Ani Romaningsih: makalah pencemaran air

Sunday, May 24, 2015

makalah pencemaran air


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
               Pencemaran air merupakan masalah global utama yang membutuhkan evaluasi dan revisi kebijakan sumber daya air pada semua tingkat (dari tingkat internasional hingga sumber air pribadi dan sumur). Dalam kehidupan sehari–hari kita membutuhkan air yang bersih untuk minum, memasak, mandi, mencuci dan kepentingan lainnya. Air yang kita gunakan harus berstandart 3B yaitu tidak berwarna, tidak berbau dan tidak beracun. Tetapi banyak kita lihat air yang berwarna keruh dan berbau sering kali bercampur dengan benda–benda sampah seperti plastik, sampah organic, kaleng dan sebagainnya. Pemandangan seperti ini sering kita jumpai pada aliran sungai, selokan maupun kolam- kolam. Air yang demikian disebut air kotor atau air yang terpolusi. Air yang terpolusi mengandung zat- zat yang berbahaya yang dapat menyebabkan dampak buruk dan merugikan kita bila di konsumsi.
       Namun bagi kita, khususnya masyarakat pedesaan, sungai adalah sumber air sehari–hari untuk kelangsungan hidup. Mereka kurang begitu peduli kandungan yang terdapat pada air tersebut. Air dengan berbagai macam fungsinya sangat membantu kehidupan manusia. Pemanfaatan terbesar danau, sungai, lautan dan air tanah adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya berpotensi sebagai objek wisata. Dengan dipergunakannya danau sungai dan lautan sebagai objek wisata sudah tentu akan menguntungkan masyarakat yang tinggal disekitar daerah tersebut. Namun, jika air itu tercemar, masyarakat pula yang akan rugi. Air biasanya disebut tercemar ketika terganggu oleh kontaminan antropogenik dan ketika tidak bisa mendukung kehidupan manusia, seperti air minum, mengalami pergeseran ditandai dalam kemampuannya untuk mendukung komunitas penyusun biotik, seperti ikan. Fenomena alam seperti gunung berapi, algae blooms, badai, dan gempa bumi juga menyebabkan perubahan besar dalam kualitas air dan status ekologi air.

1.2  Rumusan Masalah
a.      Apa itu pencemaran air?
b.      Mengapa bisa terjadi pencemaran air?
c.       Apa yang menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan, terutama air?
d.      Apa akibat yang ditimbulkan dari adanya pencemaran air?
e.       Dimana saja bisa terjadi pencemaran air?
f.           Siapa saja yang akan terkena dampak dari air yang berpolutan?
g.      Bagaimana caranya untuk mengatasi sekaligus mencegah terjadinya polusi air?
h.      Bagaimana caranya mengolah air buangan ?

1.3  Tujuan
a.      Agar manusia lebih dapat memahami bahaya pencemaran air.
b.      Agar dapat membedakan air yang bersih dan air yang sudah tercemar.
c.       Dapat lebih berhati- hati dalam menggunakan air yang bersih dan yang terpolusi.
d.      Dapat mengetahui kandungan air yang mengalami pencemaran.

1.4  Manfaat
               Diharapkan agar para mahasiswa/i dapat mengerti sekaligus memahami tentang pencemaran air. Sehingga para mahasiswa/i dapat memilah mana air bersih dan air yang tercemar sekaligus mengatasi dan mencegah saat terjadi polusi udara disekitar kita dan dapat diterapkan untuk masyarakat sekitar.



BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Pengertian Tentang Pencemaran Air
...........             Salah satu dampak negative dari kemjuan ilmu dan teknologi yang tidak digunakan dengan benar adalah terjadinya polusi atau pencemaran. pencemaran  adalah peristiwa masuknya zat, unsur, komponen lain yang merugikan ke dalam lingkungan akibat aktivitas manusia atau proses alami. Segala sesuatu yang menyebabkan polusi disebut polutan.
...........             Suatu benda dapat dikatakan polutan bila kadarnya melebihi batas normal, berada pada tempat dan waktu yang tidak tepat. Polutan dapat berupa suara, panas, radiasi, debu, bahan kimia, zat- zat yang dihasilkan makhluk hidup dan sebagainya. Adanya polutan dalam jumlah yang berlebihan dapat menyebabkan lingkungan tidak dapat mengadakan pembersihan sendiri ( regenerasi). Oleh karena itu, polusi terhadap lingkungan perlu dideteksi secara dini dan ditangani segera.
...........             Dalam PP No. 20/1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air, pencemaran air didefinisikan sebagai : “pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiaan manusia sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya” (Pasal 1, angka 2).
...........             Menurut Keputusan Menteri Negara Kepedudukan dan Lingkungan Hidup No.02/MENLH/I/1998, yang dimaksud dengan polusi atau pencemaran air adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain kedalam air atau udara oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, kurang atau tidak dapat berfungsi lagi dengan peruntukannya.
...........             Pencemaran air adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsur atau komponen lainnya ke dalam air sehingga kualitas air terganggu yang ditandai dengan perubahan warna, bau dan rasa. Pencemaran air juga diartikan sebagai suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Beberapa contoh polutan antara lain: Fosfat yang berasal dari penggunaan pupuk buatan dan detergen, Poliklorin Bifenil (PCB) senyawa ini berasal dari pemanfaatan bahan-bahan peluma dan plastik, Minyak dan Hidrokarbon dapat berasal dari kebocoran pada roda dan kapal pengangkut minyak, logam- logam berat berasal dari industri bahan kimia dan bensin, Limbah Pertanian berasal dari kotoran hewana dan tempat penyimpanan makanan ternak, Kotoran Manusia berasal dari saluran pembuangan tinja manusia.

2.2  Sifat-Sifat Pencemaran  Air
Untuk mengetahui pencemaran air dapat diamati dengan terjadinya perubahan-perubahan antara lain :
1.    Nilai pH, keasaman dan alkalinitas. pH normal air adalah 6-8 pH. Bila terlalu rendah, maka dapat menyebabkan korosif.
2.    Suhu
Apabila suhu terlalu rendah, maka air akan terasa sejuk bahkan dingin hingga sedingin es, Begitu pula sebaliknya. Akan tetapi, air biasa selalu memiliki suhu pas di ukuran 0o celcius.
3.    Warna, bau dan rasa
a.    Warna
Air yang terpolusi biasanya berbeda dengan warna normalnya (jernih dan bening).
b.   Bau
Biasanya tergantung pada sumber air, dapat disebabkan oleh bahan kimia, tumbuhan dan hewan air baik yang hidup maupun mati (seperti bau amis dan busuk).
c.    Rasa
Air normal tidak mempunyai rasa, kecuali rasa asin pada air laut.
4.    Jumlah padatan
5.    Pencemaran mikroorganisme patogen
6.    Nilai BOD (Biochemical Oxygen Demand) dan COD (Chemical Oxygen Demand)
7.    Kandungan minyak
8.    Kandungan logam berat
9.    Kandungan bahan radio aktif

2.3  Macam-Macam Sumber Pencemaran Air
...........             Sumber pencemaran air antara lain sampah masyarakat, limbah industri, limbah pertanian dan limbah rumah tangga. Ada beberapa tipe polutan yang dapat merusak perairan yaitu bahan-bahan yang mengandung bibit penyakit, bahan-bahan yang banyak membutuhakan oksigen untuk penguraiannya, bahan-bahan kimia organik dari industri atau limbah pupuk pertanian, bahan-bahan yang tidak sediment, bahan-bahan yang mengandung radioaktif dan panas.
...........             Pembuangan sampah dapat mengakibatkan kadar O2 terlarut dalam air semakin berkurang karena sebagian besar dipergunakan oleh bakteri pembusuk. Pembuangan sampah organic maupun anorganik yang dibuang kesungai terus- menerus, selain menemari air, terutama di musim hujan akan mengakibatkan banjir.
...........             Air adalah unsur alam yang penting bagi mahluk hidup dengan sifat mengalir dan meresap. Apabila jalur aliran- alirannya tersumbat akan mengakibatkan banjir. Polusi air terjadi karena kurangnya rasa disiplian masyarakat, misalnya dalam kebersihan lingkungan dan membuang sampah sembarangan.

2.4  Penyebab Dari Timbulnya Pencemaran Air
.........    Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda yaitu :
1.     Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi.
2.     Sampah organik seperti air comberan (sewage) menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem.
3.     Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam air.
4.     Seperti limbah pabrik yg mengalir ke sungai seperti di sungai citarum.

