Ani Romaningsih: Makalah Partisipasi Masyarakat terhadap Program TOGA

Sunday, May 24, 2015

Makalah Partisipasi Masyarakat terhadap Program TOGA


Makalah Partisipasi Masyarakat terhadap Program TOGA
BAB I
PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang
Partisipasi masyarakat merupakan suatu proses teknis untuk memberikan kesempatan dan kewenangan yang lebih luas kepada masyarakat untuk secara bersama-sama memecahkan berbagai persoalan. Carter dalam Rustiningsih (2002) menyampaikan bahwa partisipasi masyarakat mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat dalam upaya meningkatkan proses belajar masyarakat; mengarahkan masyarakat menuju masyarakat yang bertanggung jawab; mengeliminasi perasaan terasing sebagian masyarakat serta menimbulkan dukungan  dan penerimaan dari pemerintah.
Kaitannya dengan peran serta masyarakat dalam program tertentu, peranan tokoh masyarakat baik formal maupun non-formal sangat penting terutama dalam mempengaruhi, memberi contoh, dan menggerakkan keterlibatan seluruh warga masyarakat di lingkungannya guna mendukung keberhasilan program. Apalagi dimasyarakat pedesaan, peran tersebut menjadi faktor determinan karena kedudukan para tokoh masyarakat masih sangat kuat pengaruhnya, bahkan sering menjadi tokoh panutan dalam segala kegiatan hidup sehari-hari warga masyarakat.
Dalam upaya meningkatan kesehatan dalam pengobatan sederhana maka pemerintah meluncurkan program TOGA (tanaman obat keluarga) agar masyarakat mengetahui banyak tanaman disekitar mereka yang dapat dimanfaatkan untuk obat, jika mereka sakit ringan mereka akan menggunakan obat tradisional yang ada di perkarangan rumahnya sendiri untuk menyembuhkan penyakit tidak perlu buang-buang uang untuk pergi ke dokter. Partisipasi masyarakat terhadap toga sangat tinggi karena toga merupakan alternatif untuk pengobatan masyarakat itu sendiri.
  1. Rumusan Masalah
Adapun Rumusan masalah yang diambil adalah sebagai berikut bagaimana partisipasi masyarakat terhadap program tanaman obat keluarga (TOGA)?
  1. Tujuan
Adapun yang menjadi tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui partisipasi masyarakat terhadap program tanaman obat keluarga.




BAB II
ANALISIS MASALAH

  1. Partisipasi
1.      Definisi Partisipasi
Partisipasi adalah keikutsertaan atau keterlibatan seseorang (individu atau masyarakat) dalam suatu kegiatan tertentu (Mardikanto,1994). Partisipasi adalah hal turut berperan serta dalam suatu kegiatan (Kamus besar bahasa indonesia).
Partisipasi adalah suatu bentuk khusus dari interaksi dan komunikasi yang berkaitan dengan pembagian kewenangan, tanggung jawab dan manfaat (Verhangen,2003).
Partisipasi adalah kesediaan untuk membantu berhasilnya setiap program sesuai kemampuan setiap orang tanpa berarti mengorbankan kepentingan diri sendiri (Mubiyyanto)
Dengan demikian, dapat dirumuskan bahwa partisipasi adalah keikutsertaan dalam suatu kegiatan baik bidang fisik maupun non fisik sesuai dengan tingkat kemampuan dan kewajiban untuk mencapai tujuan bersama dalam suatu kegiatan.
2.      Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Partisipasi
Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi partisipasi masyarakat dalam suatu program, sifat faktor-faktor tersebut dapat mendukung suatu keberhasilan program namun ada juga yang sifatnya dapat menghambat keberhasilan program. Misalnya saja faktor usia, terbatasnya harta benda, pendidikan, pekerjaan dan penghasilan. Angell (dalam Ross, 1967: 130) mengatakan partisipasi yang tumbuh dalam masyarakat dipengaruhi oleh banyak faktor.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kecenderungan seseorang dalam berpartisipasi, yaitu:
a.       Usia
Faktor usia merupakan faktor yang memengaruhi sikap seseorang terhadap kegiatan-kegiatan kemasyarakatan yang ada. Mereka dari kelompok usia menengah ke atas dengan keterikatan moral kepada nilai dan norma masyarakat yang lebih mantap, cenderung lebih banyak yang berpartisipasi daripada mereka yang dari kelompok usia lainnya.
b.      Jenis kelamin
Nilai yang cukup lama dominan dalam kultur berbagai bangsa mengatakan bahwa pada dasarnya tempat perempuan adalah “di dapur” yang berarti bahwa dalam banyak masyarakat peranan perempuan yang terutama adalah mengurus rumah tangga, akan tetapi semakin lama nilai peran perempuan tersebut telah bergeser dengan adanya gerakan emansipasi dan pendidikan perempuan yang semakin baik.


