mulai menurunnya jumlah kasus malaria dan penyakit lainnya pada tahun 2015


Indikator


a.
Prevalensi malaria per 1.000 penduduk.


b.
Prevalensi tuberkulosis per 100.000 penduduk.


c.
Angka penemuan pasien tuberkulosis BTA positif baru (%).


d.
Angka keberhasilan pengobatan pasien tuberkulosis (%).

g.      Tujuan 7: Memastikan Kelestarian Lingkungan Hidup.
Target 9
:
Memadukan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan dengan kebijakan dan program nasional serta mengembalikan sumber daya lingkungan yang hilang

Indikator


a.
Proporsi lahan yang tertutup hutan (PLH).


b.
Rasio luas kawasan lindung (RKL) terhadap luas wilayah.


c.
Proporsi penduduk atau rumahtangga menggunakan bahan bakar pada untuk memasak.
Target 10
:
Menurunkan proporsi penduduk tanpa akses terhadap sumber air minum yang aman dan berkelanjutan serta fasilitas sanitasi dasar sebesar separuhnya pada 2015.


Indikator


a.
Proporsi rumahtangga dengan akses terhadap sumber air minum yang terlindungi.


b.
Proporsi rumahtangga dengan akses terhadap fasilitas sanitasi yang layak.
Target 11
:
Mencapai perbaikan yang berarti dalam kehidupan penduduk miskin di pemukiman kumuh pada tahun 2020


Indikator


a.
Proporsi rumah tangga yang menempati rumah yang layak (%).

h.      Tujuan 8: Membangun Kemitraan Global untuk Pembangunan
Target `12
:
Bekerjasama dengan negara lain untuk mengembangkan dan menerapkan strategi untuk menciptakan lapangan kerja yang baik dan produktif bagi penduduk usia muda

Indikator


a.
Tingkat Pengangguran Usia Muda (15-24 Tahun) menurut jenis kelamin.
Target 13
:
Bekerjasama dengan swasta dalam memanfaatkan teknologi baru, terutama teknologi informasi dan komunikasi


Indikator


a.
Persentase rumah tangga yang memiliki telepon rumah.


b.
Persentase penduduk yang memiliki telepon selular.


c.
Persentase rumah tangga yang memiliki komputer personal.


d.
Proporsi rumahtangga pengguna internet.






2.      Indikator PHBS
Sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan social yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara social dan ekonomi. (UU Kesehatan RI No. 23 tahun 1992).
Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan sekaligus merupakan investasi sumber daya manusia, serta memiliki kontribusi yang besar untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Indikator Kesehatan
a.       Indikator Positif
1)      Status Gizi
2)      Tingkat Pendapatan
b.       Indikator Negatif
1)      Mortalitas (Angka Kematian)
2)      Morbiditas (Angka Kesakitan)
Perilaku kesehatan pada dasarnya adalah respon seseorang (organism) terhadap stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan, serta lingkungan (Simons-Morton et al.,1995).
Perubahan-perubahan perilaku kesehatan dalam diri seseorang dapat diketahui melalui persepsi. Persepsi adalah pengalaman yang dihasilkan melalui panca indera. Dalam aspek biologis perilaku adalah suatu kegiatan atau aktifitas organisme atau mahluk hidup yang bersangkutan. (Notoatmodjo, 2005).
Dasar orang berperilaku dipengaruhi oleh
a.    Nilai
b.    Sikap
c.    Pendidikan atau pengetahuan

PHBS adalah semua perilaku yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat.
PHBS itu jumlahnya banyak sekali Misalnya tentang gizi : makan beraneka ragam makanan, minum tablet tambah darah, mengkonsumsi Garam beryodium, memberi bayi dan balita Kapsul Vitamin A. Tentang kesehatan lingkungan seperti membuang sampah pada tempatnya dan membersihkan lingkungan.