2.5  Bahaya Yang Ditimbulkan dari air yang tercemar
...........             Bibit-bibit penyakit berbagai zat yang bersifat racun dan bahan radioaktif dapat merugikan manusia. Berbagai polutan memerlukan O2 untuk penguraiannya. Jika O2 kurang, penguraiannya tidak sempurna dan menyebabkan air berubah warnanya dan berbau busuk. Bahan atau logam yang berbahaya seperti arsenat, uradium, krom, timah, air raksa, benzon, tetraklorida, karbon dan lain- lain dapat merusak organ tubuh manusia atau dapat menyebabkan kanker. Sejumlah besar limbah dari sungai akan masuk ke laut.
...........             Polutan ini dapat merusak kehidupan air sekitar muara sungai dan sebagian kecil laut muara. Bahan-bahan yang berbahaya masuk ke laut atau samudera mempunyai akibat jangka panjang yang belum diketahui. Banyak jenis kerang-kerangan  yang mungin mengandung zat-zat yang berbahaya untuk dimakan. Laut dapat pula tercemar oleh yang asalnya mungkin dari pemukiman, pabrik, melalui sungai, atau dari kapal tanker yang rusak. Minyak dapat mematikan burung dan hewan laut lainnya, sebagai contoh efek keracunan dapat dilihat di Jepang. Merkuri yang dibuang oleh sebuah industri ke teluk minamata terakumulasi di jaringan tubuh ikan dan masyarakat yang mengkonsumsinya menderita cacat dan meninggal.
Bahaya yang dapat ditimbulkan oleh logam berat didalam tubuh, antara lain:
1.    Barium (Ba) yaitu berbentuk serbuk, mudah terbakar. Beracun bila terhidup dari udara dan dapat menyebabkan tekanan darah naik dan gangguan sistem saraf.
2.    Cadmium (Cd) yaitu dalam bentuk serbuk mudah terbakar. Beracun jika terhirup dari udara atau uap. Dapat menyebabkan kanker. Larutan dari kadmium sangat beracu. Jangka panjang, terakumulasi di hati, pankreas, ginjal dan tiroid, dicurigai dapat menyebabkan hipertensi.
3.    Kromium (Cr) yaitu kromium hexavalen bersifat karsinogenik dan korosif pada jaringan tubuh. Jangka panjang, peningkatan dan kerusakan pada ginjal
4.    Timbal (Pb) yaitu beracun jika termakan atau terhirup dari udara atau uap, jangka panjang, menyebabkan kerusakan otak dan ginjal, kelainan pada kelahiran.
5.    Raksa (Hg) yaitu sangat beracun jika terserap oleh kulit atau terhirup dari uap. Jangka panjang, beracun pada sistem syaraf pusat, dapat menyebabkan kelainan pada kelahiran.
6.    Perak (Ag) yaitu beracun, Jangka panjang, pelunturan abu-abu permanen pada kulit, matadan membran mukosa (mucus).

2.6  Akibat Pencemaran Air
Banyak akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran air, diantaranya:
1.        Terganggunya kehidupan organisme air karena berkurangnya kandungan oksigen.
2.        Terjadinya ledakan ganggang dan tumbuhan air.
3.        Pendangkalan dasar perairan.
4.        Tersumbatnya penyaring reservoir, dan menyebabkan perubahan ekologi.
5.        Dalam jangka panjang mengakibatkan kanker dan kelahiran cacat.
6.        Akibat penggunaan pestisida yang berlebihan selain membunuh hama dan penyakit, juga membunuh serangga dan makhluk yang berguna terutama predator.
7.        Kematian biota kuno, seperti plankton, ikan bahkan burung.
8.        Dapat mengakibatkan mutasi sel kanker dan leukemia.

