Makalah Partisipasi Masyarakat
terhadap Program TOGA
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Partisipasi
masyarakat merupakan suatu proses teknis untuk memberikan kesempatan dan
kewenangan yang lebih luas kepada masyarakat untuk
secara bersama-sama memecahkan berbagai persoalan. Carter dalam Rustiningsih (2002)
menyampaikan bahwa partisipasi masyarakat mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan
masyarakat dalam upaya meningkatkan proses belajar masyarakat; mengarahkan masyarakat
menuju masyarakat yang bertanggung jawab; mengeliminasi perasaan terasing sebagian masyarakat
serta menimbulkan dukungan dan
penerimaan dari pemerintah.
Kaitannya
dengan peran serta masyarakat dalam program tertentu, peranan tokoh masyarakat
baik formal maupun non-formal sangat penting terutama dalam mempengaruhi,
memberi contoh, dan menggerakkan keterlibatan seluruh warga masyarakat di
lingkungannya guna mendukung keberhasilan program. Apalagi dimasyarakat
pedesaan, peran tersebut menjadi faktor determinan karena kedudukan para tokoh
masyarakat masih sangat kuat pengaruhnya, bahkan sering menjadi tokoh panutan
dalam segala kegiatan hidup sehari-hari warga masyarakat.
Dalam
upaya meningkatan kesehatan dalam pengobatan sederhana maka pemerintah
meluncurkan program TOGA (tanaman obat keluarga) agar masyarakat mengetahui
banyak tanaman disekitar mereka yang dapat dimanfaatkan untuk obat, jika mereka
sakit ringan mereka akan menggunakan obat tradisional yang ada di perkarangan
rumahnya sendiri untuk menyembuhkan penyakit tidak perlu buang-buang uang untuk
pergi ke dokter. Partisipasi masyarakat terhadap toga sangat tinggi karena toga
merupakan alternatif untuk pengobatan masyarakat itu sendiri.
- Rumusan Masalah
Adapun Rumusan masalah yang diambil adalah sebagai berikut bagaimana partisipasi masyarakat
terhadap program tanaman obat keluarga (TOGA)?
- Tujuan
Adapun yang menjadi tujuan dalam penulisan makalah ini
adalah untuk mengetahui partisipasi masyarakat terhadap program tanaman obat
keluarga.
BAB II
ANALISIS MASALAH
- Partisipasi
1.
Definisi Partisipasi
Partisipasi
adalah keikutsertaan atau keterlibatan seseorang (individu atau masyarakat)
dalam suatu kegiatan tertentu (Mardikanto,1994). Partisipasi adalah hal turut
berperan serta dalam suatu kegiatan (Kamus besar bahasa indonesia).
Partisipasi
adalah suatu bentuk khusus dari interaksi dan komunikasi yang berkaitan dengan
pembagian kewenangan, tanggung jawab dan manfaat (Verhangen,2003).
Partisipasi
adalah kesediaan untuk membantu berhasilnya setiap program sesuai kemampuan
setiap orang tanpa berarti mengorbankan kepentingan diri sendiri (Mubiyyanto)
Dengan
demikian, dapat dirumuskan bahwa partisipasi adalah keikutsertaan dalam suatu
kegiatan baik bidang fisik maupun non fisik sesuai dengan tingkat kemampuan dan
kewajiban untuk mencapai tujuan bersama dalam suatu kegiatan.
2.
Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Partisipasi
Ada beberapa
faktor yang dapat memengaruhi partisipasi masyarakat dalam suatu program, sifat
faktor-faktor tersebut dapat mendukung suatu keberhasilan program namun ada
juga yang sifatnya dapat menghambat keberhasilan program. Misalnya
saja faktor usia,
terbatasnya harta benda, pendidikan, pekerjaan dan penghasilan. Angell (dalam
Ross, 1967: 130) mengatakan partisipasi yang tumbuh dalam masyarakat dipengaruhi oleh
banyak faktor.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi kecenderungan seseorang dalam berpartisipasi, yaitu:
a.