c.       Pendidikan
Dikatakan sebagai salah satu untuk berpartisipasi. Pendidikan dianggap dapat memengaruhi sikap hidup seseorang terhadap lingkungannya, suatu sikap yang diperlukan bagi peningkatan kesejahteraan seluruh masyarakat.
d.      Pekerjaan dan penghasilan
Hal ini tidak dapat dipisahkan satu sama lain karena pekerjaan seseorang akan menentukan berapa penghasilan yang akan diperolehnya. Pekerjaan dan penghasilan yang baik dan mencukupi kebutuhan sehari-hari dapat mendorong seseorang untuk berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan masyarakat. Pengertiannya bahwa untuk berpartisipasi dalam suatu kegiatan, harus didukung oleh suasana yang mapan perekonomian.
e.       Lamanya tinggal
Lamanya seseorang tinggal dalam lingkungan tertentu dan pengalamannya berinteraksi dengan lingkungan tersebut akan berpengaruh pada partisipasi seseorang. Semakin lama ia tinggal dalam lingkungan tertentu, maka rasa memiliki terhadap lingkungan cenderung lebih terlihat dalam partisipasinya yang besar dalam setiap kegiatan lingkungan tersebut.
3.      Bentuk Partisipasi
Menurut hamijo,2007;Chapin,2002; & Holil,1980; bentuk partisipasi antara lain :
a.       Partisipasi uang adalah bentuk partisipasi untuk memperlancar usaha-usaha bagi pencapaian kebutuhan masyarakat yang memerlukan bantuan.
b.      Partisipasi harta benda adalah partisipasi dalam bentuk menyumbang harta benda biasanya berupa alat-alat kerja.
c.       Partisipasi tenaga adalah Partisipasi yang diberikan dalam bentuk tenaga untuk pelaksanaan usaha-usaha yang dapat menunjang keberhasilan suatu program.
d.      Partisipasi keterampilan adalah memberikan dorongan melalui keterampilan yang dimilikinya kepada anggota masyarakat lain yang membutuhkannya. Dengan maksud agar orang tersebut dapat melakukan kegiatan yang dapat meningkatkan kesejahteraan sosialnya.
e.       Partisipasi sosial
f.       Partisipasi dalam proses pengambilan keputusan adalah keikutsertaan masyarakat dalam setiap diskusi atau forum dalam rangka untuk mengambil keputusan yang terkait dengan kepentingan bersama.
g.      Partisipasi representif adalah partisipasi yang dilakukan dengan cara memberikan mandat atau kepercayaan kepada wakilnya yang duduk dalam organisasi dan panitia.


  1. Masyarakat
Masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan berkerja sama, sehingga mereka itu dapat mengorganisasikan dirinya dan berfikir tentang dirinya sendiri sebagai salah satu kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu ( Linton).
Masyarakat adalah kelompok individu yang diorganisasikan mengikuti satu cara hidup tertentu (M.J. Heskovits) .
Masyarakat adalah pergaulan hidup manusia, sehimpunan orang yang hidup bersama dalam suatu tempat dengan ikatan-ikatan dan aturan tertentu (Soleman B. Taneko).
Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa masyarakat adalah kelompok manusia yang telah lama bertempat tinggal disuatu daerah tertentu dan mempunyai undang-undang yang mengatur tata hidup mereka dan untuk menuju tujuan yang sama.