            Akibat lain yang di timbulkan adalah :
1.      Dapat menyebabkan banjir
2.      Erosi
3.      Kekurangan sumber air
4.      Kekurangan sumber air
5.      Dapat membuat sumber penyakit
6.      Tanah longsor
7.      Dapat merusak ekosistem sungai

2.7  Dampak Pencemaran Air
...........             Pencemaran air dapat berdampak sangat luas, misalnya dapat meracuni air minum, meracuni makanan hewan, menjadi penyebab ketidak seimbangan ekosistem sungai dan danau, pengrusakan hutan akibat hujan asam dan sebagainya.
...........             Di badan air, sungai dan danau, nitrogen dan fosfat dari kegiatan pertanian telah menyebabkan pertumbuhan tanaman air yang di luar kendali yang disebut eutrofikasi (eutrofication). Ledakan pertumbuhan tersebut menyebabkan oksigen yang seharusnya digunakan bersama oleh seluruh hewan/tumbuhan air, menjadi berkurang. Ketika tanaman air tersebut mati, dekomposisinya menyedot lebih banyak oksigen. Akibatnya ikan akan mati dan aktivitas bakteri akan menurun.
Dampak pencemaran air pada umumnya dibagi dalam 4 kategori (KLH, 2004) yaitu :
a.       Dampak terhadap kehidupan biota air
            Banyaknya zat pencemar pada air limbah akan menyebabkan menurunnya kadar oksigen terlarut dalam air tersebut. Sehingga akan mengakibatkan kehidupan dalam air yang membutuhkan oksigen terganggu serta mengurangi perkembangannya. Selain itu kematian dapat pula disebabkan adanya zat beracun yang juga menyebabkan kerusakan pada tanaman dan tumbuhan air.
            Akibat matinya bakteri-bakteri, maka proses penjernihan air secara alamiah yang seharusnya terjadi pada air limbah juga terhambat. Dengan air limbah menjadi sulit terurai. Panas dari industri juaga akan membawa dampak bagi kematian organisme, apabila air limbah tidak didinginkan dahulu.
b.      Dampak terhadap kualitas air tanah
            Pencemaran air tanah oleh tinja yang biasa diukur dengan faecal coliform telah terjadi dalam skala yang luas, hal ini telah dibuktikan oleh suatu survey sumur dangkal di Jakarta. Banyak penelitian yang mengindikasikan terjadinya pencemaran tersebut.
c.       Dampak terhadap kesehatan
Peran air sebagai pembawa penyakit menular bermacam-macam antara lain :
a)        Air sebagai media untuk hidup mikroba pathogen
b)       Air sebagai sarang insekta penyebar penyakit
c)        Jumlah air yang tersedia tak cukup, sehingga manusia bersangkutan tak dapat membersihkan diri
d)       Air sebagai media untuk hidup vector penyakit
            Ada beberapa penyakit yang masuk dalam katagori water-borne diseases, atau penyakit-penyakit yang dibawa oleh air, yang masih banyak terdapat di daerah-daerah. Penyakit-penyakit ini dapat menyebar bila mikroba penyebabnya dapat masuk ke dalam sumber air yang dipakai masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sedangkan jenis mikroba yang dapat menyebar lewat air antara lain, bakteri, protozoa dan metazoa.
Tabel : Beberapa Penyakit Bawaan Air dan Agennya
Agen
Penyakit
Virus
Rotavirus
Diare pada anak
Virus Hepatitis A
Hepatitis A
Virus Poliomyelitis
Polio (myelitis anterior acuta)
Bakteri
Vibrio cholera
Cholera
Escherichia Coli
Diare/Dysenterie
Enteropatogenik

Salmonella typhi
Typhus abdominalis
Salmonella paratyphi
Paratyphus
Shigella dysenteriae
Dysenterie
Protozoa
Entamuba histolytica
Dysentrie amoeba
Balantidia coli
Balantidiasis
Giarda lamblia
Giardiasis
Metazoa
Ascaris lumbricoides
Ascariasis
Clonorchis sinensis
Clonorchiasis
Diphyllobothrium latum
Diphylobothriasis
Taenia saginata/solium
Taeniasis
Schistosoma
Schistosomiasis
Sumber : KLH, 2004
    1. Dampak terhadap estetika lingkungan
Dengan semakin banyaknya zat organic yang dibuang ke lingkungan perairan, maka perairan tersebut akan semakin tercemar yang biasanya ditandai dengan bau yang menyengat disamping tumpukan yang dapat mengurangi estetika lingkungan. Masalah limbah minyak atau lemak juga dapat mengurangi estetika. Selain bau, limbah tersebut juga menyebabkan tempat sekitarnya menjadi licin. Sedangkan limbah detergen atau sabun akan menyebabkan penumpukan busa yang sangat banyak. Inipun dapat mengurangi estetika.