Indikator PHBS di berbagai tatanan
a.      PHBS di Rumah Tangga
PHBS di rumah tangga adalah pemberdayakan anggota rumah tangga agar mau mempraktekkan PHBS dan berperan aktif dalam gerakan kesehatan dimasyarakat.
Indikator PHBS di rumah tangga yaitu :
1.      Persalinan di tolong oleh tenaga kesehatan
2.      Memberi bayi ASI eksklusif
3.      Menimbang bayi dan balita setiap bulan
4.      Menggunakan air bersih
5.      Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
6.      Menggunakan jamban sehat
7.      Memberantas jentik di rumah sekali seminggu
8.      Makan buah dan sayur setiap hari
9.      Melakukan aktifitas fisik setiap hari
10.  Tidak merokok di dalam rumah.

b.      PHBS di Sekolah
PHBS di Sekolahadalah pemberdayakan siswa, guru dan masyarakat lingkungan sekolah agar mau mempraktikkan PHBS dan berperan aktif dalam mewujudkan sekolah sehat.
Indikator PHBS di Sekolah yaitu
1.      Mencuci tangan dengan air mengalir dan memakai sabun
2.      Mengkonsumsi jajanan sehat di sekolah
3.      Menggunakan jamban yang bersih dan sehat
4.      Olahraga yang teratur dan terukur
5.      Memberantas jentik nyamuk
6.      Tidak merokok di sekolah
7.      Menimbamng berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan
8.      Membuang sampah pada tempatnya

c.       Indikator PHBS di Pasar
1.      Menggunakan air bersih
2.      Menggunakan jamban
3.      Membuang sampah pada tempatnya
4.      Tidak meludah sembarangan
5.      Memberantas jentik nyamuk

d.      Indikator PHBS di Tempat Ibadah
1.      Menggunakan air bersih
2.      Menggunakan jamban
3.      Tidak merokok di tempat ibadah
4.      Tidak meludah sembarangan
5.      Memberantas jentik nyamuk

e.       Indikator PHBS di Rumah Makan
1.      Menggunakan air bersih
2.      Menggunakan jamban
3.      Membuang sampah pada tempatnya
4.      Tidak merokok di tempat makan
5.      Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
6.      Tidak meludah sembarangan
7.      Memberantas jentik nyamuk


f.       Indikator PHBS di Angkotan Umum (Bus, Angkot, Kereta, Pesawat, Kapal Laut dan lain-lain)
1.      Menggunakan air bersih
2.      Menggunakan jamban
3.      Membuang sampah pada tempatnya
4.      Tidak merokok di tempat umum
5.      Tidak meludah sembarangan

g.      PHBS di Tempat Kerja
PHBS di Tempat Kerja adalah pemberdayakan para pekerja agar mau mempraktikkan PHBS dan berperan aktif dalam mewujudkan tempat kerja yang sehat.
Indikator PHBS di Tempat KerjaTidak merokok di tempat kerja
1.      Membeli dan mengkonsumsi makanan dari tempat kerja
2.      Melakukan olahraga secara teratur
3.      Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun sebelu makan dan sesudah  buang air besar dan buang air kecil
4.      Memberantas jentik nyamuk di tempat kerja
5.      Menggunakan air bersih
6.      Menggunakan jamban saat buang air besar dan buang air kecil.
7.      Membuang sampah pada tempatnya.
8.      Menggunakan alat pelidung diri (APD) sesuai jenis pekerjaan.

h.      Indikator kesehatan lingkungan
1.      Perumahan bersih dan sehat.
2.      Penyediaan air bersih.
3.      Penanganan air limbah.
4.      Penanganan sampah.
5.      Pembuangan kotoran manusia (Tinja).


i.        PHBS di Instituti Kesehatan
PHBS di Instituti Kesehatan adalah upaya memberdayakan pasien, pengunjung dan petugas agar mau dan mampu mempraktikkan PHBS dan berperan aktif dalam mewujudkan institusi kesehatan yang sehat.
Indikator PHBS di Instituti Kesehatan yaitu :
1.      Menggunakan air bersih.
2.      Menggunakan jamban.
3.      Membuang sampah pada tempatnya.
4.      Tidak meludah sembarangan.
5.      Memberantas jentik nyamuk.
6.      Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun.

No comments:

Post a Comment

speech delay

 hay guyys.... ini saya mau sedikit share tentang speech delay yang lagi marak terjadi pada anak sekarang ... sama seperti anak saya... spee...