  1. Partisipasi masyarakat
Partisipasi masyarakat adalaah keikutsertaan masyarakat dalam proses pengindentifikasian masalahdan potensi yang ada di masyarakat, pemilihan dan pengambilan keputusan tentang alternatif solusi untuk menangani masalah, pelaksanan upaya mengatasi masalah, dan keterlibatan masyarakat dalam proses mengevaluasi perubahan yang terjadi (Isbandi,2007).
Partisipasi masyarakat adalah keikutsertaan atau terlibatnya masyarakat terhadap suatu kegiatan atau organisasi sosial baik secara moril (fisik) maupun spiritual (non fisik) untuk mewujudkan keingginan dan kepentingan bersama.

  1. TOGA (Tanaman obat keluarga)
Toga adalah singkatan dari tanaman obat keluarga. Tanaman obat keluarga pada hakekatnya sebidang tanah baik di halaman rumah, kebun ataupun ladang yang digunakan untuk membudidayakan tanaman yang berkhasiat sebagai obat dalam rangka memenuhi keperluan keluarga akan obat-obatan. Kebun tanaman obat atau bahan obat dan selanjutnya dapat disalurkan kepada masyarakat, khususnya obat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.
Toga atau tanaman obat keluarga adalah jenis tanaman yang bisa digunakan untuk rempah-rempah atau obat-obataan tradisional yang biasanya ditanam dipekarangan rumah. Tanaman Obat Keluarga sangat penting ditengah-tengah kehidupan masyarakat petani. Fungsinya yang bermacam-macam misalnya saja untuk memenuhi kebutuhan obat keluarga secara tradisional.