Usia
Faktor usia
merupakan faktor yang memengaruhi sikap seseorang terhadap kegiatan-kegiatan
kemasyarakatan yang ada. Mereka dari kelompok usia menengah ke atas dengan keterikatan moral
kepada nilai dan norma masyarakat
yang lebih mantap, cenderung lebih banyak yang berpartisipasi daripada mereka
yang dari kelompok usia lainnya.
b.
Jenis
kelamin
Nilai yang cukup lama dominan dalam kultur berbagai bangsa mengatakan bahwa pada
dasarnya tempat perempuan adalah “di
dapur” yang berarti bahwa dalam banyak masyarakat peranan perempuan yang
terutama adalah mengurus rumah tangga, akan tetapi semakin lama nilai peran
perempuan tersebut telah bergeser dengan adanya gerakan emansipasi dan
pendidikan perempuan yang semakin baik.
c.
Pendidikan
Dikatakan
sebagai salah satu untuk berpartisipasi. Pendidikan dianggap dapat memengaruhi sikap hidup seseorang terhadap lingkungannya,
suatu sikap yang diperlukan bagi peningkatan kesejahteraan seluruh masyarakat.
d.
Pekerjaan
dan penghasilan
Hal ini
tidak dapat dipisahkan satu sama lain karena pekerjaan seseorang akan
menentukan berapa penghasilan yang akan diperolehnya. Pekerjaan dan penghasilan
yang baik dan mencukupi kebutuhan sehari-hari dapat mendorong seseorang untuk
berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan masyarakat. Pengertiannya bahwa untuk
berpartisipasi dalam suatu kegiatan, harus didukung oleh suasana yang mapan
perekonomian.
e.
Lamanya
tinggal
Lamanya seseorang tinggal dalam lingkungan tertentu dan pengalamannya berinteraksi dengan lingkungan tersebut akan
berpengaruh pada partisipasi seseorang. Semakin lama ia tinggal dalam lingkungan tertentu, maka rasa memiliki terhadap lingkungan cenderung lebih terlihat
dalam partisipasinya yang besar dalam setiap kegiatan lingkungan tersebut.
3.
Bentuk Partisipasi
Menurut hamijo,2007;Chapin,2002;
& Holil,1980; bentuk partisipasi antara lain :
a.
Partisipasi uang adalah bentuk partisipasi untuk
memperlancar usaha-usaha bagi pencapaian kebutuhan masyarakat yang memerlukan
bantuan.
b.
Partisipasi harta benda adalah partisipasi dalam
bentuk menyumbang harta benda biasanya berupa alat-alat kerja.
c.
Partisipasi tenaga adalah Partisipasi yang diberikan
dalam bentuk tenaga untuk pelaksanaan usaha-usaha yang dapat menunjang
keberhasilan suatu program.
d.
Partisipasi keterampilan adalah memberikan dorongan melalui
keterampilan yang dimilikinya kepada anggota masyarakat lain yang
membutuhkannya. Dengan maksud agar orang tersebut dapat melakukan kegiatan yang
dapat meningkatkan kesejahteraan sosialnya.
e. Partisipasi sosial
f.
Partisipasi dalam proses pengambilan
keputusan
adalah keikutsertaan masyarakat dalam setiap diskusi atau forum dalam rangka
untuk mengambil keputusan yang terkait dengan kepentingan bersama.
g.
Partisipasi representif adalah partisipasi yang dilakukan
dengan cara memberikan mandat atau kepercayaan kepada wakilnya yang duduk dalam
organisasi dan panitia.
- Masyarakat
Masyarakat adalah setiap
kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan berkerja sama, sehingga mereka
itu dapat mengorganisasikan dirinya dan berfikir tentang dirinya sendiri
sebagai salah satu kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu ( Linton).
Masyarakat adalah
kelompok individu yang diorganisasikan mengikuti satu cara hidup tertentu (M.J.
Heskovits) .
Masyarakat adalah
pergaulan hidup manusia, sehimpunan orang yang hidup bersama dalam suatu tempat
dengan ikatan-ikatan dan aturan tertentu (Soleman B. Taneko).
Berdasarkan pendapat-pendapat
diatas dapat disimpulkan bahwa masyarakat adalah kelompok manusia yang telah
lama bertempat tinggal disuatu daerah tertentu dan mempunyai undang-undang yang
mengatur tata hidup mereka dan untuk menuju tujuan yang sama.
