Ani Romaningsih: makalah SISTEM PRIODIK

Sunday, May 24, 2015

makalah SISTEM PRIODIK


MAKALAH KIMIA
TENTANG SISTEM PRIODIK

 















Dosen penggampu : Dr. Dian Vitria


NAMA KELOMPOK

1.      Ani Romaningsih
2.      Aang Gunaivi
3.      Abdul Ghony
4.      Ahmad Fikri Ramadhana
5.      Aripin Billah



YAYASAN HAJI SOEHELY QARY
S1 KESEHATAN MASYARAKAT (KESMAS)
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
MERANGIN
2012



KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini tentang system periodik.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Olehnya itu, Kami ucapkan terima kasih kepada Dr Dian Vitria sebagai pengajar mata kuliah yang telah membimbing kami dalam penyusunan makalah ini. penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa. tidak lupa pula kepada rekan rekan yang telah ikut berpartisipasi. Sehingga makalah ini selesai tepat pada waktunya
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.

Bangko, 18 Desember 2012



Penulis











DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
DAFTAR ISI  ........................................................................................................... ii
BAB I        PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang ................................................................................. 1
B.    Rumusan Masalah............................................................................. 1
C.    Tujuan ............................................................................................... 2
D.   Manfaat ............................................................................................ 2
BAB II       PEMBAHASAN
A.   Electron Valensi ............................................................................... 3
B.    Susunan periodik .............................................................................. 3
C.    Golongan dan periode....................................................................... 12
D.   Sifat-sifat periodik............................................................................ 14
BAB III     KESIMPULAN .................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA





















BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Ilmu kimia secara sejarah merupakan pengembangan baru, tapi ilmu ini berakar pada alkimia yang telah dipraktikkan selama berabad-abad di seluruh dunia. Alkimiawan menemukan banyak proses kimia yang menuntun pada pengembangan kimia modern.  Kita sering menemui unsur di sekitar kita. Apabila kita sebutkan satu per satu akan sangat sulit karena saat ini telah ditemukan kurang lebih 118 unsur. Sebagian besar merupakan unsur yang ditemukan di alam dan berjumlah 92, sedangkan unsur lainnya merupakan unsur buatan. Untuk mempelajari tiap-tiap unsur, pembahasannya sangat kompleks karena sifat-sifat unsur bervariasi antara satu dengan yang lainnya dan jika kita mempelajari satu demi satu alangkah sulitnya. Unsur-unsur tersebut perlu dikelompokkan supaya mudah dalam mempelajarinya.. Hal inilah yang mendorong para ahli dari dulu untuk mengelompokkan unsur. Bagaimana mengelompokkan unsur-unsur dengan jumlah yang besar dan sifat yang berbeda-beda?
     Pengelompokkan dilakukan dengan membandingkan sifat-sifat unsur. Dasar pertama yang digunakan untuk mengelompokkan unsur adalah kemiripan sifat, kemudian kenaikan massa atom, dan sekarang berdasarkan kenaikan nomor atom. Pengelompokkan unsur  mengalami perkembangan dari pengelompokkan unsur yang paling sederhana berdasarkan sifat logam dan bukan logam, kemudian disusuli sistem triad Dobereiner, sistem oktaf  Newlands, system periodik  Mendeleyev, dan sistem periodik yang kita gunakan saat ini (Henry G. Moseley).

B.     Rumusan masalah
1.      Apa itu electron valensi ?
2.      Bagaimana susunan periodic ?
3.      Apa pengertian golongan dan periode ?
4.      Apa itu jari-jari atom?
5.      Apa itu potensial ionisasi ?
6.      Apa itu elektronegatifan ?