2.8  Usaha-Usaha Guna Mengatasi dan Mencegah Pencemaran Air
...........             Pengenceran dan penguraian polutan air tanah sulit sekali karena airnya tidak mengalir dan tidak mengandung bakteri pengurai yang aerob, jadi air tanah yang tercemar akan tetap tercemar dalam waktu yang lama, walau tidak ada bahan pencemaran yang masuk. Oleh karena itu banyak usaha untuk menjaga agar air tanah tetap bersih, misalnya:
1.    Menempatkan daerah industri atau pabrik jauh dari daerah pemukiman atau perumahan.
2.    Pembuangan limbah industri diatur sehinga tidak mencemari lingkungan atau ekosistem.
3.    Pengawasan terhadap penggunaan jenis-jenis pestisida dan zat-zat kimia lain yang dapat menimbulkan pencemaran.
4.    Memperluas gerakan penghijauan.
5.    Tindakan tegas terhadap perilaku pencemaran lingkungan.
6.    Memberikan kesadaran terhadap masyarakat tentang arti lingkungan hidup sehingga manusia lebih mencintai lingkungannya.
7.    Melakukan intensifikasi pertanian.

         Adapun cara lain untuk mengatasi polusi air atau yang dikenal dengan sebutan banjir. Banjir ada dua macam yaitu
1.    Banjir bandang dapat diatasi secar meluas dengan didukung berbagai disiplin ilmu.
2.    Banjir genangan dapat diatasi dengan memebersihakan air dari penyumbatan yang mengakibatkan air meluap.

              Banyak orang mengatakan “lebih baik mencegah dari pada mengatasi”, hal ini berlaku pula pada banjir genangan. Ada beberapa langkah-langkah yang dilakukan untuk mencegah banjir genangan yaitu:
1.        Dalam perencanaan jalan-jalan lingkungan baik program pemerintah maupun swadaya masyarakat sebaiknya memilih material bahan yang menyerap air misalnya penggunaan bahan  dari pavling blok ( blok-blok adukan beton yang disusun denagn rongga-rongga resapan air disela-selanya. Hal yang tidak kalah pentingnya adalah penataan saluran lingkungan, pembuatannya pun harus bersamaan dengan pembuatan jalan tersebut.
2.        Apabila di halaman pekarangan-pekarangan rumah kita masih terdapat ruang- ruang terbuka, buatlah sumur-sumur resapan air hujan sebanyak-banyaknya. Fungsi sumur resapan air ini untuk mempercepat air meresapke dalam tanah. Dengan membuat sumur resapan air tersebut, sebenarnya kita dapat memperoleh manfaat seperti berikut:
a.      Persediaan air bersih dalam tanah disekitar rumah kita cukup baik dan banyak.
b.      Tanah bekas galian sumur dapat dipergunakan untuk menimbun lahan- lahan yang rendah atau meninggikan lantai rumah.
...........             Banyak tindakan yang dapat dilakukan oleh masyarakat sebagai usaha-usaha mengatasi pencemaran air yaitu
1.      Tidak membuang sampah atau limbah cair ke sungai, danau, laut dan lain sebagainya.
2.      Tidak menggunakan sungai atau danau untuk tempat mencuci truk, mobil, dan sepeda  motor.
3.      Tidak menggunakan sungai atau danau untuk wahana memandikan ternak dan sebagai tempat kakus
4.      Tidak minum air dari sungai, danau, atau sumur, tanpa dimasak dahulu
5.      Sadar akan kelangsungan ketersediaan air dengan tidak merusak atau mengeksploitasi sumber mata air agar tidak tercemar.
6.      Mengurangi intensitas limbah rumah tangga.