- Partisipasi masyarakat
Partisipasi masyarakat
adalaah keikutsertaan masyarakat dalam proses pengindentifikasian masalahdan
potensi yang ada di masyarakat, pemilihan dan pengambilan keputusan tentang
alternatif solusi untuk menangani masalah, pelaksanan upaya mengatasi masalah,
dan keterlibatan masyarakat dalam proses mengevaluasi perubahan yang terjadi (Isbandi,2007).
Partisipasi masyarakat
adalah keikutsertaan atau terlibatnya masyarakat terhadap suatu kegiatan atau
organisasi sosial baik secara moril (fisik) maupun spiritual (non fisik) untuk
mewujudkan keingginan dan kepentingan bersama.
- TOGA (Tanaman obat keluarga)
Toga adalah singkatan dari tanaman
obat keluarga. Tanaman obat keluarga pada hakekatnya sebidang tanah baik di
halaman rumah, kebun ataupun ladang yang digunakan untuk membudidayakan tanaman
yang berkhasiat sebagai obat dalam rangka memenuhi keperluan keluarga akan
obat-obatan. Kebun tanaman obat atau bahan obat dan selanjutnya dapat
disalurkan kepada masyarakat, khususnya obat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.
Toga atau tanaman obat keluarga
adalah jenis tanaman yang bisa digunakan untuk rempah-rempah atau obat-obataan
tradisional yang biasanya ditanam dipekarangan rumah. Tanaman Obat Keluarga
sangat penting ditengah-tengah kehidupan masyarakat petani. Fungsinya yang
bermacam-macam misalnya saja untuk memenuhi kebutuhan obat keluarga secara
tradisional.
- Partisipasi Masyarakat Dalam TOGA
Tanaman
obat keluarga sebagai salah satu solusi lingkungan yang sehat. Sehingga dilakukanlah rangkaian
kegiatan penyuluhan, hasilnya sesuai dengan rencana awal dan berjalan dengan
cukup baik. Mengacu kepada keinginan untuk membantu menyukseskan salah satu
program pemerintah untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia dengan
cara menghimbau masyarakat untuk memanfaatkan lahan kosong di sekitar rumahnya
dengan penanaman tanaman obat yang mempunyai khasiat sebagai obat yang biasa
dikenal dengan nama TOGA (Tanaman Obat Keluarga) telah berhasil dilakukan
dengan baik.
Respon masyarakat terhadap kegiatan
yang kami lakukan dinilai sangat baik terutama oleh ibu-ibu rumah tangga. Hal
ini dibuktikan dengan tingkat ketertarikan ibu-ibu dalam mengikuti penyuluhan
dan pengisian angket yang menunjukkan respon penerimaan materi yang sangat
baik. Berkaitan dengan hal ini, pasrtisipasi masyarakat cukup baik dalam
pelaksanaan program, masyarakat terutama ibu-ibu PKK terlibat langsung dalam
penyelenggaraan penyuluhan TOGA (Tanaman Obat Keluarga) dan publikasi kepada
sesama warga desa.
Partisipasi masyarakat
dalam program TOGA (Tanaman obat keluarga) adalah perilaku masyarakat yang
dilaksanakan secara sadar untuk melakukan berbagai tindakan secara maksimal
untuk mendukung keberhasilan program TOGA. Dalam hal ini adanya partisipasi
masyarakat bergabung menjadi satu untuk mencapai tujuan sehingga menggakibatkan
pencapaian program TOGA yang tinggi pada masyarakat dan dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
Pencapain
program TOGA yang tinggi dikarenakan dalam diri masyarakat tersebut ada
keingginan untuk menambah kerukunan, kebersamaan dan kekompakan dalam
masyarakat tersebut. Namun ada hal lain yang menjadi banyaknya partisipasi
masyarakat terhadap TOGA yaitu karena peran serta tokoh masyarakat. Tokoh masyarakat masih memiliki
pengaruh yang kuat, bahkan sering menjadi tokoh panutan dalam segala kegiatan
hidup sehari-hari warga masyarakat. Peran tokoh masyarakat yaitu terutama dalam
mempengaruhi, memberi contoh, dan menggerakkan keterlibatan seluruh warga
masyarakat untuk mengikuti program tanaman obat keluarga.