C.    Tujuan
1.      Untuk Mengetahui tentang electron valensi dan susunan periodic
2.      Untuk mengetahui tentang golongan dan periode
3.      Untuk mengetahui tentang sifat-sifat periodic

D.    Manfaat
1.      Manfaat TeoritisDiharapkan makalah ini dapat menjadi kontribusi atau kajian wawasan ilmu sistem periodik khususnya tentang ruang lingkup sistem periodik modern.
2.       Manfaat Praktis
*      Bagi Institus Merupakan input dalam memberikan bekal pengetahuan mahasiswa agar dapat mengetahui ruang lingkup sistem periodik.
*      Bagi mahasiswa / mahasiswi prodi kesmas
*      Diharapkan dapat menambah wawasan ilmu sistem periodik,
*      Pembaca :Untuk menambah pengetahuan dan keterampilan dalam mengetahui ruang lingkup sistem periodic.

















BAB II
PEMBAHASAN

A.    Electron valensi
Elektron valensi adalah elektron-elekron sebuah atom yang dapat ikut membentuk ikatan kimia dengan atom lainnya. Elektron-elektron valensi yang terdapat di sebuah atom netral bebas dapat berikatan dengan elektron-elektron valensi atom lain untuk membentuk ikatan kimia. Dalam ikatan kovalen tunggal, kedua atom menyumbang satu elektron valensi untuk membentuk pasangan bersama.
Untuk unsur golongan utama, elektron-elektron dalam kulit terluar merupakan elektron valensinya. Untuk logam transisi, beberapa elektron kulit yang lebih dalam juga merupakan elektron valensi. Elektron valensi dapat menentukan bagaimana ciri-ciri kimia unsur tersebut dan apakah unsur tersebut dapat berikatan dengan yang lain atau tidak.
Elektron valensi memiliki kemampuan, seperti elektron dalam kulit yang lebih dalam, untuk menyerap atau melepas energi dalam bentuk foton. Terserapnya atau terlepasnya energi dapat membuat sebuah elektron berpindah (melompat) ke kulit yang lain atau bahkan terlepas dari atom dan kulit valensinya.
Elektron valensi adalah Adalah menunjukkan jumlah elektron yang menempati kulit terluar. Contoh :
*         4Be = 2 ,2
Be mempunyai 2 kulit elektron dan elektron valensi = 2
*         8O = 2 , 6
O mempunyai 2 kulit elektron dan elektron valensi = 6

B.     Susunan periodic
©      H (Hidrogen)
Hidrogen merupakan unsur kimia yang terdapat pada tabel periodik yang tidak berwarna, tidak berbau, bersifat non-logam, bervariansi tunggal dan merupakan gas diatomik yang sangat mudah terbakar. Senyawa Hidrogen ini memiliki:
Masa atom = 1,008
Wujud pada suhu kamar = gas
Warna = tidak berwarna
Nomor atom = 1
Golongan & Periode = 1 & 1
Rumus senyawa dengan :
Oksigen = H2O
Klorin = HCl

©      He (Helium)
Helium merupakan unsur kimia yang tak berwarna, tak berbau, tak berasa, tak beracun, hampir inert, monatomik, dan merupakan unsur pertama pada seri yang bersifat gas mulia dalam tabel periodik. Senyawa Helium ini memiliki :

Masa atom = 4,003
Nomor atom = 2
Golongan & Periode = 18 & 1
Wujud pada suhu kamar = gas
Warna = tidak berwarna
Tidak bisa membentuk senyawa

©      Li (Litium)
Litium merupakan suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang termasuk dalam logam alkali dengan warna putih perak. Dalam keadaan strandar, litium adalah logam paling ringan sekaligus unsur dengan densitas (massa jenis) paling kecil. Senyawa Litium memiliki :
Masa atom = 6,941
Nomor atom = 3
Golongan & Periode = 1 & 2
Wujud pada suhu kamar = padat
Warna = metalik
Rumus senyawa dengan :
Oksigen = Li2O
Klorin = LiCl
Hidrogen = LiH