2.9  Proses Pengolahan Air Buangan untuk Mengatasi Pencemaran
                        Saat ini mulai digalakkan pembuatan WC umum yang dilengkapi septictank di daerah atau lingkungan yang rata-rata penduduknya tidak memiliki WC. Setiap sepuluh rumah disediakan satu WC umum. Upaya demikian baik untuk lingkungan, bersahabat, murah, dan sehat karena dapat menghindari pencemaran air sumur atau air tanah. Selain itu, hendaknya sudah mulai diupayakan pembuatan kolam pengolahan air buangan (air cucian, air kamar mandi, dan lain-lain) secara kolektif, agar limbah tersebut tidak langsung dialirkan ke selokan atau sungai.
                        Untuk limbah industri upaya penanggulangan pencemaran air dengan cara mengalirkan air yang tercemar ke dalam beberapa kolam, kemudian dibersihkan, baik secara mekanis (pengadukan), kimiawi (diberi zat kimia tertentu) maupun biologis (diberi bakteri, ganggang atau tumbuhan air lainnya). Pada kolam terakhir dipelihara ikan untuk menguji kebersihan air dari polutan yang berbahaya. Menurut Hidayat (2008:15) “agar dapat memenuhi baku mutu, industri harus menerapkan prinsip pengendalian limbah secara cermat dan terpadu baik di dalam proses produksi (in-pipe pollution prevention) serta setelah proses produksi (end-pipe pollution prevention)”.
                        Tujuan utama pengolahan air limbah adalah untuk mengurai kandungan bahan pencemar di dalam air terutama senyawa organik, padatan tersuspensi, mikroba patogen, dan senyawa organik yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme yang terdapat di alam. Pengolahan air limbah tersebut dapat dibagi menjadi lima tahap antara lain:
a.         Pengolahan Awal (Pretreatment)
Tahap pengolahan ini melibatkan proses fisik yang bertujuan untuk menghilangkan padatan tersuspensi dan minyak dalam aliran air limbah.
b.         Pengolahan Tahap Pertama (Primary Treatment)
Pada dasarnya, pengolahan tahap pertama ini masih memiliki tujuan yang sama dengan pengolahan awal. Letak perbedaannya ialah pada proses yang berlangsung.
c.         Pengolahan Tahap Kedua (Secondary Treatment)
Pengolahan tahap kedua  untuk menghilangkan zat-zat terlarut dari air limbah yang tidak dapat dihilangkan dengan proses fisik biasa.
d.        Pengolahan Tahap Ketiga (Tertiary Treatment)
Proses-proses yang terlibat dalam pengolahan air limbah tahap ketiga antara lain:
1)            Pengendapan yaitu cara kimia penambahan kapur atau metal hidroksida untuk mengendapkan Fosfor.
2)            Adsorbsi yaitu menghilangkan bahan-bahan organik terlarut, berwarna atau bau.
3)            Elektrodialisis yaitu menurunkan konsentrasi garam-garam terlarut dengan menggunakan tenaga listrik.
4)            Osmosis yaitu mengurangi kandungan garam-garam organik mineral dari air.
5)            Klorinas, yaitu menghilangkan organisme penyebab penyakit.
e.         Pengolahan Lumpur (Sludge Treatment)
     Lumpur yang terbentuk sebagai hasil keempat tahap pengolahan sebelumnya kemudian diolah kembali melalui proses digestion or wet combustion, pressure filtration, dan vacuum filtration.
     Dengan demikian, air yang boleh dialirkan keluar (selokan, sungai, dan lain-lain) hanyalah air yang tidak tercemar. Air hasil tersebut sudah dapat dipakai kembali untuk keperluan sehari-hari.














BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
3.1.1        Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal. Salah satunya penyebab pencemaran air adalah aktivitas manusia yang menciptakan limbah (sampah) pemukiman atau limbah rumah tangga. Selain itu pencemaran air juga disebabkan dari limbah industri yang dibuang sembarangan di sungai, selokan, laut, dan lain-lain. Hal itu mengakibatkan terjadinya bencana banjir, erosi, tanah longsor, dan lain-lain.
3.1.2        Upaya penanggulangan pencemaran air dimulai dari pengertian yang baik dan perubahan dari masyarakat. Dimulai dengan tidak membuang sampah rumah tangga sembarangan di sungai sampai pada pengertian untuk mengolah sampah agar tidak mencemari air. Selain hal itu, pennggulangan pencemaran air dengan cara penanaman pohon dapat mencegah longsor dan dapat menyerap banyak air bersih.

3.2  Saran
...........             Bagi masyarakat dan industri-industri besar, hendaknya memperhatikan limbah yang mencemari sungai, danau, laut dan rwa. Selain itu, sebaiknya mengunakan cara pengolahan air buangan untuk mengolah limbah menjadi air bersih  yang dapat bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari.


No comments:

Post a Comment

speech delay

 hay guyys.... ini saya mau sedikit share tentang speech delay yang lagi marak terjadi pada anak sekarang ... sama seperti anak saya... spee...