Namun dalam pelaksanaan program
penyuluhan TOGA (Tanaman Obat Keluarga), kami menemukan beberapa kendala dalam
menentukan waktu dan tempat untuk melakukan penyuluhan karena sangat sulit
mencari waktu dimana masyarakat dapat berkumpul untuk mendengarkan penyuluhan.
Kendala ini akhirnya kami siasati dengan mengubah sasaran penyuluhan hanya
kepada ibu-ibu rumah tangga saja dan pelaksanaannya pun kami sesuaikan dengan
waktu diadakannya posyandu sehingga kami tidak perlu mencari waktu lain untuk
melakukan penyuluhan dan masyarakat pun dengan sendirinya akan datang
mendengarkan penyuluhan.
Tanaman obat keluarga (TOGA) adalah
sebidang tanah dihalaman atau ladang yang dimanfaatkan untuk menanam tanaman yang
berkhasiat sebagai obat. TOGA ini sasarannya yaitu keluarga. Keluarga
berpartisipasi dalam pembuatan tanaman obat keluarga karena keluarga ada
keingginan untuk mengobati diri sendirinya dan menggurangi pengeluaran jika
sakit.
Dikaitkan dengan peran serta
masyarakat, TOGA merupakan wujud partisipasi mereka dalam bidang peningkatan
kesehatan dan pengobatan sederhana dengan memanfaatkan obat tradisional. Fungsi
utama dari TOGA adalah menghasilkan tanaman yang dapat dipergunakan antara lain
untuk menjaga dan meningkatan kesehatan dan mengobati gejala atau keluhan dari
beberapa penyakit yang ringan. Selain itu, TOGA juga berfungsi ganda yaitu
untuk memperbaiki gizi masyarakat, upaya pelestarikan alam dan memperindah pemandangan
tanaman di perkarangan rumah.
Manfaat dan hasil yang dirasakan
masyarakat dan keluarga dengan adanya pelaksanaan program ini adalah dapat
menambah pengetahuan mengenai manfaat TOGA, tanaman apa saja yang banyak
dimanfaatkan sebagai TOGA, cara penggunaan TOGA, dan penyakit apa saja yang
dapat disembuhkan dengan TOGA. Selain itu manfaat dari program TOGA itu sendiri
adalah dapat meningkatkan derajat kesehatan dan dapat pula meningkatkan tingkat
perekonomian bila TOGA yang ditanam dikomersialkan oleh masyarakat. Manfaat ini
tentunya dapat dirasakan untuk semua masyarakat.
BAB III
KESIMPULAN
Tanaman obat keluarga (TOGA) adalah sebidang tanah dihalaman
atau ladang yang dimanfaatkan untuk menanam tanaman yang berkhasiat sebagai
obat. Bidang kesehatan mencakup tingkat kesakitan, keterbatasan fasilitas dan
tenaga medis, serta sulitnya diperoleh obat-obatan, maka kami menarik kesimpulan
bahwa diperlukan adanya alternatif pengobatan mandiri yang dapat menunjang
tingkat kesehatan berupa TOGA (Tanaman Obat Keluarga). Selain itu, program
TOGA ini juga didukung oleh kemampuan warga dalam bercocok tanam yang sangat
baik dan melimpahnya lahan kosong yang masih belum dimanfaatkan secara
maksimal. Maka terwujudlah TOGA karena adannya kekompakan masyarakat untuk
berpartisipasi meningkatkan derajat kesehatannya.
DAFTAR
PUSTAKA
- Saiful Ady.2009. Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat.Jakarta
- UPTD.2009. Profil ukbm uptd yankes kecamatan pangalengan. Bandung
- Azrul Azwar M.P.H 1996.Pengantar Administrasi Kesehatan.Bina rupa Aksara: Jakarta
- Santoso, Hieronimus Budi.1998. Tanaman Obat Keluarga. Yogyakarta : Teknologi Tepat Guna
No comments:
Post a Comment