©      Be (Berilium)
Berilium merupakan unsur kimia yang mempunyai simbol Be, Unsur ini beracun, bervalensi 2, berwarna abu-abu baja, kukuh, ringan tetapi mudah pecah. Berilium adalah logam alkali tanah,  yang kegunaan utamanya adalah sebagai bahan penguat dalam aloy  (khususnya tembaga berilium). Senyawa Berilium memiliki :
Masa atom = 9,012
Nomor atom = 4
Golongan & Periode = 2 & 2
Wujud pada suhu kamar = padat
Warna = putih melatik
Rumus senyawa dengan :
Oksigen = BeO
Klorin = BeCl2
Hidrogen : BeH2

©      B (Boron)
Boron merupakan suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang B. Elemen metaloid trivalen, boron banyak terdapat di batu borax. Ada dua alotrop boron; boron amorfus adalah serbuk coklat, tetapi boron metalik berwarna hitam. Senyawa Boron ini memiliki :
Masa atom = 10,81
Nomor atom = 5
Golongan & Periode = 13 & 2
Wujud pada suhu kamar = padat
Warna = putih metalik
Rumus senyawa dengan :
Oksigen = B2O3
Klorin = BCl2
Hidrogen = BH2

©      C (Karbon)
Karbon merupakan unsur kimia yang mempunyai simbol C dan karbon merupakan unsur non-logam dan bervalensi 4 (tetravalen), yang berarti bahwa terdapat empat elektron yang dapat digunakan untuk membentuk ikatan kovalen. Senyawa Karbon memiliki :
Masa Atom = 12,01
Nomor atom = 6
Golongan & Periode = 14 & 2
Wujud pada suhu kamar = padat
Warna = hitam
Rumus senyawa dengan :
Oksigen = CO2
Klorin = CCl4
Hidrogen = CH4

©      N (Nitrogen)
            Nitrogen atau zat lemas merupakan unsur kimia dalam tabel periodik  yang memiliki lambang N, biasanya ditemukan sebagai gas tanpa warna, tanpa bau, tanpa rasa dan merupakan gas diatomik bukan logam yang stabil, sangat sulit bereaksi dengan unsur atau senyawa lainnya. Dinamakan zat lemas karena zat ini bersifat malas, tidak aktif bereaksi dengan unsur lainnya. Senyawa Nitrogen ini memiliki :
            Masa atom = 14,01
            Nomor atom = 7
            Golongan & Periode = 15 & 2
            Wujud pada suhu kamar = gas
            Rumus senyawa dengan :
                        Oksigen = N2O3 / N2O5
                                Klorin = NCl3
                                Hidrogen = NH3



©      F (Fluor)
Fluor merupakan suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang F, senyawa Fluor ini termasuk gas halogen univalen beracun berwarna kuning-hijau yang paling reaktif secara kimia dan elektronegatif dari seluruh unsur. Dalam bentuk murninya, dia sangat berbahaya, dapat menyebabkan pembakaran kimia parah begitu berhubungan dengan kulit. Senyawa Fluor memiliki :
Masa atom = 19,00
Nomor atom = 9
Golongan & Periode = 17 & 2
Wujud pada suhu kamar = gas
Rumus senyawa dengan :
Oksigen = OF2
Klorin = FCl
Hidrogen = HF

©      Ne (Neon)
Neon merupakan suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Ne. Neon termasuk kelompok gas mulia yang tak berwarna dan lembam (inert). Zat ini memberikan pendar khas kemerahan jika digunakan di tabung hampa (vacuum discharge tube) dan lampu neon. Senyaw Neon ini memiliki :
Masa atom = 20,18
Nomor atom = 10
Golongan & Periode = 18 & 2
Tidak bisa membentuk senyawa

©      Na (Natrium)
Natrium atau sodium adalah logam reaktif yang lunak, keperakan, dan seperti lilin, yang termasuk ke logam alkali yang banyak terdapat dalam senyawa alam. Senyawa Natrium memiliki :
Masa atom = 22,99
Nomor atom = 11
Golongan & Periode = 1 & 3
Warna = putih metalik
Rumus senyawa dengan :
Oksigen = Na2O
Klorin = NaCl
Hidrogen = NaH