  1. Partisipasi Masyarakat Dalam TOGA
Tanaman obat keluarga sebagai salah satu solusi lingkungan yang sehat. Sehingga dilakukanlah rangkaian kegiatan penyuluhan, hasilnya sesuai dengan rencana awal dan berjalan dengan cukup baik. Mengacu kepada keinginan untuk membantu menyukseskan salah satu program pemerintah untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia dengan cara menghimbau masyarakat untuk memanfaatkan lahan kosong di sekitar rumahnya dengan penanaman tanaman obat yang mempunyai khasiat sebagai obat yang biasa dikenal dengan nama TOGA (Tanaman Obat Keluarga) telah berhasil dilakukan dengan baik.
Respon masyarakat terhadap kegiatan yang kami lakukan dinilai sangat baik terutama oleh ibu-ibu rumah tangga. Hal ini dibuktikan dengan tingkat ketertarikan ibu-ibu dalam mengikuti penyuluhan dan pengisian angket yang menunjukkan respon penerimaan materi yang sangat baik. Berkaitan dengan hal ini, pasrtisipasi masyarakat cukup baik dalam pelaksanaan program, masyarakat terutama ibu-ibu PKK terlibat langsung dalam penyelenggaraan penyuluhan TOGA (Tanaman Obat Keluarga) dan publikasi kepada sesama warga desa.
Partisipasi masyarakat dalam program TOGA (Tanaman obat keluarga) adalah perilaku masyarakat yang dilaksanakan secara sadar untuk melakukan berbagai tindakan secara maksimal untuk mendukung keberhasilan program TOGA. Dalam hal ini adanya partisipasi masyarakat bergabung menjadi satu untuk mencapai tujuan sehingga menggakibatkan pencapaian program TOGA yang tinggi pada masyarakat dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pencapain program TOGA yang tinggi dikarenakan dalam diri masyarakat tersebut ada keingginan untuk menambah kerukunan, kebersamaan dan kekompakan dalam masyarakat tersebut. Namun ada hal lain yang menjadi banyaknya partisipasi masyarakat terhadap TOGA yaitu karena peran serta tokoh masyarakat. Tokoh masyarakat masih memiliki pengaruh yang kuat, bahkan sering menjadi tokoh panutan dalam segala kegiatan hidup sehari-hari warga masyarakat. Peran tokoh masyarakat yaitu terutama dalam mempengaruhi, memberi contoh, dan menggerakkan keterlibatan seluruh warga masyarakat untuk mengikuti program tanaman obat keluarga.
Namun dalam pelaksanaan program penyuluhan TOGA (Tanaman Obat Keluarga), kami menemukan beberapa kendala dalam menentukan waktu dan tempat untuk melakukan penyuluhan karena sangat sulit mencari waktu dimana masyarakat dapat berkumpul untuk mendengarkan penyuluhan. Kendala ini akhirnya kami siasati dengan mengubah sasaran penyuluhan hanya kepada ibu-ibu rumah tangga saja dan pelaksanaannya pun kami sesuaikan dengan waktu diadakannya posyandu sehingga kami tidak perlu mencari waktu lain untuk melakukan penyuluhan dan masyarakat pun dengan sendirinya akan datang mendengarkan penyuluhan.
Tanaman obat keluarga (TOGA) adalah sebidang tanah dihalaman atau ladang yang dimanfaatkan untuk menanam tanaman yang berkhasiat sebagai obat. TOGA ini sasarannya yaitu keluarga. Keluarga berpartisipasi dalam pembuatan tanaman obat keluarga karena keluarga ada keingginan untuk mengobati diri sendirinya dan menggurangi pengeluaran jika sakit.
Dikaitkan dengan peran serta masyarakat, TOGA merupakan wujud partisipasi mereka dalam bidang peningkatan kesehatan dan pengobatan sederhana dengan memanfaatkan obat tradisional. Fungsi utama dari TOGA adalah menghasilkan tanaman yang dapat dipergunakan antara lain untuk menjaga dan meningkatan kesehatan dan mengobati gejala atau keluhan dari beberapa penyakit yang ringan. Selain itu, TOGA juga berfungsi ganda yaitu untuk memperbaiki gizi masyarakat, upaya pelestarikan alam dan memperindah pemandangan tanaman di perkarangan rumah.
Manfaat dan hasil yang dirasakan masyarakat dan keluarga dengan adanya pelaksanaan program ini adalah dapat menambah pengetahuan mengenai manfaat TOGA, tanaman apa saja yang banyak dimanfaatkan sebagai TOGA, cara penggunaan TOGA, dan penyakit apa saja yang dapat disembuhkan dengan TOGA. Selain itu manfaat dari program TOGA itu sendiri adalah dapat meningkatkan derajat kesehatan dan dapat pula meningkatkan tingkat perekonomian bila TOGA yang ditanam dikomersialkan oleh masyarakat. Manfaat ini tentunya dapat dirasakan untuk semua masyarakat.



BAB III
KESIMPULAN

Tanaman obat keluarga (TOGA) adalah sebidang tanah dihalaman atau ladang yang dimanfaatkan untuk menanam tanaman yang berkhasiat sebagai obat. Bidang kesehatan mencakup tingkat kesakitan, keterbatasan fasilitas dan tenaga medis, serta sulitnya diperoleh obat-obatan, maka kami menarik kesimpulan bahwa diperlukan adanya alternatif pengobatan mandiri yang dapat menunjang tingkat kesehatan berupa TOGA (Tanaman Obat Keluarga). Selain itu, program TOGA ini juga didukung oleh kemampuan warga dalam bercocok tanam yang sangat baik dan melimpahnya lahan kosong yang masih belum dimanfaatkan secara maksimal. Maka terwujudlah TOGA karena adannya kekompakan masyarakat untuk berpartisipasi meningkatkan derajat kesehatannya.










DAFTAR PUSTAKA

  1. Saiful Ady.2009. Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat.Jakarta
  2. UPTD.2009. Profil ukbm uptd yankes kecamatan pangalengan. Bandung
  3. Azrul Azwar M.P.H 1996.Pengantar Administrasi Kesehatan.Bina rupa Aksara: Jakarta
  4. Santoso, Hieronimus Budi.1998. Tanaman Obat Keluarga. Yogyakarta : Teknologi Tepat Guna

No comments:

Post a Comment

speech delay

 hay guyys.... ini saya mau sedikit share tentang speech delay yang lagi marak terjadi pada anak sekarang ... sama seperti anak saya... spee...