©      Mg (Magnesium)
Magnesium merupakan elemen terbanyak kedelapan yang membentuk 2% berat kulit bumi , serta merupakan unsur terlarut ketiga terbanyak pada air laut. Logam alkali tanah ini terutama digunakan sebagai zat campuran untuk membuat campuran aluminium-magnesium yang sering disebut "magnalium" atau "magnelium". Senyawa Magnesium memiliki :
Masa atom = 24,31
Nomor atom = 12
Golongan & Periode = 2 & 3
Wujud pada suhu kamar = padat
Warna = putih metalik
Rumus senyawa dengan :
Oksigen = MgO
Klorin = MgCl2
Hidrogen = MgH2

©      (Oksigen)
Oksigen merupakan unsur golongan kalkogen dan dapat dengan mudah bereaksi dengan hampir semua unsur lainnya (utamanya menjadi oksida). Pada Temparatur dan tekanan standar,  dua atom unsur ini berikatan menjadi dioksigen, yaitu senyawa gas diatomik dengan rumus O2 yang tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau. Senyaw Oksigen ini memiliki :
Masa Atom = 16,00
Nomor atom = 8
Golongan & Periode = 16 & 2
Wujud pada suhu kamar = gas
Rumus senyawa dengan :
Klorin = Cl2O
Hidrogen = H2O


©      Al (Aluminium)
Aluminium bukan merupakan jenis logam berat, namun merupakan elemen yang berjumlah sekitar 8% dari permukaan bumi dan paling berlimpah ketiga. Aluminium terdapat dalam menggunaan aditif makanan, antasida, buffered aspirin, astringents, semprotan hidung, air minum, knalpot mobil, asap tembakau, penggunaan aluminium foli, peralatan masak, kaleng, keramik Senyawa Aluminium ini memiliki :
Masa Atom = 26,98
Nomor atom = 13
Golongan & Periode = 13 & 3
Wujud pada suhu kamar = padat
Warna = putih metalik
Rumus senyawa dengan :
Oksigen = Al2O3
Klorin = AlCl3
Hidrogen = AlH3

©      Si (Silikon)
Silikon merupakan unsur metaloid tetravelensi, bersifat lebih tidak reaktif daripada karbon  (unsur nonlogam yang tepat berada di atasnya pada tabel periodik, tapi lebih reaktif daripada germanium, metaloid yang berada persis di bawahnya pada tabel periodik. Senyawa Silikon ini memiliki :
Masa atom = 28,09
Nomor atom = 14
Golongan & Periode = 14 & 3
Wujud suhu kamar = padat
Warna = abu-abu
Rumus senyawa dengan ;
Oksigen = SiO3
Klorin = SiCl4
Hidrogen = SiH4
©      P (Fosfor)
Fosfor merupakan jenis senyawa logam transisi atau senyawa tanah langka seperti zink sulfida (ZnS) yang ditambah tembaga atau perak, dan zink silikat (Zn2SiO4)yang dicampur dengan mangan. Kegunaan fosfor yang paling umum ialah pada ragaan tabung sinar katode (CRT) dan lampu pendar, sementara fosfor dapat ditemukan pula pada berbagai jenis mainan yang dapat berpendar dalam gelap (glow in the dark). Senyawa Fosfor ini memiliki :
Masa atom = 30,97
Nomor atom = 15
Golongan & Periode = 15 & 3
Wujud pada suhu kamar = padat
Warna = kuning
Rumus senyawa dengan :
Oksigen = P2O3 / PO
Klorin = LiCl
Hidrogen = LiH 
©      S (Belerang)
Belerang atau sulfur merupakan non-metal yang tak berasa. Belerang, dalam bentuk aslinya, adalah sebuah zat padat kristalin kuning. Di alam, belerang dapat ditemukan sebagai unsur murni atau sebagai mineral- mineral sulfida dan sulfat. Ia adalah unsur penting untuk kehidupan dan ditemukan dalam dua asam amino. Senyawa Sulfur ini memiliki :
Masa atom = 32,06
Nomor atom = 16
Golongan & Periode = 16 & 3
Wujud pada suhu kamar = padat
Warna = kuning
Rumus senyawa dengan :
Oksigen = SO2
Klorin = SCl2
Hidrogen = H2S
©      Cl (Klor)
Dalam bentuk ion klorida, unsur ini adalah pembentuk garam dan senyawa lain yang tersedia di alam dalam jumlah yang sangat berlimpah dan diperlukan untuk pembentukan hampir semua bentuk kehidupan, termasuk manusia. Senyawa Klor ini memiliki :
Masa atom = 32,06
Nomor atom = 17
Golongan & Periode = 17 & 3
Wujud pada suhu kamar = padat
Warna = kuning
Rumus senyawa dengan :
Oksigen = OCl2
Hidrogen = HCl
©      Ar (Argon)
Nama "argon" berasal dari kata Yunani αργον berarti "malas" atau "yang tidak aktif", sebuah referensi untuk fakta bahwa elemen hampir tidak mengalami reaksi kimia. Oktet lengkap (delapan elektron) di kulit atom terluar membuat argon stabil dan tahan terhadap ikatan dengan unsur-unsur lainnya. Senyawa Argon ini memiliki :
Masa atom = 39,95
Nomor atom = 18
Golongan & Periode = 18 & 3
Wujud pada suhu kamar = gas
Warna = tidak berwarna
Tidak bisa membentuk senyawa

©      K (Kalium)
Kalium berbentuk logam lunak berwarna putih keperakan dan termasuk golongan alkali tanah. Secara alami, kalium ditemukan sebagai senyawa dengan unsur lain dalam air laut dan mineral lainnya. Kalium teroksidasi dengan sangat cepat dengan udara, sangat reaktif terutama dalam air, dan secara kimiawi memiliki sifat yang mirip dengan natrium. Senyawa Kalium ini memiliki :
Masa atom = 39,10
Nomor atom = 19
Golongan & Periode = 1 & 4
Wujud pada suhu kamar = padat
Warna = putih metalik
Rumus senyawa dengan :
Oksigen = K2O
Klorin = KCl
Hidrogen = KH

©      Ca (Kalsium)
Kalsium merupakan salah satu logam alkali tanah, dan merupakan elemen terabaikan kelima terbanyak di bumi. Kalsium juga merupakan ion terabaikan kelima terbanyak di air laut dilihat dari segi molaritas dan massanya, setelah natrium, klorida, magnesium dan sulfat .  Senyawa Kalsium ini memiliki :
Masa atom = 40,08
Nomor atom = 20
Golongan & Periode = 2 & 4
Wujud pada suhu kamar = padat
Warna = putih metalik
Rumus senyawa dengan :
Oksigen = CaO
Klorin = CaCl2
Hidrogen = CaH


C.    Golongan dan Periode
1.      Periode
Periode ditempatkan pada lajur horizontal dalam sistem periodik modern. Periode suatu unsur menunjukan suatu nomor kulit yang sudah terisi elektron (n terbesar) berdasarkan konfigurasi elektron. Konfiguration electron adalah persebaran electron dalam kulit-kulit atomnya.
Dalam sistem periodik modern terdapat 7 periode, yaitu :
©      periode 1 (periode sanngat pendek) berisi 2 unsur;
©      periode 2 (periode pendek) berisi 8 unsur;
©      periode 3 (periode pendek) berisi 8 unsur
©      periode 4 (periode panjang) berisi 18 unsur;
©      periode 5 (periode panjang) berisi 18 unsur;
©      periode 6 (periode sangat panjang)berisi 32 unsur yaitu, 18 unsur seperti pada periode 4 atau ke-5, dan 14 unsur lagi merupakan deret lantanida;
©      periode 7 (periode sangat panjang) berisi 28 unsur, belum lengkap karena maksimum 32 unsur. Pada periode ini terdapat deret aktinida.
2.      Golongan
Golongan adalah lajur tegak pada tabel periodik unsur. Unsur-unsur yang ada dalam satu lajur tegak adalah unsur-unsur segolongan, terdapat delapan golongan utama dan delapan golongan transisi.
Golongan utama tersebut adalah :
0   Golongan I A disebut golongan alkali (kecuali H) terdiri dari unsur-unsur H, Li, Na, K, Rb, Cs, Fr
0   Golongan II A disebut golongan alkali tanah yang terdiri dari unsur-unsur Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra
0   Golongan III A disebut golongan baron aluminium yang terdiri dari unsur-unsur B, Al, Ga, In, Ti, Uut
0   Golongan IV A disebut golongan karbon-silicon yang terdiri dari unsur-unsur C, Si, Ge, Sn, Pb, Uuq
0   Golongan V A disebut golongan nitrogen-fosforus yang terdiri dari unsur-unsur N, P, As, Sb, Bi, Uup
0   Golongan VI A disebut golongan oksigen-belerang yang terdiri dari unsur-unsur O, S, Se, Te, Po, Uuh
0   Golongan VII A disebut golongan halogen yang terdiri dari unsur-unsur F, Cl, Br, I, At
0   Golongan VIII A disebut golongan gas mulia yang terdiri dari unsur-unsur He, Ne, Ar, Kr, Xe, Rn
Golongan transisi tersebut adalah :
*      Golongan I B terdiri dari unsur-unsur Cu, Ag, Au, Rg
*      Golongan II B terdiri dari unsur-unsur Zn, Cd, Hg, Uub
*      Golongan III B terdiri dari unsur-unsur Se,Y, La, Ac
*      Golongan IV B terdiri dari unsur-unsur Ti, Zr, Hf, Rf
*      Golongan V B terdiri dari unsur-unsur V, Nb, Ta, Db
*      Golongan VI B terdiri dari unsur-unsur Cr, Mo, W, Sg
*      Golongan VI B terdiri dari unsur-unsurMn, Te, Re,Bh
*      Golongan VIII B terdiri dari unsur-unsur Fe, Ru, Os, Hs, Co, Rh, Ir, Mt, Ni, Pd, Pt, Ds

D.    Sifat-sifat periodic
Secara umum, sifat-sifat unsur perodik berubah secara teratur sesuai dengan perubahan nomor atomnya. Sifat ini dinamakan sebagai sifat periodik unsur-unsur yang meliputi:
*     Jari-jari atom
Jari-jari atom merupakan jarak elaktron terluar ke inti atom dan menunjukan ukuran suatu atom. Jari-jari atom sukar diukur sehingga pengukuran jari-jari atom dilakukan dengan cara mengukur jarak inti antar dua atom yang berikatan sesamanya.
Dalam suatu golongan, jari-jari atom semakin ke atas cenderung semakin kecil. Hal ini terjadi karena semakin ke atas, kulit elektron semakin kecil. Dalam suatu periode, semakin ke kanan jari-jari atom cenderung semakin kecil. Hal ini terjadi karena semakin ke kanan jumlah proton dan jumlah elektron semakin banyak, sedangkan jumlah kulit terluar yang terisi elekteron tetap sama sehingga tarikan inti terhadap elektron terluar semakin kuat.
Faktor-faktor yang mempengaruhi jari-jari atom
©      Jumlah kulit atom
©      muatan inti atom
©      Sheilding effect

0   dalam satu golongan dari atas kebawah jari-jari atomnya bertambah besar, karena jumlah kulit atomnya bertambah banyak.Contoh :
3Li konfigurasi elektron 2,1
mempunyai 2 buah kulit
11Na konfigurasi elektron 2,8,1
mempunyai 3 buah kulit
0   dalam satu periode jari-jari atom semakin kecil karena gaya tarik muatan inti terhadap kulit terluar makin kuat sesuai bertambahnya jumlah proton.
Contoh :
11Na mempunyai proton 11 dan 3 kulit atom
16S mempunyai proton 16 dan 3 kulit atom

*     Jari-jari ion
Ion mempunyai jari-jari yang berbeda secara nyata (signifikan) jika dibandingkan dengan jari-jari atom netralnya.Ion bermuatan positif (kation) mempunyai jari-jari yang lebih kecil, sedangkan ion bermuatan negatif (anion) mempunyai jari-jari yang lebih besar jika dibandingkan dengan jari-jari atom netralnya.

*     Energi ionisasi (potensial ionisasi)
Jika dalam suatu atom terdapat satu elektron di luar subkulit yang mantab, elektron ini cenderung mudah lepas supaya mempunyai konfigurasi seperti gas mulia. Namun, untuk melepaskan elektron dari suatu atom dperlukan energi. Energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron dari suatu atom di namakan energi ionisasi. Dalam suatu periode semakin banyak elektron dan proton gaya tarik menarik elektron terluar dengan inti semakin besar (jari-jari kecil) Akibatnya, elektron sukar lepas sehingga energi untuk melepas elektron semakin besar. Hal ini berarti energi ionisasi besar.Jika jumlah elektronnya sedikit, gaya tarik menarik elektron dengan inti lebih kecil (jari-jarinya semakain besar). Akibatnya, energi untuk melepaskan elektron terluar relatif lebih kecil berarti energi ionisasi kecil.
Dalam satu golongan : energi ionisasi makin ke bawah makin kecil, karena elektron terluar makin jauh dari inti (gaya tarik inti makin lemah), sehingga elektron terluar makin mudah di lepaskan.
Dalam satu periode : energi ionisai pada umumnya makin ke kanan makin besar, karena makin ke kanan gaya tarik inti makin kuat.
Kekecualian :Unsur-unsur golongan II A memiliki energi ionisasi yang lebih besar dari pada golongan III A, dan energi ionisasi golongan V A lebih besar dari pada golongan VI A.

*     Afinitas electron
Afinitas elektron ialah energi yang dibebaskan atau yang diserap apabila suatu atom menerima elektron.Jika ion negatif yeng terbentuk bersifat stabil, maka proses penyerapan elektron itu disertai pelepasan energi dan afinitas elektronnya dinyatakan dengan tanda negative. Akan tetapi jika ion negative yang terbentuk tidak stabil, maka proses penyerapan elektron akan membutuhkan energi dan afinitas elektronnya dinyatakan dengan tanda positif. Jadi, unsur yang mempunyai afinitas elektron bertanda negatif mempunyai kecenderungan lebih besar menyerap elektron daripada unsur yang afinitas elektronnya bertanda positif. Makin negative nilai afinitas elektron berarti makin besar kecenderungan menyerap elktron.
Dalam satu periode dari kiri ke kanan, jari-jari semkain kecil dan gaya tarik inti terhadap elektron semakin besar, maka atom semakin mudah menarik elektron dari luar sehingga afinitas elektron semakin besar.Pada satu golongan dari atas ke bawah, jari-jari atom makin besar, sehingga gaya tarik inti terhadap elektron makin kecil, maka atom semakin sulit menarik elektron dari luar, sehingga afinitas elektron semakin kecil.

*     Keelektronegatifan
Kelektronegatifan adalah kemampuan suatu atom untuk menarik elektron dari atom lain. Faktor yang mempengaruhi keelektronegatifan adalah gaya tarik dari inti terhadap elektron dan jari-jari atom. Harga keelektronegatifan bersifat relatif (berupa perbandingan suatu atom yag lain).
Dalam satu golongan : keelktronegatifan makin ke bawah makin kecil, karena gaya taik-menarik inti makin lemah. Unsur-unsur bagian bawah dalam sistem periodik cenderung melepaskan elektron.
Dalm satu periode : keelektronegatifan makin kekanan makin besar.keelektronegatifan terbesar pada setiap periode dimiliki oleh golongan VII A (unsur-unsur halogen). Harga kelektronegatifan terbesar terdapat pada flour (F) yakni 4,0, dan harga terkecil terdapat pada fransium (Fr) yakni 0,7.
Harga keelektronegatifan penting untuk menentukan bilangan oksidasi (biloks) unsur dalam sutu senyawa. Jika harga kelektronegatifan besar, berarti unsur yang bersangkutan cenderung menerim elektron dan membentuk bilangan oksidasi negatif. Jika harga keelektronegatifan kecil, unsur cenderung melepaskan elektron dan membentuk bilangan oksidasi positif. Jumlah atom yang diikat bergantung pada elektron valensinya.

*     Sifat logam dan non logam
Sifat-sifat unsur logam yang spesifik, antara lain : mengkilap, menghantarkan panas dan listrik, dapat ditempa menjadi lempengan tipis, serta dapat ditentangkan menjadi kawat / kabel panjang. Sifat-sifat logam tersebut diatas yang membedakan dengan unsur-unsur bukan logam. Sifat-sifat logam, dalam sistem periodik makin kebawah makin bertambah, dan makin ke kanan makin berkurang.
Batas unsur-unsur logam yang terletak di sebelah kiri dengan batas unsur-unsur bukan logam di sebelah kanan pada system periodic sering digambarkan dengan tangga diagonal bergaris tebal. Unsur-unsur yang berada pada batas antara logam dengan bukan logam menunjukkan sifat ganda.Contoh
a.       Berilium dan Aluminium adalah logam yang memiliki beberapa sifat bukan logam. Hal ini disebut unsur-unsur amfoter
b.      Baron dan Silikon adalah unsur bukan logam yang memiliki beberapa sifat logam. Hal ini disebut unsur-unsur metalloid.

*     Kereaktifan
Reaktif artinya mudah bereaksi. Unsur-unsur logam pada system periodik, makin ke bawah makin reaktif, karena makin mudah melepaskan elektron. Unsur-unsur bukan logam pada sistem periodik, makin ke bawah makin kurang reaktif, karena makin sukar menangkap elektron.
Kereaktifan suatu unsur bergantung pada kecenderungannya melepas atau menarik elektron. Jadi, unsur logam yang paling reatif adalah golongan VIIA (halogen). Dari kiri ke kanan dalam satu periode, mula-mula kereaktifan menurun kemudian bertambah hingga golongan VIIA. Golongan VIIA tidak reaktif.























BAB III
KESIMPULAN

Dari  penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa :
©       Electron valensi Adalah menunjukkan jumlah elektron yang menempati kulit terluar.
©      Golongan dan periode (baris)
©      Sifat-sifat periodic
*     Jari-jari atom merupakan jarak elaktron terluar ke inti atom dan menunjukan ukuran suatu atom
*     Energi ionisasi (potensial ionisasi)
*     Keelektronegatifan
*     Sifat logam dan non logam
*     Kereaktifan





























DAFTAR PUSTAKA


  • Mazurs, E.G. (1974). Graphical Representations of the Periodic System During One Hundred Years. Alabama: University of Alabama Press.
  • Bouma, J. (1989). "An Application-Oriented Periodic Table of the Elements". J. Chem. Ed.. 66, 741.

No comments:

Post a Comment

speech delay

 hay guyys.... ini saya mau sedikit share tentang speech delay yang lagi marak terjadi pada anak sekarang ... sama seperti anak saya... spee...